Anda di halaman 1dari 20

Soal :

obalah Gambar Membran Sel berdasarkan teori Mozaik air dan berikan penjelasan
seperlunya! Jelaskan pula Iungsi membrane sel!
2 obalah gambar struktur sebuah serabut otot sehingga menggambarkan sebuah sarkomer dan
berilah penjelasan seperlunya Jelaskan pula kontraksi dan relaksasi otot berdasarkan teori
pergeseran Iilamen!
3 obalah jelaskan sistem persaraIan pada jantung, jelaskan pula bagaimana sistem sirkulasi
pada janin di dalam kandungan!
4 obalah jelaskan sistem pernaIasan pada mamalia aquatic, burung, dan pada serangga!
5 obalah jelaskan perbedaan system pencernaan antara burung pemakan biji, pemakan
dagingdan pemakan nectar!
6 obalah gambar struktur sebuah sinaps dan jelaskan bagaimana penjalaran impuls melalui
sinaps, dan jelaskan pula cara kerja obat bius dalam melumpuhkan saraI !
7 obalah jelaskan bagaimana Mekanisme kerja hormon didalam sel dan jelaskan pula Iungsi
beberapa hormon dibawah ini :
a ormon Insulin
b ormon Prolaktin
c ormon Estrogen
d ormonTerotropin
8 obalah Jelaskan sistem Osmoregulasi pada ikan air tawar dan ikan air laut serta jelaskan pula
bagaimana ikan Anadromus dan Katadromus menyesuaikan sistem Osmoregulasinya!
9 Gambarlah sebuah neIron berikan penjelasan seperlunya dan jelaskan bagaimana mekanisme
pembentukan urine dan Kenapa terjadi Ienomenal yang disebut albuminorea!
obalah jelaskan proses pematangan gonad, proses ovulasi dan proses dan siklus menstruasi
pada wanita!





Jawaban :
( Gambar Membran Sel Mozaik air










Membran sel mempunyai peranan yang penting karena semua proses dalam sel tidak
lepas dari peran membrane sel dan membrane sel inimemegang kunci dalam metabolism sel
Membran sel mempunyai struktur yang elastic, sangat tipis dengan ketebalan hanya 7,5-
nanometer Membran sel terdiri dari sebagian besar protein dan lipid, jumlah proteinnya kira-kira
55 , Iospolipid 25 , kolesterol 3 ,lipid lainnya 4 dan kabohidrat 3 Membran sel
terdiri dari lapisan ganda lipida merupakan barrier utama yang bersiIat impermiabel terhadap
bahan-bahan yang umum nya larut dalam air, antara lain ion-ion, glukosa dan ureum Sebaliknya
bersiIat permiabel terhadap bahan-bahan yang larut dalam lemak, seperti oksigen Penyusun
yang paling utama pada membrane sel adalah Iospolipida Fospolipida merupakan mulekul
amIipatik yang berarti salah satu ujung yang merupakan kepala molekulnya (Iospatbermuatan
positiI dan larut dalam air (hidroIilic dan ekornya (hidroIobicsaling bertemu di tengah-tengah
membran Selain terdiri dari Iospolipid, di dalam membrane sel juga terdapat komponen protein
yang terdiri dari protein integral dan protein peripheral, kolesterol dan komponen karbohidrat

Fungsi Membran Sel :
Kompartmenisasi
Membagi menjadi beberapa ruang Membran sel merupakan selaput berkelanjutan
dan tidak putus yang membatasi dan menyelubungi suatu ruangan (kompartmen

2 Interaksi antar sel


Membran sel bertanggung jawab terhadap interaksi antara sel satu dengan sel yang
lain untuk melaksanakan Iungsi keseluruhan
3 Pengubahan Energi
Pada membrane terdapat protein yang bisa menguraikan dari ATP menjadi ADP
4 TransIer InIormasi
Membran sel mempunyai peranan mentransIer inIormasi dari sel satu kesel yang lain
Dalam membrane terdapat reseptor yang mampu berkombinasi dengan molekul
tertentu dengan bentuk yangsesuai Sel yang berbeda mempunyai reseptor yang
berbeda sehingga bermacam-macam reseptor akan berkombinasi dengan bermacam-
macam ligand Ligand adalah mulekul yang berkombinasi dengan reseptor yang
terdapat dalam membran
5 Penyedia enzim
Sistem membrane pada umumnya disebut adenilsiklase yang terdapat pada hamper
semuajaringan mamalia kecuali sel darah merah AktiIitas terhadap adenilsiklase
menimbulkan perubahan terhadap ATP menjadi adenosine monoIosIat siklik (cAMP
di dalam sel
(2 Gambar sebuah struktur serabut otot sehingga menggambarkan sebuah sarkomer :











Tiap serabut otot merupakan sel dengan banyak inti, dalam sarkoplasmanya terdapat
miofibril Selaput plasma serabut otot disebut sarkolemma MioIibril tersusun dari Iilamen tebal

