Anda di halaman 1dari 8

TAIWAN

Semua tenaga kerja asing yang bekerja di Taiwan harus mengikuti undang-undang
ketenagakerjaan yang berlaku di sana, dengan demikian mereka akan memperoleh perlindungan
hukum yang layak. Hal ini berarti masalah gaji, jam kerja, izin libur, lembur dan pemutusan
hubungan kerja harus berdasarkan undang-unang ketenagakerjaan, sehingga bila terjadi hal-hal di
luar ketentuan dalam kontrak kerja, maka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Pemeriksaan Kesehatan
Setiap TKI yang bekerja di Taiwan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan selambat-lambatnya
3 hari setelah tiba di Taiwan. Selama bekerja di Taiwan TKI melakukan 4 kali pemeriksaan
kesehatan yaitu paling lambat hari ke 3 tiba di Taiwan, bulan ke 6, bulan ke 18 serta bulan ke 30.
Setiap TKI yang ditemukan mengidap penyakit kelamin, AIDS, cacingan, hepatitis B maupun
TBC diharuskan meninggalkan Taiwan. Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan dirumah sakit
Pemerintah daerah setempat di Taiwan yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan
Taiwan.
Yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan adalah:
1) Jangan menggunakan kotoran (air seni dan faeces) orang lain; 2) Seminggu sebelum
pemeriksaan kesehatan jangan menggunakan obat flu yang dibawa dari Indonesia, seperti
Panadol, Paramex, Stopcold, karena dalam pemeriksaan kesehatan sering didapati mengandung
unsur obat terlarang menurut hukum Taiwan dalam darah pemakai obat tersebut.
Sidik Jari
Setiap pekerja asing harus melakukan sidik jari ke kantor polisi setempat dengan diantar oleh
agen, pada hari ke 2 tiba di Taiwan.
Alien Resident Certificate (ARC)
Setelah melakukan sidik jari, pekerja asing diperbolehkan mengurus Alien Resident Card
(semacam KTP) di kantor polisi setempat dengan membawa paspor, pas photo 2 lembar, mengisi
formulir yang tersedia dan membayar biaya administrasi sebesar NT $ 1.000. ARC akan selesai
dalam waktu 10 hari dan diambil oleh agen untuk diserahkan pada TKI)
Surat Izin Kerja (SIK)
Bagi pekerja asing yang lulus pemeriksaan kesehatan, dalam waktu 15 hari setelah tiba di Taiwan
diperbolehkan mengurus Surat Izin Kerja ke Council of Labour Affairs (CLA) yaitu lembaga
pemerintah Taiwan yang membidangi tenaga kerja.Pembuatan SIK biasanya dilakukan oleh agen.
Bagi pekerja asing yang terpaksa pindah majikan sebelum selesai kontrak berakhir, maka mereka
berhak meminta pada majikan baru untuk mengurus perpanjangan SIK. Apabila masa kerja TKI
berakhir dan tidak memperoleh perpanjangan dari CLA maka TKI diharuskan meninggalkan
Taiwan sebelum masa berlaku SIK berakhir.
Masa Kerja
Lamanya masa kerja di Taiwan 2 tahun ditambah 1 tahun (total 3 tahun). Setelah itu pekerja harus
pulang kembali ke negara asalnya selama + 40 hari untuk mengurus izin visa ke Taiwan, namun
demikian secara akumulasi pekerja asing tidak boleh bekerja di Taiwan lebih dari 6 tahun.
Tempat Kerja dan Pekerjaan
TKI sector formal hanya boleh bekerja pada perusahaan pemohon (sesuai dengan yang tertera
pada SIK dan ARC). TKI baru boleh pindah perusahaan apabila perusahaan tersebut telah
dinyatakan bangkrut secara sah dan perpindahan tersebut harus melalui prosedur secara sah di
CLA, yakni: mengajukan permohonan pindah -à menunggu izin dari CLA à diundi di Biro
Tenaga Kerja setempat à bekerja di perusahaan baru.
