Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan Wanita Jawa Tempo Doeloe Oleh: KRAy. SM.

Anglingkusumo

Wanita sebagai penentu kebahagiaan keluarga (suami dan anak anak) dituntut untuk bersiap diri menghadapi tahun yang baru yang akan penuh tantangan, menghadapi perubahan yang akan semakin cepat, memasuki tatanan baru dalam kemajuan teknologi yang luar biasa. Tentu penanganan pendidikan bagi anak-anak perempuan akan sangat jauh berbeda dengan tempo doeloe. Suatu pendidikan wanita tempo doeloe, yang ternyata ikut berperan dalam kehidupan rumah tangga dimana sekarang ini sangat jauh berbeda dengan dahulu, yang bagi para ibu masakini yang sudah berusia lanjut (60 th keatas) terasa sangat aneh, dan sulit dimengerti. Namun demikian itulah kenyataan yang ada dan semuanya berubah sangat cepat sebagaimana cepatnya teknologi komunikasi sekarang. Ungkapan bahwa sorga dibawah telapak kaki ibu adalah suatu ungkapan yang sangat dalam artinya yang secara umum bisa diartikan bahwa masa depan anak tergantung kepada kepandaian dan tingkat pendidikan ibu. Lebih jauh lagi dapat dikatakan bahwa masa depan bangsa tergantung pada peran ibu, sehingga ada ungkapan menyatakan bahwa Wanita adalah tiang negara, rusak wanita, rusaklah negara. Dalam buku Wulang Estri karya Sri Paku Alam ke II, tertulis wejangan/nasehat bagi wanita dari seorang ayah kepada putrinya yang ditulis dalam bentu mocopat, dengan bahasa Jawa bagaimana menyikapi masa depan yaitu menjadi ibu rumah tangga yang baik. Adapun isi buku Wulang Estri tersebut antara lain adalah: a. Mengenai pengetahuan (kecakapan) berumah tangga yang harus diketahui oleh para wanita, seluk beluk berumah tangga b. Petuah untuk tidak sombong dan berbuat semena mena, yaitu: d. Wanita harus pandai berhemat dan cermat: c. Mengerti obat obatan/jamu serta merawat diri agar tetap sehat dan cantik Pendidikan wanita Jawa Tempo Doeloe ini, hendaknya dapat kita jadikan perbandingan, mana yang baik kita terapkan, dan yang kurang baik dan tidak sesuai dengan jaman kita tinggalkan. Namun demikian yang pasti adalah pentingnya dan perlunya para ibu memberikan petuah kepada putri putrinya, sebagai bekal menghadapi hidup agar tidak mudah terjadi keretakan rumah tangga yang mempengaruhi perkembangan anak anak

Pendidikan Dewasa pendidikan dewasa adalah praktek mengajar dan mendidik orang dewasa. Pendidikan orang dewasa terjadi di tempat kerja, melalui 'perpanjangan' atau 'program pendidikan berkelanjutan' di sekolah menengah, atau di perguruan tinggi atau universitas. Praktek ini juga sering disebut sebagai 'Pelatihan dan Pengembangan dan sering bergaul dengan tenaga kerja atau pengembangan profesional. pendidikan dewasa adalah berbeda dari pendidikan kejuruan, yang sebagian besar tempat kerja berbasis untuk meningkatkan keahlian, dan juga dari pendidikan orang dewasa non-formal, termasuk belajar keterampilan atau belajar untuk pengembangan pribadi. Mendidik orang dewasa berbeda dari mendidik anak-anak dalam beberapa cara. Salah satu perbedaan yang paling penting adalah bahwa orang dewasa memiliki akumulasi pengetahuan, pengalaman kerja atau dinas militer yang dapat menambah pengalaman belajar. Perbedaan lain adalah bahwa pendidikan yang paling dewasa bersifat sukarela, oleh karena itu, para peserta umumnya lebih termotivasi.

Anda mungkin juga menyukai