Anda di halaman 1dari 20

TUGAS HISTOFISOLOGY

MAKALAH
SISTEM ENDOKRIN

Disusun Oleh:
Farid Abdurrahman (115130100111004)

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWI1AYA
MALANG
2011


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
'Sistem Endokrin ini dengan lancar dan tepat waktu. Penulisan ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh drh. Dyah Ayu Oktavianie, A.P. , M.
Biotechselaku dosen pengampu matakuliah HistoIisiologi.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari buku panduan, serta inIormasi dari media massa yang berhubungan dengan 'Sistem
Endokrin, dan data-data dari media elektronik.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah 'HistoIisiologi
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang
telah mendukung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis harap makalah ini dapat memberi manIaat bagi semua. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.





Malang, 25November 2011


Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah
ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan.
Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti
kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam
saluran gastroinstestin. Cabang kedokteran yang mempelajari
kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang
ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan
penyakit dalam.
Sistem endokrin, dalam kaitanya dengan system syaraI,
mengontrol dan mendukung Iungsi tubuh. Kedua system ini
bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostatis tubu.
Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan
karakteristik tertentu. Misalnya, medulla aderenal dan kelenjar hipoIise posterior yang
mempunyai asal dari syaraI ( neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka IunIsi
dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh system syaraI.
Bila umumnya system endokrin bekerja melalui hormon, maka system syaraI bekerja
melalui neuro transmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung syraI.
Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepas
sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti
lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pancreas ( kelenjar endokrin dan
eksokrin), payudaara , kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin
melepaskan sekresinya lengsung ke dalaam darah .
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
HistoIisiologi, untuk mendapatkan gambaran umum tentang sistem endokrin dan dengan
makalah ini maka mengajarkan mahasiswa untuk memahami sistem endokrin secara teori.
1.3 Manfaat
ManIaat yang didapat dari makalah ini adalah:
a) Dapat menambah wawasan serta pengetahuan mahasiswa tentang Biomedik Fisiologi.
b) Dapat mengetahui apa saja yang dimaksud sesuai dengan tema yang dibahas.



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DefinisiSistem Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar
sekresi internal), yang Iungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-
hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan
untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ.
Sistem endokrin mempunyai lima Iungsi umum :
O Membedakan system syaraI pussat dan system syaraI reproduktiI pada janin yang
sedang berkembang.
O Menstimulasi urutan perkembaangan
O Mengkoordinasikan system reproduksi
O Memelihara linhkungan internal optimal
O Melakukan respons korektiI dan adatiI ketika terjadi stimulasi darurat.
2.2. Pengenalan Sistem Endokrin
Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari
sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan 'endokrin
karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang
dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran
melalui pembuluh darah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan
melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.
Kelenjar endokrin (endocrine gland) terdiri dan (1) kelenjar hipoIise atau pituitari
(hypophysis or pituitary gland) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2)
kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan; (3)
kelenjar paratiroid (parathyroid gland) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal
(suprarenal gland) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets
oI langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonad) laki di testis
dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin
karena menghasilkan hormon.
f Kelenjar Endokrin
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
O Kelenjar hipoIisa
O Kelenjar tiroid
O Kelenjar paratiroid
O Pulau-pulau pankreas
O Kelenjar adrenal
O Buah zakar
O Indung telur.
Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipoIisa; beberapa diantaranya
memicu pelepasan hormon hipoIisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipoIisa.
Kelenjar hipoIisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipoIisa
mengkoordinasikan berbagai Iungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon
hipoIisa memiliki eIek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan
kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.
HipoIisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme
umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada
hipoIisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipoIisa; beberapa
diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi
zat-zat di dalam darah:
O Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam
lemak
O Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan IosIat
O Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap
perangsangan langsung dari sistem saraI parasimpatis.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya
tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat
yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan
produknya ke dalam aliran darah.
Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang eIeknya terutama terbatas pada sistem
saraI.
Hormon
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar
atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormone
merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda - beda.
Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.
Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan
antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah Iungsi sel.
Pada akhirnya hormon mengendalikan Iungsi dari organ secara keseluruhan:
O Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan
ciri-ciri seksual
O Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi
O Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang
lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya:
O TSH dihasilkan oleh kelenjar hipoIisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid.
O hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-
sel di seluruh tubuh.
O Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula,
protein, serta lemak di seluruh tubuh.
2.3. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipoIisis, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis

HypoIisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil yang melekat
pada permukaan bawah otak melalui inIundibulum. Lokasinya sangat terlindungi baik yaitu
terletak pada sella turcica ossis sphenoidalis. Disebut master endocrine gland karena hormon
yang dihasilkan kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.
Kelenjar ini terletak di sela tursika, lekulkas os
spenoidalis basis crania. Berbentuk oval dengan diameter
kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus lobus anterior,
merupakan bagian terbesar dari hipoIise kira-kira 2/3
bagian dari hipoIise. pada dasar otak besar dan
menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipoIisis
disebut master gland.
Kelenjar hipoIisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian
anterior, bagian tengah, dan bagian posterior .
O HipoIisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipoIisis bagian
anterior .
O HipoIisis bagian tengah
Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau
Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila
hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan
kulit menjadi hitam.

HipoIisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipoIisa tetapi
memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
HipoIisa mengendalikan Iungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya.
HipoIisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat diatas hipoIisa.
HipoIisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior
(belakang). Hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipoIisa) dengan cara
melepaskan Iaktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara
langsung menghubungkan keduanya. Pengendalian lobus posterior (neurohipoIisa) dilakukan
melalui impuls saraI.
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar
dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar
tiroid terdiri atas 2 belah yang terletak di sebelah kanan batang
tenggorok diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi
batang tenggorok di sebelah depan. Kelenjar tiroid merupakan
kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat
pada dinding pangkal tenggorok. Kelenjar ini terdapat di bawah
jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi
metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam
waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja
keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme
sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak
mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan Iisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh
kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan
menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Fungsi hormone-hormon tiroid antaralain:
O Mengatur laju metabolism tuibuh. Bik t3 dan t4 kedua-duanya meningkatkan
metabolism karena peningkatan konsumsi oksigen dan produksi panas. EIek ini
npengecualian untuk otak, lien paru-paru dan otak,lien, paru-paru dan testis. Ke dua
hormon ini tidak berbeda dalam Iungsi namun berbeda dalam intensitas dan
cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih
singkat disbanding de3ngan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat
dirubah menjadi T3 setelah dilepaskan dari Iolikel kelenjar.
O Memegang per4anan penting dalam pertumbuhan Ietus khususnya pertumbuhan
syaraI dan tulang.
O Mmempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
O EIek krontropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatn kontraksi
otot dan menambah irama jantung.
O Merangsang pembentukan sel drah merah
O Mempengaruhi kekuatan dan riteme pernaIasan sebagai konpensasi tubuh terhadap
kebutuhan oksigen akibat metabolism.
O Bereaksi sebagai antagonis ansulin.
.. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.Kelenjar ini menghasilkan parathormon
yang berIungsi mengatur kandungan IosIor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini
menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan
kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.


Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal
ini mengakibatkan terambilnya IosIor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak
mengandung kapur dan IosIor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali
patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
Tubuh kita memiliki empat kelenjar paratiroid
kecil, satu terletak di setiap sudut kelenjar tiroid.
Tanggung jawab mereka adalah untuk
menghasilkan jumlah yang benar dari hormon paratiroid
(PTH), yang bertanggung jawab untuk menjaga
keseimbangan yang benar dari IosIor dan kalsium
dalam tubuh Anda. Bila keseimbangan ini terganggu, dapat memiliki eIek ringan sampai
serius pada kesehatan Anda.
Hiperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme terjadi ketika kelenjar paratiroid menghasilkan PTH terlalu
banyak, mengganggu kalsium tubuh dan tingkat IosIor. Abnormal jumlah tinggi kalsium
ditemukan dalam darah, dan IosIor drop tingkatan untuk tingkat abnormal rendah. Meskipun
gejala sering tidak ada atau hanya berpengalaman sebagai nyeri kecil dan kelelahan,
komplikasi serius dapat berkembang, termasuk:

* Batu ginjal
* Mulas
* Tekanan darah tinggi
* Peningkatan haus dan buang air kecil
* Peptikum ulkus
* Mual
* Osteoporosis
* Miskin memori
d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal

Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan
bagian tengah (medula).
Kerusakan pada bagian korteks
mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala
sebagai berikut: timbul kelelahan, naIsu makan
berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di
dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam
keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat
sehingga denyut jantung meningkat dan memompa
darah lebih banyak.
Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak
mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa keduanya sangat
penting, tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada dua potong jaringan kecil yang
beratnya masing-masing 5-6 gram di atas kedua ginjal yang juga amat penting.
Saat kita mengamati kelenjar-kelenjar ini, yang
dikenal dengan nama kelenjar adrenal, masing-masing
adalah sebuah laboratorium yang terpisah. Yang pertama
adalah bagian luar kelenjar adrenal (korteks adarenal), yang
menghasilkan tiga hormon; yang kedua adalah bagian dalam
kelenjar adrenal (medulla adrenal), yang menghasilkan dua
hormon. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kedua
kelenjar ini sangat penting sehingga pelepasan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon-
hormon itu akan menyebabkan kematian.
e. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua Iungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak di retroperitoneal rongga abdomen atas pada bagian posterior perut dan berhubungan
erat dengan duodenum (usus dua belas jari), panjang sekitar 10-20 cm. Mendapat pasokan
darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus.
Pankreas berIungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ
endokrin didukung oleh pulau-pulau langerhans. Pulau pulau langerhans terdiri dari tiga
jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan plukagon; sel beta yang menghasilkan insulin,
dan sel deltha yang menghasilkan somastotastin namun Iungsinya belum jelas diketahui.
Organ sasaran kedua hormone ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Gliklagon
dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisem karbohoidrat, protein dan lemak.
Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormone ini.
Fungsi kedua hormone ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin
menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah.
Perangsangan glucagon bial gula darah rendah, dan asam amino mkmeningkat. EIek
glukagon ini juga sama denga eIek kartisol, GH dan epineIrin.
Dala penurunan kadar gula darah, insulin sebagi hormon anabolic terutama akan
meningkatkan diIusi glukosa melalui membrane sel di jaringan. EIek anabolik penting
lainya dari hormone insulin adal;ah sebgai beerikut :
EIek pada heIar
O Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa
O Menghambat glikogenesis, glukoneonesis dan kategonesis
O Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas di hepar
EIek pada otot
O Meningkatkan sistesis protein
O Meningkatkan transportasi asam amino
O Meningkatkan glikogenesis

EIek pada jaringan lemak
O Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas
O Meningkatkan penyimpanan trigleserida
O Menurunkan lipolisis

f. Ovarium
Ovarium
merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga
menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai
berikut.
1. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel GraaI. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan
wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan
payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan
berIungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah
pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan
kehamilan.
g. Testis

Seperti halnya ovarium, testis adalah organ
reproduksi khusus pada pria. Selain
menghasilkan sperma, testis berIungsi sebagai kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu
testosterone diperlukan untuk untuk
mempertahankan spermatogenesis. Testosteron
berIungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.
Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

2.3. Pengendalian Endokrin
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan Iungsi, maka kadar hormon di dalam
darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu Iungsi tubuh. Untuk
mengendalikan Iungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-
batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih
banyak atau lebih sedikit hormon.

