Anda di halaman 1dari 51

Kinetika Kimia

Abdul Wahid Surhim


5 Nopember 2010
Kerangka Pembela]aran
1. Laju Reaksi
2. Hukum Laju dan Orde Reaksi
3. Hukum Laju Terintegrasi untuk Reaksi
Orde Pertama
4. Setengah Reaksi Orde Pertama
5. Reaksi Orde Kedua
6. Laju Reaksi dan Suhu; Persamaan
Arrhenius
7. Menggunakan Persamaan Arrhenius
8. Katalis Homogen dan Heterogen
a]u Reaksi
W LAJU REAKS
Seberapa cepat reaktan atau produk
berubah per satuan waktu
W Satuan: M/detik atau (mol/L)/detik
W unakan tanda minus (-) untuk laju
kehilangan reaktan


waktu
i konsentras
Lafu
A
A
=
W Laju relatif pembentukan produk dan
konsumsi reaktan tergantung pada
koefisien persamaan yang disetarakan
W Perlu ditentukan produk atau reaktan
ketika menyatakan sebuah persamaan
laju reaksi
W Perubahan laju sesuai dengan reaksi
yang berjalan
Tentukan waktunya
Laju reaksi menurun sebanding dengan
habisnya reaktan
Perubahan a]u Reaksi
aktu
C
r
A
A
A
A
=
4nt4h
W itemukan bahwa laju pembentukan
N
2
yang mengikuti reaksi
4 NH
3
() + 3 O
2
() F 2 N
2
() + 6 H
2
O ()
adalah 0.52 Mcs
-1
pada waktu
tertentu.
W erapa laju penghilangan NH
3
?
0.52
mol N
2
L c s
L
4 mol NH
3
2 mol N
2
=1.04
mol NH
3
L c s
ukum a]u dan Orde Reaksi {1_
W Hukum Laju
menyatakan ketergantungan laju reaksi pada
konsentrasi
W Persamaan yang menceritakan berapa
lajunya tergantung pada konsentrasi tiap
reaktan
W Untuk reaksi , - F produk hukum
lajunya adalah
= konstanta proporsionalitas yang
disebut konstanta laju
#,90 -
A A
. J
At
= k A . J
2
. J
n
ukum a]u dan Orde
Reaksi {1_
W Orde Reaksi ditentukan oleh harga
pangkatnya
W Harga pangkat pada hukum laju HARUS
ditentukan melalui eksperimen; TAK
APAT disimpulkan dari stoikiometri
reaksi (tidak ada hubungan)
W Orde kesuluruhan reaksi = m + n
#,90 -
A A
. J
At
= k A . J
2
. J
n
akna Orde a]u Reaksi
W iasanya ordenya berupa bilangan bulat kecil
akan tetapi bisa juga negatif nol bahkan
pecahan
W !angkat =; lajunya tergantung secara linear
pada konsentrasi reaktan yang berhubungan
W !angkat =; lajunya bebas dari konsentrasi
reaktan yang berhubungan
W !angkat <; lajunya turun jika konsentrasi
reaktan yang berhubungan naik
#,90 -
A A
. J
At
= k A . J
2
. J
n
enentukan a]u Reaksi
8ecara Eksperimen
W Laju reaksi ditentukan dengan
mengukur laju awal reaksi sebagai
fungsi kumpulan konsentrasi awal
yang berbeda-beda
W Penggunaan laju awal reaksi adalah
untuk menghindari komplikasi
dengan reaksi balik
Hanya mengukur reaksi kearah maju
Hanya reaktan dan katalis yang
muncul dalam hukum laju
Pr4sedurnya
1. isain pasangan eksperimen untuk
menginvestigasi pengaruh konsentrasi
awal dari reaktan tunggal pada laju awal
perubahan
2. Jika penggandaan sebuah reaktan
lajunya juga dua kali lipat maka reaksi
orde 1 pada reaktan tersebut
3. Jika penggandaannya lajunya sesuai
dengan faktor 2
2
= 4 maka orde 2
Penentuan k
W Harganya merupakan sifat dari
reaksi
W Tergantung pada suhu
W Tidak bergantung pada konsentrasi
W Satuannya bergantung pada jumlah
konsentrasi dalam hukum laju dan
pada nilai pangkatnya
4nt4h
W 2 NO () + 2 H
2
() F N
2
() + 2 H
2
O ()
orde 1 terhadap H
2
dan orde 2 pada NO.
a) Tulis hukum lajunya
b) erapa keseluruhan orde reaksinya?
c) erapa perubahan laju reaksi jika konsentrasi
H
2
digandakan sedangkan NO dijaga tetap?
d) erapa perubahan laju reaksi jika konsentrasi
NO dipotong setengahnya sedangkan H
2
dijaga
tetap?
awaban
a) Laju = [H
2
][NO]
2
b) Orde keseluruhan = 1 + 2 = 3
c) Jika [H
2
] digandakan dan [NO]
tetap maka reaksinya akan
digandakan: (2)
1
= 2
d) Jika [NO] dipotong setengahnya
maka reaksinya menjadi : (1/2)
1
=

atihan
NO| H
2
| #,90 cs
-1

0.15 0.15 8.54 L 10


-6
0.30 0.15 3.42 L 10
-6
0.45 0.15 7.68 L 10
-6
0.15 0.30 1.71 L 10
-5
0.15 0.45 2.56 L 10
-5
erapa laju reaksinya?
erapa harga ?
ukum a]u Terintegrasi untuk
Reaksi Orde Pertama
A
A
kC
dt
dC
=
kt
A A
kt
A
A
A
A
A A A A
A A A A
e C C e
C
C
kt
C
C
kt C C C kt C
C c c C C C t

= =
= = + =
= + = = =
0
0
0
0 0
0 0 0

ln ln ln ln ln
ln 0 ln : 0 P,/,
c kt C kdt
C
dC
A
A
A
ln ln + = =
enentukan k {Orde 1_
0
ln ln
A A
C kt C + =
t
ln C
A
ln C
A0
Slope =
4nt4h
W Reaksi sukrosa dengan air membentuk
glukosa
C12H
22
O
11
+ H
2
O F 2 C
6
H
12
O
6
W Reaksi ini orde 1 terhadap sukrosa.
Tentukan jika reaksinya memerlukan
waktu 9.70 jam untuk menurunkan
konsentrasi sukrosa dari 0.00375 M ke
0.00252 M. Tentukan waktu yang
diperlukan untuk menyempurnakan reaksi
sampai 80%
awaban
W 80% sempurna = 0.800 x 0.00375 = 3.00x10
-3
W Sisa sukrosanya = 0.00375 3.00x10
-3
=
7.50x10
-4
t
C
C
k kt
C
C
A
A
A
A
ln ln
0 0

= =
1 2
10 10 . 4 70 . 9
00375 . 0
00252 . 0
ln

=

= k

t 3 . 39 10 10 . 4
00375 . 0
10 50 . 7
ln
2
4
=

8etengah Reaksi Orde Pertama


W Setengah reaksi (t
1/2
): waktu yang
diperlukan reaksi untuk mencapai
setengah dari harga mula-mula
W
A
=
A0
k
C
C
t kt
C
C
A
A
A
A

2 1
ln ln
0
0
2 1
0

= =
k
t
693 . 0
2 1
=
Untuk orde 1 hanya
tergantung pada
4nt4h
W erapa setengah reaksi dari reaksi
sukrosa pada contoh sebelumnya?

k
t 9 . 16
10 10 . 4
693 . 0 693 . 0
2
2 1
= = =

Reaksi Orde Kedua


2
A
A
kC
dt
dC
=
0 0
0 0
0
1 1
2
1 1 1 1
1
0
1
: 0 P,/,
1
A A A A
A A
A A
A
A
A
C
kt
C C
kt
C
C
c c
C
C C t
c t k
C
dt k
C
dC
+ =

+ =

= + =

= =
+ =

=
)
kt C
C
C kt C C C
C kt C C C
C
C
kt C
A
A
A A A A
A A A A
A
A
A
0
0
0 0
0 0
0
1
1
1
+
= + =
+ = + =
enentukan k {Orde 2_
t
1/C
A
1/C
A0
Slope =
0
1 1
A A
C
kt
C
+ =
8etengah Reaksi Orde 2
0
1 1
A A
C
kt
C
+ =
2 1
0 0 0
2 1
0
1 2 1
2 1
1
kt
C C C
kt
C
A A A A
= + =
2 1
0
1
kt
C
A
=
0
2 1
1
A
kC
t =
Example
The reaction
2 NOr () F 2 NO () + r
2
()
is a second order reaction with respect to
NOr. The rate constant for this reaction is
= 0.810 M
-1
cs
-1
when the reaction is carried
out at a temperature of 10
o
C. f the initial
concentration of NOr = 7.5 L 10
-3
M how
much NOr will be left after a reaction time of
10 minutes? etermine the half-life of this
reaction.
awaban
1
NO7
. J
t
= 0.810
-1
cs
-1
L 600 s +
1
7.5 L10
3


1
NO7 . J
t
= 6.19 L10
2

-1
NO7
. J
t
=1.6 L10
3

t
1 2
=
1
0.810
-1
c s
1
7.5L10
3

= 160 s
atihan
W The following data was collected for the general
reaction:
() + K (8) F E () + 2 A ()
W etermine the order of the reaction and the rate
constant. etermine the amount of time required
for the reaction to reach 50% completion and the
amount of time required for the reaction to reach
95% completion.
Time (s) 0 100 200 300 400
[] 0.175 0.151 0.132 0.118 0.106
ekanisme Reaksi
W Mekanisme Reaksi
Urutan kejadian molekuler atau tahapan
reaksi yang menggambarkan jalur dari
reaktan menuju produk
W Tahapan reaksi melibatkan pemutusan
ikatan kimia dan/atau pembuatan ikatan
baru
W engan mengetahui mekanisme reaksi
kita dapat mengendalikan reaksi yang
diketahui dan memprediksi reaksi baru
Tahapan Elementer
W Tahapan Elementer: ambaran kejadian
molekuler secara individual (tumbukan molekul
secara individual)
W Menggambarkan mekanisme reaksi
W Terklasifikasikan pada basis molekularitasnya
oIekuIaritas: jumlah molekul sisi reaktan dari
persamaan kimia
Reaksi unimoIekuIer: reaksi elementer yang
melibatkan molekul reaktan tunggal
Reaksi bimoIekuIer: reaksi elementer yang dihasilkan
dari tumbukan energetik antara dua molekul reaktan
Reaksi termoIekuIer: melibatkan tiga atom atau
melekul jarang
Reaksi Antara
W Reaksi antara
Spesies yang dibentuk dalam satu
tahap dari mekanisme reaksi dan habis
pada tahapan berikutnya
W Tidak muncul lagi pada reaksi bersih
dari keseluruhan reaksi
W ang hadir hanyalah yang tercatat
dalam reaksi elementer
ukum a]u dan
ekanisme Reaksi
W Hukum laju dari reaksi keseluruhan
ditentukan dari eksperimen
W Hukum laju dari reaksi elementer
ditentukan dari molekularitasnya
erisi konsentrasi tiap reaktan pangkat
koefisiennya pada persamaan kimia untuk
reaksi elementer
HANA diterapkan pada reaksi elementer
bukan reaksi keseluruhan
Laju dari reaksi unimolekuler adalah orde 1
pada konsentrasi molekul reaktan
ukum a]u Keseluruhan
Reaksi
W Secara eksperimen tergantung
mekanisme reaksi
W Pada tahap elementer tunggal:
Hukum laju eksperimental = hukum laju
tahapan elementer
W Pada dua atau lebih tahapan
Tahapan yang dipilih adalah yang paling
lambat (teori kemacetan)
W Keseluruhan reaksi dapat terjadi tidak
lebih cepat dari pada kecepatan dari
tahapan yang menentukan laju tersebut
ua Kriteria
W ua kriteria untuk mekanisme reaksi
yang dapat diterima
1. Tahapan-tahapan elementer harus
dijumlah untuk memberikan reaksi
menyeluruh
2. Mekanismenya harus konsisten
dengan laju reaksi yang diobservasi
untuk reaksi keseluruhan
Pr4sedur
W Prosedur untuk menetapkan sebuah
mekanisme reaksi
1. Tentukan hukum laju keseluruhan
secara eksperimen
2. Temukan rangkaian tahapan-tahapan
elementer
3. Perkirakan hukum lajunya berdasarkan
mekanisme reaksinya
W Mudah untuk menyanggah sebuah
mekanisme; mustahil untuk
"membuktikan sebuah mekanisme
4nt4h