(miosin dan Iilamen tipis (aktin dan protein (tropomiosin dan troponin Masing-masing
mioIibril memperlihatkan pita gelap (pita A yang tersusun dari Iilamen tebal dan pita terang
(pita I yang tersusun dari Iilamen tipis Di tengah pita A terdapatdaerah terang yang disebut
zona (eller-cahaya sedangkan di tengah pita I terdapat garis Z (Zwichenscheibe-cakram
antara Antara dua garis Z yang berdekatan disebut sarkomer yang panjangnya sekitar 2
mikrometer
Teori pergeseran Iilamen ( E uxley dan J anson, dan oleh A F uxley dan R
Needergerke pada tahun 954 Saat otot berkontraksi, Iilamen aktin akan bergeser ke arah zona
dan menyebabkan sarkomer memendek, tetapi panjang dari mioIilamen aktin dan miosin tetap
tidak mengalami perubahan Kepala miosin akan menjadi jembatan silang yang akan mengait
pada aktiI site dari Iilamen aktin dimana aktiIitas pengkaitan jembatan silang ini sangat
membutuhkan energi (ATP Jembatan silang ini akan membengkokkan diri ke arah zona ,
sehingga Iilamen aktin akan bergeser dan menyebabkan tertariknya garis Z ke arah zona , hal
ini menyebabkan sarkomer memendek sepanjang 2xnm atau
Ketika ion a
2
berada di luar sarkoplasma, penyingkiran ion a
2
dari dalam sarkomer ini
dilakukan dengan mekanisme pompa ion a Jika kadar ion a
2
dalam sarkomer turun di bawah
kadar
-7
mol/L maka akan menyebabkan troponin kembali ke kondisi semula dan tropomiosin
akan bergerak menutup aktiI site pada aktin dan daur jembatan sulang tertentu terjadilah
relaksasi otot
(3 Sistem PeraraI di Jantung dan Sistem sirkulasi pada janin :
Sistem PersaraIan pada jantung
Terdapat saraI simpatik dan saraI parasimpatik pada jantung yang berIungsi untuk
mengendalikan aktiIitas jantung Bila pengaruh saraI simpatik lebih kuat, aktiIitas jantung
meningkat, sedangkan bila pengaruh parasimpatik lebih kuat maka aktiIitas jantung menurun
a SaraI simpatik
edulla oblongata otak memiliki kumpulan neuron yang dibedakan menjadi pusat
kardioaselerator dan pusat kardioinhibitor Kardioaselerator akan mengeluarkan saraI-saraI
simpatik yang arahnya ke bawah dan keluar dari sumsum tulang belakang sebagai saraI jantung
menuju ke Nodus Sinoauricularis (SA Node
Ketika ada rangsangan pada pusat kardioaselerator maka ujung saraI simpatis akan
mengeluarkan neurotrasmitter epineIrin, hal ini menyebabkan Irekuensi denyut jantung, kuat

kontraksi otot jantung dan kecepatan penjalaran impuls disepanjang sistem penghantaran impuls
jantung mengalami peningkatan
b Sistem saraI parasimpatik
Pusat kardioinhibitor akan mengeluarkan saraI parasimpatis atau saraI vagus (saraI kranial
X menuju ke Nodus Sinoauricularis (SA Node Ketika pusat kardioinhibitor terangsang, ujung
saraI vagus akan melepaskan neurotrasmitter asetilkolin yang akan menyebabkan Irekuensi
denyut jantung, kuat kontraksi otot jantung dan kecepatan penjalaran impuls disepanjang sistem
penghantaran impuls jantung menurun
Sistem Sirkulasi pada Janin
Pada janin dalam kandungan, paru-paru tidak berIungsi sebagai alat pernaIasan, pertukaran
gas dilakukan oleh plasenta Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga
dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu
Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali
pusat Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 25 ml/kg/Bb per menit atau sekitar
5 ml per menit
Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena caIa inIerior,
bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran
darah dari vena caIa inIerior lewat melalui Ioramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel
kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh
Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena caIa inIerior,
bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran
darah dari vena caIa inIerior lewat melalui Ioramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel
kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh
Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan
melalui ;ena cafa superior Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel
kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta,
arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya
Foramen ovale dan duktus arteriosus berIungsi sebagai saluran/jalan pintas yang
memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke plasenta
tanpa melalui paru-paru


