Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional yang dilaksanakan merata di seluruh tanah air,
berencana, dan terarah, kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan lahir dan bathin dalam arti kata tercapainya manusia Indonesia
seutuhnya. Kesehatan dalam hal ini merupakan Iactor yang sangat penting oleh karena
itu pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional.
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), adalah gerakan
nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah pengelolaannya
dari, oleh, dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat
sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum
dan lingkungan.
Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya bimbingan dan pembinaan agar
keluarga dapat hidup sehat sejahtera, maju dan mandiri. Kesejahteraan keluarga
adalah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari setiap anggota
keluarga secara material, social, mental dan spiritual sehingga dapat hidup layak
sebagai manusia yang bermanIaat.
Salah satu usaha penting dalam meningkatkan status gizi adalah meningkatkan
konsumsi makanan, baik kwalitas maupun kwantitas. Meningkatkan kwalitas dan
kwantitas pangan berarti melakukan usaha - usaha untuk mengatasi masalah pangan
dan gizi yang pada perubahan kebiasaan makan yang ada agar sesuai dengan
potensi dan situasi pangan nasional maupun regional.


Masalah masalah yang berkaitan dengan konsumsi makanan dan gizi
ditentukan oleh berbagai Iaktor yang saling berpengaruh seperti pendapatan,
ketersediaan bahan makanan setempat, tingkat pengetahuan dan pendidikan,
pengertian dan kesadaran mengenai gizi, penyakit inIeksi, pelayanan kesehatan
dan serta Iactor social budaya seperti adat istiadat atau kebiasaan makan, sikap
dan pandangan masyarakat terhadap bahan makanan tertentu seperti halnya
kepercayaan dan pantangan pantangan, kebiasaan menyapih anak, kebiasaan
memprioritaskan pemberian makanan dalam keluarga.
Masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa pemenuhan makanan
dengan gizi yang baik disandarkan pada jenis jenis bahan makanan yang
mewah dan mahal harganya. Padahal pada kenyataan sehari hari banyak jenis
makanan yang bisa diperoleh dengan mudah dan harga murah.
Posyandu dalam hal ini bisa membantu dengan pemberian makanan
tambahan (PMT) yang bergizi, dengan dibuat sendiri oleh kader yang bisa
menjamin kebersihan serta kandungan gizi yang dibutuhkan oleh balita.
Salah satu posyandu yang akan dijadikan bahan penelitian adalah
posyandu Mawar RW 18 Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten
Bandung, dimana kadernya dalam pemberian makanan tambahan (PMT) kepada
balita terkadang memberikan yang sudah jadi atau beli di pasar, daripada
membuat sendiri makanannya.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kreatiIas para kader dalam
pemberian makanan tambahan (PMT), seperti pemilihan menu tiap bulannya,
maka penulis merumuskan sebuah judul penelitian tentang :


" Meningkatkan kreatifitas kader dalam pemberian makanan tambahan
(PM1) pada balita di Posyandu Mawar RW 18 Desa Margaasih
Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung "

B. Identifikasi Masalah
Masalah Penelitian adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang
untuk mencari jawabannya / pemecahannya yang benar, setidak tidaknya
mendekati kebenaran secara ilmiah (Sudjana, 198 : )
Sehubungan dengan itu maka dapat diidentiIikasikan beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Minimnya pengetahuan para kader tentang pemberian makanan tambahan
(PMT) untuk balita
. Sebagian besar pendidikan para kader di posyandu Mawar berlatar belakang
SMA / sederajat
. Adanya penghambat dan penunjang yang dirasakan oleh para kader dalam
pemilihan menu untuk balita tiap bulannya.

. Perumusan Masalah
Dari identiIikasi masalah di atas maka penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
"Sejauh mana tingkat kreatifitas para kader dalam pemberian makanan
tambahan (PM1) pada balita di posyandu Mawar RW 18 Desa Margaasih
Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung"




D. egunaan Penelitian
1. Alasan penulis menulis masalah ini karena merasa perlu dan ingin
mengetahui penyelenggaraan posyandu di RW 18
. Penelitian diharapkan mempunyai manIaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya
. Secara teoritis sebagai bahan masukan terhadap pembangunan posyandu
Mawar RW 18
. Sebagai bahan masukan untuk tim PKK Desa Margaasih Kecamatan
Margaasih Kabupaten Bandung

E. Tujuan Penelitian
Setiap pekerjaan sudah barang tentu memiliki tujuan, demikian pula dengan
penulis. Merujuk pada latar belakang masalah serta perumusan masalah, maka
tujuan penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui jenis usaha apa yang dilakukan kader dalam pemberian
makanan tambahan (PMT) pada balita
. Untuk mengetahui langkah langkah apa saja yang di lakukan kader dalam
pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita
. Untuk mengetahui pemahaman kader tentang pemilihan menu balita

