Anda di halaman 1dari 11

Telinga terbagi atas :

- Telinga luar (aurius external)


4 uriculum
4 eatus acusticus externa
- Telinga tengah (aurius media)
4 avum tympani
4 embrana tymphani
4 Tuba eustachius
4 ntrum mastoid
4 ellulae
- Telinga dalam (aurius interna)
4 ochlea alat pendengaran
4 analis semisirkularis lat
4 'estibulum keseimbangan

TELINGA LUAR
Auriculum
Dibentuk oleh kerangka tulang
rawan dan ada pula sebagian yang tidak
dibentuk dari tulang rawan. uriculum
ditutupi oleh kulit dan menempel pada
bagian kiri dan kanan kepala oleh otot
dan ligamentum. Bagian tulang rawan ini
bentuknya tidak teratur dan terdiri dari :
- elicis
- ntehelicis
- Tragus
- ntetragus
- oncha

Kulit di bagian depan melekat erat dengan perichondrium sehingga merupakan satu
lapisan saja, sedangkan di bagian belakang menjadi bagian yang agak longer, sehingga mudah
terjadi inIeksi (inIeksi sering terjadi pada bagian belakang telinga). Bagian yang tidak bertulang
rawan disebut lobulus.
Suruf yung memellhuru uurlculum uduluh :
- ervlculls ( dun
- runlulls (n V cubung-cubungnyu :
4 opthulmlcus
4 Muxlllurls
4 Mundlbulurls

Pembuluh lymph uurlculum terdlrl durl :
- Buglun posterlor : menu|u ke kelen|ur pudu mustold
- Buglun unterlor : menu|u ke kelen|ur purotls
- Buglun lnferlor : menu|u kekelen|ur lnfruuurlculurls

Pembuluh duruh pudu uurlculus :
- Arterlue : berusul durl cubung-cubung kecll u urotls lnternu
Venue : menu|u ke v |ugulurls externu dun v |ugulurls lnternu (pudu |untung tupl udu
sebuglun |ugu yung menu|u ke v Emlssurlu (pudu slnus luterulls slnus luterulls uduluh
pembuluh duruh venu Oleh kurenu ltu lnfeksl pudu uurlculum blsu menyebubkun menlngltls
kurenu udu venu pudu uurlculum yung ber|ulun menu|u ke otuk
0,9us Acus9icus Ex90rn,
erupakan suatu saluran yang panjangnya kurang lebih 2,5 cm pada orang dewasa (dari
concha sampai dengan membran tympani). embran tympani ini memisahkan cavum tympani
dengan meatus acusticus externa.
eatus acusticus externa terdiri dari 2 bagian :
1. Bagian luar (1/3 lateral) : Pars cartilaginous
2. Bagian medial (2/3 sisanya) : Pars osseus

Pars cartilaginous ini merupakan benjolan ke atas dan ke belakang, sedang pars osseus
berjalan ke bawah dan ke depan, jadi meatus ini merupakan suatu tabung yang bengkok. Pars
cartilaginous merupakan lanjutan dari tulang rawan pada auriculum,yang ditutupi oleh kulit yang
sama dengan auriculum, melekat erat pada pericondrium, sehingga pars cartilaginous ini dapat
digerakkan. Kulit di bagian ini mengandung Iolikel rambut, glandula sebasea dan glandula
seruminalis. Produk dari glandula sebasea dan glandula seruminalis adalah serumen.
Pars osseus dibentuk dari os temporalis yaitu pars tynpanica dan squama os temporalis.
Kulit yang menutupi pars osseus ini lebih tipis dan melekat pada periosteum, sehingga tidak
mengandung Iolikel rambut maupun kelenjar.
Batas antara pars cartilaginous dan pars osseus membentuk sudut tumpul yang
menghadap ke bawah. Lebih ke dalam dari meatus ini terdapat suatu penyempitan yang disebut
isthmus kurang lebih 5 mm dari membran tympani.
SaraI yang memelihara meatus acusticus externus ini adalah N. uriculotemporalis
(cabang N. ') dan juga terdapat nervus lain yang penting yaitu cabang dari N. X (rnold).
Pembuluh darah serta pembuluh lymph disini sama dengan pada auriculum.





