Anda di halaman 1dari 30

PENGENALAN ALAT dan MEDIUM

Kelompok IV Asisten: A. Dian Permana Golongan Sabtu Pagi

KELOMPOK IV
Hijrah Al Kautsar

Okto Sofyan Hasan Halijah


Meity Palisuan Marthin Ferryanto R Suharafitaningsih Hasmi Ishak Mience Ubyaan

Secara garis besar, bahan-bahan makanan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi, untuk pembangun sel dan sebagai aseptor elektron atau donor elektron, dapat digolongkan, yaitu: Air Sumber karbon (C) Sumber nitrogen (N) Sumber mineral-mineral penting

Semua mahluk hidup, khususnya mikroorganisme, membutuhkan nutrisi untuk menunjang kehidupannya. Susunan bahan, baik berbentuk bahan alami (seperti touge, kentang, daging, telur, wortel, dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik ataupun anorganik) yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembang-biakan mikroba, dinamakan media.

Medium

harus mengandung semua unsur hara penting Medium harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai Medium harus dalam keadaan steril

Berdasarkan

susunan kimianya, medium dapat diklasifikasikan : 1. Medium anorganik, contohnya Serum Agar. 2. Medium organik, contohnya Triple Sugar Iron Agar. Berdasarkan konsistensinya, medium diklasifikasikan : 1. Medium padat, contohnya Nutrient Agar. 2. Medium cair, contohnya Nurtrient Broth. 3. Medium semipadat, contohnya Nitrate Broth.

Berdasarkan

fungsinya, medium diklasifikasikan: 1. Medium diperkaya (Enrichment Medium), contohnya Bile Agar. 2. Medium selektif (Selective Medium), contohnya Salt Broth. 3. Medium differensial (Differential Medium), contohnya Triple Sugar Iron Agar 4. Medium penguji (Assay Medium), contohnya Kosers Citrate Medium. 5. Medium untuk perhitungan jumlah mikroba, contohnya Nutrient Agar. 6. Medium khusus, contohnya Lactose Broth.

Berdasarkan susunan kimianya

Berdasarkan fungsinya

Berdasarkan

komposisinya, medium diklasifikasikan : 1. Medium sintetik, contohnya Czapek Dox Agar. 2. Medium semisintetik, contohnya Malt Ekstrak Agar. 3. Medium non sintetik, contohnya Carrot Juice Agar.

Alat-alat

pensterilisasi Alat-alat gelas Alat-alat pengerjaan aseptis Alat-alat lain

STERILISASI
Sterilisasi secara fisik, misal dengan pemanasan, penggunaaan sinar bergelombang pendek, seperti sinar-X, sinar gama, sinar UV, dsb. Contoh alatnya adalah Oven, Autoklaf.

ALAT PENSTERILISASI
Oven Digunakan sebagai alat sterilisasi dengan mengunakan panas yang tinggi. Digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang tahan pemanasan tinggi. Suhu yang digunakan antara 170-250C selama 2 jam. Cara kerja adalah dengan memasukan alaat yang akan distreilkan, kemudian diatur waaktu dan suhunya, tunggu sampai oven selesai beroperasi. Sebelum dibuka, ventilasinya diatur terlebih dahulu. Prinsipnya yaitu mensterilkan berdasarkan panas kering. Mekanisme kerja dari oven yaitu terbentuknya mikroba dengan cara mendenaturasi sel mikroba yang kemudian akan teroksidasi oleh udara panas kering.

ALAT PENSTERILISASI
Oven Keuntungan: Dapat memanaskan benda-benda. Kerugian: Tidak dapat dilakukan pada benda yang tidak tahan panas.

OVEN

Autoklaf Alat ini digunakan untuk mensterilkan alat-alat atau bahan yang tidak tahan pemanasan yang tinggi, alat yang berskala atau medium. Alat ini berfungsi sebagai alat sterilisasi melalui uap panas bertekanan. Prinsip kerjanya pada sampel, mengkoagulasi protein bakteri dan denaturasi menggunakan tekanaan uap yang bertekanaan tinggi. Mekanisme kerja dari alat ini yaitu uap air bertekanan mengkoagulasi bakteri pada suhu 121C selama 15-30 menit. Waktu steril dihitung pada saat suhu dan tekanan yang diatur dalam autoklaf telah tercapai.

