Anda di halaman 1dari 2

Akibat dari sifat sombong

Masuk ke Dalam Neraka


Sun, 02/07/2010 - 22:03 jaIar
Sifat sombong merupakan 'bawaan' dari nenek moyang setan yaitu Iblis, yang dikisahkan
dalam Al-Qur'an telah menolak perintah Allah Swt. ketika Allah Swt. memerintahkannya
untuk 'sujud' kepada Nabi Adam As. dan siIat ini kemudian diwarisi oleh anak cucu Nabi
Adam sampai sekarang.
Sombong merupakan perwujudan dari keegoan yang tinggi, entah itu bisa
disebabkan oleh kelebihan Iisik, materi, pangkat, jabatan, keilmuan, pendidikan, turunan atau
yang lain-lainnya. Seorang yang sombong merasa bahwa dirinya lebih superior dibanding
orang lain dan jika sudah muncul perasaan superior maka ia dapat menganggap rendah orang
lain yang sekiranya ia nilai tidak seperti dia atau tidak sekelas/sebanding dengannya.
Sadar atau tidak sadar, siIat sombong dapat muncul kapanpun dan dimanapun karena setan
sangat cerdik untuk menumbuhkan benih-benih kesombongan dalam diri manusia. Setiap
kelebihan yang kita miliki akan dihembuskan sebagai benih dari siIat sombong itu.
Jika kita termasuk orang yang pandai, maka hembusan kesombongan itu dengan kepandaian
yang kita miliki, kita akan merasa paling pandai dalam suatu hal dan ketika ada orang yang
tidak mengerti yang bertanya maka muncullah kesombongan dengan tidak bersedia
menjawab pertanyaan dari orang tersebut hanya karena merasa orang tersebut dijelaskan pun
pasti tidak akan mengerti.
Jika kita termasuk seseorang yang diberikan kelebihan dalam hal Iisik misal kulit yang putih
bersih, maka hembusan kesombongan itu akan muncul ketika kita bertemu seseorang yang
berkulit hitam gelap dan seketika dalam benak kita akan menganggap bahwa diri kita lebih
baik karena kulit kita putih bersih, sangat jauh dengan orang tersebut yang berkulit hitam.
Jika kita adalah orang yang diberikan keluasan rezeki, maka hembusan kesombongan itu
akan muncul misal ketika mungkin suatu hari tetangga kita yang kurang mampu datang
mengetuk pintu rumah dan karena kita tahu bahwa yang datang adalah tetangga yang tidak
mampu yang hanya akan menghabiskan waktu kita dan sama sekali tidak bermanIaat,
kemudian kita meminta istri/anak atau pembantu untuk mengatakan bahwa kita tidak ada di
rumah atau kita sedang istirahat dan tidak bisa diganggu.
Jika kita adalah orang yang berasal dari keturunan yang baik, maka hembusan kesombongan
itu akan muncul misal ketika suatu hari kita membatasi diri untuk tidak bergaul dengan
seseorang yang berasal dari 'keturunan/kelas/tingkatan/kasta' yang berbeda.
Jika kita adalah orang yang diberikan pangkat dan jabatan, maka hembusan kesombongan itu
akan muncul misal ketika untuk sebuah acara kita hanya mengundang orang-orang yang
memiliki pangkat setingkat atau beberapa tingkat di atas kita. Kita tidak mengundang orang-
orang yang pangkat dan jabatannya berada di bawah kita.
Ada banyak macam hal yang mengakibatkan kesombongan dan semuanya itu hadir karena
kelebihan-kelebihan yang kita miliki.
Teman saya bercerita yang singkatnya adalah terdapat dua keluarga, masing-masing dari dua
keluarga itu memiliki putra dan putri.Kedua putra putri ini saling menyayangi dan
memutuskan untuk menikah, namun orang tua si putri ternyata kurang mendukung karena
menganggap bahwa si putra berasal dari keluarga yang kurang berada. Namun akhirnya
dengan bujuk rayu, orang tua si putri mau juga untuk menikahkan mereka. Si putra ini tidak
memiliki harta yang cukup banyak untuk membelikan calon istrinya maskawin yang
kesannya 'tidak akan memalukan'. Untuk mensiasati soal maskawin ini si putri berupaya
sendiri mengumpulkan semua perhiasan dari saudara-saudaranya tanpa sepengetahuan orang
tua dan kemudian terkumpullah 50 gram emas yang ia berikan kepada si putra untuk
maskawin. Si putri berharap orang tua dia dapat lebih memandang calon suaminya jika
maskawinnya cukup berharga. Selepas nikah, si putri kemudian mengembalikan kembali
emas maskawin kepada saudara-saudaranya. Tahun terus berganti dan sikap orangtua si putri
ini tidak juga berubah, masih sering menghina dan menilai orang lain dari harta/kedudukan
yang ia miliki. Dia masih sering menghina besannya sendiri yang memang kurang mampu.
Sampai suatu hari Allah Swt. memberikan dia cobaan sakit yang berkepanjangan yang
menyebabkan dia kehilangan harta bendanya. Mobilnya sudah dijual, rumahnya juga, uang
dan segala macam perhiasan emas telah ludes untuk membiayai pengobatannya. Dan tidak
lama kemudian malaikat maut mencabutnya dan ia meninggal dalam kondisi yang serba
habis-habisan. Sebaliknya, besan yang dulu sering ia hina sekarang sudah diberikan keluasan
rezeki dan memiliki rumah serta kendaraan. Dari kejadian itu orang-orang menganggap orang
tua si putri mendapatkan balasan atas kesombongannya sendiri dan perlakuan dia yang sering
merendahkan orang lain.
Jauhilah siIat sombong, seandainya telah muncul siIat menyombongkan diri kita dalam suatu
hal maka lekaslah beristighIar memohon ampunan serta perlindungan dari Allah dan kita juga
perlu menyadari bahwa semua yang telah Allah ciptakan dan berikan baik itu kaya miskin,
lapang sempit, turunan, Iisik dan lain sebagainya merupakan variasi dalam hidup ini dan
sebaik-baik dari kita di sisi Allah Swt. adalah orang yang paling bertakwa, bukan orang yang
hartanya banyak, bukan orang yang pangkatnya tinggi dan bukan pula orang yang berwajah
tampan dan cantik.
Semoga Allah Swt. memberikan kita kekuatan untuk menghilangkan siIat sombong dalam
diri kita.-

Anda mungkin juga menyukai