. Anggapan Dasar
Sebagai titik tolak berIikir dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan
anggapan dasar sebagai berikut :
1. Kesehatan dan gizi merupakan aspek yang sangat penting dalam tumbuh
kembang anak. Dalam penelitian yang dilakukan Ernesto Pollitt dkk (199)


menyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan protein, akan
mempengaruhi perkembangan kognitiI selanjutnya. Selain itu, apa yang anak
makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan, ukuran badan dan
ketahanan terhadap penyakit (Brom dkk, dalam Santrock, )
. Posyandu yang telah mempunyai basis upaya kesehatan masyarakat tetap
dapat ditumbuh kembangkan dengan kegiatan lain yang simetris dan sinergis
antara lain adalah menjadi Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Kelompok
Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA),Pembinaan Anak Usia Dini
(PAUD),Usaha Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD).
(Rosita.D 1991 : 1)
. Kegiatan kader dan masyarakat, dipengaruhi oleh petugas yakni ketika
pemberian suplementasi gizi, peralatan KB, pencegahan dan pengobatan
penyakit diare
. Menentukan kelemahan dan kekuatan suatu program adalah untuk mengetahui
dan melakukan perbaikan pada masa mendatang dan memacu seseorang untuk
lebih memperbaiki diri tidak hanya bagi pelaksana program tetapi juga bagi
sasaran program (Public Health Association, 199 dalam Ine, : 6)

. Pertanyaan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana usaha yang dilakukan para kader dalam pemberian makanan
tambahan (PMT) ?
. Langkah langkah apa saja yang dilakukan kader dalam pemberian makanan
tambahan (PMT) ?
6

. Bagaimana pemahaman para kader dalam memilih menu untuk pemberian
makanan tambahan (PMT) ?

H. Definisi Istilah
Guna menghindari terjadinya salah penaIsiran terhadap kata kata atau
istilah yang di gunakan, maka akan dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut :
1. KreatiIitas adalah tindakan dan perilaku yang tidak diberi tahu orang lain
tetapi kemauan dari diri seseorang
. Kader adalah orang yang diharapkan akan memegang pekerjaan penting
dalam pemerintahan, partai, dan sebagainya (Kamus lengkap Bahasa
Indonesia)
. Kader Posyandu adalah orang orang yang membantu dalam kegiatan
posyandu
. PMT adalah Pemberian makanan tambahan bagi balita saat penimbangan di
Posyandu
. Balita adalah bayi berumur dibawah tahun, berkisar antara 9 bulan
6. Posyandu adalah merupakan pusat kegiatan masyarakat dimana
masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan keluarga berencana,
kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare








I. Metode dan Tehnik Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptiI, yang
menurut Winarno Surakhmad (198:) adalah 'Metode penelitian yang
tertufu pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau actual`
. Tehnik Penelitian
a. Wawancara
Penulis gunakan untuk mencari data dan inIormasi tentang kader
posyandu Mawar RW 18 Desa Margaasih Kecamatan Margaasih
Kabupaten Bandung
b. Angket
Menurut Muhammad Ali (1981:1)
'Angket adalah sebagai tehnik penelitian yang banyak mempunyai
kesamaan dengan tehnik wawancara kecuali dalam tehnik
pelaksanaannya, angket secara tertulis, sedangkan wawancara secara
lisan, oleh sebab itu angket fuga disebut wawancara tertulis untuk
mengangkat data yang responnya cukup besar`
c. bservasi
Sasaran penelitian penulis adalah Posyandu Mawar RW 18 Desa
Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung





8

. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
'Totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran
kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan obfek` (Nana Sudjana, 1981:)
populasi pada penelitian ini adalah 18 orang kader posyandu Mawar
. Sampel Penelitian
'Sebagian yang diambil dari populasi dinamakan sampel`
(Nana Sudjana, 198:)
sampel pada penelitian ini adalah 1 orang kader posyandu Mawar

. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman laporan hasil penelitian, penulis menyusun
sistematika penulisan sebagai berikut:
Diawali BAB I, Pendahuluan berisikan latar belakang, identiIikasi masalah,
perumusan masalah, kegunaan penelitian, tujuan penelitian, anggapan dasar,
pertanyaan penelitian, deIinisi istilah, metode dan tehnik penelitian, populasi dan
sampel penelitian serta sistematika penulisan.
Kemudian BAB II, Tinjauan Pustaka
Selanjutnya BAB III, Metodologi Penelitian
Selanjutnya BAB IV, Hasil Penelitian
Terakhir BAB V, Kesimpulan dan Saran



9

DATAR PUSTAA

Arikunto, Suharmi. (199). !rosedur !enelitian (Suatu !endekatan !raktek).
akarta : Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional. (). Undang undang RI Nomor 20 tahun 2003
Tentang Sistem !endidikan Nasional. akarta :
PT. Kloang Klede Putra Timur

Darmawan, Edy Surya (9). Tinfauan Kebifakan Terkait !engelolaan !osyandu
Sebagai Masukan Dalam !erumusan !eran & Tanggung fawab
Departemen dalam !engelolaan !osyandu. Bogor : Makalah

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998). akarta : Balai Pustaka

Nazir, Moh (198). Metode !enelitian. akarta : Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai