Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS ALGORITMA PERGANTIAN CACHE PADA PROXY SERVER DENGAN SIMULASI Pertumbuhan jurnlah client internet terus bertambah

secara ekponensial, sehingga tanggapan akses internet menjadi semakin lambat. Salah'satu upaya untuk mempercepat akses internet tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan cache pada Proxy Server. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen untuk menganalisis kinerja Proxy Server pada Jarmgan Internet terhadap penggunaan algoritma pergantian cache LRU (Least Recently Used), LFU (Least Frequently Used), LFU-Aging (Least Frequently Used with Aging) dan GDSF (Greedy Dual She Frequency). Analisis algoritma pergantian cache pada Proxy Server didesain dengan perangkat lunak untuk pemodelan simulasi. Model terdiri dari Web server, Proxy Server dan Client, Web Server merupakan representasi sejumlah kelompok Server http dan ftp. .Proxy Server merupakan representasi satu Proxy Server yang sebenarnya. Client merupakan representasi sejumlah kelompok Client yang terhubung pada intranet. Proxy Server menggunakan model hirarki satu tingkat dan dua tingkat dengan kombinasi hubungan antar Proxy Server dalam tingkatan yang sama yang disebut sibling. Akses permintaan dari Client dihubungkan pada Proxy Server tingkat paling bawah. Parameter analisis adalah Hit Ratio dan Byte Hit Ratio atas akses Internet dari pemiintaan client yang terhubung pada Proxy Server. Hasil uji coba menunjukkan bahwa perangkat lunak simulasi telah bekerja dengan benar sesuai dengan desain, Algoritma GDSF mempunyai hit ratio dan byte hit ratio yang paling tinggi, hal ini menunjukkan bahwasanya Proxy Server dengan Algoritma GDSF memiliki kinerja yang paling baik. Model hirarki dua tingkat tanpa hubungan sibling tidak memberikan peningkatan kinerja yang signifikan. Model hirarki satu tingkat atau dua tingkat dengan hubungan sibling dua buah Proxy Server menunjukkan peningkatan kinerja dari 50-55% menjadi 87-91%. Model hirarki satu tingkat dengan hubungan sibling antar tiga buah atau empat buah Proxy Server yang membentuk jaringan mesh maka akan memngkatkan kinerja menjadi 98-99%. Model hirarki dua tingkat dengan hubungan sibling minimal tiga buah Proxy Server yang membentuk jarmgan mesh, dapat mengurangi bandwidth yang diperlukan bingga mencapai 95% dibandingkan bandwidth tanpa hirarki.

PENGEMBANGAN APPLICATION SERVER UNTUK TESTBED IMS IP Multimedia Subsytem (IMS) adalah sebuah arsitektur standard Next Generation Network (NGN) untuk para operator telekomunikasi yang ingin menyediakan layanan mobile dan fixed multimedia. IMS menggunakan basis implementasi Voice-over-IP (VoIP) pada standar implementasi 3GPP untuk SIP, dan berjalan melalui standar Internet Protocol (IP). Teknologi IMS teridiri dari berberapa elemen, mulai dari IMS client, SGSN-GGSN, CSCF, HSS, Application Server, MGCF, MRFC, Media Server dan Media Gateway. Application Server memegang peranan penting dalam pengendalian proses penyediaan aplikasi layanan dalam sebuah jaringan IMS. Pengendalian penyediaan layanan ini saling berhubungan dengan CSCF, HSS, dan Media Server dalam proses signaling-nya, dengan menggunakan SIP dan Diameter sebagai interface signaling tersebut. Dalam hal inilah, perancangan Application Server harus memperhatikan kemampuan konektivitas tiap elemen dalam sebuah jaringan IMS yang terintegrasi. Tugas akhir dengan judul Pengembangan Applicaton Server Untuk Testbed IMS ini akan mecoba merancang implementasi Asterisk sebagai open source SIP Application Server untuk dihubungkan dengan CSCF dan HSS sebagai kesatuan elemen IMS. Asterisk di sini akan difungsikan sebagai Application Server dengan mengaktifkan protokol SIP untuk signaling-nya dan juga sebagai Media Server dengan protokol RTP dalam transfer data. Laporan ini juga akan membahas performa kesatuan jaringan antara CSCF-HSS-Application Server-Media Server dalam teknologi IMS.

ANALISA KINERJA SCHEDULER UNTUK LINUX VIRTUAL SERVER YANG BERJALAN PADA IP VERSI 6 DENGAN ALGORITMA ROUND-ROBIN ADAPTIF PADA KASUS WEB SERVER Dengan meningkatnya perkembangan jumlah pengguna internet dan mulai diadopsinya penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari, maka lalulintas data di Internet telah meningkat secara signifikan. Sejalan dengan itu pula beban kerja server-server yang memberikan service di Internet juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal tersebut dapat mengakibatkan suatu server mengalami kelebihan beban pada suatu saat. Untuk mengatasi hal tersebut maka diterapkan skema konfigurasi server cluster menggunakan konsep load balancing. Load balancing server menerapkan algoritma dalam melakukan pembagian tugas. Algoritma round robin telah digunakan pada Linux Virtual Server yang berjalan padaIPv4. Penelitian mengimplementasikan algoritma round robin adaptif yang berjalan pada IPv6. Algoritma ini menghitung beban server dan melakukan perubahan weight pada LVS load balancer yang sedang berjalan. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa penggunaan IPv6 untuk load balancing bisa meningkatkan jumlah request yang bisa ditangani perdetik, menurunkan waktu proses per request, dan memperbesar throughput. Di sisi server, penggunaan IPv6 bisa menurunkan CPU time. Penggunaan algoritma round robin adaptif belum bisa meningkatkan performa throughput, akan tetapi telah berhasil meningkatkan jumlah request yang bisa ditangani per detik, dan menurunkan waktu proses per request

PROXY FTP SERVER File Transfer Protocol (FTP) merupakan salah satu layanan populer untuk pertukaran file. Pada suatu jaringan lokal universitas, jumlah penyedia layanan FTP (FTP server) cukup banyak dan sering berubah-ubah. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk mengatur dan mempermudah akses terhadap layanan FTP pada FTP server yang ada di jaringan lokal universitas. Pada tugas akhir ini, dikembangkan suatu perangkat lunak proxy FTP server yang berfungsi sebagai proxy untuk layanan FTP pada sekumpulan FTP server. Hal ini dapat mempermudah akses terhadap layanan FTP pada FTP server yang ada di jaringan lokal universitas. Selain itu, pada proxy FTP server ini juga dapat dilakukan pengaturan FTP server yang akan digunakan layanannya. Pada proxy FTP server ini juga dilakukan penambahan ketersediaan entitas (file dan/atau directory) layanan FTP pada FTP server. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, perangkat lunak proxy FTP server ini terbukti mampu untuk mempermudah akses sekumpulan FTP server dan menyediakan tambahan ketersediaan entitas layanan FTP. Perangkat lunak proxy FTP server ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu perangkat lunak penyedia dan pengakses layanan FTP yang dibangun berupa perangkat lunak native, dan perangkat lunak administrasi proxy FTP server yang dibangun berupa perangkat lunak web. Teknologi yang digunakan adalah platform linux, bahasa pemrograman C++, bahasa scripting PHP, DBMS MySQL, dan webserver Apache.

