Anda di halaman 1dari 5

Sub Pokok Bahasan 9.

2
Perakitan Kultivar Adaptif Lingkungan Bercekaman Abiotik
Yang dimaksud dengan komponen abiotik dari lingkungan adalah iklim dan tanah yang bekerja sendiri
atau berinteraksi dalam membatasi pertumbuhan dan penyebaran tanaman. Respon tanaman terhadap
salah satu komponen dalam hal ini tidak bebas dari pengaruh komponen lainnya.
9.2.1 Adaptasi
Adaptasi (Adaptation) adalah suatu proses untuk menjadi beradaptasi atau lebih beradaptasi pada
suatu lingkungan dengan cara menyesuaikan kondisi fisiologis untuk menghadapi tantangan
lingkungan. Beradaptasi (Adapted) adalah keadaan dimana pertumbuhan dan perkembangan (kondisi
fisiologis) tanaman sesuai dengan keadaan lingkungan. Sedangkan kemampuan
beradaptasi(Adaptedness) secara biologis adalah kemampuan tanaman untuk tumbuh, berkembang
dan bereproduksi pada suatu lingkungan tertentu. Dalam pertanian sendiri didefinisikan sebagai
kemampuan berproduksi sesuai dengan potensi genetiknya pada suatu lingkungan tertentu.
Adaptasi tanaman terhadap lingkungan:
1. Adaptasi fenotipik
Adaptasi fenotipik adalah adaptasi individu tanaman terhadap perubahan lingkungan yang tidak
teratur yang terjadi karena adanya plastisitas fenotip (phenotypic plasticity), tidak diwariskan, dan
biasa disebut sebagai aklimatisasi. Phenotipic plasticity ada yang berupa norm of reaction (suatu
genotipe yang mempunyai sejumlah fenotip yang berbeda pada lingkungan yang berbeda, dan
noisy plasticity (suatu genotipe mempunyai sejumlah keragaman fenotip pada suatu lingkungan
tertentu, berfungsi sebagai penyangga genotipe dalam menghadapi perubahan lingkungan).
2. Adaptasi genotipik
4 Penghindaran (avoidance)
!enghindaran pasif
enggunakan barrier/penghalang fisik untuk memisahkan jaringan dari cekaman.
Contoh : tanaman mempunyai lapisan lilin pada daun untuk adaptasi terhadap
kekeringan.
!enghindaran aktif
engeluarkan metabolit untuk mencegah cekaman mengenai jaringan dengan cara
tertentu. Contoh : tanaman mengeluarkan senyawa osmotikum untuk mengurangi
kehilangan air jaringan pada keadaan kekeringan.
3. Yaitu adaptasi tanaman dengan cara mencegah cekaman abiotik mengenai jaringan yang
aktif bermetabolisme. Bentuk adaptasi penghindaran:
4 Adaptasi Ketahanan (tolerance)
Yaitu bentuk adaptasi dengan cara mengurangi pengaruh cekaman yang telah mengenai
jaringan yang aktif bermetabolisme. Contoh : tanaman efisien dalam menggunakan air
(WUE).
Adaptasi genotipik adalah adaptasi suatu populasi genotipe yang terjadi selama beberapa generasi
melalui proses evolusi, yang terjadi karena adanya keragaman genetik. Bersifat stabil, diwariskan,
dan preexisted(ada dan tetap ada tanpa didahului oleh adanya perubahan lingkungan). Disebut
sebagai resistensi.
Bentuk-bentuk adaptasi resistensi:
9.2.2 Bentuk Cekaman terhadap Cekaman Abiotik
9.2.2.1 Cekaman Kekeringan
Contoh karakter adaptasi terhadap kekeringan antara lain indeks panen lebih tinggi, umur berbunga
lebih awal, periode pengisian biji lebih pendek, warna daun hijau gelap pada awal vegetatif, warna daun
hijau terang pada vegetatif aktif, tinggi tanaman lebih rendah pada musim kering, jumlah anakan
banyak, efisien transpirasi lebih rendah, jumlah biji fertil lebih tinggi, indeks toleransi kekeringan lebih,
dan lain-lain.
Berdasarkan kelompok gen pengendali, karakter adaptasi kekeringan dapat dikelompokkan menjadi:
O Karakter konstitutif yang dikendalikan oleh gen-gen yang terekspresi selama pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (gen-gen produktivitas)
O Karakter adaptasi yang dikendalikan oleh gen-gen yang terekspresi sebagai respons terhadap
cekaman
9.2.2.2 Definisi Hara
Bentuk adaptasi terhadap cekaman hara adalah:
1. Efisiensi dalam penyerapan hara
2. Efisiensi dalam penggunaan hara
Contoh adaptasi tanaman terhadap cekaman hara :
Adaptasi terhadap Cekaman P Adaptasi Terhadap Cekaman Al
Meningkatkan Jumlah akar rambut
(menyerap 63 P)
Kemampuan mengubah pH rhizosphere
melalui perbedaan penyerapan
kation/anion
Meningkatkan Nisbah akar /tajuk Eksudasi asam organik
Peningkatan aktivitas transporter P di akar Lapisan mucigel pada permukaan akar
Peningkatan eksudasi acid phosphatase
yang meningkatkan kelarutan P
Kemampuan mengkelat Al di sitoplasma
dan kompartementasi di vacuola
Peningkatan eksudasi asam organik malat
dan sitrat
EIisiensi hara untuk mengatasi
rendahnya serapan hara
Meningkatkan aktivitas enzim yang
terllibat dalam biosintesis asam organiak
sitrat dan malat, phosphoenolpyruvate
carboxylase (PEP carboxylase) dan
Citrate Synthase (CS)