(4 Sistem pernaIasan pada mamalia aquatic, burung, dan pada serangga :
Sistem PernaIasan pada Mamalia Aquatik
Pada mamalia aquatic yang memiliki kemampuan menyelam (paus, lumba-lumba,
duyung, anjing laut, singa laut terdapat kekhasan dalam otot-otot diaIragmanya Sebagai
contoh, adanya pipa semprotan air pada paus merupakan tanda bahwa pengeluaran udara
naIas sedang berlangsung dengan durasi paling sedikit 3-5 menit Pada mamalia yang
hidup di laut dalam (paus tidak dapat menyimpan oksigen dalam paru-parunya al ini
untuk memudahkan menyelam ke posisi yang lebih dalam Oksigen yang diproleh
sebelum menyelam disimpan dalam struktur yang disebut Retia Mirabilia yang terdapat
di dalam badan Mamalia aquatic ini mengeluarkan naIasnya tepat sebelum penyelaman
dimulai lagi, dan pengambilan naIas belum dimulai hingga hewan benar-benar kembali
mencapai permukaan Proses ini memakan waktu sekitar 2 jam Terkait dengan
pernaIasan luar ini, maka hewan mamalia yang masih dalam kandungan (Ietus tidak
melakukan proses pernaIasan luar karena hal ini tidak mungkin terjadi dalam lingkungan
rahim induk Dalam hal ini paru-paru Ietus belum berIungsi, dan secara Iungsional
digantikan oleh peranan plasenta Kebutuhan oksigen pada Ietus dipenuhi oleh oksigen
yang tekandung dalam darah induknya yang mengalir melalui vena umbilicus
Sistem PernaIasan pada Burung
Alat pernaIasan pada burung adalah paru-paru yang dibantu oleh kantong-kantong
udara (sacus pneumaticus yang terdapat pada beberbagai tempat yaitu pada leher,
diantara tulang clavicula, ketiak, dada bagian depan, dada bagian belakang dan daerah
perut Udara masuk ke paru-paru melaluli saluran naIas mulai dari celah hidung atau
nostril ( neres anterior, lubang hidung bagian belakang (neres posterior, glotis, laryng,
trachea, bronchus dan paru-paru Dalam paru-paru bronchus bercabang-cabang menjadi
broncheolus ini tersalur sejumlah saluran dari sejumlah kantung udara Pada saat proses
pemasukan udara (inspirasi, udara disalurkan kedalam kantung udara melalui
broncheolus Selam proses ekspirasi, otot dada dan perut berkontraksi sehingga
memompa udara yang ada di kantong udara untuk mengalir melalui paru-paru dan
trachea, kemudian keluar dari nostril (nares anterior Ketika sedang istirahat, burung
bernaIas 29x permenit al ini dapat menjelaskan kenapa paru-paru burung yang kecil

dapat memenuhi kebutuhan oksigen yang besar pada burung Fungsi dari kantung udara
pada prinsiInya sebagai pelengkap organ pernaIasan Kantung udara ini juga dapat
membantu burung dalam mengatur suhu tubuhnya dengan cara membuang kelebihan
panas tububuhnya al ini dilakukan karena burung tidak mempunyai kelenjar keringat
Kantung udara tidak dapat mengurangi berat jenis tubuh burung
Ketika dalam kondisi istirahat (tidak terbang, agak berbeda dengan pernaIasan
ketika burung dalam keadaan terbang Dalam kondisi istirahat, inspirasi dan ekspirasi
diatur dengan mengembangkan dan mengempiskan volume paru-paru Pengaturan
volume paru-paru ini dilakukakan dengan mengatur volume rongga dada melalui
kontraksi relaksasi otot-otot antar rusuk (musculus intercostalis dan otot-otot perut
(musculus abdominis Dalam keadaan terbang pernaIasan banyak di perankan oleh
kantung-kantung udara terutama saccus interclavicula dan saccus axiallaris Ketika
burung mengepak-ngepakkan sayapnya, maka saccus interclavicula dan saccus axillaris
secara bergantian mengalami penjepitan dan pelonggoran dengan jalan seperti ini maka
udara dalam paru-paru mengalami pergantian secara terus-menerus Trachea mengalami
pelebaran pada ujung bawah dimana terdapat percabangan menjadi dua bronchus yang
disebut dengan syrink Dalam syrink terdapat membrane yang berbentuk bulan sabit
(membrane semulunaris yang dapat bergetar mana kala ada udara yang dipompakan dari
paru-paru
Sistem PernaIasan Pada Serangga
Sepasang spirakel berhubungan ke sistem ektodermal tabung udara elastik atau
trachea, dan bercabang ke semua bagian badan Tracheola membawa oksigen dan
memindahkan O2 dari sel jaringan Dinding trachea adalah selapis sel tipis yang
mensekresikan sepanjang kutikula dan tubulus besar dan bentuk penebalannya adalah
spiral bertangga untuk mencegah terlipatnya tubulus, batang trachea longitudinal
berhubungan ke spirakel Pada belalang tidak seperti beberapa insekta mempunyai
beberapa bagian yang besar, berdinding tipis yaitu kantong udara pada abdomen dimana
pertukaran kontraksi dan relaksasi dari dinding tubuh cadangan ke pompa udara masuk
dan keluar sistem trachea Pada inspirasi 4 pasangan pertama spirakel terbuka dan
posterior bagian ke 6 tertutup dan expirasi tersimpan, sehingga sirkulasi pada trachea
Tracheola mengandung cairan dimana oksigen terlarutkan sebelum ke sel jaringan