Hipotalamus dan kelenjar hipoIisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa
kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipoIisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di
kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus
dan kelenjar hipoIisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka
berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada
dibawah kendali hipoIisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipoIisa memiliki Iungsi yang
memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan
sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipoIisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan
progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipoIisa terhadap bioritmik
ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon
terhadap semacam jam biologis.
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipoIisa; beberapa
diantaranya memicu pelepasan hormon hipoIisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon
hipoIisa.
Kelenjar hipoIisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipoIisa
mengkoordinasikan berbagai Iungsi dari kelenjar endokrin lainnya.Beberapa hormon
hipoIisa memiliki eIek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan
kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.HipoIisa mengendalikan kecepatan
pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon
endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipoIisa untuk memperlambat atau
mempercepat pelepasan hormonnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipoIisa; beberapa
diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi
zat-zat di dalam darah:
O Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam
lemak
O Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan IosIat.
O Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap
perangsangan langsung dari sistem saraI parasimpatis.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya
tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat
yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan
produknya ke dalam aliran darah. Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang
eIeknya terutama terbatas pada sistem saraI.
Faktor-Iaktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon. Prolaktin (hormon yang
dikeluarkan oleh kelenjar hipoIisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan
susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipoIisa untuk menghasilkan lebih banyak
prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan
mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada di bawah
kendali hipoIisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan
lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah
makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi,
kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar
kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah
pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.
O Sistem endokrin
Sistem endokrin-sistem komunikasi lainnya di tubuh terdiri dari kelenjar endokrin
yang memproduksi hormon, zat kimia yang dilepaskan ke dalam aliran darah untuk
membimbing proses seperti metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan seksual.
Hormon juga terlibat dalam mengatur kehidupan emosional.
O The Thyroid Gland
Kelenjar tiroid mengeluarkan tiroksin, suatu hormon yang dapat mengurangi
konsentrasi dan mengakibatkan lekas marah ketika tiroid yang terlalu aktiI, dan
menyebabkan kantuk dan metabolisme yang lambat ketika tiroid berada di bawah
aktiI.
O The paratiroid Kelenjar
Dalam tiroid empat organ berbentuk kacang polong kecil, yang parathyroids, yang
parathormon mengeluarkan untuk mengontrol dan menyeimbangkan tingkat kalsium
dan IosIat dalam darah dan cairan jaringan. Hal ini, pada gilirannya, mempengaruhi
rangsangan sistem saraI.
O Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal adalah kelenjar seukuran kacang polong yang tampaknya menanggapi
paparan cahaya dan mengatur tingkat aktivitas sepanjang hari.
O The Pankreas
Pankreas terletak pada kurva antara perut dan usus kecil dan mengendalikan tingkat
gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin dan glukagon.
O Kelenjar hipoIisis
Kelenjar pituitari menghasilkan jumlah terbesar hormon yang berbeda dan karenanya
memiliki jangkauan terluas eIek pada Iungsi tubuh. HipoIisis posterior dikontrol oleh
sistem saraI. Ini menghasilkan dua hormon: vasopressin, yang menyebabkan tekanan
darah meningkat dan mengatur jumlah air dalam sel-sel tubuh, dan oxytocin, yang
menyebabkan rahim berkontraksi selama persalinan dan menyusui untuk memulai.
HipoIisis anterior, sering disebut "kelenjar master," menanggapi pesan-pesan kimiawi
dari aliran darah untuk menghasilkan berbagai hormon yang memicu aksi dari
kelenjar endokrin lainnya.
O The Gonad
Kelenjar ini reproduksi-testis pada pria dan ovarium pada wanita, dan, pada tingkat
yang lebih rendah, glandssecrete androgen adrenal (termasuk testosteron) dan
estrogen.
O The adrenal Kelenjar
Kedua kelenjar adrenal terletak di atas ginjal. Masing-masing memiliki dua bagian:
penutup luar, korteks adrenal, dan inti, medulla adrenal. Kedua pengaruh respon
tubuh terhadap stres. Misalnya, dalam respon terhadap situasi stres, kelenjar pituitari
dapat melepaskan endorIin beta dan ACTH, yang, pada gilirannya, prompt korteks
adrenal untuk melepaskan hormon. Sementara itu, sistem saraI otonom menstimulasi
medula adrenal untuk mensekresikan hormon seperti epineIrin ke dalam aliran darah.















BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pengatur utama Iungsi tubuh ada 2, yaitu: sistem syaraI dan sistem endokrin . Sistem
endokrin berkaitan dengan Iungsi metabolisme tubuh dengan cara pengaturan kecepatan
reaksi kimia sel, pengangkutan bahan-bahan melalui membran sel, pertumbuhan dan sekresi .
Kedua sistem tersebut saling berhubungan, misal pada kelenjar medula adrenal dan kelenjar
hipoIisis. Endokrin disebut juga hormon, karena hasil sekresinya tidak dibuang keluar tubuh,
tetapi masuk ke dalam aliran darah. Sedangkan eksokrin hasil sekresinya dibuang keluar
tubuh melalui kelemjar ludah, keringat, dan urine.
















DAFTAR PUSTAKA

Rumahorbo, Hotma. Asuhan Keperawatan dengan gangguan system endokrin/
Oleh Hotma Rumahorbo; editor,Yasmin Asin- Jakarta: EGC , 1999.
Gartner LP. olor Text Book of Histology. 2ed. Philadelphia: Saunders. 2001. p302-16,
p416-20
Cohen BJ, Wood DL. Memmlers the Structure and Function of the Human Body. 7ed.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. 2000. p165-77
Bruesch SR. The Hypothalamus. Tennessee: Year Book Medical Publisher. 1984. p1-15
Bagnara JT. Endokrinologi Umum. 6ed.Yogyakarta:Airlangga University Press. 1988. p101-
20, p323-30, p365-77

http://www.shutterstock.com/pic-9111862/stock-vector-endocrine-system.html

http://4uliedz.wordpress.com/2009/02/05/sistem-endokrin/

Anda mungkin juga menyukai