Anda di halaman 1dari 3

Teruntuk kakak-kakak yang amat ku banggakan Ketika masalah keuangan menghimpit dalam sebuah kata pendidikan.

Maka ketika itu ku putuskan untuk mencari alternative lain. Bukan, bukan itu yang ingin ku tunjukan! Perjuangan, ketika masa-masa kuliah Bahu membahu saling menunggu dalam 1 motor dalam hal apapun, kiat juang mempertahankan arti sebuah bea-siswa, tenaga-fikiran-waktu yang terkuras untuk ilmu, saling bergantian menolong ketika jual goreng menjadi tautan dalam membantu kehidupan, karna uang jajan yang pas-pasan harus ikhlas dan sabar ketika perut memberontak!, saling bergantian karna memang yang ada 1 komputer yang dibeli bekas, bagaimana sabarnya ketika computer tak ingin lagi berkerja sama, bagaimana ketika pendapat harus diperjuangkan dengan tangis ketika kerasnya mama-papa. Bagaimana? Panasnya rumah disiang hari karena memang tak perpelafon. Bagaimana egoisnya dosen dan teman-teman. Bagaimana? mungkin tangisan menjadi akhir terhadap bendungan kekesalan. Bagaimana? Ketika semua urusan dikembalikan kepada Nya. Yang akhirnya kini, Asep Parlin, ST. Hendrik Gusman S.Sos.

Uda dan Abangku terkasih,, Ada banyak perubahan, ketika ilmu dan pengalaman itu telah menghasilkan rupiah. Mama-papa tak bersusah mejual goreng lagi, motor tak lagi saling bergantian, uang belanja yang tak lagi pas-pasan, apapun yang ingin dibeli tak lagi ma, boleh dak bla.blabla.?, komputer tua yang kini menganggur, karena ada yang lebih baik yang bisa dibawa kemana-mana, tambahan belanja untuk mama, rumah yang akan segera direnofasi, semua yah semuanya menjadi lebih baikBetul! Manjjada Wajadda, barang siapa yang bersunguh-sungguh, pasti dia dapat! Perubahan? Disetiap sujud malam dan harap ketika doa, semoga Allah tetap menjadikan kakak-kakaku yang ikhlas, sabar, teguh dan semakin baik hatinya, berharap semoga Sang Pemilik Hati memberikan hidayahNya, berharap Sang Pembolak-balik hati tetap meneguhkan jalan yang baik untuk udaabang yang kusayangi karena Allah. Bukan, bukan itu yang ingin ditunjukan! Namun tampaknya, ujian Allah untuk harap itu kian tinggi. Ketika waktu menjadi semakin sempit, ketika solat tak lagi jadi penopang ketika galau, suara Quran yang tak lagi ku dengar, ketika sedekah terlupakan dengan uang yang begitu mudah didapat, ketika sehat-menasehati dalam kesabaran dan kebaikan kian menipis bahkan tak lagi ada. Ketika Egoisme yang bermain waktu pendapat tak seduduk dengan kondisi. Yah perubahan itu kian beriring dengan apa yang didapat.

Ketika harap itu kian ku panjatkan dengan tangis,,,maka Allah membelaiku melalui ayatnya Sehat-menasehati dalam kesabaran dan kebaikan, segala urusan kan kembalikan kepadaku, sesungguhnya Akulah yang memberi petunjuk dan penggerak hati UmatKu Uda, Abang Tak pernah kuharapkan imbas dari apa yang kalian hasilkan, tak pernah terlintas iri ketika kasih sayang terhadap adik perempuan digantikan dengan perempuan lain, tak kupermasalahkan ketika kalian berkata kerasnamun, nanti ketika ajal itu menjemput, aku takut ketika kita telah sendiri dan tak dipertemukan di syurga Nya. Takut tentang bagaimana hari nanti ketika usai hari kini? Sungguh itu yang sangat terkhawatirkan dan permasalahkan. Tentang waktu yang sempit? Lebih sempit liang kubur ketika kita tidak melapangkan waktu untuk beribadah. Entahlah, waktu yang sempit itu? Ataukah kita yang menyempitkan waktu sehingga luang digunakan dengan games , facebook, 21, teman-teman dan pulang dengan larut malam Kupahami,,,aku perempuan dan kalian laki-laki,,namun itu bukanlah penghalang untuk menjadi sebaik-baik umat. Tentang nanti atau esok? Aku, uda, abang atau siapapun diantara kita yang akan lebih dulu kembali pada Sang Pemilik? Ingatlah ketika masa itu datang Perubahan yang didapatkan,,,adalah hasil dari perjuangan terhadap ribuan doa dan usahadari Sang Pemilik SegalaNya. Sangat mudah bagiNya untuk mengambil apa yang kita miliki. Tak masalah jika itu materi? Namun bagaimana nikmat potongan tubuh yang diambil? Dengan lembut Allah berkata ku jadikan Miskin-Kaya adalah sebuh UJIAN. Udaabangmampukah kita melewati ujian ini? Dengan mudah Dia memberi haluan nafas, pantaskah kita untuk sombong? Padahal kita hidup atas bantuan dan belas kasian Nya. Barang siapa yang menanamkan kebaikan, maka kebaikan itu untuk kamu sendiri Abang, uda Sekali lagi tak pernah kuharapkan imbas dari apa yang kalian dapatkan! selagi aku bisa berdiri sendiri. Namun, saling menguatkanlah dalam doa dan kesabaran ketika kita memang jarang dipertemuaknketika hari pasti itu nanti datang? Sungguh aku sangat mengkhawatirkan tentang kita? tentang kita! Tentang kita?. Kuharap uda-abang, menjadikan perubahan yang ada, sejalan dengan semakin baiknya akhlak kita terhadap Sang Pemberi Perubahan dan Sang Pemilik yang mampu melepaskan apapun yang kita miliki saat ini. Berhasil-tidaknya kita menakhlukan dunia, terlihat nanti mampu-tidaknya kita menakhlukan kematian. Manfaatkanlah sisa waktu yang ada. Tetaplah menjadi insan yang butuh sebuah pembelajaran.

Ketika manusia hanyalah sebuah jasad? Soal jodoh? ingatlah Perempuan baik-baik hanya untuk laki-laki baik-baik dan sebaliknya Sungguh aku sangat mencintai kalian, Fitri, yang selalu mendoakan. Bengkulu, pagi hari 03 April 2011
Top of Form

Suka Bagikan

Cep Te menyukai ini.

Cep Te thanks,. pit,... abg teruz cubo benahi diri 04 April jam 10:22 Suka 1 orang

Hendrik Gusman makasih banyak adiiku, hidup adalah soal keberanian.....semoga kita selalu diberkati oleh Allah SWT, semoga waktu yang selalu kita nanti itu akan segera datang....... beberapa detik yang lalu Suka

Tulis komentar...

Bottom of Form

...

Facebook 2011 Bahasa Indonesia Tentang Iklan Pengembang Karier Privasi Ketentuan Bantuan

Anda mungkin juga menyukai