(5 Proses pencernaan makanan pada burung
Makanan burung diambil dengan paruh, terus masuk ke rongga mu-lat Dalam mulut
burung terdapat lidah yang kaku, tetapi tidak dite-mukan gigi Dan mulut makanan masuk ke
kerongkongan, selanjutnya masuk ke dalam tembolok
Pada burung pemakan biji :
Temboloknya besar, lambung pengunyah (empedal terdapat kerikil, dalam empedal ini
sering ditemukan kerikil, yang berIungsi untuk membantu pencernaan makanan secara mekanik
Dari empedal, makanan masuk ke usus halus Usus halusnya panjang, terdiri dari usus duabelas
jari, usus kosong dan usus penyerapan Usus dua belas jari berbentuk huruI U
Pada lekukannya,terdapat kelenjar pankreas Getah kelenjar pankreas dialirkan ke usus duabelas
jari Pada usus ini, juga bermuara saluran empedu yang mengalirkan getah empedu dari kantung
empedu di hati Pada burung merpati, kantung empedu ini tidak ditemukan








urung pemakan bifi
Burung pemakan ikan / daging (termasuk serangga:
Tembolok hanya merupakan pembesaran saluran kerongkongan, lambung pengunyah
(empedal tidak ada kerikil , Pada tembolok, makanan disimpan untuk sementara Dari tembolok
makanan masuk ke lambung kelenjar Lambung kelenjar banyak menghasilkan getah pencernaan
yang mengandung enzim Dari lambung kelenjar makanan menuju ke lambung pengunyah
(empedal Pada bagian ini makanan dicerna secara mekanik, , usus relatiI pendek , Pada usus
halus ini terjadi penyempurnaan pencernaan Selanjutnya sari-sari makanan diserap oleh jonjot
usus Pada jonjot usus ini banyak terdapat pembuluh-pembuluh darah Sisa makanan yang tidak
tercerna membentuk Ieses (tinja Tinja akan menuju ke usus besar dan akhirnya keluar lewat

kloaka Kloaka adalah muara dari saluran pencernaan, saluran kencing dan saluran alat
perkembangbiakan Antara usus halus dan usus besar terdapat sepasang usus buntu







urung pemakan daging
Burung pemakan nectar
Tidak memiliki tembolok, karena merupakan burung pemakan cairan Lambung
pengunyah atau empedal tidak seperti lambung pemakan biji yang tebal dan keras Ususnya
relative pendek Burung pemakan nectar dia tidak memerlukan otot yang terlalu kuat pada
empedalnya, bahkan empedalnya bisa dikatakan mengalami rudimenter (ada tapi tidak
berkembang karena jenis makanannya yang hanya berupa cairan sehingga tidak perlu stuktur
otot yang kuat untuk mencerna makanannya(cairan mudah diserap oleh empedal






urung pemakan daging
(6 Gambar Struktur Sebuah Sinaps :

Mekanisme Penjalaran impuls melewati celah sinaps :


Adanya impuls yang sampai kepada bouton terminal dari akson pre sinaps , maka
impuls tersebut akan mengakibatkan permiabelitas membrane bouton terminal meningkat
terhadap ion a

Dengan meningkatnya permiabelitar membrane maka ion a

di luar masuk
ke dalam bouton terminal dan mendesak kantung kantung asetilkolin yang terdapat di dalam
bouton terminal untuk menuju ke bagian terpinggir dari bouton terminal di dekat celah sinaps
Kantung asetilkolin yang telah sampai dipinggir bouton terminal, kemudian mengeluarkan
asetilkolin ke luar bouton terminal menuju ke celah sinaps secara eksositosis
Setelah melewati celah sinaps, asetilkolin ini kemudian ditangkap oleh reseptor yang
terdapat pada membrane ujung dendrite neuron post sinaps Dengan demikian asetilkolin terikat
dengan reseptor post sinaps ini Dengan terikatnya asetilkolin ini, maka komplek reseptor
asetilkolin ini mengakibatkan permiabelitas membrane dendrite neuron post sinaps terhadap ion
Na

meningkat , yang menyebabkan Na

bisa masuk dan terjadi depolarisasi pada membrane


neuron post sinaps Depolarisasi pada membrane neuron post sinaps ini menimbulkan beda
potensial yang disebut dengan Potensial Post Sinaps Eksitatoris
ara kerja obat bius dalam melumpuhkan saraI :
Apabila zat yang bersiIat anestetika (obat bius terikat pada reseptor yang ada di
membrane dendrite neuron post sinaps maka ikatan ini mengakibatkan permiabelitas membrane
dendrite post sinaps terhadap ionK dan l- meningkat masuk menuruni gradient kosentrasi
Dengan demikian kelistrikan di luar sel sangat positiI sedangkan di dalam sel sangat negative
Keadaan seperti ini di sebut hiperpolarisasi dan memiliki siIat tidak dapat merambatkan impuls
saraI, sehingga dapat melumpuhkan saraI
(7 Mekanisme Kerja ormon dalam sel :
Respon terhadap hormone tergantung pada hormone dan sel target Beraneka sel target
memberikan respon berbeda pada hormone yang sama Misalnya insulin, merangsang sintesis
glikogen dalam sel hati, tetapi didalam sel adipose merangsang sintesis trigliserida ormone
lain mempengaruhi perubahan permeabilitas membrane plasma, merangsang pengangkutan
substansi ke dalam atau keluar sel target, mengubah kecepatan reaksi metabolic khusus , atau
menyebabkan kontraksi otot polos atau otot jantung Beranekanya pengaruh hormon, mungkin
karena adanya mekanisme berbeda kerja hormone Dalam melakukan Iungsinya, setiap hormone
memiliki mekanisme kerja tertentu Namun demikian, secara prinsip mekanisme kerja hormone

dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu mekanisme pengaktiIan gen dan mekanisme komplek
hormone reseptor
mekanisme komplek hormone reseptor
hormone yang telah disekresikan oleh kelenjar, diangkut oleh aliran darah menuju sel
sasaran Dalam hal ini hormone bertindak selaku messenger (duta I Sesampainya di
membrane sel sasaran, hormone kemudian berikatan dengan reseptor khusus yang
terdapat dimembran sel sasaran cAMP merupakan second messenger yang dibentuk dari
senyawa ATP oleh kerja enzim Adenilat Siklase dengan adanya Mg

yang membentuk
suatu kompleks dengan ATP untuk bertindak sebagai substrat untuk reaksi
Mg

ATP cAMP PPi

Adenilat siklase
cAMP mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam proses kerja sejumlah
hormon Epineprin meningkatkan kadar cAMP yang tinggi di dalam sel-sel otot dan
perubahan yang relatiI kecil dalam sel-sel hati
Sistem Adenilat siklase
Enzim Adenilat Siklase berada pada permukaan internal membran plasma mengkatalisasi
pembentukan cAMP dari ATP AktiIitas enzim Adenilat Siklase jumlah cAMP
Pengaturan aktivasi dan inaktivasi enzim Adenilat siklase oleh hormon berlangsung
dengan pengantara :
O Reseptor spesiIik hormon pada permukaan luar membran plasma (Rs atau Ri
O Paling sedikit 2 protein pengatur nukleotida guanosin (protein G yang tergantung
GTP
AMP siklik yang terbentuk ini bertindak sebagai messenger (duta II untuk mengubah
Iungsi sel Misalnya naiknya AMP siklik menyebabkan sel adipose memecah trigliserida
dan melepas asam lemak lebih cepat, tetapi merangsang sel tiroid mensekresi hormone
tiroid lebih banyak AMP siklik messenger (duta II kemudian masuk kedalam sitoplasma
sel sasaran Di dalam sitoplasma sel sasaran, AMP siklik berikatan dengan reseptor ini
mengakibatkan aktiInya enzim tertentu AktiInya enzim ini menimbulkan akibat yang
spesiIik, inilah yang merupakan eksperesi dari pengaruh hormone
2 Mekanisme pengaktiIan gen

ormone yang telah diekskresikan oleh kelenjar diangkut oleh aliran darah menuju sel
sasaran Sesampainya didalam sitoplasma hormone berkaitan dengan reseptor intrasel
yang ada di sitoplasma Komplek hormone reseptor ini kemudian masuk kedalam inti sel
dan menempel pada DNA Reseptor yang digiatkan kemudian mengubah ekspersi gen
yaitu mempengaruhi gen khusus DNA inti Karena DNA direkam membentuk RNA duta
baru meninggalkan inti, dan masuk sitoplasma Penempelan kompleks hormone reseptor
pada DNA untuk mensistesis protein baru pada ribosom membentuk enzim Enzim khas
yang terbentuk ini dapat menimbulkan akibat spesiIik yang merupakan ekspresi dari
pengaruh hormone

Beberapa Fungsi ormon :
a Fungsi hormone insulin
Insulin dirembes oleh islets-of-langerhans`, sejenis sel yang terdapat dalam
organ pancreas Di dalam tubuh kita, metabolisma glukosa biasanya dikawal oleh insulin
Rembesan insulin berkaitrapat dengan paras glukosa di dalam darah Kekurangan insulin
boleh menyebabkan kandungan gula yang tinggi didalam darah Ini menyebabkan
ketidakseimbangan glukosa dan akhirnya mengakibatkan penyakit kencing manis
Fungsi insulin anatara lain : Membantu pembakaran dan penyerapan glukosa oleh sel
badan, mengimbangkan paras glukosa didalam darah dan mencegah kencing
manis,membantu sel menyimpan tenaga dalam bentuk glukosa didalam hati, membantu
proses penyimpanan glukosa berlebihan dalam bentuk lemak didalam hati
b Funsi hormon prolaktin
ormon !rolaktin dihasilkan oleh kelenjar hipofisa bagian depan yang ada di
dasar otak Fungsi hormon prolaktin
Berperan dalam pembesaran alveoli dalm kehamilan
2 Mempengaruhi inisiasi kelenjar susu dan mempertahankan laktasi
3 Menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI
4 ormon ini juga mengatur metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat oleh
tubuh ibu dapat dikurangi dan dialirkan ke janin