Simbiosis dengan arbuscular mycorhyza
9.2.3 Strategi Seleksi pada Lingkungan Bercekaman
Lingkungan seleksi harus memenuhi persyaratan:
1. Dapat dengan efektif mengidentifikasi keragaman genetik dari karakter adaptasi terhadap
cekaman sehingga dapat dengan efektif membedakan genotipe toleran dari yang peka
2. Dapat memberikan taraf, waktu, dan lamanya cekaman yang mendekati keadaan pada lingkungan
target
Lingkungan seleksi bercekaman dapat berupa:
1. Lingkungan alami
4 lingkungan pertanaman yang dipilih sesuai dengan taraf cekaman yang dikehendaki.
4 sesuai untuk seleksi berdasar hasil (yield-based selection)
4 pengaruh cekaman lain tidak dapat dihindari dan keseragaman rendah
4 pengaruh G x E tinggi
2. Lingkungan terkendali (buatan)
4 memberikan taraf cekaman terkendali, seragam dan dapat diulang
4 sesuai untuk seleksi berdasar karakter adaptasi (trait-based selection)
4 pengaruh G x E dapat dikendalikan, heritabilitas lebih baik
Waktu pemberian cekaman :
1. Untuk perlakuan cekaman edhapic/tanah
Waktu pemberian cekaman tidak terlalu penting karena cekaman dialami oleh tanaman sepanjang
siklus hidup
2. Untuk perlakuan cekaman climatic seperti kekeringan
Waktu pemberian cekaman sangat penting karena cekaman tidak dialami oleh tanaman sepanjang
siklus hidup (periode sensitif tidak sepanjang siklus hidup)
!engaruh materi terhadap kriteria seleksi :
1. Seleksi Tetua
4 !emilihan tetua yang tepat mengurangi jumlah persilangan
4 !opulasi yang diseleksi tidak besar
4 Kriteria seleksi harus akurat walaupun rumit.
2. Seleksi !opulasi Bersegregasi
4 !opulasi yang harus diseleksi besar
4 Kriteria seleksi harus mudah diukur, murah dan cepat
4 Kriteria seleksi dapat/umumnya berbeda dari seleksi tetua
9.2.4 !roblematika
9.2.4.1 Seleksi Berdasarkan Daya Hasil (Yield-based Selection)
!ermasalahan utama seleksi berdasarkan daya hasil dalam keadaan tercekam abiotik, antara lain:
1. Faktor penyebab penurunan hasil sulit dipisahkan
2. Kendali genetik kompleks
3. Heritabilitas di lingkurang bercekaman rendah
4. Terdapat G x E yang tinggi
9.2.4.2 Seleksi Berdasarkan Karakter Ketahanan(Trait-based Selection)
!ermasalahan utama seleksi berdasarkan karakter ketahanan dalam keadaan tercekam abiotik, antara
lain:
1. Tidak semua karakter ketahanan sesuai untuk kriteria seleksi
2. Beberapa karakter bersifat growth specific, tidak integratif
3. Beberapa karakter dapat pleiotropik dengan karakter lain (harus diamati karakter lainnya).
Syarat karakter seleksi berdasarkan karakter ketahanan :
1. Karakter harus lebih mudah dan lebih cepat diamati dari hasil
2. Terdapat keragaman yang tinggi untuk karakter tersebut
3. empunyai heritabilitas yang lebih tinggi dari daya hasil pada keadaan tercekam
4. Terdapat korelasi genetik yang nyata dengan daya hasil dalam keadaan tercekam
5. empunyai pengaruh terhadap daya hasil

Anda mungkin juga menyukai