Bagi TKI yang dipindahkan tanpa alasan yang jelas dan tanpa melalui prosedur resmi akan
dianggap sebagai pekerja illegal, apabila ditangkap oleh pihak berwajib yang bersangkutan akan
dideportasi tanpa ampun.
TKI sektor informal yang didatangkan dengan status untuk menjaga orang tua / sakit tidak boleh
bekerja untuk menjaga anak kecil atau bekerja di rumah tangga atau bekerja di pabrik / toko.
Apabila majikan melakukan pelanggaran maka TKI berhak mengadukan kepada pihak agency,
kalau tidak mendapat perbaikan maka laporkan ke pihak berwajib setempat atau instansi terkait
lainnya.
Perlu diketahui, sering didapati alamat tempat kerja TKI sektor informal yang tercantum di SIK
dan ARC berbeda dengan alamat tempat kerja yang sebenarnya, ini dikarenakan alamat pemohon
majikan berbeda dengan alamat orang tua / sakit yang dirawat. Untuk itu, yang perlu diperhatikan
adalah orang tua / sakit yang dirawat itu memang benar adalah keluarga dari pemohon dan TKI
harus melapor ke kantor polisi setempat untuk dibuatkan keterangan dalam ARC TKI.
TKI sektor informal diperbolehkan pindah majikan apabila orang tua / sakit yang dirawat
meninggal dunia atau sudah menyatakan tidak mampu menggaji, namun demikian pihak majikan
harus membuat surat pernyataan pelepasan quota dan izin pindah untuk TKI dalam waktu 30 hari
setelah orang tua / sakit yang TKI rawat meninggal dunia.
Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja antara majikan dengan TKI yang sudah disahkan oleh pihak KDEI Taipei dan
dilegalisir oleh Pemerintah Indonesia (BP3TKI) tidak boleh dirubah secara sepihak oleh pihak
majikan atau TKI. Apabila dipandang perlu dirubah, maka terlebih dahuluharus dilakukan
negosiasi dan kemudian disetujui oleh ke dua belah pihak.
Jam Kerja
Jam kerja TKI sektor formal diatur dalam Undang Undang Ketenagakerjaan Taiwan, bahwa TKI
tidak boleh bekerja lebih dari 8 jam / hari atau 48 jam / minggu. Diluar ketentuan tersebut pihak
majikan harus membayar uang lembur.
Hari libur adalah 1 hari dalam seminggu dan hari libur nasional 19 hari dalam setahun. Cuti
khusus sebanyak 7 hari dalam setahun (setelah 1 tahun bekerja). Izin sakit dapat diberikan selama
30 hari dengan masih mendapatkan pembayaran setengah bulan gaji pokok. Izin cuti pribadi
sebanyak 14 hari dalam satu tahun (tanpa dibayar dari pabrik). Izin cuti karena kecelakaan kerja
dapat diberikan selama masih dalam masa pengobatan atau penyembuhan (tidak ada batas
waktu).
TKI sektor informal tidak diatur dalam Undang Undang Ketenagakerjaan Taiwan, maka untuk
menjaga hak antara ke dua belah pihak. Ketentuan tersebut perlu dicantumkan perjanjian kerja
antara majikan dengan TKI, Setiap bekerja 6 hari TKI harus mendapatkan istirahat 1 hari.
Apabila TKI tidak istirahat atas permintaan pihak majikan, maka pihak majikan harus membayar
uang lembur sebesar NT $ 528 / hari. Bagi TKI yang mengalami kecelakaan kerja akan diberikan
cuti sakit selama 7 hari.
Gaji Pokok
Gaji pokok pekerja sektor formal dan sektor informal di Taiwan sama yaitu sebesar NT $ 15.840 /
bulan, namun demikian TKI sektor formal akan dikurangi sebesar NT $ 2.500 / bulan untuk biaya
konsumsi (berdasarkan ketentuan CLA). Saat TKI diberikan gaji oleh majikan, TKI harus
meminta daftar perincian gaji yang ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Mandarin) tentang
besarnya gaji pokok, lembur, potongan agency fee untuk PPTKIS, service fee untuk agency
Taiwan, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja dan pajak
Lembur
Perhitungan lembur untuk pekerja sektor informal adalah NT $ 528 / hari.