OTENTIKASI PASSWORD PADA MULTI SERVER MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN : Abstrak Abstrak: Sistem otentikasi password secara konvensional mengijinkan suatu server melakukan verifikasi untuk membuktikan keaslian suatu login user dengan cara membandingkan ID user dengan password-nya menggunakan tabel password. Sistem ini memerlukan pemeliharaan tabel dan verifikasi tabel password dengan meletakkan tabel tersebut pada setiap server. Pada tesis ini diterapkan sistem otentikasi password pada arsitektur jaringan multi server menggunakan suatu klasifikasi pola yang berdasarkan pada sistem jaringan syaraf tiruan. Dalam sistem ini, para user hanya perlu mengingat ID user dan password-nya untuk login ke berbagai server. User dapat dengan bebas memilih password mereka. Sistem ini tidak memerlukan pemeliharaan tabel dan verifikasi tabel password. Algoritma jaringan syaraf tiruan yang dipergunakan adalah backpropagation dengan fungsi aktivasi Sigmoid. Estimasi kinerja hasil pengujian menggunakan confusion matrix. Bahasa pemogram yang digunakan berbasis Java dengan editor Eclipse 2.1 serta memanfaatkan sistem operasi Windows XP. Dalam sistem otentikasi password ini, terdapat tiga tahapan yaitu registrasi, login dan otentikasi, dimana setiap tahap terdiri dari beberapa langkah yang harus dilewati. Proses percobaan dibagi dalam dua model yaitu pengujian menggunakan simulasi pada satu komputer dan pengujian pada empat komputer. Pada simulasi satu komputer, sistem diasumsikan memiliki enam server dengan 100 user. Sedangkan pada pengujian menggunakan empat komputer, server terdiri dari tiga buah komputer dan satu komputer sebagai client yang berfungsi melakukan registrasi dan login untuk 100 user. Hasil pembelajaran pada saat registrasi dan testing dikumpulkan untuk kemudian dibuat model klasifikasi. Percobaan pembelajaran menggunakan jaringan syaraf tiruan yang dilakukan berulang-ulang menghasilkan kesimpulan bahwa jaringan syaraf tiruan dapat diaplikasikan pada arsitektur jaringan multi server dan sistem mampu berfungsi sebagai alat pengotentikasi keabsahan login user secara real time.

SQUID SEBAGAI ALTERNATIF PROXY SERVER ABSTRAK: Pada saat ini banyak organisasi, baik edukasi, pemerintahan, privat maupun komersial berusaha membatasi akses para penggunanya ke internet (terutama web) dengan alasan bandwith yang dimiliki mulai terasa lambat ketika para penggunanya mulai nge-Web. Salah satu solusi untuk pembatasan akses di atas adalah dengan menggunakan Proxy Server. Di sini proxy server berguna sebagai mediator antara pengguna dan dunia luar (Web), semua request HTTP dari pengguna akan diarahkan ke Proxy Server (dengan mengkonfigurasi semua browser pengguna) dan data berupa tujuan (misal http://www.itb.ac.id) yang di minta oleh user akan diteruskan oleh Proxy server ke tujuan yang diminta. Data yang telah didapat oleh Proxy server tidak dibuang begitu saja, data ini selain akan dikembalikan ke arah pengguna yang meminta juga akan di simpan (di-Cache) sehingga apabila data yang sama diminta oleh pengguna yang lain, proxy tidak usah meminta data tersebut ke server yang diminta, tapi cukup mengirimkan data yang telah ada di cachenya ke pengguna yang meminta. Pada beberapa jenis Proxy server tertentu kita mempunyai aturan-aturan yang bisa membatasi akses pengguna ke web, sebagai misal pengguna dari suatu workgroup bisa mengakses web pada selang waktu tertentu. Hal di atas bisa berjalan apabila semua request HTTP dari pengguna harus melewati proxy server terlebih dahulu, sehingga kita dapat menjamin semua request dari pengguna selalu melewati Proxy server terlebih dahulu. Pada artikel ini, kita akan membuat sebuah proxy server dengan software Squid, Squid adalah software public domain berbasis UNIX, berfungsi meng-cache data yang diminta oleh pengguna (biasanya berupa web pages dan ftp). Platform UNIX yang di support oleh Squid adalah FreeBSD, BSDI, Digital Unix, Irix, Linux, Solaris dan SunOs. Tidak semua data bisa di cache oleh Squid, data-data yang bersifat dinamik seperti CGI-BIN tidak di cache oleh Squid, jadi tiap kali ada permintaan CGI-BIN, maka Squid akan menghubungi langsung server tujuan. Saat ini protokol yang bisa dilayani oleh Squid adalah http, ftp, gopher dan wais. Versi dari Squid yang paling baru (pada saat artikel ini ditulis) adalah versi 1.1.10 dan bisa didapat melalui anonymous FTP ke ftp://squid.nlanr.net/pub/squid-1.1. Hardware yang anda butuhkan untuk dapat membuat Proxy server dengan Squid adalah (konfigurasi tipikal): Pentium 133 atau lebih tinggi (Pentium Pro lebih baik) - RAM 32 MB atau lebih tinggi (Squid menyimpan sementara data yang sedang diminta oleh pengguna ke RAM sebelum disimpan di hard disk, data ini disebut juga hot object) - Hard Disk 1.7 GB untuk instalasi FreeBSD (memakan space kurang lebih 300 MB) dan Squid (executable files tidak memakan space tetapi cache membutuhkan space yang cukup besar)....

