Book Front
Book Front
Book Front
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. Direktur Pendidikan Kesetaraan Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah i
Dengan rasa syukur, Tim IMD DBE 3 membantu meluncurkan buku Kumpulan Bahan Belajar Aktif untuk Paket B ini. Ide pengembangan buku ini pada awalnya tercipta dari konsultasi yang dilakukan oleh program DBE 3 dengan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah, khususnya dengan Ibu Ella Yulaelawati sebagai Direktur Pendidikan Kesetaraan. Pengembangan buku ini didasari oleh kepercayaan bahwa rekan-rekan, Tutor Paket B, memiliki potensi untuk mengembangkan materi yang tepat untuk kelas Anda sendiri. Kepercayaan ini mewarnai proses pengembangan buku ini. Proses pengembangan dimulai dengan diadakannya delapan (8) lokakarya dengan para Tutor dan pengelola Paket B di enam propinsi target DBE 3, yaitu Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten dan Sumatera Utara. Lokakarya ini bertujuan untuk melatih para peserta tentang Kecakapan Hidup dan penerapannya dalam proses belajar mengajar di Paket B. Di akhir dan sesudah lokakarya, peserta membuat contoh-contoh bahan ajar yang dapat dipakai dalam proses pembelajaran Paket B. Bahan-bahan ajar tersebut lalu disusun untuk disempurnakan oleh Tim IMD DBE 3. Hasil perbaikan tersebutlah yang akhirnya menyatu menjadi buku ini. Topik-topik bahan ajar yang di dalam buku ini diambil dari kehidupan sehari-hari. Topik-topik ini diramu dengan metode-metode belajar aktif sehingga menghasilkan bahan ajar yang secara mudah dapat dipraktekkan. Tiap bahan ajar berdurasi antara 15 dan 30 menit dan oleh karenanya lebih bersifat membuka wacana, sangat sederhana, dan dapat dilakukan di sela-sela waktu pengajaran Paket B. Secara khusus kami ingin menghaturkan terima kasih yang mendalam kepada Bapak Ace Suryadi, Dirjen PLS, Ibu Ella Yulaelawati, Direktur Pendidikan Kesetaraan beserta jajarannya, Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten, Departemen Agama Propinsi dan Kabupaten, BPPLSP di lima propinsi atas kerjasamanya mengembangkan materi ini. Gambar-gambar yang digunakan dalam Bahan Ajar ini diambil dari Literacy Clip Art of ACCU, UNESCO APPEAL. Buku ini tidak dapat tercipta tanpa kemauan, semangat, kerjasama, masukan dan saran dari kurang lebih 200 rekan-rekan Tutor dan pengelola Paket B. Untuk itu kami haturkan terima kasih banyak. Harapan kami adalah bahwa semangat dan kemauan rekan-rekan yang menjadi bahan utama pengembangan buku ini dapat terus dilanjutkan dan disebarkan kepada rekan-rekan Tutor lain, sehingga tercipta banyak bahan-bahan ajar lain yang dapat diterapkan untuk kemajuan Peserta Didik di Indonesia.
