Book Front

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Jakarta, November 2006

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. Direktur Pendidikan Kesetaraan Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah i

UCAPAN TERIMAH KASIH

Rekan-Rekan Tutor Paket B yang terhormat,

Dengan rasa syukur, Tim IMD DBE 3 membantu meluncurkan buku Kumpulan Bahan Belajar Aktif untuk Paket B ini. Ide pengembangan buku ini pada awalnya tercipta dari konsultasi yang dilakukan oleh program DBE 3 dengan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah, khususnya dengan Ibu Ella Yulaelawati sebagai Direktur Pendidikan Kesetaraan. Pengembangan buku ini didasari oleh kepercayaan bahwa rekan-rekan, Tutor Paket B, memiliki potensi untuk mengembangkan materi yang tepat untuk kelas Anda sendiri. Kepercayaan ini mewarnai proses pengembangan buku ini. Proses pengembangan dimulai dengan diadakannya delapan (8) lokakarya dengan para Tutor dan pengelola Paket B di enam propinsi target DBE 3, yaitu Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten dan Sumatera Utara. Lokakarya ini bertujuan untuk melatih para peserta tentang Kecakapan Hidup dan penerapannya dalam proses belajar mengajar di Paket B. Di akhir dan sesudah lokakarya, peserta membuat contoh-contoh bahan ajar yang dapat dipakai dalam proses pembelajaran Paket B. Bahan-bahan ajar tersebut lalu disusun untuk disempurnakan oleh Tim IMD DBE 3. Hasil perbaikan tersebutlah yang akhirnya menyatu menjadi buku ini. Topik-topik bahan ajar yang di dalam buku ini diambil dari kehidupan sehari-hari. Topik-topik ini diramu dengan metode-metode belajar aktif sehingga menghasilkan bahan ajar yang secara mudah dapat dipraktekkan. Tiap bahan ajar berdurasi antara 15 dan 30 menit dan oleh karenanya lebih bersifat membuka wacana, sangat sederhana, dan dapat dilakukan di sela-sela waktu pengajaran Paket B. Secara khusus kami ingin menghaturkan terima kasih yang mendalam kepada Bapak Ace Suryadi, Dirjen PLS, Ibu Ella Yulaelawati, Direktur Pendidikan Kesetaraan beserta jajarannya, Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten, Departemen Agama Propinsi dan Kabupaten, BPPLSP di lima propinsi atas kerjasamanya mengembangkan materi ini. Gambar-gambar yang digunakan dalam Bahan Ajar ini diambil dari Literacy Clip Art of ACCU, UNESCO APPEAL. Buku ini tidak dapat tercipta tanpa kemauan, semangat, kerjasama, masukan dan saran dari kurang lebih 200 rekan-rekan Tutor dan pengelola Paket B. Untuk itu kami haturkan terima kasih banyak. Harapan kami adalah bahwa semangat dan kemauan rekan-rekan yang menjadi bahan utama pengembangan buku ini dapat terus dilanjutkan dan disebarkan kepada rekan-rekan Tutor lain, sehingga tercipta banyak bahan-bahan ajar lain yang dapat diterapkan untuk kemajuan Peserta Didik di Indonesia.

ii

Jakarta, November 2006 TIM IMD (Instructional Materials Design) DECENTRALIZATION BASIC EDUCATION 3 (DBE 3)

iii

Daftar Nama Para Kontributor


SULAWESI SELATAN, Kabupaten Enrekang, Tien Suharti, Anwar Saleha, Syofyan dan Anwar (PKBM Melati), Musriani,S.Si, (PKBM Sofi Ganesa), Kabupaten Jeneponto, Syamriah SS, (PPS Madaniyah), Drs.Ahmad Daud (PP Madaniah), Marniaty , Kasmin, Sp.L (PKBM Permata Jaya), Mustafa, Marliana Darsum (PKBM Sejati), Kodya Makassar, Hj.St.Nurianah, A.Suriatiratna (Subdin PLS Prop),Kabupaten Palopo, Rahayu, Akram, S.Pd (PKBM Paradigma), Fitri Makmur, S.Ag, Muh.Abduh (PKBM Wisata Indah), Misrah S.Pd, Muh. Ali S.Sos (PKBM Melati), Kabupaten Pangkep, Takdir, Nurhailah, (PKBM Tunas Muda), Fahriana S.Pd, Samsudin, (PKBM Sempurna), Shibgatullah, Rukmiyati (PP Baru2 Tanga), Kabupaten Soppeng, Batari,S.Pd, Muh.Arzak (PKBM Harmonis), Baraniah , S.Pd, Munawaroh,S.Pd (PKBM Lompengeng), JAWA TENGAH, Kabupaten Boyolali, Listianto, Sri Wahyuni (PP Nurul Huda), Suyatmi, M.Bisri S.Ag (KBM Sukses II), Dwi Amini S, Ida Krisnaningsih SP (PKBM Tunas Mulia), Suyono (PKPB Sukses III), Sri Wahyuni (KPB Sukses IV), Kabupaten Jepara, Sofi'I,S.Pd, Arum Kusumawati (PKBM Krida Wiyata), Miftahudin, Naili Anisah (PP Roudatlatul Mubtadiin), M.Yusuf, (PP Nurul Huda), Ali S.Pd (Wajar Dikdas) ,Ahmad Surondi, Rifa'i (PKPB Nurul Muhtadir), Kabupaten Karang Anyar, Gunawan Setiadi, Meiyatun Suciati (SKB Kr.Anyar), Sutoyo, Ninik Martini (PKBM Bimma),Kabupaten Kudus, Zainal Arifin, Mus Setyowati (PKBM Utomo), A. Kadafi, Titin Alftiani (LPPTM Wanabakti M) ,Sunardi, Aninda Dina A (KPB Margowasis) JAWA TIMUR, Kabupaten Madura, Ulil Azmi, Syamsudin (PP Al-Holiliyah AnNuroniyah), Choirul Anam, Abd. Wahed (PP Syaiconah), Hijriyati R, Siti Aisyah S.Pd (PKBM Trunojoyo), Moh. Hamim Hk, H. Baghowi (Al Bakriyah), Munasik, Umar Faruk (PKBM Ababiel), Kabupaten Tuban, Yulia Puastiasih, Masyhari (PKBM Wilis), Abdul Wahid, A. Masruchan (PP Asmaraqondi), Muslichan, Erwin W (PKBM Widya Pantura), Sirojul Abidin, Aisyah (PP Al Hidayah), Niamul Huda,S.Pd, Khoirun Nisa (PP Al Amin), Kabupaten Sidoardjo, Abd. Rokhim , Agus Sujarwo (PKBM Melati), Dra.Dewi Murtasiah, Moh Khoiri, BA (PKBM Eldwis), Dwi Nurmilawati, Muh. Suwandi (PKBM Sumber Ilmu), Fadlan Asmadi.SPd, Maruf, S.Ag (PKBM Terampil), Dra. Sumaiyah (PKBM Dahlia), Dwi Nurmilawati (PKBM Sumber Ilmu), Fadlan Asmadi.SPd (PKBM Terampil), Nizar Sultoni, Nurrohman (Darul Mujtahidin), Kota Madya Surabaya, