Anda di halaman 1dari 55

PNEUMONIA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2011

Achmad Fariz Ramadhan P.J.N Adriawan Tirta Asticaliana Erwika Savita Putri Aqsha Ramadhanisa Debora Febrina

0918011025 0918011102 0918011033 0918011030 0918011037

Galih Wicaksono
I Putu Artha Wijaya M Patrio Gondo Sucipto Prataganta Iradat Riyan wahyudo Sulaiman

0918011004
0918011007 0918011011 0918011015 0918011018 0918011022

PNEUMONIA

Skenario 1 Anakku Sesak

Seorang ibu datang ke UGD RSUDAM dengan membawa bayi 3 bulan


dalam keadaan sesak dan demam. Dari anamnesis diketahui ada riwayat batuk pilek sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan RR:

60x/menit, T: 39o C, inspeksi terlihat bayi sianosis, dispneu, NCH (+),


retraksi dinding dada. Perkusi didapatkan pekak dan auskultasi terdengar ronki basah halus di basal paru. Hasil laboratorium didapatkan leukositosis. Sang bayi kemudian dirawat dan diberikan terapi.

Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai


parenkim paru

Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme


Virus Bakteri Jamur Benda asing Mikoplasma Khlamidia, dll

Definisi

Pneumonia Lobaris Pneumonia Interstitial

Pneumonia Lobularis (Bronkopneumonia)

Pembagian Berdasarkan Lokasi

Pneumonia-masyarakat (community-acquired
pneumonia), bila infeksinya terjadi di

masyarakat

Pneumonia-RS atau pneumonia nosokomial


(hospital-acquired pneumonia).

Tempat Terjadinya..

Pneumonia tipik
o Disebabkan oleh bakteri yang responsif terhadap
pengobatan dengan antibiotik beta-laktam

Pneumonia atipik o Tidak responsif dengan antibiotik beta-laktam

o Terutama disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae dan


Chlamydia pneumoniae

Pneumonia Tipik vs Atipik

Usia pasien merupakan faktor yang memegang


peranan penting pada perbedaan dan kekhasan

pneumonia anak

Terutama dalam spektrum o Etiologi o Gambaran klinis o Strategi pengobatan

Pengaruh Usia

Neonatus dan bayi kecil oStreptokokus grup B

oBakteri gram negatif seperti


sp, atau Klebsiella sp

E. Colli, Pseudomonas

oChlamydia trachomatis Bayi yang lebih besar dan anak balita oStreptococcus pneumoniae

oHaemophillus influenzae tipe B


oStaphylococcus aureus

Etiologi

Anak yang lebih besar dan remaja

oMycoplasma pneumoniae

oStreptococcus pneumoniae
Kelompok anak berusia 2 tahun ke atas mempunyai
etiologi infeksi bakteri yang lebih banyak daripada anak berusia di bawah 2 tahun.

Etiologi

Penyebab utama pneumonia di negara maju


Etiologi virus tersering :

oRespiratory Syncytial Virus (RSV)


oRhinovirus oVirus Parainfluenzae
Secara klinis, umumnya pneumonia bakteri sulit
dibedakan dengan pneumonia virus.

Viral Pneumonia

Spektrum etiologi pneumonia pada anak di negara


maju tidak dapat begitu saja di terapkan di Indonesia

Di negara maju pelayan kesehatan dan akses ke


pelayanan kesehatan sangat baik

Vaksinasi dengan vaksin konyugat HiB dan vaksin


konyugat Pneumokokus telah mempunyai cakupan yang luas

Etiologi

*Rongga hidung
*Bulu hidung *Lapisan mukus *Gerakan silia *Antibodi IgA dalam sekret mukosa saluran pernapasan. *Enzim lisozim. *Reflek batuk. *Organ-organ sistem RES

*Reflek epiglotis *Gerakan silia dari epitel traktus respiratorius. *Sekret dari mukosa traktus respiratorius *Aliran limfe dari bronchus terminalis ke
bronchiolus.