IMPLEMENTASI MOBILE ASYNCHRONOUS EMAIL SERVER PADA Soekris Net4801 Pada penelitian tugas akhir ini dilakukan perancangan dan implementasi mobile asynchronous email server sebagai komponen utama pembangun sistem asynchronous e-mail access yang digunakan sebagai sarana pembuka akses informasi bagi masyarakat yang berada pada wilayah yang belum memiliki koneksi Internet. Sistem asynchronous e-mail access yang dibangun terdiri dari dua komponen utama yaitu mobile asynchronous e-mail server dan server-server e-mail statis. Mobile asynchronous e-mail server adalah suatu server e-mail yang dirancang untuk dapat dibawa (diangkut) baik oleh manusia atau alat transportasi yang akan mendatangi suatu wilayah untuk mengambil e-mail yang telah tersimpan di server e-mail statis. Pengertian asynchronous mengacu pada suatu kondisi dimana e-mail yang diangkut oleh mobile e-mail server belum bisa langsung terkirim bila belum ditemukan koneksi dengan e-mail server lain atau dengan koneksi Internet. Target perangkat keras implementasi adalah Soekris net-4801 yang dilengkapi kartu wireless berbasis IEEE802.11b/g. STUDI DAN IMPLEMENTASI SERVER PULSA YANG DAPAT DIPANTAU OLEH SISTEM MANAJEMEN JARINGAN Pada Tugas Akhir ini dibangun aplikasi server pulsa yang dapat dipantau oleh sistem manajemen jaringan. Pemantauan tersebut dilakukan dengan sistem manajemen jaringan berbasiskan open source, yaitu Nagios. Pemantauan server pulsa dengan menggunakan Nagios dilakukan pada beberapa variabel. Variabel pemeriksaan tersebut antara lain hidup atau mati server pulsa, pesan error ketika terjadi kesalahan pada saat runtime, informasi sinyal modem, koneksi aplikasi server pulsa dengan basis data, serta omset transaksi per hari.

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBANGKITAN, ANALISIS, DAN VISUALISASI LAPORAN STATISTIK MAIL SERVER BERBASIS WEB Pada Tugas Akhir dikembangkan perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan ekstraksi statistik mentah dari mail server, memasukkan statistik yang telah diolah ke dalam basis data, dan memvisualisasikan statistik dalam bentuk laporan. Perangkat lunak bertujuan untuk membantu pengguna (administrator sistem email/mailadm) dalam menganalisis kinerja/performansi mail server. Perangkat lunak tersebut dinamakan Mastavina (mail server statistics analysis and visualization application). Pengerjaan Tugas Akhir ini didasari adanya kebutuhan terhadap aplikasi untuk analisis statistik mail server.

Anda mungkin juga menyukai