Istirahat / Cuti
Pekerja sektor formal dan informal berhak memperoleh cuti tahunan 7 hari dalam setahun dengan
ketentuan setelah menyelesaikan kontrak tahun pertama dan melanjutkan kontrak tahun kedua
TKI berhak memperoleh cuti sebanyak 7 hari. Apabila TKI tidak mengambil cuti tersebut atas
permintaan majikan, maka majikan wajib membayar cuti tahunan dengan uang lembur.
Asuransi
Asuransi wajib untuk pekerja sektor formal:
1) Asuransi Kesehatan sebesar NT $ 216 ditanggung TKI; 2) Asuransi Tenaga Kerja sebesar NT $
215 ditanggung TKI; 3) Asuransi Kecelakaan minimal NT $ 300.000 / tahun (tidak ada ketentuan
bahwa premi asuransi harus dibayar oleh pihak majikan)
Asuransi wajib untuk pekerja sektor informal:
1) Asuransi Kesehatan sebesar NT $ 216 ditanggung oleh TKI; 2) Asuransi Kecelakaan minimal
NT $ 300.000 / tahun (bukan paksaan tapi anjuran dan tidak ada ketentuan bahwa premi asuransi
harus dibayar oleh pihak majikan)
Pajak
Perhitungan pajak pendapatan TKI disesuaikan dengan Undang Undang Perpajakan Taiwan,
yakni:
1. TKI sektor formal dan informal yang menetap di Taiwan kurang dari 183 hari dalam
setahun dikenakan 20 % dari total pendapatan per tahun;
2. TKI sektor formal dan informal yang menetap di Taiwan lebih dari 183 hari dalam
setahun, perhitungan pajak mereka akan disesuaikan dengan penduduk lokal, yaitu: Total
Pendapatan per tahun – pendapatan bebas pajak (NT $ 193.000) x 6 %;
3. Biasanya pihak perusahaan akan memotong dan membayar pajak para TKI sektor formal
ke kantor pajak setiap bulan;
4. Usahakan untuk melakukan lapor / bayar pajak setiap tahun, jangan menunggu masa
kontrak berakhir, karena akan dikenakan bunga yang tinggi;
5. Bagi TKI sektor formal yang memiliki sisa pajak, dapat diurus setiap tahun pajak,
pengembalian restitusi (sisa pajak) akan dikembalikan oleh kantor pajak setempat dalam
bentuk cek selambat-lambatnya 3 sampai 6 bulan terhitung tanggal pengurusan, sisa pajak
tahun terakhir sudah harus diurus seminggu sebelum meninggalkan Taiwan dan minta
copy surat kuasa pengambilan restitusi sisa pajak kepada pihak perusahaan, agency.
6. Agar hak TKI untuk mendapat sisa pajak terjamin, maka harus berhati-hati dalam
menentukan oknum sebagai penerima kuasa untuk mengambil sisa pajak dan
mengirimkan copy surat kuasa tersebut ke Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di
Taipei untuk membantu memonitor hak TKI.
Dokumen yang Harus Dimiliki
1. Alient Resident Card (ARC) asli dan foto copy passport;
2. Employment Contract / Perjanjian Kerja antara majikan dengan TKI;
3. Daftar gaji yang telah disahkan oleh Pemerintah Indonesia (BNP3TKI);
4. Surat Perjanjian Biaya untuk bekerja di Taiwan;
5. Nama / alamat / nomor telepon PPTKIS dan Agency Taiwan, nama / alamat / nomor
telepon Kantor Depnaker setempat dan KDEI di Taipei;
6. Dokumen-dokumen tersebut diatas tidak boleh ditahan oleh pihak majikan / agency tanpa
persetujuan TKI.
