‘ul Febmol dan Industri Pangan. Vol IX, No 1.Th. 1998
TEKNIK EKSTRAKSI DAN PEMANFAATAN MINYAK IKAN
UNTUK KESEHATAN
Made Astawan “
PENDAHULUAN
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia
dan Kesehatan merupakan dua masalah pokok di
negara-negara berkembang. Status gizi yang kurang
baik menyebabkan status Kesehatan dan kualitas
sumberdaya manusia yang rendah
‘Sementara itu. perubahan pola hidup tetah
menyebabkan perubahan pola makan pada
masyarakat. Perubahan ini telah menimbulkan
akibat negatif terhadap Kesehatan. Hal ini tidak
hanya terjadi di negara-negara maju tetapi juga di
negara-negara berkembang.
Penyakit-penyakit yang erat kaitannya
dengan perubahan pola makan yang menyebabkan
gi2i salah diantaranya adalah penyakit jantung
Koroner, aerosklerosis, tekanan darah tinggi,
kegemukan, trombosis dan stroke. Penyakit ini
merupakan penyakir-penyakit degeratif yang
beresiko tinggi
Para ahli telah banyak melakukan penelitian
untuk —mencegah penyakit-penyakit _ tersebut
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa asam
Jemak ‘omega-3 terutama asam
eikosapentaenoa/EPA (C20:5n-3) dan asam
dokosaheksaenoa/DHA —(C22:6n-3) _—_sangat
bermanfaat bagi keschatan, antara lain dapat
mencegah penyakit kardiovaskular dan bagian kadar
kolesterol darah.
‘Asam lemak arakhidonat (AA) dan DHA
merupakan komponen struktural otak yang
mempengaruhi kinerja otak dan sistem syaraf
Kelurangan kedua asam leak ini dapat
menimbulkan perkembangan psikomotorik anak
menjadi terlambat, dan apabila hal int terjadi pada
‘masa bayi prenatal akan berlangsung terus sampai
dewasa
1) feciT anolog Pangan dan Gi Ftc IPR. Keak Pos 720,
Kemps Darya. Bogor 16002
44
Minyak ikan yang berasal dari ikan laut
‘merupakan salah satu sumber yang kaya akan asam
Temak omega-3. Sccara komersial minyak ikan yang
diproduksi tersedia dalam —bentuk—_kapsu!
Kebutuhan minyak ikan di Amerika dan Eropa
diperkirakan mencapai 250.000 ton/tahun dengan
harga $ 150/ton,
Indonesia merupakan negara yang sangat
potensial untuk memproduksi minyak —ikan,
mengingat jumlah laut yang luas dan timbah
pengalengan ikan yang banyak. Berdasarkan fakta
Khasiat dan kebutuhan minyak ikan dunia yang
cukup besar maka produksi minyak ikan mempunyai
prospek yang sangat cerah di masa mendatang
‘TEKNIK EKSTRAKSI MINYAK IKAN
Ekstraksi minyak adalah suatu cara_untuk
mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang,
‘mengandung minyak atau lemak (Ketaren, 1986).
Cara ekstraksi yang biasa dilakukan ada 5 cara yaitu
rendering basah, rendering kering, hidrolisis, silase
asam dan ekstraksi dengan pelarut.
Proses rendering basab digunakan untuk
ikan-ikan berlemak tinggi dan dalam jumlah banyak
Langkah-langkah yang dilakukan terdiri dari
pencincangan , pemasakan dengan uap. pengepresan
dan pengeringan. Pengepresan menghasilkan 2
bagian yaitu bagian padatan (press cake) dan cairan
(press liquor). Padatan dipakai sebagai bahan
pembuatan tepung ikan Cara ekstraksi rendering
bbasah dapat dilihat pada Gambar |
Ekstraksi rendering basah paling banyak
dilakukan oleh industri. pengolahan minyak ikan
Tahap utama dari teknik ini adalah perebusan dan
pengepresan, Tujuan dari perebusan adalah
mengkoagulasikan protein, memecah dinding sel dan
melepaskan minyak dengan air. Tujuan pengepresan
adalah untuk memisahkan minyak dari padatan
dengan sempuma. Minyak kasar diperoleh setelahClean Tina
Bul Tekno. dan Industri Pangan, Vol IX, No.1. Th 1998
dipisahkan dari air melalui pengendapan (Brody,
1968).
Ikan
+
Pencucian
Pengukusan ( Subu 105°C, 30 menit )
ee
Cairan (minyak dan air Padatan
‘Corong pemisah + Lapisan bawah
{ sisa hasil presan dan air)
Lapisani‘atas (minyaky-———* Sentrifuse
(10.000 rpm, 10 menit }
Pemumian minyak ¢————— Minyak ikan kasar
Garabar_ 1
Metode rendering basah dengan
pengukusan (Bimbo, 1990)
Ekstraksi rendering basah paling banyak
ditakukan oleh industri pengotahan minyak_ikan
Tahap utama dari tekhnik ini adalah perebusan dan
pengepresan Tujuan dari perebusan adalah
‘mengkoakulasikan protein, memecah dinding sel dan
melepaskan minyak dengan air. Tujuan pengepres:n
adalah untuk memisahkan minyak dari padatan
dengan sempuma. Minyak kasar diperoleh setelah
dipisahkan dari melalui pengendapan (Brody,1965)
Proses rendering kering bertujuan untuk
menghasilkan tepung ikan, serta dilakukan terhadap
ikan berlemak rendah dan dalam jumlah kecil
Prinsip dasamya adalah sama dengan rendering
basah, hanya tidak dilakukan pengepresan, Minyak
ikan yang dihasilkan dari proses ini umurmnya
berwama gelap dan harus dimumikan dahulu
sebelum digunakan (Piggot, 1967).