c Fungsi hormon estrogen

Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita


yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll Estrogen juga berguna
pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan
kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta BerIungsi stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan (proliIerasi pada berbagai organ reproduksi wanita Fungsi lainnya
sebagai berikut :
Pada uterus : menyebabkan proliIerasi endometrium
2 Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks
3 Pada vagina : menyebabkan proliIerasi epitel vagina
4 Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara
5 Juga mengatur distribusi lemak tubuh
6 Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang Pada wanita pascamenopause, untuk
pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon
estrogen (sintetik pengganti
d Fungsi hormone tirotropin
ormone tirotropin ( Thyroid Stimulating ormone yang bertugas untuk
merangsang kelenjar tiroid sehingga memproduksi hormon tiroksin

(8 a Sistem Osmoregulasi pada ikan air tawar dan ikan air laut :
O Ikan air tawar
Kadar osmotic cairan tubuh ikan air tawar bersiIat hipertonik dibandingkan
dengan kondisi lingkungannya yaitu pada air tawar, walaupun permukaan tubuh
ikan diselimuti oleh sisik yang relati inpermiabel terhadap air dan ion-ion Tetapi
karena konsentrasi cairan di dalam tubuh lebih pekat maka air di lingkungan akan
masuk kedalam tubuh melalui permukaan tubuh dan insang dengan cara osmosis
untuk menyeimbangkan kondisi antara lingkungan dan di dalam tubuh Dengan
kondisi ini, ikan air tawar akan minum air sedikit karena cairan di dalam tubuhnya
sudah banyak dan agar tidak terjadi kelebihan cairan di dalam tubuh ikan air

tawar mengeluarkan banyak kencing untuk mengurangi kelebihan air di dalam


tubuhnya
O Ikan air laut
Kadar osmotic cairan tubuh ikan air laut bersiIat hipotonik dibandingkan dengan
kondisi lingkungannya yaitu air laut, walaupun permukaan tubuhnya bersiIat
impermiabel terhadap air dan ion-ion karena adanya sisik dan mucus, tapi
lalulintas air dan ion dapat terjadi melalui insang Tetapi karena konsentrasi cairan
tubuh lebih encer dari lingkungan maka air dari dalam tubuh akan keluar melalui
insang dan permukaan tubuh dengan cara osmosis untuk menyeimbangkan
kondisi antara lingkungan dan di dalam tubuh Dengan kondisi ini, ikan air laut
akan minum air banyak karena air di dalam tubuhnya banyak keluar tubuhnya dan
agar tidak terjadi kekurangan cairan di dalam tubuhnya ikan air laut
mengeluarkan sedikit kencing
b ara ikan Anadromous dan Katadromous menyesuaikan sistem Osmoregulasinya
O Ikan anadromous
Ikan anandromus merupakan ikan yang habitat aslinya air laut, tetapi pada saat
akan melakukan perkawinan ikan ini akan menuju sungai atau air tawar ontoh
dari ikan ini adalah ikan Salmon Ikan salmon yang beranjak dewasa akan
mengalami perubahan physiologis, dalam hal ini osmoregulasinya, dari air tawar
ke air laut (hypertonik ke hypotonik karena induk dari ikan ini akan bereproduksi
di air tawar dan telurnya kan menetas di air tawar menjadi ikan kecil sampai
akhirnya ikan ini akan kembali ke habitat aslinya yaitu air laut Setelah ikan
salmon yang siap reproduksi akan mengalami perubahan osmoregulasi tubuh dari
air laut ke air tawar (hypotonik ke hypertonik karena ikan salmon akan menuju
sungai atau air tawar untuk melakukan reproduksi
O Ikan katadromous
Ikan katadromus merupakan ikan yang habitat aslinya air tawar, tetapi pada saat
akan melakukan perkawinan ikan ini akan menuju air laut ontoh dari ikan ini
adalah Belut Belut yang beranjak dewasa akan mengalami perubahan
physiologis, dalam hal ini osmoregulasinya, dari air laut ke air tawar (hypotonic
ke hypertonik karena induk dari belut ini akan bereproduksi di air laut dan

telurnya kan menetas di air laut menjadi belut kecil sampai akhirnya belut ini
akan kembali ke habitat aslinya yaitu air tawar Setelah belut yang siap
reproduksi akan mengalami perubahan osmoregulasi tubuh dari air tawar ke air
laut (hypertonic ke hypotonik karena belut akan menuju air laut untuk melakukan
reproduksi

(9 Gambar Sebuah NeIron :