Perselisihan / Sengketa
Apabila terjadi perselisihan / sengketa antara majikan dengan TKI, maka TKI dapat
menghubungi Petugas Pusat Konseling setempat di taiwan atau kantor dagang Ekonomi
Indonesia (KDEI) di Taipei
Apabila TKI pada saat berbelanja mengalami perselisihan, maka TKI dapat mengadukan kepada
pemilik toko atau kepada ”Consumer Protection Commission, Executive Yuan.a” (nomor telepon
khusus 1950)
Hamil
Bagi TKI wanita pada saat pemeriksaan kesehatan pertama akan dilakukan pemeriksaan
kehamilan, bagi TKI yang dinyatakan hamil akan dideportasi dan tidak diberikan izin kerja dan
izin menetap di Taiwan. Pada pemeriksaan bulan ke 6, bulan ke 18 dan bulan ke 30 sudah tidak
perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan.
Berdasarkan peraturan CLA yang dikeluarkan tanggal 9 November 2001, pihak majikan yang
mempekerjakan TKI tersebut tidak boleh memutuskan hubungan kontrak secara sepihak karena
alasan hamil, sebaliknya TKI tersebut boleh meminta kepada pihak majikan untuk mengganti
jenis pekerjaan yang lebih ringan untuk dirinya.
Namun demikian, karena jenis pekerjaan para TKI pada umumnya adalah pekerjaan yang berat
dan kasar, maka demi efisiensi kerja dihimbau agar selama bekerja di taiwan sebaiknya jangan
hamil.
Kabur dari Tempat Kerja
1. TKI yang meninggalkan tempat kerja berturut-turut 3 hari tanpa izin sudah dianggap
kabur oleh pihak majikan, maka TKI tersebut akan dilaporkan ke kantor polisi setempat
dan CLA, serta sejak tanggal pelaporan maka hubungan hukum antara majikan dengan
TKI tersebut akan putus dengan sendirinya. TKI akan kehilangan hak asuransi kesehatan,
asuransi tenaga kerja dan izin untuk tinggal di Taiwan;
2. TKI kaburan jika ditangkap polisi akan dikenakan denda sebesar NT $ 30.000 s/d
150.000, setelah itu akan dipulangkan secara paksa dan di black list selama 5 tahun tidak
diperbolehkan memasuki wilayah Taiwan.
S. Kewajiban dan Hak Agency Taiwan
1)Hak
Agency Taiwan tidak lagi diperbolehkan memotong agency fee dari TKI yang bekerja di Taiwan,
mereka hanya boleh memungut Biaya Pelayanan (service fee)
2) Kewajiban
a) Memberikan pelayanan kepada TKI antara lain menjembatani antara pihak majikan
dengan TKI;
b) Mengurus pemeriksaan kesehatan, sidik jari, Surat Izin Kerja, memperpanjang ARC,
lapor pajak TKI, mengurus re – entry permit (izin berangkat dari taiwan dan izin kembali)
serta ganti alamat bagi TKI yang akan pulang cuti;
c) Memonitor kondisi TKI antara lain masalah gaji, kondisi kerja dll;
d) Membantu TKI melaporkan masalah yang dihadapi oleh TKI dengan majikan yang tidak
bisa diselesaikan secara musyawarah ke instansi terkait di Taiwan;
e) Mengatur semua hal yang berhubungan dengan perjalanan kembali ke Indonesia baik saat
cuti maupun selesai kontrak
Kewajiban dan Hak TKI
1) Hak
a) Menerima gaji setiap bulan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b) Meminta bantuan kepada pihak agency untuk mengurus keperluan sebagaimana tertera
dalam perjanjian kontrak pelayanan antara TKI dengan agency;
c) Memiliki foto copy perjanjian kontrak pelayanan yang ditandatangani antara pihak
agency Taiwan dengan pihak TKI, dengan demikian TKI akan mengerti dan mengetahui
ruang lingkup pelayanan yang harus diberikan pihak agency Taiwan
2) Kewajiban
a) Membayar agency fee untuk PPTKIS pengirim sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan
oleh Pemerintah Indonesia (BP3TKI);
b) Membayar biaya pengurusan izin tinggal sebesar NT $ 1.000 / tahun dan biaya
pemeriksaan kesehatan sebesar NT $ 2.000 / pemeriksaan;
c) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kerja;
d) Mentaati peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Taiwan;
e) Mentaati peraturan perusahaan / peraturan rumah majikan
Ganti Majikan
TKI dapat ganti majikan apabila majikan lama meninggal dunia, imigrasi ke luar negeri,
bangkrut, tidak menggaji sesuai dengan peraturan, majikan kabur / menghilang. Jika pasien yang
dirawat TKI meninggal, maka TKI dapat bekerja pada saudaranya yang memiliki hubungan garis
horisontal atau vertikal. Majikan tidak boleh mencarikan majikan yang lain sesuai dengan
kemauannya atau mempekerjakan TKI ditempat lain tanpa mengikuti prosedur resmi. Bila hal ini
terjadi maka TKI akan dikenakan denda dan dipulangkan.
Melalui pusat pelayanan lowongan kerja COLA (Depnaker Taiwan), TKI dapat mendaftarkan diri
sebagai pencari kerja. Lamanya pencantuman data TKI di pusat pelayanan lowongan kerja COLA
adalah 4 minggu, dan jika tidak ada majikan baru yang mau menerima, maka TKI terpaksa harus
meninggalkan Taiwan. Jika TKI pasti akan pulang, maka TKI berhak untuk meminta
pengembalian potongan agen sesuai dengan perbandingan jangka waktu TKI bekerja.
Hal lain yang Perlu Dihindari
1. Selama bekerja di Taiwan, jangan menggunakan obat-obatan terlarang (morphin, kokain,
opium, mariyuana, amphetamin);
2. Bagi yang kedapatan menggunakan obat-obatan tersebut akan dikenakan sanksi
sebagaimana hukum yang berlaku di Taiwan atau deportasi sebelum masa kerja berakhir;
3. Agar kesehatan dan masa depan TKI terjamin, jauhkan diri dan hubungan sex bebas dan
tempat-tempat pelacuran;
4. Jangan menandatangani dokumen-dokumen yang hanya ditulis dalam bahasa Mandarin /
Inggris yang tidak anda mengerti, sekalipun sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
secara lisan oleh penterjemah TKI;
5. Jangan menandatangani surat-surat pernyataan yang tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya (misalnya TKI diminta menandatangani surat pernyataan telah menerima uang
pengembalian pajak, tabungan atau pernyataan bahwa TKI bersedia memutuskan
hubungan kontrak karena kemauan sendiri)
Penjemputan di Airpot
Pada saat TKI tiba di Bandara / Airpot Taiwan akan dijemput oleh petugas dari pihak agency
Taiwan, untuk itu pastikan petugas yang menjemput, jangan gegabah atau takut untuk
menanyakan identitas penjemput, dengan demikian TKI tidak akan ditipu atau dijemput oleh
orang yang tidak dikenal.
Permasalahan yang Sering Terjadi
1. Diancam akan dipulangkan paksa;
2. Terjadi pemutusan hubungan kerja;
3. Tidak ada kejelasan tentang pengembalian pajak dapat diterima atau tidak;
4. Pekerjaan tidak sesuai perjanjian kerja;
5. Gaji tidak dibayar atau pembayarannya tidak teratur;
6. Potongan-potongan gaji yang tinggi dan dirasakan tidak jelas;
7. Uang tabungan tidak dikembalikan atau dikembalikan tidak sesuai dengan jumlah yang
dipotong;
8. Suasana kerja yang tidak sesuai perjanjian kerja (misalnya tanpa istirahat, melebihi jam
kerja);
9. Penyiksaan atau perlakuan kasar oleh pengguna jasa;
10. Pelecehan seksual;
11. Agency / majikan menginformasikan TKI melarikan diri atau sudah tidak lagi bekerja
ditempatnya, padahal TKI masih bekerja ditempatnya, dengan tujuan agar fee untuk
PPTKIS tidak dibayar.
Dipulangkan Paksa
Jika majikan tanpa alasan yang jelas ingin memulangkan TKI, maka TKI jangan menandatangani
surat persetujuan apapun. Apabila majikan ingin memutuskan kontrak kerja dan saudara
menyetujui, TKI dapat meminta uang tiket kepada majikan dan pengembalian potongan kepada
agen sesuai dengan lamanya waktu kerja. Sebelum TKI pulang, majikan harus menyelesaikan
sisa gaji dan majikan harus mengembalikan sisa tabungan setelah dipotong pajak. Dalam situasi
darurat segera telepon KDEI.
Cara melapor Jika Terjadi Masalah
Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan bila kita memiliki niat untuk menyelesaikan.
Untuk itu jangan melarikan diri atau menjadi TKI ilegal, sebab hal itu akan mempersulit diri TKI.
1. Sebelum melapor harap siapkan data-data anda antara lain:
2. Nama lengkap sesuai dengan yang tertulis di paspor;
3. Nomor paspor;
4. Tanggal tiba di Taiwan;
5. Nama majikan / perusahaan;
6. Nama dan nomor telepon PPTKIS di Indonesia, nama dan nomor telepon agency di
Taiwan.
Apabila TKI menghadapi masalah yang memerlukan bantuan dapat menghubungi perwakilan
PPTKIS Pengirim, Agency, Kantor dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) serta Departemen
Tenaga Kerja yangada di masing-masing Kabupaten / kotamadya di Taiwan.
HIV / AIDS dan Penyakit Kelamin
HIV / AIDS adalah penyakit menular yang belum ada obatnya, dapat ditularkan melalui
hubungan seksual lewat mulut anus dan saluran kelamin, transfusi darah dan jarum suntik yang
digunakan penderita.
Untuk menghindarinya, hindari cara-cara penularan diatas, lakukan hubungan seksual dengan
satu pasangan saja yaitu suami / istri. Bila terpaksa melakukan hubungan seksual dengan orang
yang beresiko tinggi gunakanlah kondom dengan benar. Fungsi kondom adalah untuk mencegah
kehamilan dan mencegah penyakit kelamin. Periksalah kesehatan TKI di klinik-klinik kesehatan
apabila diperlukan.
A. Narkoba
1. Selama bekerja di Taiwan tidak boleh menghisap atau memiliki barang terlarang seperti
opium, morphim, kokain, mariyuana, amphetamin. Kalau kedapatan memakai,
mengedarkan akan mendapatkan hukuman kriminal.
2. Cara menghindari diri dari minuman yang mengandung obat-obatan terlarang:
3. Pada saat janjian dengan teman maupun dengan seseorang di luar rumah, usahakan
siapkan minuman sendiri atau minuman harus pesan sendiri. Minuman tersebut baik yang
ada dalam kaleng maupun dalam botol, usahakan buka sendiri, jangan dibuka oleh orang
lain;
4. Minuman sebaiknya ditaruh dalam gelas ataupun botol yang mulutnya kecil, karena lebih
mudah memasukkan obat-obatan terlarang ke dalam gelas yang bermulut lebar;
5. Setelah kita sudah pesan minuman, usahakan jangan membiarkan minuman tersebut
terlepas dari penglihatan kita, jangan sekali-kali meminta bantuan teman untuk menjaga
minuman kita;
6. Hati-hati terhadap temannya teman anda, khususnya teman wanita anda, karena banyak
kejadian justru teman wanita yang memasukkan obat-obatan terlarang ke dalam minuman
kita.
B. Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual merupakan pemaksaan, pemerkosaan secara paksa, melakukan hubungan
seksual tanpa melalui persetujuan lawan.
Cara Mencegah Pelecehan Seksual
1. Sedapat mungkin usahakan mengukur waktu, misalnya dengan alasan mau ke kamar
kecil, mau minum atau mau telepon dan lain-lain;
2. Harus tenang, jangan gugup agar pelaku tidak melakukan kekerasan yang berakibat fatal;
3. Beritahukan kepada pelaku bahwa sebaiknya jangan melkukan hubungan seksual dengan
anda dengan alasan takut hamil dan lain-lain, gugahlah hati pelaku agar menyadari
perbuatannya;
4. Kalau anda mau melawan pelaku, harus tegas dan pasti, jangan ragu-ragu;
5. Untuk melawan pelaku, harus cari waktu yang tepat, seranglah bagian-bagian yang paling
lemah antara lain bagian mata, telinga, hidung maupun bagian kunci paha, apabila anda
menyerang pada saat yang tepat, maka akan memungkinkan anda untuk meluputkan diri
dari pelaku pemerkosaan;
6. Setelah melakukan perlawanan harus segera berusaha melarikan diri;
7. Anda harus berteriak minta tolong dengan suara sekeras mungkin dengan teriakan
”kebakaran” (bahasa Mandarinnya ”sehuo”);
8. Usahakan agar anda tetap tenang, belum tentu harus melawan dengan tenaga yang kuat
sebaliknya anda dapat melawan dengan perkataan agar pelaku tidak bersikeras dan anda
mencari kesempatan untuk melarikan diri. Usahakan tenang dan katakan dengan tegas
”tidak” (bahasa mandarinnya ”pu”), namun jangan menyebut kata tidak dengan sikap
yang ramah, lemah lembut dan sambil tersenyum;
9. Katakan pada pelaku ”berhenti, perbuatanmu termasuk memperkosa” (bahasa
Mandarinnya ”thing ce, ni cese chiang pau”) agar pelaku kaget dan menghentikan
perbuatannya;
10. Segera tinggalkan tempat kejadian;
11. Katakan pada pelaku bahwa keluarga anda segera tiba, agar si pelaku takut;
12. Katakan pada pelaku bahwa anda sedang menstruasi atau mengidap penyakit kelamin;
13. Berbincang-bincang dengan pelaku dan usahakan mengulur waktu, dengan tujuan agar si
pelaku kembali rasional;
14. Usahakan agar si pelaku percaya pada anda dan merenggangkan genggamannya, dengan
demikian anda berkesempatan kabur dari tempat kejadian;
15. Usahakan agar si pelaku menganggap anda adalah manusia utuh dan sadar kalau
perbuatannya sudah melukai anda;
16. Katakan pada si pelaku dengan nada yang serius ”kalau demikian caranya anda akan
jadi ayah !” atau “anda ada kemungkinan akan dipenjara !” agar si pelaku kembali
berfikir secara rasional;
17. Apabila benar terjadi pemerkosaan, jangan lupa harus melakukan anti hamil dengan cara
yang terbaik untuk melindungi diri sendiri.
Benda kecil yang dapat digunakan pada saat terjadi pemerkosaan, untuk itu anda harus bawa
setiap saat. Selain itu anda harus selalu waspada, dengan demikian pada saat terjadi pemerkosaan
benda-benda yang ada disekitar anda dapat digunakan untuk meluputkan diri. Berikut adalah
benda-benda yang dapat digunakan untuk meluputkan diri dari pemerkosaan, antara lain:
1. Menusuk mata si pelaku dengan jari tangan anda;
2. Menggaruk wajah, leher si pelaku dengan kuku;
3. Menyikut bagian dada si pelaku dengan siku tangan;
4. Tendang pangkal paha si pelaku;
5. Pluit merupakan barang yang paling murah namun paling ampuh untuk digunakan, pada
saat anda diperkosa segeralah minta tolong dengan meniup pluit. Benda ini kecil dan
mudah dibawa, anda bisa menggantungkan setiap saat seperti memakai kalung atau pakai
dipergelangan tangan seperti gelang;
6. Memakai barang tajam yang ada di sekitar anda, misalnya jempitan rambut, jarum pada
bros baju, hak sepatu, payung dan lain-lain;
7. Dengan batu, batu bata, batangan kayu, ranting pohon, pasir dan lainnya;
8. Dengan alat-alat pelindung yang dijual di pasar.
Langkah-langkah yang Harus Dilakukan oleh TKI Apabila Terjadi Pelecehan Seksual:
Tetap tenang, jangan melontarkan kata-kata yang merangsang si pelaku dan jangan melawan /
memukul si pelaku, usahakan agar si pelaku juga tenang supaya tidak melakukan hal-hal yang
lebih fatal;
Melindungi diri sendiri, khususnya bagian kepala, wajah, leher, dada, perut dan bagian tubuh
lainnya;
Menyerang pada waktu yang tepat, kalau kita sudah memutuskan untuk mengadakan perlawanan,
maka harus mencari waktu yang tepat dan melawan dengaan segenap tenaga, jangan ragu-ragu;
Berteriak minta tolong, minta bantuan orang lain dirumah dan tetangga;
Usahakan meluputkan diri, meluputkan diri dari tempat kejadian atau pergi ke rumah saudara,
tetangga, teman atau ke pusat perlindungan terhadap korban pelecehan seksual;
Minta bantuan ke kantor polisi, untuk menghentikan penindasan atau mengantarkan ke rumah
sakit atau ke pusat perlindungan terhadap korban pelecehan seksual;
Segera mencari tempat perlindungan yang aman atau minta bantuan sanak keluarga;
Usahakan mengingat ciri-ciri khas pelaku;
Amankan tempat kejadian, jangan memindah-mindahkan barang-barang yang ada ditempat
kejadian;
Jangan tukar pakaian, kalau terpaksa cukup pakai jas / pakaian tambahan. Jangan membersihkan
bagian vagina agar dalam pemeriksaan dapat diperoleh sisa sperma dan rambut-rambut si pelaku.
Harus memeriksakan diri ke dokter, karena kemungkinan besar pada saat kejadian anda ketakutan
sehingga tidak sadar kalau ada bagian-bagian tubuh yang mengalami cidera, dengan demikian
dapat mengumpulkan fakta-fakta secara medis yang dapat digunakan untuk menuntut si pelaku;
Biasanya wanita yang diperkosa akan mengalami goncangan jiwa, maka sebaiknya minta bantuan
ke pusat pertolongan korban pelecehan seksual;
Selain temperamen korban tidak stabil, kadang-kadang sanak keluarga maupun teman dekatnya
juga demikian, untuk itu perlu memberikan bimbingan mental kepada mereka;
Dalam proses rehabilitasi baik dari segi fisik maupun mental membutuhkan waktu, untuk itu
harus bekerjasama dengan tenaga ahli, jangan berhenti di tengah jalan.
Pihak-pihak yang Dapat Membantu TKI Apabila Pelecehan Seksual Terjadi:
1. Rumah sakit terdekat, sebelum menjalani pengobatan dan pemeriksaan luka-luka yang
ada di badan, jangan ganti pakaian atau merusak / memusnahkan pakaian yang melekat di
badan, karena semua itu dapat digunakan sebagai barang bukti untuk tuntutan di
kemudian hari dan jangan mandi, cuci tangan, sikat gigi maupun buang air;
2. Apabila jiwa anda terancam dan membutuhkan pertolongan darurat, silahkan menelepon
ke nomor 110 atau segera ke kantor polisi yang terdekat;
3. Kalau anda merasa sedih, tidak tahu harus bagaimana, merasa takut, merasa susah, anda
dapat menelepon ke nomor 113 atau segera menghubungi ”Pusat Perlindungan Kaum
Wanita” maupun ”Pusat Perlindungan korban Pelecehan Seksual” yang didirikan oleh
Pemerintah di setiap kotamadya / kabupaten;
4. Departemen Tenaga kerja yang ada di masing-masing kotamadya / kabupaten di Taiwan,
guna melindungi hak anda selama bekerja di Taiwan.
Yang Harus TKI Diakukan Apabila Terjadi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja:
1. Harus memberitahukan kepada si pelaku agar segera menghentikan perbuatannya;
2. Apabila anda tidak berhasil berkomunikasi dengan si pelaku dan perbuatan pelecehan
tetap berlanjut, maka anda harus melaporkan perbuatan si pelaku kepada atasan anda, atau
anda bisa mengadu ke seksi perlindungan terhadap korban pelecehan seksual yang ada
dalam perusahaan;
3. Apabila yang melakukan pelecehan seksual adalah majikan anda atau dalam perusahaan
tidak terdapat seksi perlindungan terhadap korban pelecehan seksual, maka anda boleh
mengadu ke Departemen Tenaga Kerja atau departemen Sosial setempat baik tingkat
kabupaten yang ada pada Departemen Tenaga Kerja Taiwan dengan nomor pesawat:
(0.800-380-038) atau ke Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei dengan nomor
telepon: 8752-3117.

Anda mungkin juga menyukai