*Adanya sel-sel fagosit pada dinding alveoli.

*Flora normal dari saluran pernapasan

*Ukuran droplet memainkan peranan penting


dalam menentukan lokasi yang dicapai oleh bakteri yang terinhalasi

*Ukuran 10 biasanya tidak dapat melewati


faring

*3 - 10 dapat berjalan sampai ke saluran napas


yang besar

*Ukuran 0.5 3 dapat mencapai sistem


alveolaris

Patofisiologi

I. Stadium Kongesti (4-12 jam)

*Edema dinding alveoli

*Kongesti kapiler sekitar alveoli


*Bakteri berkembang biak di sekitar alveoli

*Eksudat memasuki rongga alveoli


*Absorpsi
O2 terhalang sesak

Stadium Inflamasi

II. Stadium hepatisasi merah


Lobus/lobulus yang terkena jadi lebih padat oleh adanya

Lekosit Fibrin eritrosit cairan

warna paru jadi me rah dan keras seperti hati Udara alveoli tidak ada /sangat sedikit Anak tambah sesak Bisa timbul sianosis

Stadium Inflamasi

III. Stadium hepatisasi kelabu

3-8 hari

Eritrosit di alveoli mulai diresorbsi


Lobus tetap padat karena masih berisi

fibrin dan lekosit


Warna lobus jadi kelabu pucat

Kapiler tidak lagi kongestip

Stadium Inflamasi

IV. Stadium resolusi

7-11 hari

Eksudat berkurang Lekosit mengalami nekrosis Fibrin diresorbsi Bakteri ditelan makrofag dan hilang

Kalau tidak diobati -- krisis hari ke-7 Penyembuhan 1-4 minggu

Stadium Inflamasi

Pada orang dewasa terkena


sebagian lobus, 1,2,3 lobus

pada anak
bayi

7 tahun &

infeksi tersebar

berupa bercak mengikuti percabangan bronkus Bronkopneumonia

*Nekrosis atau apoptosis dari sel


yang terinfeksi

*Kerusakan silia

*Menyerang pneumosit tipe I


ataupun II

Patogenesis Virus

*Sebagian besar gambaran klinis pneumonia pada


anak berkisar antara ringan hingga sedang,

sehingga dapat berobat jalan saja

*Hanya sebagian kecil yang berat, mengancam


kehidupan, dan mungkin terdapat komplikasi sehingga memerlukan perawatan di RS.

Manifestasi Klinis

*Demam *Sakit kepala

*Gelisah
*Malaise

*Penurunan napsu makan


*Keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah,
atau diare

Gejala Infeksi Umum

*Batuk
*Sesak napas

*Retraksi dada
*Takipnea

*Napas cuping hidung


*Air hunger

*Merintih
*Sianosis

Gejala Gangguan Respiratori

*Sering terjadi akibat transmisi vertikal ibu-anak


yang berhubungan dengan proses persalinan

*Infeksi terjadi akibat kontaminasi dengan


sumber infeksi dari ibu, misalnya melalui aspirasi mekonium, cairan amnion, atau dari serviks ibu.

Pneumonia Pada Neonatus


dan Bayi Kecil

Serangan apnea Sianosis Merintih

Napas cuping hidung


Takipnea Letargi, muntah Tidak mau minum Takikardi atau bradikardi

Retraksi subkosta
Demam

Pneumonia Pada
Neonatus dan Bayi Kecil

*Sepsis pada pneumonia neontus dan bayi kecil


sering ditemukan sebelum 48 jam pertama

*Angka mortalitas sangat tinggi di negara maju,


yaitu dilaporkan 20-50%

*Angka kematian di Indonesia dan di negara


berkembang lainnya diduga lebih tinggi

Pneumonia Pada Neonatus


dan Bayi Kecil

*Merupakan infeksi perinatal dan dapat


menyebabkan pnemonia pada bayi dibawah 2

bulan

*Port d entree infeksi meliputi mata, nasofaring,


saluran respiratori, dan vagina

* Gejala timbul pada usia 4-12 minggu , pada


beberapa kasus dilaporkan terjadi pada usia 2

minggu, tetapi jarang terjadi setelah usia 4


bulan.

