Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL

HARMONIC MULTIPLIER

(Pengali Frekuensi) Dosen : Ir. Waluyo, MT

Oleh : Belgis Alhabsyi Gigih Priyandoko Luluk Setyorini Ridho Hendra Sunarsih Taufik Wira Yudha (2B/03) (2B/06) (2B/08) (2B/13) (2B/15) (2B/16)

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2008

HARMONIC MULTIPLIER

(Pengali Frekuensi)
Tujuan - Dapat mengamati proses pembangkitan harmonic frekuensi yang telah di filter dari frekuensi fundamental. - Dapat mengamati perbedaan frekuensi dasar dan frekuensi harmonik. Alat yang diperlukan : - Catu daya 15 Volt - Generator Fungsi - Osiloskop dual trace - Modul harmonic multiplier - Frekuensi Counter

Gambar 1. Konsruksi Rangkaian Percobaan Teori dasar : Sebuah bentuk gelombang periodik f(t) = f(t + T) dapat dinyatakan dengan sebuah deret forier sbb : F(t) = a0 + a1 cos t + a2 cos 2 t + a3 cos 3 t + ..... + b1 sin t + b2 sin 2 t + b3 sin 3 t + . a0 adalah komponen arus searah, juga a1 > an dan b1 > bn, menunjukkan bahwa amtplitudo berkurang dengan, bertambahnya frekuensi. Untuk

mendapatkan frekuensi harmonik yang diinginkan, diperlukan suatu rangkaian resonansi yang ditala pada frekuensi harmonik tersebut. Pada awalnya rangkaian ditala pada frekuensi fundamental lalu ditala pada frekuensi harmonik yang diinginkan, atau rangkaian ditala pada frekuensi tetap kemudian frekuensi input ditala pada f/2, f/3, f/4 dst. Untuk menghasilkan amplitudo yang baik pada frekuensi harmonik diperlukan rangkaian resonator dengan faktor kualitas (Q) yang tinggi. Pada umumnya di atas harmonik ke 10 adalah tidak efektif lagi. Prosedur percobaan : 1. Hubungkan Modul Harmonic multiplier ke catu daya 15 volt DC seperti pada gambar 1. Masukkan input f = 100 kHz pada V1 = 20 mVpp. Atur pengontrol titik kerja searah jarum jam penuh. Hubungan osiloskop sbb : Y1 (5 Volt/div,10 : 1, AC) ke kolektor Y2 (20 mVolt/div, 1 : 1, DC) mula-mula ke U1 kemudian ke emitor. Time base = 5 ms/div, AT; trigger Y2 atur rangkaian tala hingga tegangan kolektor maksimum dan atur tegangan input sehingga tegangan Vc = 10 Vpp. Ukur tegangan output rangkaian resonan. Atur lagi rangkaian tala agar hasil tegangan output maksimum, ukur tegangan pada emitor. 2. Dengan perlahan turunkan frekuensi pada 50 kHz ukur tegangan U2 mak, kemudian kembalikan pada 100 kHz, bandingkan amplitudonya ? Ukurlah U2 untuk frekuensi-frekuensi seperti yang diberikan pada tabel 1. 3. Dengan frekuensi 100 kHz atur tegangan kerja pada posisi tengah dan tambahkan tegangan U1, hingga Umak = 10 Vpp, dengan cara mengatur kapasitor tala, catatlah nilai-nilai U2 dan Ue seperti yang diberikan oleh tabel 2, gambarlah tegangan-tegangan yang ditunjukkan pada f = l00 kHz dan f = 50 kHz (pada titik kerja setengah). 4. Atur titik kerja searah jarum jam penuh dengan mengatur tegangan U1 dan rangkaian tala, tentukan U2 = 1,1 Vpp. Catat nilai-nilai yang lain dari U2, dan

Ue seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.


Tabel 1 F/n f U2 Ue Tabel 2 F/u F U2 Ue Tabel 3 F/u F U2 Ue 100/1 100 17 100/2 50 17 100/3 33,3 17 100/4 25 17 100/5 20 17 100/6 16,6 17 100/7 14,28 17 100/8 12,5 17 100/9 11,1 17 100/10 10 17 kHz Vpp mVpp 100/1 100 13 100/2 50 13 100/3 33,3 13 100/4 25 13 100/5 20 13 100/6 16,6 13 100/7 14,28 13 100/8 12,5 13 100/9 11,1 13 100/10 10 13 kHz Vpp mVpp 100/1 100 12 100/2 50 12 100/3 33,3 12 100/4 25 12 100/5 20 12 100/6 16,6 12 100/7 14,28 12 100/8 12,5 12 100/9 11,1 12 100/10 10 12 kHz Vpp mVpp

Pertanyaan : 1. Apa yang dapat saudara simpulkan terhadap perubahan titik kerja rangkaian ? 2. Bila pada frekuensi harmonik ditala dengan Q yang tinggi hasil apa yang didapatkan? 3. Apakah kegunaan dari rangkaian harmonic multiplier ?

Data Hasil Praktikum 1. Vout / U2 = 1,1 V

Vemitor = 0,2 Vpp 2. Tabel 1


F/n f U2 Ue 100/1 100 1.7 12 100/2 50 0.6 12 100/3 33,3 150m 12 100/4 25 14m 12 100/5 20 5m 12 100/6 16,6 5m 12 100/7 14,28 4m 12 100/8 12,5 4m 12 100/9 11,1 3m 12 100/10 10 3m 12

kHz Vpp mVpp

3. Tabel 2
F/u f U2 Ue 100/1 100 0.96 13 100/2 50 092 13 100/3 33,3 0.66 13 100/4 25 0.4 13 100/5 20 0.19 13 100/6 16,6 66m 13 100/7 14,28 10m 13 100/8 12,5 9m 13 100/9 11,1 8m 13 100/10 10 7m 13 kHz Vpp mVpp

4. Tabel 3
F/u f U2 Ue 100/1 100 100/2 50 100/3 33,3 100/4 25 100/5 20 100/6 16,6 100/7 14,28 100/8 12,5 100/9 11,1 100/10 10 kHz Vpp mVpp

0,5
17

0,22m
17

20m
17

20m
17

19m
17

18m
17

18m
17

18m
17

17m
17

17m
17

Jawaban Pertanyaan : 1. 2. Akan dapat menghasilkan amplitudo yang baik 3.

Analisa Data

Dengan Pembagi frekuensi (f/N) yang semakin besar maka tegangan pada output / U2 akan semakin kecil. Nilai Ue akan tetap dengan adanya pembagi frekuensi Pada awalnya rangkaian ditala pada frekuensi fundamental lalu ditala pada frekuensi harmonik yang diinginkan

Rangkaian ditala pada frekuensi tetap kemudian frekuensi input ditala pada f/2, f/3, f/4 dst.

Kesimpulan Amplitudo berkurang dengan bertambahnya frekuensi dan untuk mendapatkan frekuensi harmonik yang diinginkan tersebut, diperlukan suatu rangkaian resonansi yang ditala pada frekuensi harmonik. Untuk menghasilkan amplitudo yang baik pada frekuensi harmonik diperlukan rangkaian resonator dengan faktor kualitas (Q) yang tinggi

Pada umumnya di atas harmonik ke 10 adalah tidak efektif lagi.

Anda mungkin juga menyukai