Ginjal terdiri atas banyak neIron gijal dapat dikatakan merupakan unit berIungsi dan
unit berstruktur NeIron mengandung 2 macam unsure yaitu unsure pembuluh (elemen vaskuler
dan unsure eoitel Bagian neIron yang mengandung unsure pembuluh yaitu arteriol aIeren,
glomerulus , arteriol eIerendan kapiler peritubuler Bagian neIron yang mengandung unsur
epitel, yaitu kapsula bowman , tubulus proksimal, ansa henle, yang terdiri dari saluran yang
menurun dan saluran yang naik,tubulus distal dan saluran penampung Ada 2 macam neIron
yaitu neIrron korteks dan neIron juxtamedulla NeIron kortek terletak di bagian korteks dan
neIron juxtamedulla mempunyai glomerulus yang letaknya dibagian kortek dekat bagian
medulla
Mekanisme Pembentukan Urine :
Pembentukan urine dimulai dengan proses penyaringan yang terjadi di badan malphighi,
didalam badan malphigi ini terdapat glomerolus yang dikelilingi oleh kapsula bowman, dengan
berbagai tahapan yaitu
a Filtrasi
Air yang mengandung garam, air, glukosa, urea , asam amino, sel-sel darah dan protein
masuk kedalam glomerolus Saat berada di glomerolus tekanan darah menjadi meningkat

atu tinggi sehingga memudahkan sel kapiler glomerolus yang memiliki pori untuk
melakukan penyaringan Komponen atau bahan yang tidak dapat melawati penyaringan
adalah molekul-mlekul yang memiliki ukuran besar seperti sel darah, protein, dan keping
darah Sedangkan komponen yang berukuran kecil seperti asam amino, glukosa, Na, K,
dan urea dapat dengan mudah melewati saringan sel glomerolus yang mana disebut
Filtrat glomerolus yang menghasilkan urine primer
b Reabsorsopsi
Urine primer yang berada pada glomerolus dibawa menuju tubulus kontortus proximal,
dimana zat-zat yang masih berguna bagi tubuh seperti asam amino, vitamin dan ion-ion
seprti Na

, l
-
, O
3
-
, dan K

direabsorpsi kembali oleh pembuluh darah Zat yang


bersiIat racun seperti urea jumlahnya akan bertambah
c Augmentasi
Augmentasi terjadi pada tubulus kontortus distal, dimana urine sekunder (urine
sesungguhnya hasil dari tubulus kontortus proksimal menuju ke tubulus kontortus distal,
dimana urea dan zat sisa mulai bertambah yang berasal dari pembuluh darah Urine yang
berada pada tubulus kontortus distal akan dialirkan menuju rongga ginjal, setelah berada
pada rongga ginjal urine kemudian menuju kantong kemih melalui saluran ginjal Apabila
kantung kemih penuh terisi dengan urine maka kantung kemih akan tertekan sehingga
urine keluar melalui uretra
Fenomena albuminurea :
Albuminuria adalah simtoma terdapatnya sejumlah konsentrasi albumin di dalam urin
Albumin yang mencapai ginjal melalui pembuluh darah pada umumnya akan mengalami Iiltrasi
pada glomerulus dan diserap kembali oleh tubula proksimal menuju sirkulasi darah Laju
albumin yang terlepas dari penyerapan proksimal ke dalam urin, yang melebihi 5 miligram/24
jam telah dianggap secara medis sebagai patologisDiagnosis edema yang menyatakan ginjal
sebagai asal-usul edema kemudian didasarkan pada adanya konsentrasi albumin di dalam urin
Albuminuria antara lain adalah albuminuria-mikro jika laju ekskresi albumin ke dalam
urin antara 2 hingga 2 mikrogram/menit atau 3 hingga 3 miligram/24 jam, dan disebut
albuminuria-makro setelah laju ekskresi tersebut melebihi nilai 2 mikrogram/menit, kemudian
disebut proteinuria saat rasio albumin terhadap kreatinina lebih besar daripada 3
miligram/mmol

dengan laju ekskresi melebihi ,5 gram per 24 jam

( Proses pematangan gonad yaitu :


Proses pematangan gonad pada pria
Pematangan sperma dimulai saat puberitas, mencakup perubahan spermatogonia hingga
spermatozoa Ketika bayi, germ cell dapat dikenali di kordia seks dari testis, berbentuk sel pucat
yang dikelilingi supporting sel Supporting sel ini akan berubah menjadi sel Sertolil Saat
puberitas kordia seks ini memiliki lumen dan menjadi tubulus seminiIerous PG membuat sel
tunas spermatogonial meningkat, sel-sel baru muncul dari sel tunas ini dan membentuk type A
spermatogonia type A spermatogonia menandakan awal spermatogenesis Membentuk
pembelahan mitosis yang terbatas dan pembelahan terakhir menghasilkan type B spermatogonia;
setelahnya type B spermatogonia membelah menjadi spermatosit primer(2n Spermatosit
primer masuk ke proIase (22 hari diikuti penyempurnaan meiosis I dan pembentukan
spermatosit sekunder(n Di pembelahan meiosis kedua, sel ini mulai membentuk spermatid yang
haploid Dari saat type A cell meninggalkan populasi sel tunas hingga pembentukan spermatid,
sitokinesis yang terjadi sempurna, sehingga sel-sel pembelahannya disertai cytoplasmic bidge
sampai individu sperma lepas dari badan sisa Selama perkembangan ini sertoli sel berIungsi :
mendukung dan melindungi germ sel, memberikan nutrisi, dan melepas spermatozoa yang
matang