ii
Jakarta, November 2006 TIM IMD (Instructional Materials Design) DECENTRALIZATION BASIC EDUCATION 3 (DBE 3)
iii
iv
Sanjaya (Yayasan karang), Agus Setiawan, Ridhawati , Jumiah (Budi Utomo), Wibisono (Madya Insani), Adi Suriono, S. Budi Sastiawan (Maju), Kabupaten Deli Serdang, Roni Butar Butar, Inneke TB (Kejar Paket B Semangat), Afrizal Helmi, Ruben Purba (Al-amin), L. Wendi, Iman (LPMM), Suriadi (PLS), Ir. Bangun Hutapea (Pintar Bakaran Batu), Afrizal Helmi (Al Amin), Wati Hanifah (Pintar 2), Kabupaten Sibolga, Sabarita Sitepu, S.Sos, Mulingker Hutagalung (Cerdas), Maruli Tua Barimbing (BPPLSP Regional I), Aliman Gorat (Dinas P&K), Kabupaten Tapanuli Utara, Hotman Simbolon , Lasmaida Sitompul (Mapan), Lismori Siagian (Dinas P&K), Kabupaten Tebing Tinggi, Zainal Abidin , Asril (Harapan III), Suriani ,Syafrizal Nst, S. Ag, Zulkifly S.Pd (Taqwa), Denny Budianto (Melati), Legimin, Esdin Sinambela (Harapan II), Ulil Azmi S.Pd, Boy Barkah Zakaria (Melati Tunas), M Korpri Hadi (Laskar)
Terima kasih banyak diucapkan pada para Tutor yang namanya dicantumkan di atas karena telah memberikan ide topik-topik Bahan Ajar Kegiatan Peserta Didik dalam buku ini. Topik-topik yang dibuat dalam buku ini sudah di edit oleh tim Instructional Material Development (IMD). Mohon maaf juga dimintakan karena tidak semua topik dapat dicantumkan dalam buku karena ada beberapa keterbatasan dan beberapa topik dicantumkan di buku Paket Pelatihan yang terpisah dari buku ini. Beberapa topik yang sama atau isi yang sama, dijadikan satu topik tetapi nama para Tutornya dicantumkan semuanya.
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH KONTRIBUTOR BAHAN AJAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Kecakapan Hidup 1. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup 2. Konsep Dasar Pendidikan Kecakapan Hidup 3. Pendidikan Berdasarkan Kompetensi dan Dampaknya Bagi Tutor B. Standar Kompetensi Lulusan Paket B BAB II BAB III PENJELASAN DAN CONTOH BAHAN AJAR KEGIATAN PESERTA DIDIK BAHAN AJAR KEGIATAN PESERTA DIDIK A. KOMUNIKASI EFEKTIF
MENYADARKAN TEMAN PENYULUHAN DEMAM BERDARAH JALAN KAMPUNG YANG RUSAK TAYANGAN HIBURAN ANAK-ANAK BERENANG DI SUNGAI TIDAK LULUS UJIAN NASIONAL PENYAKIT DIARE PEMILIHAN KEPALA DESA PENIPUAN BERAT ISI TABUNG GAS CERITA MISTIK DI TV KITA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BERJUDI SABUNG AYAM ALAT KOMUNIKASI DI DESA IKLAN JITU PERAWATAN GIGI TABLOID DARI JAKARTA BROSUR SUPERMARKET LAHAN BERKURANG KOMUNIKASI LEWAT SMS UNTUK PEMILIHAN KADES BERITA KECELAKAAN DI RADIO KOMUNIKASI DENGAN TEMAN DAN KELUARGA BERITA UJIAN NASIONAL SMA 2006 DI KORAN MEMBACA KOMIK KEDATANGAN YANG TIBA-TIBA PELEPASAN SISWA PAKET B
A-01 A-02 A-03 A-04 A-05 A-06 A-07 A-08 A-09 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 B-01 B-02 B-03 B-04 B-05 B-06 B-07 B-08 B-09
B. MEMECAHAN MASALAH
MENJAGA KEBERSIHAN DI TEMPAT TINGGAL APA YANG MESTI DI BAWA SAAT GUNUNG MELETUS DATANG TERLAMBAT TENAGA KERJA INDONESIA SAMPAH PASAR HUTAN DAN TANAH LONGSOR PERKELAHIAN REMAJA WARISAN MASALAH KEGEMUKAN
vi
MANAJEMEN WAKTU KEKERINGAN PADA SAAT GEMPA BUMI BERITA PEMALSUAN IJAZAH PERGAULAN BEBAS BELAJAR MATEMATIKA LIMBAH PABRIK KULIT MASALAH BIAYA TRANSPORTASI TINDAKAN JIKA ADA KEBAKARAN POLUSI UDARA MINAT BELAJAR TRANSMIGRASI KELUARGA BERENCANA KENAKALAN REMAJA JANGAN MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI PERILAKU DI KELAS BERDIKARI MAGANG MENGAPA HARUS FRUSTASI
B-10 B-11 B-12 B-13 B-14 B-15 B-16 B-17 B-18 B-19 B-20 B-21 B-22 B-23 B-24 B-25 B-26 B-27 B-28 C-01 C-02 C-03 C-04 D-01 D-02 D-03 E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 F-01 F-02 F-03 F-04 F-05
C. MENEMPATKAN DIRI
ANTRI DONG JUDI MERUSAK MENTAL MENGISI KEGIATAN YANG BERMANFAAT DALAM LAPAS INGIN MELANJUTKAN SEKOLAH
D. HIDUP HEMAT
PASAR TRADISIONAL BAHAN BAKAR KEGUNAAN MENABUNG
vii
F-06 F-07 G-01 G-02 G-03 G-04 G-05 H-01 H-02 H-03 J-01 J-02 J-03 J-04 J-05 J-06 J-07 J-08 J-09 J-10 J-11 J-12 J-13 J-14 J-15 J-16 J-17 J-18 J-19 J-20 J-21 J-22 J-23 J-24 J-25 J-26
J. KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
TOLONG-MENOLONG JALAN KAMPUNG KEGIATAN PERAYAAN 17 AGUSTUS TERKENA DEMAM BOLA SUNGAI KOTOR BERBAHAYA MELANGGAR RAMBU-RAMBU LALU LINTAS WABAH DEMAM BERDARAH IKLAN DUKUN CANGGIH PENGAMEN JALANAN LARANGAN MEROKOK MENJENGUK TEMAN KE RUMAH SAKIT SINETRON, GOSIP, DAN AUDISI PENYANYI MENGGEMBALA KAMBING RUMAH SINGGAH PENIPUAN LEWAT SMS SEORANG MANTAN NAPI MEMBANTU ORANG LAIN PANITIA PERAYAAN 17 AGUSTUS MENYUMBANG UNTUK KORBAN BENCANA PERBAIKAN MUSHOLLA SIKAP KURANG DISIPLIN BALADA PENJAGA MALAM TEMAN YANG JAHIL SMS ARISAN MENGHINDARI DEMAM BERDARAH BEKERJA DI KOTA
INDEX MATRIX-MATRIX: Mata Pelajaran dan Standar Kompetensi Lulusan DAFTAR SKL
viii
PENDAHULUAN
ix
untuk melakukan penelitian, eksplorasi, inovasi dan kreasi melalui pendekatan ilmiah. Selain itu memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hasil-hasil teknologi untuk mendukung kegiatannya. Kecakapan Vokasional: Kecakapan vokasional mencakup kecakapan yang berkaitan dengan bidang keterampilan professional tertentu dalam dunia usaha dan industri baik dipergunakan untuk bekerja sebagai karyawan/wati maupun mandiri.
Dampak
Dari hal diatas terlihat bahwa tutor perlu mengembangkan potensi Peserta Didiknya melalui kegiatan belajar yang aktif dengan pembelajaran berpusat pada Peserta Didik, tutor dapat mengembangkan kemampuan Peserta Didiknya secara maksimal. Hal ini akan berbeda jika tutor tidak memberikan kegiatan belajar yang beragam atau Peserta Didik hanya menerima saja apa yang dilatihkan oleh tutor tanpa mengajak Peserta Didik berpikir atau kegiatan yang menantang. Keberhasilan pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi ditandai dengan perwujudan kebiasaan berpikir dan bertindak Peserta Didik dalam kehidupan seharihari di keluarga, sekolah, dan di masyarakat, hal ini berarti tutor telah mengajarkan pada Peserta Didiknya tentang kecakapan hidup (life skill). Sehingga tutor perlu mengadakan reorientasi pembelajaran artinya setiap kali menyusun rencana mengajar, maka tutor perlu memastikan kecakapan hidup apa yang akan dikembangkan melalui pembelajaran tersebut, hal ini akan berpengaruh pada model atau metoda pembelajaran yang akan digunakan.
No.1: Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk bersikap bagaimana caranya mengamalkan ajaran agamanya yang dianut. Pada bahan ajar ada contoh pada topik Iklan Dukun Canggih (J-08) yang isinya pendapat Peserta Didik tentang pedukunan dan mencoba mencari dalil-dalil di Al Quran atau Hadist tentang pedukunan.
xi
buku ilmu pengetahuan. Pada topik lain yaitu Mengisi Kegiatan Yang Bermanfaat Dalam Lapas (C-08) dimana kegiatan Peserta Didik mendiskusikan tentang cerminan Peserta Didik pada paket B.
No.4: Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk dapat mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dilingkungannya, misalnya saja menghormati orang yang lebih tua dengan menyapa. Pada bahan ajar ada contoh pada topik Pemilihan Kepala Desa(A-08) yang mengajarkan Peserta Didik untuk membuat poster yang isinya agar memilih kades yang baik dan dapat memajukan desanya. Pada topik lain Sampah Pasar (B-05) kegiatan ini mengajarkan Peserta Didik untuk mengajak memikirkan bahwa sampah dapat mengganggu lingkungan sosial sehingga perlu diajak berpikir bagaimana cara memecahkannya.
No.5: Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk hidup dalam kebersamaan, menghargai perbedaan yang ada di masyarakat, dapat berteman dengan orang lain yang berbeda agama, berbeda suku atau berbeda sosial ekonominya. Pada bahan ajar ada contoh pada topik Perkelahian Remaja(B-07) kegiatan ini mengajrkan Peserta Didik untuk mengetahui bahwa perbedaan ada anak yang dapat melanjutkan ke SMA dan ada juga yang tidak dapat sehingga harus bekerja sebagai tukang ojek. Karena perbedaan dan kesalah pahaman yang sedikit dapat membuat menjadi masalah yang besar.
No.6: Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk dapat mencari informasi yang akurat dan pada tempatnya, informasi yang diperoleh dapat diterapkan pada lingkungannya ataupun dirubah sedikit agar orang lain dapat lebih mudah menyerapnya. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Jangan Membuang Sampah di Sungai (B-24), kegiatan ini mengajarkan Peserta Didik untuk mencari informasi mengapa sampah ada di sungai dan menerapkan informasi dengan memberitahukan pada oran lain bahwa jika sampah banyak di sungai akan menimbulkan banyak penyakit. Warga di hulu yang membuang sampah juga akan merugikan warga yang di hilir.
No.8: Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk memperlihatkan kemampuan belajarnya secar mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Andi Si Tukang Semir Sepatu (C-03), kegiatan ini mengajak Peserta Didik yang bekerja untuk berusaha terus dan bersemangat untuk belajar.
No.9: Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari xii
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk memperlihatkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kesehariannya. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Apa Yang Mesti Dibawa Saat Gunung Meletus (B-02), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk ikut memikirkan jika keadaan mendesak dan kondisi yang membingungkan, apa saja yang perlu dibawa (barang-barang) untuk menghindari musibah gunung meletus.
No.12: Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Menyumbang Untuk Korban Bencana (J-19) , kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk ikut merasakan bersama bagaimana rasanya jika kita juga ikut kena bencana dan apa yang dapat kita perbuat untuk meringankan bagi yang kena musibah.
xiii
No.15: Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk menerapkan hidup bersih, agar sehat dan dapat memanfaatkan waktu yang luang. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Sungai Kotor Berbahaya (J-05), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk menerapkan hidup bersih karena sampah yang ada di sungai akan banyak membawa penyakit. Peserta didik akan membuat pengumuman perlunya sungai yang bersih dan beberapa slogan misalnya air adalah sumber kehidupan, jangan dikotori dengan sampah.
No.17: Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk dapat memahami hak dan kewajibannya pada diri sendiri dan paad orang lain. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Menjenguk Teman Ke Rumah Sakit (J-11) , kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk ikut dalam pergaulan masyarakat atau dirinya dengan melihat teman ke rumah sakit. Kata-kata apa yang akan diucapkan atau buah tangan apa yang akan dibawa serta memtahui jam kunjungan pasien .
No.20: Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk terampil menyimak, berbicara dan menulis. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Cerita Mistik di TV (A-10), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk berdiskusi secara kelompok atau seluruh kelas sehingga Peserta Didik dapat menyimak, kemudian memberikan penapat dengan berbicara atau membuat catatan kecil apa yang sedang dibicarakan.
xiv
sekolah tidak hanya di formal saja tetapi ada juga yang non formal seperti Paket C, Peserta Didik diajak berpikir bahwa bekerja perlu tetapi melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi juga diperlukan
xv
Penggunaan Bahan Ajar Bahan Ajar yang ada di BAB II di pisahkan berdasarkan tema Bahan ajar yang ada, bukanlah merupakan urutan yang harus diajarkan secara berurutan. Bahan ajar ini dapat digunakan atau diajarkan sesuai pilihan tutor, sesuai dengan situasi atau keinginan tutor Bahan ajar dapat digunakan sebagai suplemen yang sesuai bahan kajian mata pelajaran. Bahan ajar dipisahkan dalam beberapa tema, tetapi kemungkinan bahan kajiannya masih berhubungan dengan tema yang lain. Penggunaan waktu dalam pembelajaran dapat disesuaikan oleh Tutor dengan memperhatikan kebutuhan Peserta Didik. Nomor tema disesuaikan dengan tema dengan harapan nantinya akan ada tambahan bahan ajar dalam tema tersebut sehingga tidak menyulitkan untuk membuat nomornya.
xvi
Contoh Bahan Ajar Penjelasan dari berbagai bagian dalam setiap Bahan.
Ini memberikan sebuah indikasi yang lebih mendetil tentang inti dari aktivitas dan isinya.
Sub-Topik
Setiap Aktivitas memiliki sebuah judul yang mengindikasikan isi di dalamnya. Ke126 judul yang ada terdapat dalam Daftar Isi dan juga dalam indeks.
Topik
Semua Aktivitas dapat diselesaikan dalam waktu 15 hingga 30 menit. Waktu yang diberikan ditujukan sebagai petunjuk. Banyak aktivitas yang dimulai dengan sebuah angkat tangan sebagai respon untuk sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan topik. Ini adalah salah satu cara yang baik untuk memulai dan juga cara untuk Ini adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu aktivitas pembelajaran. Biasanya ilustrasi yang ada berhubungan dengan topik, tetapi kadang ilustrasi itu memperlihatkan aktivitas yang
Waktu
Opinion Survey
Setiap Aktivitas dibagi menjadi paling tidak tiga langkah atau tahapan.
Langkah
Tutor selalu memulai topik dan fokus pada perhatian Peserta Didik akan persoalan dengan membacakan sebuah bacaan singkat contohnya cerita, artikel, laporan, dialog, informasi, surat, dll.
Isi
Ilustrasi
Hal ini termasuk variasi aktivitas yang mungkin dilakukan, aktivitas lanjutan, kecakapankecakapan hidup yang dituju, dan catatan Keterangan ataupun Ini dimaksudkan untuk membantu Tutor dan mungkin berisi informasi yang melatarbelakangi atau ide-ide tambahan yang akan membantu mereka untuk menjalankan sesi "brainstorming" atau kerja kelompok.
Panduan Tutor.
Nomor SKL
xvii
Angkat Tangan
Anda dapat memulai kelas dengan melakukan survei singkat atau pemungutan suara. Ini adalah sebuah cara yang tepat untuk mengenalkan sebuah topik dan hal ini bisa membuat Peserta Didik merasa terlibat. Lontarkan pertanyaan kepada mereka dan kemudian hitunglah suara mereka. Tuliskan hasilnya di papan tulis.
Baca Skenario
Di sini Tutor memiliki kesempatan untuk mempresentasikan topik, situasi, masalah atau cerita kepada Peserta Didik. Semua skenario yang ada di sini ditulis secara singkat dan meliputi kejadian atau isu-isu sehari-hari. Jika perlu, bacalah dua kali. Anda juga dapat meminta salah satu dari Peserta Didik untuk membacanya. Pastikan seluruh Peserta Didik memperhatikan sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam aktivitas selanjutnya.
Urun Pendapat
Tutor harus mengatur aktivitas ini dan aktivitas ini harus melibatkan seluruh kelas. Pastikan seluruh Peserta Didik tahu apa topiknya. Teruslah mengingatkan jika perlu. Ajaklah mereka untuk mengutarakan ide-ide mereka dan tulislah kata-kata kunci atau catatan di papan tulis. Usahakan sebanyak mungkin Peserta Didik bisa terlibat bahkan mereka yang masih malu-malu. Perlihatkan kepada mereka bahwa semua ide atau pendapat mereka dihargai. Jika mereka mempunyai banyak ide, biarkan mereka memaparkannya dengan bebas. Jika mereka tidak memiliki ide atau merasa bingung, Tutor harus mendorong mereka dengan ide-ide atau dengan memberi mereka petunjuk-petunjuk.
Diskusi Kelompok
Bagilah kelas menjadi kelompok-kelompok kecil sebelum mereka memulai mengerjakan tugas mereka. Jumlah Peserta Didik yang ideal dalam satu kelompok adalah tiga atau empat orang. Jika terlalu banyak orang dalam satu kelompok, maka setiap anggota kelompok akan mempunyai lebih sedikit kesempatan untuk berinteraksi dan memberikan kontribusi. Berkelilinglah mengitari kelas ketika mereka sedang mengerjakan tugas dan doronglah mereka untuk bekerjasama. Jangan biarkan Pesert Didik yang malu atau bingung ketinggalan dalam aktivitas kelompok.
Bermain Peran
Ini adalah sebuah cara yang mudah bagi Peserta Didik untuk mengekpresikan ideide mereka dan memahami bagaimana orang lain berpikir dan bertindak. Untuk mempersiapkan sebuah drama maka harus ada Persiapan Bermain Peran. Pastikan mereka tahu tentang isu atau situasi apa yang akan diperankan, peran-peran seperti apa yang harus dipersiapkan, dan siapa saja yang harus memerankannya.
xviii
Kemudian drama itu harus dimainkan di depan kelas. Drama itu tidak harus berlangsung lama, 2 atau 3 menit mungkin cukup tergantung apa topiknya. Mungkin tidak semua kelompok dapat memainkan dramanya masing-masing karena keterbatasan waktu.
Tugas Tertulis
Belajar secara aktif tidak hanya melalui berbicara dan mendengarkan tetapi juga menulis. Tugas menulis haruslah singkat dan sangat jelas. Tutor tidak dapat mengharapkan Peserta Didik untuk menulis banyak dalam waktu yang singkat. Kami menyarankan agar tugas menulis harus dikerjakan Peserta Didik secara berpasangan. Jika lebih dari itu maka ada kemungkinan anggota yang lain akan terabaikan.
xix
Suara Terbanyak
Ini hampir sama dengan Angkat Tangan. Ini adalah sebuah cara bagi Peserta Didik untuk mengekspresikan pendapat atau respon mereka pada aktivitas tersebut. Ini adalah sebuah cara yang baik untuk menyimpulkan sebuah aktivitas. Lontarkan pertanyaan kepada mereka dan kemudian hitunglah pendapat mereka. Jika masih ada waktu, anda bisa meminta mereka untuk menuliskan pendapat mereka dalam secarik kertas dan kemudian hitunglah. Ini bisa menjadi kegiatan yang menarik tetapi bisa juga berarti bahwa Peserta Didik yang kurang percaya diri bisa memberikan pendapat mereka sesuai dengan pendapat mereka dan tidak seperti dengan teman-teman mereka.
Tindak Lanjut
Setiap aktivitas memiliki satu atau lebih ide-ide yang disarankan untuk aktivitas lanjutan. Kadang Tindak Lanjut bisa dilakukan di dalam kelas, tetapi dalam banyak hal, aktivitas ini menuntut Peserta Didik untuk secara aktif terus mengerjakan topik tersebut sendiri, di rumah atau di luar PKBM mereka. Tindak Lanjut termasuk; membuat semacam survey sederhana; pengamatan keadaan di rumah atau di lingkungan sekitar mereka; mewawancarai atau berbicara kepada teman, anggota keluarga, atau tetangga; mencari informasi dari sumber-sumber lain; mengerjakan tugas-tugas tertulis; menyiapkan tugas untuk pelajaran selanjutnya, dll.
Untuk setiap Aktivitas sudah ada waktu yang ditetapkan,.waktu itu bervariasi antara 15 hingga 30 menit. Ini harus dipahami bahwa penetapan waktu ini hanyalah sebagai petunjuk dan Tutor haruslah fleksibel jika sebuah Aktivitas akan lebih bermanfaat jika diselesaikan lebih cepat ataupun lebih lambat. Setiap Aktivitas dibagi menjadi langkah-langkah atau tahapan yang jelas. Hal ini akan membantu Tutor untuk mengatur kelas dan memantau perkembangan aktivitas tersebut.
Langkahlangkah
xxi
Sekali lagi, waktu yang ada hanyalah sebuah petunjuk. Alokasi waktu untuk setiap langkah juga ditujukan untuk mencegah Aktivitas itu terlalu lama selesai. Ini juga membantu Peserta Didik utnuk fokus: Peserta Didik memiliki sebuah tugas yang spesifik dan jelas dan mereka hanya memiliki waktu yang terbatas untuk menyelesaikannya. Kotak yang terletak di bawah setiap halaman berisi berbagai macam informasi dan ide-ide tambahan yang ditujukan untuk membantu Tutor. Yang paling menonjol adalah Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Aktivitas tersebut. Ini juga berhubungan dengan sebuah acuan yang terletak di bagian belakan buku ini. Panduan Tutor juga menyarankan Langkah Alternatif dan Tindak Lanjut yang mungkin dilakukan. Sebagian besar Panduan Tutor menyodorkan berbagai macam tugas atau ertanyaan-pertanyaan diskusi yang dapat digunakan untuk menggantikan langkah-langkah Aktivitas yang ada, ditambahkan sehingga memperpanjang lamanya Aktivitas, atau mereka dapat menjadi dasar bagi aktivitas Tindak Lanjut. Panduan Tutor juga memberi masukan tentang aktivitas Tindak Lanjut yang mungkin dilakukan. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa dilakukan di dalam kelas dan sehingga bisa memperpanjang lamanya Aktivitas tersebut. Keterangan ini isinya merupakan penjelasan isi bahan ajar. Keterangan ini dapat dipergunakan oleh Tutor yang kurang paham akan isi pembelajaran jika ditanya oleh Peserta Didik. Tutor dapat menambahkan isi keterangan sesuai dengan pengetahuannya. Di bagian bawah setiap halaman terdapat nama-nama dan lokasi Tutor yang memiliki kontribusi langsung dalam pembuatan Aktivitas ini. Topik-topik yang intinya sama telah dimodifikasi dan disatukan dan semua Tutor yang terlibat akan di tulis di dalam kotak yang ada di bawah setiap aktivitas.
Panduan Tutor
Langkah Alternatif
Tindak Lanjut
Menggunakan Daftar Isi, Indeks dan Matrix untuk memilih aktivitas yang tepat untuk dipakai di kelas
Urutan bahan-bahan yang ada dalam buku ini tidaklah sama dengan sebuah buku paket yang meletakkan materi dalam urutan tertentu yang sesuai dengan silabus. Tutor diajak untuk menemukan aktivitas-aktivitas yang tepat untuk Peserta Didik dengan melihat-lihat dalam buku, mengambil materi yang mereka pikir akan menarik dan cocok bagi Peserta Didik mereka. Tentu saja buku ini telah dilengkapi dengan berbagai alat bantu sehingga proses pencarian bisa lebih mudah: Bahan yang ada telah diseleksi hingga menjadi sembilan tema
xxii
Setiap bahan dari ke-126 bahan yang ada masing-masing memiliki sebuah kode angka sendiri-sendiri Indeks yang diurutkan menurut abjad di bagian belakang buku memungkinkan bagi Tutor untuk mencari kata-kata kunci, topik-topik, dan judul dan kemudian bisa menemukan bahannya dengan menggunakan kode angka yang ada Sebuah matrix juga memungkinkan bagi Tutor untuk menemukan bahan yang mungkin berhubungan dengan mata pelajaran yang mereka ajarkan Matrix itu juga bisa membuat Tutor untuk mempertimbangkan bahan mana yang cocok buat kelas atau level tertentu Matrix Standar Kompetensi Lulusan memungkinkan bagi Tutor untuk memilih bahan mana yang akan mereka gunakan sehubungan dengan kecakapan hidup yang dikembangkan.
xxiii