Metode ekstraksi hidrolisa, prinsip dasamya
adalah pemakaian enzim proteolitik yang digunakan
untuk menghidrolisa proteinikan menjadi bentuk
yang lebih kecil. Proses hidrolisa dapat juga
dilakukan untuk ikan-ikan yang, berlemak rendah
Proses ekstraksi ini berlangsung sangat lambat dan
45
tidak terkontrol serta memerlukan biaya yang besar,
sehingga kurang efisien digunakan (Bimbo, 1990).
Metode ekstraksi dengan pelarut (solvent
extraction) dilakukan dengan. melarutkan_ minyak
dalam pelanut minyak atau lemak. Dengan cara ini
dihasitkan bungkil dengan kadar minyak rendah
yaitu sekitar 1% atau lebih rendah Pelarut minyak
atau lemak yang biasa digunakan dalam proses ini
adalah petroleum ether, gasoline, karbon disulfida,
karbon tetraklorida, benzena dan n-heksana
(Ketaren, 1986). Pelarut lain adalah etilen,
dikloroetilen dan trikloroetilen. Cairan minyak yang
inasitkan kemudian disaring, asam asetat dicuci
dengan air dan pelarut dihilangkan dengan cara
destilasi. Metode ekstraksi dengan pelarut dapat
dilihat pada Gambar 2, Metode ini mempunyai
bbeberapa kelemahan yaitu. minyak berwama gelap
karena berbagai pigmen terektrak dan lemak bebas
tidak terpisahkan,
MANFAAT MINYAK IKAN UNTUK.
KESEHATAN
Minyak ikan telah lama digunakan dan
dikenal luas di seluruh dunia, Di Skotlandia,
ekstraksi minyak ikan digunakan untuk membantu
pertumbuhan tulang belakang dan perkembangan
syaraf pusat. Di Inggris, Perancis , Jerman dan
Belanda, minyak hati ikan Cod digunakan untuk
menyembuhkan penyakit paru-paru. rematik dan
penyakit tulang lainnya. Berbagai penyakit tersebut
dapat disembuhkan karena minyak ikan mengandung
PUFA khususnya asam lemak omega-3 (Duthie dan
Barlow, 1992)
‘Asam lemak omega-3 yang paling banyak
terdapat pada minyak ikan adalah EPA, AA dan
DHA. Asam lemak ini dapat _menyembuhkan
berbagai —penyakit. seperti _—_aterosklerosis
(penyempitan dan pengerasan pembuluh darah),
trombosis mellitus dan penyakit tulang atau
persendian lainnya; asma dan mencegah proses
penuaan (Pigott dan Tucker, 1987, dan Conning,
1980 dalam Duthie dan Barlow, 1992)
Grundy (1989) dikutip oleh Duthie dan
Barlow (1992) renuliskan jumlah PUPA yang
‘optimum dikonsumsi sebesar 6-(0% dari total energi
yang dibutuhkan per hari. Kekurangan PUPA akan
meningkatkan risiko terkena kanker : menurunkanChasen Hina Bok Tebnot don Industri Pangan. Vol IX.No. 1, Th. 1998
Tkan
Direndam dengan asam formial 3%
Didiamkan dalam suhu kamar
viding
: ee
Cairan dan padatan terlarut Padatan
+
Sentrifuse (10.000 rpm, suhu 10°C) Air Dipres
¥
Minyak kasar *—————— Sentrifuse Caiaran
Gamabr 2. Metode ekstraksi
ie
Diblender
jase asam (Bimbo, 1990)
Ditambahkan 20 mi klorotorm dan 20 ml aquades
Dihomogenkan selama 30 detik
dipisahkan Loud corong pemisah
Lapisan bawah oa atas
Minyak kasar_ <——— Evaporasi pabisseieetal|
Gambar 2. Metode ekstraksi dengan pelanut (Sunarya, 1987)
kekebalan tubuh; meningkatkan risiko trombosis dan ‘Tabel 1. Total lipida. jumlah asam lemak jenuh dan tak
aterosklerosis, menurunkan HDL; menyebabkan Jemuh yang, dirckomendasikan untuk dikon-
‘oksidasidinding pembuluh dara; meningkatkan ssumsi per hari
jumlah peroksida sehingga mempercepat proses Kategori Rata - rata yang
Penuaan dan meningkatkan risiko terkona batu dianjurkan
empedu. WHO merekomendasikan konsumsi lemak oon oe
dan perbandingannya seperti terlinat pada Tabel |. Fane a te
‘Asam Lemak Jenuh 0 15
‘Asam Lemak jemu ganda 167 68
Rasio ALT; ALT oa5
‘Sumber : Departemen Kesehatan inggris dikutip oleh
Duthie dan Berlow (1992)
46