TELINGA TENGAH
dalah suatu ruangan yang berisi udara dan terdapat dalam os temporalis. Os temporalis
terdiri dari :
1. Os Petrosus :
a. Pars mastoidea
b. Pars pyramidalis
2. Pars Squamalis
3. Pars Tympanica
4. Proceccus Stylomastoideus
Semua rongga yang
membentuk auriculus media ini
dilapisi oleh mukosa yang sejenis
dengan mukosa pada cavum nasi
dan nasopharynx. Selain itu mukosa
aurius medius ini juga merupkan
lanjutan daripada mukosa
nasopharynx melalui tuba eustachius.
rti kliniknya ialah bahwa radang pada cavum nasi, sinus nasalis/paranasalis bisa saja
diteruskan ke dalam cavum tympani. Dan 90 kasus otitis media berasal dari cavum nasi.
Telinga tengah berbentuk kubus yang terdiri dari:

O embran timpani yaitu membran Iibrosa tipis yang berwarna kelabu mutiara. Berbentuk
bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu
liang telinga. embran timpani dibagi atas 2 bagian yaitu bagian atas disebut pars Ilasida
(membrane sharpnell) dimana lapisan luar merupakan lanjutan epitel kulit liang telinga
sedangkan lapisan dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia, dan pars tensa merupakan
bagian yang tegang dan memiliki satu lapis lagi ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari
serat kolagen dan sedikit serat elastin.
O Tulang pendengaran yang terdiri dari maleus, inkus dan stapes. Tulang pendengaran ini
dalam telinga tengah saling berhubungan.
O Tuba eustachius, yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasoIaring.




,;um Tymp,ni
erupakan bagian yang terpenting dari aurius media, menginat banyaknya struktur padat
yang terdapat didalamnya antar lain 9ul,ng p0nd0ng,r,n y,i9u : m,l0us, inkus d,n s9,p0s.
Jarak anteroposterior : kurang lebih 15 mm
Jarak superior-inIerior : kurang lebih 15 mm
Jarak lateral-medial : kurang lebih 6 mm.
Selain itu ada ukuran yang sangat sempit yaitu hanya 2 mm.
avum tympani dibagi atas 3 bagian :
- pitympani
- esotympani
- ypotympani
Batas-batas cavum tympani :
1. Dinding superior (batas atas) :
Dibentuk oleh tulang yang sangat tipis, kadang-kadang malah ditemukan suatu
dehidasi (celah). Tegmen tympani ini merupakan batas antara cvum tympani
(epitympani) dengan Iossa cranii media. Dalam klinik batas ini harus diketahui karena
radang dapat meluas ke intracranial melalui tegmen tympani.
2. Dinding inIerior (batas bawah)
Juga berdinding tipis, berbatasan dengan bulbus vena jugularis. Dalam klinik,
radang dari cavum tympani dapat meluas ke bawah dan menyebabkan thrombophlebitis.
3. Dinding posterior (dinding belakang)
Berhubungan dengan antrum mastoid melalui suatu celah yang disebut aditus ad
antrum. Bagian atas dari aditus ini disebut tegmen antri, yang berbatasan dengan Iossa
cranii media. Kemudian di bawah (dasar dari aditus ini) terdapat canalis N. Fascialis pars
verticalis beserta saraInya (N. Fascialis pars verticalis). SaraI ini keluar dari os temporalis
melalui Ioramen stylomastoideus.
4. Dinding anterior (dinding depan)
Dinding ini dibentuk oleh a. arotis interna, muara tuba esutachius ke dalam
cavum tympani. Disini terdapat canalis dari tulang yang berisi m. Tensor tympani.
5. Dinding medial
Dinding ini merupakan pemisah antara cavum tympani dari labyrinth. Disini
terdapat beberapa struktur penting :
- analis semisirkularis lateralis
- analis N. Fascialis pars horizontalis beserta saraInya
- Foramen ovale ditutupi oleh basis dari stapes yang memisahkan cavum tympani
dengan skala vestibule
- Promontorium disebabkan oleh penoonjolan dari lingkaran (basis dari cochlea).
- Foramen rotundum ditutupi oleh suatu membran (slaput) yaitu membran
tympani secundaria dan membran ini memisahkan cavum tympani dengan skala
tympani.

6. Dinding lateral
Terdiri dari 2 bagian : pars osseus dan pars membranasea.
Pars osseus merupakan dinding lateral dari epytimpani dan hanya membentuk sebagian
kecil epytimpani, sedangkan pars membranasea merupakan bagian terbesar yang
membentuk epitympani yang merupakan membran tympani, yang memisahkan cavum
tympani dengan meatus acusticus externa.