Autoklaf Cara kerja dari alat ini yaitu dengan mengisi sampai dekat dengan dasar yang berlubang-lubang tempat mencetak untuk mensterilkan, kemudian dimasukan alat yang mau disterilkan. Untuk alat yang berongga, sampai 121C selama 15 menit sampai cerobong uap berbunyi dan ditegakkan. Jika selesai, autoklaf dibiarkan beberapa saat kemudian dibuka. Keuntungan: Waktu strerilnya singkat dan cocok untuk alat-alat yang tahan panas. Kerugian :Perubahan tekanan setelah sterilisasi dapat mengakibatkan alat kembali terkontaminasi.

AUTOKLAF
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Keterangan:

1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)


2. Katup pengeluaran uap. 3. pengukur tekanan

4. klep pengaman
5. Tombol on-off 6. Termometer 7. Lempeng sumber panas
Alat : Autoklaf .Kegunaan : Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan

8. Aquades (H2O) 9. Sekrup pengaman 10. Batas penambah air

Sterilisasi secara kimia, misal dengan penggunaan desinfektans, larutan alcohol, larutan formalin, larutan AMC (campuran asam klorida dengan garam Hg), dsb. Contohnya adalah penggunaan alkohol 70%.

Sterilisasi secara mekanik, misal dengan penggunaan saringan/filter. Contohnya adalah Filter bakteri.

ALAT PENSTERILISASI
Filter Alat ini berfungsi sebagai alat sterilisasi mekanik pada bahan yang tidak tahan panas, misalnya protein, vitamin, mineral, enzim, dll. Prinsipnya yaitu sterilisasi dengan filter. Cara kerja yaitu alat diatur, masukan sampel yang akan diuji, dipasang volum yang akan menarik sampel, sebelum itu dilakukan dulu uji kebocoran atau kerusakan filter. Keuntungan :Dapat dengan mudah dilakukan. Kerugian: Bila terjadi kebocoran filter, akan menyebabkan kerusakan pada sampel.

Sterilisasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk membunuh semua bentuk kehidupan mikroba, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora.

Tabung reaksi Alat yang digunakan sebagai tempat pembiakan mikroba dalam kultur murni yaitu medium tegak atau miring. Labu Erlenmeyer Alat ini digunakan untuk mencampur bahan-bahan atau zat yang banyak & sebagai tempat cairan. Gelas ukur Alat ini digunakan sebagai tempat untuk menakar sejumlah volume tertentu dari suatu zat. Pipet volume Alat ini digunakan untuk mengukur volume tertentu dengan skala yang berbeda.

ALAT PENGERJAAN ASEPTIS


LAF (Laminar Air Flow) Alat ini digunakan untuk mengatur pergerakan udara dimana udara yang berisi mikroba akan ditarik keluar dengan arah tekanan horizontal, sehingga setiap mikroba yang berada dalam ruangan tersebut tidak dapat bertahan lama karena akan terus ditarik keluar

LAF (Laminar Air Flow)


LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Alat : Laminar Air Flow (LAF) Kegunaan : Bekerja secara aseptis

ALAT PENGERJAAN ASEPTIS


Enkas Alat ini digunakan untuk pengerjaan secara aseptis dengan prinsip kerja memasukkan sampel atau mikroba yang sedang dikerjakan dalam ruang kaca tertutup.

Ose bulat Alat ini digunakan untuk menginokulasi bakteri yang bersifat aerob dengan cara menggoreskannya pada permukaan medium. Ose lurus Alat ini digunakan untuk menginokulasi mikroba yang bersifat anaerob dengan cara menusuk medium tersebut.

Pinset Alat ini digunakan untuk mengambil jenis-jenis alat yang kecil. Gegep Alat ini digunakan untuk menjepit benda atau alat yang dipanaskan. Cawan Petri Alat ini digunakan untuk membiakkan mikroorganisme. Batang pengaduk Alat ini digunakan untuk mengaduk zat atau medium

Spoit Alat ini digunakan untuk mengambil medium cair. Sendok tanduk Alat ini digunakan untuk mengambil bahan yang bersifat serbuk.

Tabung Durham Alat ini digunakan untuk menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Jarum inokulum Alat ini digunakan untuk memindahkan biakan untuk ditanami pada medium baru. Handspray Alat ini digunakan sebagai tempat wadah alkohol dalam penyemprotan alat yang akan disterilkan.

Anda mungkin juga menyukai