Proses pematangan gonad pada wanita
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar
juta oosit primer Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki sekitar

2 ribu oosit primer saja Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama
pertumbuhannya
Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan
hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya Oosit
yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya Sel
oosit pertama merupaakn oosit yang berukuran normal (besar yang disebut oosit
sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit
primer
Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosis kedua Namun
pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir,
melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi Jika tidak terjadi Iertilisasi, oosit sekunder
akan mengalami degenerasi Namun jika ada sperma masuk ke oviduk, meiosis II pada
oosit sekunder akan dilanjutkan kembali Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan
menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut badan
polar kedua (polosit sekunder Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan
polar kedua Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi
ovum dari oogenesis setiap satu oogonium
Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu Iolikel telur Folikel telur (Iolikel
merupakan sel pembungkus penuh cairan yang menglilingi ovum Folikel berIungsi untuk
menyediakan sumber makanan bagi oosit Folikel juga mengalami perubahan seiring
dengan perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder hingga terjadi ovulasi Folikel
primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer Selama tahap meiosis I
pada oosit primer, Iolikel primer berkembang menjadi Iolikel sekunder Pada saat
terbentuk oosit sekunder, Iolikel sekunder berkembang menjadi Iolikel tersier Pada masa
ovulasi, Iolikel tersier berkembang menjadi Iolikel de GraaI (Iolikel matang Setelah
oosit sekunder lepas dari Iolikel, Iolikel akan berubah menjadi korpus luteum Jika tidak
terjaid Iertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan











Proses ovulasi
Pada proses ovulasi atau keluarnya sel kelamin wanita dari ovarium menuju tuba Iallopi
sering terjadi pada pertengahan siklus haid mis pada hari ke 4 jika wanita yang bersiklus
menstruasi 28 hari dan ke 5 jika siklusnya 3 hari Ketentuan ini berlaku bagi yang siklus
haidnya teratur , Dimana sel telur pada masa itu dapat menerima pembuahan selama 24 sampai
48 jam dan disaat itulah waktu yang tepat untuk melakukan proses pembuahan Proses ovulasi
dapat terjadi disaat memasuki periode 2- 3 jam yang dimulai sejak keluarnya hormon dari
kelenjar pituitari di dasar otak Namun, kadarnya variatiI seiring perbedaan jumlah cairan yang
keluar pada diri setiap wanita, demikian pula waktu keluarnya Bahwa hormon yang dikeluarkan
oleh sel-sel telur berubah menjadi lebih tebal, sedikit keruh dan sedikit melimpah pada periode awal
siklus, seiring mendekati waktu ovulasi , hormon yang dikeluarkan menjadi kental, tipis, lebih melimpah,
lembut hingga akhirnya menjadi lembek dan empuk Dan pada saat ovulasi akan tampak putih
Fase dalam siklus menstruasi diantaranya :
Fase molekuler
Kadar FS ( Follicle Stimulating ormone meningkat dan merangsang pertumbuhadan
perkembangan Iolikle primer Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan
menghasilkanovum yang haploid Ketika Iolikel berkembang menjadi Iolikel graI yang
masak, Iolikel ini juga menghasilkan hormone estrogen yang merangsang keluarnya L
dari hipoIisis Estrogen yang keluar berIungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu
endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi , selain itu estrogen menghambat
pembentukan FS dan memerintahkan hipoIisis untuk menghasilkan L
2 Fase ovulation

L yang jumlahnya meningkat akan merangsang Iolikel graI yang masak dan akan
menonjol ke permukaan ovarium untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke 4
Sel telur akan keluar dalm waktu 6-32 jam setelah terjadinya peningkatan kadar L
sehingga menyebabkan sakit/nyeri pada perut bagian bawah
3 Fase luteal
L merangsang Iolikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (corpus
luteum Badan kuning menghasilkan hormone progesterone yang berIungsi mempertebal
lapisan endometrim yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya
embrio Selain itu progesterone juga akan menghambat kerja/pembentukkan FS
akibatnya korpus luteum mengecil dan menhilang
4 Fase menstruasi
Pembentukan progesterone berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometrium
terhenti, endometrium menjadi mongering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah
perdarahan pada hari ke 28 Oleh karena progesterone, maka FS terbentuk lagi dan
terjadi proses oogenesis kembali

Anda mungkin juga menyukai