2
F 2
2 + 3 H
2
O F 2 H
3
+ 3/2 O
2
2 H
3
+ 4 O
2
F 2HO
3
+ 2H
2
O
a) etermine the overall reaction.
b) dentify the reaction intermediates and
determine the molecularity of each step.
c) etermine the rate law if the second
step is the rate determining step
awaban
W
2
F 2
1 H
2
O
2 + 3 H
2
O F 2 H
3
+ 3/2 O
2
2 H
3
+ 4 O
2
F 2HO
3
+ 2H
2
O
5/2 O
2
Overall reaction:

2
+ H
2
O + 5/2 O
2
F 2HO
3
W The reaction intermediates are those
species in the reaction mechanism
that are not included in the overall
reaction: H
3
.
The molecularity of the 1
st
step = 1
(unimolecular)
The molecularity of the 2
nd
step = 5
The molecularity of the 3
rd
step = 6.
Rate law = []
2
[H
2
O]
3
4del Tumbukan; Energi
Aktivasi
Konsentrasi dan tumbukan molekul. Molekul merah harus menumbuk
molekul biru agar terjadi reaksi. (a) Molekul merah tunggal menggerakkan
10 molekul biru dan bertumbukan dengan 2 dari molekul biru tersebut
per detik. (b) engan penggandaan molekul biru tumbukan menjadi
4 molekul per detik
Tumbukan Efektif dan
Tidak Efektif
a]u Reaksi dan 8uhu;
Persamaan Arrhenius
W Laju Reaksi = 5 1[A][]
dengan
Faktor STERK (5): fraksi tumbukan yang
memiliki orientasi yang tepat
adalah konstanta yang berhubungan
dengan frekuensi tumbukan
Fraction
:
1 = e
E
,
#%
#% E
pZe p1Z k

,

= =
iagram Energi Reaksi
Pengaruh 8uhu
Fraksi tumbukan yang efektif naik karena naiknya suhu laju
reaksi naik
enggunakan
Persamaan Arrhenius
k = Ae

E
a
#%
#%
E
A k
a
= ln ln
Persamaan ua-Titik
Contoh:
Katalis
KATALS: zat yang mempercepat laju reaksi
tanpa dikonsumsi olehnya
Katalis eter4gen
W Katalis Heterogen: katalis yang
berbeda fasa dengan campuran
reaksi
W Contoh: dekomposisi N
2
O dengan
katalis emas
atalytic 4nverter
Katalis 4m4gen
W Katalis Homogen: katalis yang sama
fasanya dengan campuran reaksi
(reaktan)
W Contoh: dekomposisi hidrogen
peroksida yang lambat tanpa katalis
W engan katalis Na:
Enzim
W Enzim adalah molekul protein yang
tinggi massa molarnya
W Enzim bisa berfungsi sebagai katalis
Enzim dalam kentang mengkatalisasi
dekomposisi larutan hidrogen
peroksida sebagaimana ditunjukkan
oleh gelembung-gelembung oksigen

Anda mungkin juga menyukai