0mbr,n, Tymp,ni
embrana tympani ini berbentuk
kerucut dengan basis yang lebar dan oval,
dengan puncak yang disebut umbo. Basis dari
lingkaran ini disebut margo tympani.
embrana tympani ini terpasang miring,
melekat pada suatu cekungan tulang dengan
perantaraan jaringan ikat annulus tympanicus.
Bagian atas dari membran tympani
(kira-kira berbentuk bulan sabit) disebut pars
Ilacida atau membran sharppnell).
Bagian bawahnya berbentuk oval
dengan warna putih mutiara, disebut pars densa.
Pada bagian anterosuperior dari membran tympani terdapat processus brevis. Kemudian
garis yang menghubungkan umbo dengan prosessus brevis disebut manubrium mallei.
Dari umbo terlihat bagian berbentuk segitiga yang disebut reIleks cahaya. danya reIleks
cahaya ini akibat posisi dari membran tympani yang terpasang miring dengan membentuk sudut
45
0
. Yang

paling sering mengalami gangguan ialah tuba eustachius.
Pada membran tympani terdapat 2 pelipatan :
- ulai dari proccesus brevis ke depan, disebut plica maleolaris anterior.
- ulai dari proccesus brevis ke belakang, disebut plica maleolaris posterior.
Plika ini merupakan bagian dari pars tensa dan pars Ilacida.

His94l4gis :
embrana tympani terdiri dari 3 lapisan :
- Lapisan luar : terdiri dari epitel kulit yang merupakan lanjutan dari kulit meatus acusticus
externa
- Lapisan tengah : disebut lamina propria, terdiri dari 2 lapisan jaringan ikat yaitu :
4 Lapisan jaringan ikat sirkuler
4 Lapisan jaringan ikat radier
- Lapisan dalam : merupakan mukosa yang melapisi cavum tympani (pars Ilacida).

Isi d,ri c,;um 9ymp,ni :
Berisi tulang-tulang pendengaran, ligamentum, otot dan saraI

Tul,ng-9ul,ng p0nd0ng,r,n
,l0us
- aput
- olium
- Proccesus brevis
- Proccesus longus
- anubrium mallei
(caput mallei terdapat pada
epytimpani sedangkan
bagian-bagian lain terdapat
pada mesotympani).

Incus
- orpus
- Proccesus brevis
- Proccesus longus
Sebgaian besar incus berada pada epytimpani, hanya sebagian kecil dari proccesus longus yang
berada mesotympani.

$9,p0s
- apitulum
- olum
- rus anterior
- rus posterior
- Basis
aput mallei mengadakan articulation dengan corpus dari incus, sedangkan proccesus longus
dari Incus mengadakan articulation dengan capitulum dari stapes. Rangkaian ini disebut ossicular
chain. Gangguan pada ossikular chain ini menyebabkan gangguan pendengaran, oleh karena ini
penting untu system konduksi pada pendengaran.
949
1. . tensor tympani
Otot ini berada pada suatu canalis pada dinding anterior dari cavum tympani, di
sebelah atas dari tuba eustachius. Keluar dari canalis ini, otot ini melanjutkan diri sebagai
tendon menjadi suatu benjolan pada dinding cavum timpani dalam suatu semicanal yang
berakhir pada suatu tonjolan tulang yang disebut proccesus cochlearis. Kemudian tendon
ini membelok ke lateral dan berakhir pada collum malei, dekat pada proccesus brevis.
Fungsi otot ini yaitu untuk meregangkan dan mengendorkan cavum tympani.

2. . Stapedius
Otot ini mulai dari suatu benjolan tulang dari dinding posterior cavum tympani
yang disebut eminentia pyramidalis. Kemudian tendonnya berakhir pada collum dari
stapes. Fungsi otot ini adalah untuk menatur gerakan dari stapes.
Lig,m0n9um
BerIungsi mempertahankan posisi tulang-tulang pendengaran dari cavum tympani.
$,r,1 (c4rd, 9ymp,ni)
Berjalan dari cavum tympani, keluar dari N. Fascialis pars verticalis (dinding posterior
cavum tympani), kemudian berjalan dalam cavum tympani ke arah anterior, kemudian masuk ke
Iissure petrotympanica, dimana terdapat pada dinding anterior dan akhirnya saraI ini
mempersaraIi lidah.

TUBA EU$TAHIU$
erupakan saluran yang menghubungkan cavum tympani dan nasoIaring. Panjangnya
kurang lebih 37-40 mm. Dari muara tuba pada cavum tympani menuju ke muara tuba di
nasoIaring, tuba ini berjalan ke arah inIeromedial sehingga ada perbedaan level antara muara
pada cavum tympani dan muara pada nasoIaring (sekitar 15 mm).
natomi tuba eustachius ini dibagi menjadi 2 bagian : pars osseus dan pars cartilaginea.
Pertemuan antara pars osseus dan pars cartilaginea merupakan daerah yang paling sempit yang
dinamakan isthmus.
Pars osseus bermuara pada dinding anterior cavum tympani, bagian ini merupakan
bagian yang selalu terbuka dan merupakan 1/3 dari panjang tuba.

Pars cartilaginea merupakan 2/3 dari panjang tuba, berbentuk seperti terompet. Bagian
ini bermuara pada nasoIaring dan selalu berada dalam keadaan tertutup, hanya sewaktu-waktu
terbuka yaitu apabila ada kontraksi dari m. levator dan m. tensor veli palatina, yaitu pda waktu
orang menguap atau menelan.
Fungsi dari tuba eustachius :
1. enjaga agar tekanan pada cavum tympani sama dengan tekanan pada dunia luar 1
atm.
2. enjamin ventilasi udara dari cavum tympani.

Pada bayi ternyata tuba eustachius letaknya lebih horizontal, lumennya relatiI lebih besar
sehingga keadaan ini membawa akibat seringnya terjadi otitis media pada bayi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Jurding THT
    Cover Jurding THT
    Dokumen2 halaman
    Cover Jurding THT
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Autoanamnesis
    Autoanamnesis
    Dokumen17 halaman
    Autoanamnesis
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus Mata Katarak Matur
    Cover Lapsus Mata Katarak Matur
    Dokumen2 halaman
    Cover Lapsus Mata Katarak Matur
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Cuti Bersalin
    Cuti Bersalin
    Dokumen1 halaman
    Cuti Bersalin
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus Adenotonsilitis
    Cover Lapsus Adenotonsilitis
    Dokumen2 halaman
    Cover Lapsus Adenotonsilitis
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Informed Consent
    Informed Consent
    Dokumen1 halaman
    Informed Consent
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Abortus Cover
    Abortus Cover
    Dokumen4 halaman
    Abortus Cover
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen7 halaman
    Cover
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Ver Hidup
    Ver Hidup
    Dokumen3 halaman
    Ver Hidup
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen7 halaman
    Cover
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan Kista
    Pendahuluan Kista
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluan Kista
    Farrah Erman
    Belum ada peringkat
  • DERMATOFITOSIS
    DERMATOFITOSIS
    Dokumen2 halaman
    DERMATOFITOSIS
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Interpretasi Lapsus
    Interpretasi Lapsus
    Dokumen21 halaman
    Interpretasi Lapsus
    Farrah Erman
    Belum ada peringkat
  • COVER After Care
    COVER After Care
    Dokumen4 halaman
    COVER After Care
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Proses Diangnosis Gangguan Jiwa
    Proses Diangnosis Gangguan Jiwa
    Dokumen3 halaman
    Proses Diangnosis Gangguan Jiwa
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Adenotonsilitis Akut
    Lapsus Adenotonsilitis Akut
    Dokumen14 halaman
    Lapsus Adenotonsilitis Akut
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Lapsus 1 Katarak Matur
    Lapsus 1 Katarak Matur
    Dokumen29 halaman
    Lapsus 1 Katarak Matur
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Kuli1
    Fisiologi Kuli1
    Dokumen9 halaman
    Fisiologi Kuli1
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading Obgyn
    Journal Reading Obgyn
    Dokumen11 halaman
    Journal Reading Obgyn
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Tonsilofaringitis Kronis
    Lapsus Tonsilofaringitis Kronis
    Dokumen19 halaman
    Lapsus Tonsilofaringitis Kronis
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Telinga
    Pemeriksaan Telinga
    Dokumen2 halaman
    Pemeriksaan Telinga
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Rangka
    Rangka
    Dokumen1 halaman
    Rangka
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Sendi
    Sendi
    Dokumen1 halaman
    Sendi
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Gab B
    Gab B
    Dokumen22 halaman
    Gab B
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Penulisan Karya Ilmiah
    Penulisan Karya Ilmiah
    Dokumen24 halaman
    Penulisan Karya Ilmiah
    David Norris
    Belum ada peringkat
  • Red Velvet Cupcake
    Red Velvet Cupcake
    Dokumen2 halaman
    Red Velvet Cupcake
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen82 halaman
    Kata Pengantar
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Gastritis
    Gastritis
    Dokumen4 halaman
    Gastritis
    Brilian Samuel Dehes
    Belum ada peringkat
  • Sendi
    Sendi
    Dokumen1 halaman
    Sendi
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat
  • Lapsus 2 Mata
    Lapsus 2 Mata
    Dokumen5 halaman
    Lapsus 2 Mata
    Evita Adiningtyas
    Belum ada peringkat