Chlamydia trachomatis

*Takipnea *Retraksi subkosta (chest indrawing) *Napas cuping hidung *Ronki *Sianosis

Pneumonia Pada Balita dan


Anak yang Lebih Besar

Ronki hanya ditemukan bila ada infiltrat alveolar


Retraksi dan takipnea merupakan tanda klinis pneumonia yang
bermakna

Kadang-kadang timbul nyeri abdomen bila terdapat


pneumonia lobus kanan bawah yang menimbulkan infiltrasi

diafragma

Nyeri abdomen dapat menyebar ke kuadran kanan bawah dan


menyerupai apendisitis.

Pneumonia Pada Balita dan


Anak yang Lebih Besar

Conclusive

o Darah o Cairan pleura o Spesimen yang didapat melalui open lung biopsy atau
lung puncture

Occasionally conclusive

oBronchoscopy oKultur dari sekret setelah tracheotomi oAspirasi transtracheal

Pemeriksaan

Mikrobiologik

Dubious o Aspirasi nasotrakeal

o Apus tenggorokan
Pada pasien yang diduga menderita pneumonia,
pemeriksaan mikrobiologik dari sedian conclusive dapat menyimpulkan etiologi penyebab

Pemeriksaan Mikrobiologik

*Sulit dilakukan karena sulitnya mendapatkan


spesimen yang memuaskan, terutama pada anakanak dibawah usia 8 tahun

* Syarat sampel sputum yang baik:

o> 25 sel polinuklear per lapang


pandang

oMukus

oSel squamosa <10 per lapang


pandang

Pemeriksaan Sputum

*Leukositosis yang berkisar antara 15.00040.000/mm3 dengan predominan PMN

*Leukopenia (<5.000mm3)
*Pada infeksi Chlamydia pneumonia kadangkadang ditemukan eosinofilia

*Hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan


LED tidak dapat membedakan antara infeksi

virus dan infeksi bakteri secara pasti

Darah Perifer Lengkap

*Suatu protein fase akut yang disintesis oleh


hepatosit. Sebagian respons infeksi atau

inflamasi jaringan

*Secara klinis CRP digunakan sebagai alat bantu


diagnostik untuk membedakan antara faktor infeksi dan noninfeksi, infeksi virus dan bakteri, atau infeksi bakteri superfisialis dan profunda

C-Reactive Protein (CRP)

*Uji serologik untuk mendeteksi antigen dan


antibodi pada infeksi bakteri tipik mempunyai

sensitivitas dan spesifitas yang rendah

*Bermanfaat dalam mendiagnosis infeksi bakteri


atipik seperti Mikoplasma dan Klamidia, serta beberapa virus seperti RSV, Sitomegalo, campak, Parainfluenza 1, 2,3, Influenza A dan B,

dan Adeno

Uji Serologis

*Direkomendasikan pada pneumonia berat


yang dirawat

*Ulangan foto rontgen toraks diperlukan


bila gejala klinis menetap, penyakit

memburuk, atau untuk tidak lanjut.

Pemeriksaan Rontgen Toraks

*Infiltrat interstitial, ditandai dengan


peningkatan corakan bronkovaskuler,

peribronchial cuffing, dan hiperaerasi

*Infiltrat alveolar, merupakan konsolidasi


paru-paru dengan air bronchogram

Pemeriksaan Rontgen Toraks

*Bronkopneumonia, ditandai dengan gambaran


difus merata pada kedua paru, berupa bercak-

bercak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah


perifer paru, disertai dengan peningkatan corakan peribronkial.

Pemeriksaan Rontgen Toraks

Pemeriksaan Rontgen Toraks

Predikator paling kuat pneumonia adalah


demam, sianosis, dan lebih dari satu gejala respiratori sebagai berikut :

oTakipnea
oBatuk

oNapas cuping hidung


oRetraksi

oRonki
oSuara napas melemah

Diagnosis

Usia < 2 bulan 2 12 bulan 1 5 tahun 5-12 tahun

Frekuensi 60 x/mnt 50 x/mnt 40 x/mnt 30 x/mnt

Klasifikasi Takipnea

Bayi dan anak berusia 2 bulan 5 tahun Pneumonia berat

oBila ada sesak napas oHarus dirawat dan diberikan


antibiotik

Pneumonia oBila tidak ada sesak napas oAda napas cepat oTidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral

Pedoman Diagnosis dan Tata


Laksana Untuk Pelayanan Kesehatan Primer

Bukan pneumonia
oBila tidak ada napas cepat dan sesak
napas

oTidak perlu dirawat dan tidak perlu


antibiotik, hanya diberikan pengobatan

simptomatis seperti penurun panas

Pedoman Diagnosis dan Tata


Laksana Untuk Pelayanan Kesehatan Primer

Bayi berusia dibawah 2 bulan Pneumonia

oBila ada napas cepat atau sesak napas oHarus dirawat dan diberikan antibiotik

Bukan pneumonia

oTidak ada napas cepat atau sesak napas oTidak perlu dirawat, cukup diberikan
pengobatan simptomatis

Pedoman Diagnosis dan Tata


Laksana Untuk Pelayanan Kesehatan Primer

*Dasar tatalaksana pneumonia rawat inap adalah


pengobatan kausal dengan antibiotika yang

sesuai, serta tindakan suportif

*Antibiotik dipilih berdasarkan pengalaman


empiris, yaitu kemungkinan etiologi penyebab dengan mempertimbangkan usia dan keadaan klinis pasien serta faktor epidemiologis

Tatalaksana

*Pada pneumonia rawat jalan diberikan antibiotik


lini pertama secara oral misalnya amoksisilin

atau kotrimoksazol

*Dosis amoksisilin yang diberikan adalah 25


mg/KgBB

*Dosis kotrimoksazol adalah 4 mg/kgBB TMP


20 mg/kgBB sulfametoksazol).

Pneumonia rawat jalan

Pilihan antibiotika lini pertama dapat


menggunakan beta-laktam atau kloramfenikol

Pada pneumonia yang tidak responsif terhadap


obat diatas, dapat diberikan antibiotik lain seperti gentamisin, amikasin, atau sefalosporin

Terapi antibiotik diteruskan selama 7-10 hari


pada pasien dengan pneumonia tanpa

komplikasi

Pneumonia rawat inap

Pada neonatus dan bayi kecil, terapi awal antibiotik


intravena harus dimulai sesegera mungkin untuk

mencegah terjadinya sepsis atau meningitis

Antibiotik yang direkomendasikan adalah antibiotik


spektrum luas seperti kombinasi beta-laktam/klavunalat dengan aminoglikosid, atau sefalosporin generasi ketiga

Bila keadaan sudah stabil, antibiotik dapat diganti


dengan antibiotik oral selama 10 hari

Pneumonia rawat inap

*Bakteri atipik umumnya tidak responsif


terhadap antibiotik golongan beta-laktam

*Mycoplasma pneumoniae tidak


mempunyai dinding sel

*Chlamydia spp merupakan bakteri


intraselular.

Peran Makrolid Pada


Pneumonia Atipik

Makrolid merupakan antibiotik pilihan utama


pada pneumonia atipik

Eritromisin mempunyai efektivitas klinis yang


baik pada infeksi Mycoplasma pneumoniae, tetapi tidak efektif dalam mengeradikasikan mikroorganisme dari jaringan.

Dosis eritromisin untuk anak berkisar antara


30-50 mg/kgBB/hari, diberikan setiap 6 jam selama 10-14 hari.

Peran Makrolid Pada Pneumonia Atipik

*Empiema torasis
*Perikarditis purulenta *Pneumotoraks, atau infeksi

*Meningitis purulenta
*Miokarditis

Komplikasi

Anda mungkin juga menyukai