Anda di halaman 1dari 3

HIV / AIDS memiliki dampak buruk pada kesehatan, gizi, keamanan pangan dan keseluruhan sosial ekonomi pembangunan

di negara-negara yang telah sangat dipengaruhi oleh penyakit. Ada kebutuhan mendesak untuk fokus baru dan penggunaan sumber daya untuk nutrisi sebagai mendasar bagian dari paket komprehensif dari perawatan di tingkat negara. Aksi dan investasi untuk meningkatkan gizi ODHA harus didasarkan pada suara bukti-bukti ilmiah, sumber daya lokal, dan pengalaman program dan klinis dengan pencegahan, pengobatan, dan manajemen penyakit dan infeksi terkait. Meskipun ada kesenjangan dalam pengetahuan ilmiah, banyak yang dapat dan harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan, gizi dan kualitas pelayanan bagi ODHA dan keluarga mereka dan masyarakat. Epidemi HIV / AIDS terjadi pada populasi di mana kekurangan gizi sudah endemik. Sebagai prioritas mendesak, dukungan politik, keuangan dan teknis yang lebih besar harus disediakan untuk meningkatkan kualitas makanan dan meningkatkan asupan makanan ke tingkat yang direkomendasikan. Selain itu intervensi gizi yang terfokus pada evidance based harus menjadi bagian dari semua program pengobatan nasional AIDS. Nutrisi konseling, perawatan dan intervensi dukungan bagi ODHA akan bervariasi sesuai dengan status gizi dan tingkat perkembangan penyakit (rekomendasi untuk nutrisi tertentu persyaratan yang diberikan di bawah). Infeksi terkait HIV, seperti tuberkulosis dan diare, tidak hanya memiliki status gizi sebagai penentu signifikan dari insiden dan tingkat keparahan, tetapi mereka juga memiliki konsekuensi gizi parah yang umumnya endapan kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan wasting. Prompt diagnosis dan pengobatan kondisi ini, termasuk penggunaan pengobatan antiretroviral (ART) ketika diindikasikan, dapat berkontribusi untuk perbaikan nutrisi dan kesehatan. Peningkatan pemahaman gizi-obat interaksi diperlukan untuk menginformasikan HIV / AIDS program pengobatan. Menurut Putu Oka dalam Indonesia HIV Prevention and Care Project (IHPCP), ketenangan spiritual dan nutrisi peningkat daya tahan membuat virus lebih jinak dan memperlambat perkembangannya dalam tubuh manusia sehingga memberi kesempatan CD4 sel pembentuk daya tahan tubuh berkembang dan memperbanyak diri. Nutrisi yang baik membantu mempertahankan kekuatan sistim kekebalan tubuh anda, sehingga anda dapat lebih baik melawan penyakit. Diet yang baik memperbaiki kualitas hidup. Kehilangan berat badan, wasting, serta malnutrisi tetap menjadi masalah dalam HIV, walaupun dengan pengobatan antiretroviral yang lebih efektif, dan dapat memberi andil bagi perkembangan penyakit HIV. Nutrisi yang baik membantu tubuh memproses banyaknya obat-obatan yang harus dikonsumsi orang dengan HIV. Diet Berkualitas Tinggi Diet (dan olah raga) dapat membantu mengatasi gejala-gejala seperti diare, mualmual, dan kelelahan, serta juga dengan redistribusi lemak dan kelaian metabolis seperti gula darah, kolesterol, dan trigliserida tinggi. Diet berkualitas tinggi merupakan diet yang banyak mengandung sayur-sayuran, buah-buahan, gandum-ganduman, serta biji-bijian, dengan sumber-sumber protein yang rendah lemak. Jenis makanan seperti ini padat nutrisi, dan akan lebih bermanfaat bagi kesehatan anda daripada kalori kosong yang diperoleh dari gula dan lemak. Tips untuk membentuk diet berkualitas tinggi: Makan 5-6 porsi buah-buahan dan sayur-sayuran setiap hari, atau kira-kira 3 gelas. Makan buah dan sayuran yang beraneka warna untuk memperoleh nutrisi yang lengkap. Targetkan untuk memperoleh 50% sumber karbohidrat anda dari gandum-ganduman.

Pilih makanan bersumber protein rendah seperti dada ayam tanpa kulit, ikan, potongan daging sapi rendah lemak, serta produk susu rendah lemak. Batasi penambahan gula, permen, dan soft drink; jenis makanan dan minuman seperti ini rendah dalam kandungan nutrisi dan dapat membengkakkan tingkat glukosa dalam tubuh. Perbanyak porsi biji-bijian atau kacang-kacangan dalam makanan setiap hari. Baik makan penuh atau sekedar mengudap, pastikan mengandung keseluruhan dari 3 makronutrisi: protein, karbohidrat, dan sedikit lemak.

Protein
Protein merupakan bahan dasar dari otot, organ tubuh, serta dari banyak zat yang membentuk sistim kekebalan tubuh anda. Bila anda tidak menyediakan cukup banyak kalori dan protein melalui makanan, maka tubuh anda akan menggunakan proteinnya sendiri (otot) untuk mengganti kekurangan bahan bakar tersebut. Hal ini mengakibatkan kelemahan dalam tubuh dan sistim kekebalannya. Jumlah asupan protein yang direkomendasikan (RDA) adalah 0.8-1.0 gram per kilogram berat badan untuk orang dewasa sehat. Lebih banyak protein dibutuhkan untuk mempertahankan atau membentuk berat badan ideal bagi orang dengan HIV, antara 1.2-2.0 g/kg berat badan. Asupan protein tidak boleh lebih dari 15-20% total kalori; diet protein yang sangat tinggi dapat mengakibatkan tekanan pada ginjal. Daging sapi rendah lemak, daging unggas tanpa kulit, dan ikan merupakan sumber protein yang baik. Telur dan produk susu rendah lemak juga baik. Selain sumber protein hewani ini, anda juga dapat memperoleh protein dari biji-bijian (seperti kacang polong), dan kacang-kacangan. Sayur dan produk gandum seperti roti gandum, pasta, barley, dan beras mengandung jumlah protein yang rendah.

Karbohidrat
Karbohidrat memberi anda energi. Diet yang sehat adalah yang mengandung karbohidrat kompleks yang tinggi (gandum, produk gandum dan biji-bijian) serta mengandung karbohidrat simpel yang rendah (gula, permen, soft drink, cake, biskuit, es krim). Dalam kategori karbohidrat kompleks, biji-bijian dan gandum seperti tepung gandum, oat, barley, dan beras coklat merupakan sumber karbohidrat yang lebih baik daripada roti putih dan pasta, beras dan kentang. Jenis-jenis tersebut lebih tinggi kandungan nutrisi dan seratnya serta diserap lebih lamban oleh tubuh untuk menyediakan sumber glukosa yang lebih mapan, sehingga tubuh anda dapat tahan hingga saat makan berikutnya. Makananmakanan sejenis ini dapat juga bermanfaat bagi orang dengan diabetes atau dengan kekebalan insulin.

Lemak
Lemak merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Asupan lemak yang dianjurkan adalah kurang dari 30% (25% lebih baik) dari total asupan kalori per harinya, namun jenis lemak yang diasup juga berpengaruh. Lemak jenuh meningkatkan risiko penyakit jantung (CVD). Orang dengan HIV dapat mengalami kolesterol dan trigliserida tinggi akibat obatobatan, sehingga harus berhati-hati terhadap CVD. Asam lemak Omega-3 (sejenis lemak tak jenuh ganda), yang ditemukan dalam ikan dan jenis makanan lain, memberi perlindungan terhadap CVD. Lemak jenuh: Anjuran: 7% atau kurang dari total asupan kalori. Sumber makanan: daging berlemak, daging unggas dengan kulit, butter, makanan bersumber susu, serta minyak kelapa dan kelapa sawit.

Lemak tak jenuh tunggal: Anjuran: 10% atau lebih dari total asupan kalori. Sumber makanan: biji-bijian, minyak kanola dan olive, alpukat, dan ikan. Lemak tak jenuh ganda: Anjuran: 10% atau kurang dari total asupan kalori. Sumber makanan: ikan, walnut, biji dan minyak flax, serta jagung, kacang kedelai, minyak bunga matahari dan safflower.

Kalori yang Dibutuhkan


Kalori merupakan energi dalam makanan. Kalori menyediakan bahan bakar bagi tubuh untuk tetap bekerja. Bila anda HIV-positif, anda perlu meningkatkan jumlah makanan yang anda konsumsi untuk mempertahankan berat badan ideal anda. Anda paling tidak membutuhkan 34-40 kalori per kilogram berat tubuh ideal. Namun kebutuhan kalori anda akan lebih meningkat pada saat infeksi dan demam. Bila berat badan anda stabil dan tidak ada infeksi oportunistik, gunakan 34-40 kalori/kg. Contoh: Bila berat badan anda 70kg, anda mungkin membutuhkan 2,380 kalori per harinya (menggunakan 34 kalori/kg) Bila anda memiliki infeksi oportunistik, gunakan 40 kalori/kg. Contoh: Bila berat badan anda 70kg, anda mungkin membutuhkan 2,800 kalori/hari. Bila anda kehilangan berat badan, gunakan 50 kalori/kg. Contoh: Bila berat badan anda 70kg dan telah kehilangan 5kg dalam 6 bulan terakhir, anda membutuhkan 3,500 kalori per hari. Ingat bahwa kalori yang berasal dari makanan yang sehat dan padat nutrisi akan lebih bermanfaat bagi kesehatan anda daripada kalori dari gula dan lemak.

Suplemen gizi
Bila kehilangan berat badan dan tidak memiliki sumber makanan yang memadai, bicarakan dengan dokter anda mengenai penambahan suplemen gizi. Namun sebisa mungkin makan diet berkualitas tinggi yang padat nutrisi untuk meningkatkan berat badan. Orang dengan HIV tidak selalu makan 100% dari nutrisi yang dianjurkan per hari. Mengkonsumsi satu atau dua tablet multivitamin/mineral (tanpa extra iron) dapat melengkapi paling tidak 100% dari nutrisi yang dianjurkan per harinya. Selalu informasikan dokter mengenai suplemen yang digunakan. Daftar pustaka Kompas. 2007. Terapi Komplementer Tingkatkan Daya Tahan. Spiritia.or.id/nutrisi odha/Yayasan Spiritia--Terapi Komplementer Tingkatkan Daya Tahan.htm diakses pada tanggal 21 Desember 2011 pukul 08.34 Woods, Margo, DSc, et. al. 2007. Building a High Quality Diet. http://www.odhaindonesia.org/Nutrisi bagi HIV ODHA Indonesia.htm diakses pada tanggal 21 Desember 2011 pukul 08.35 WHO. 2003. Nutrient Requirement for People Living with HIV/AIDS. http://www.who.int/nutrition/topics/hivaids/en/index.html diakses pada tanggal 21 Desember 2011 pukul 08.52

Anda mungkin juga menyukai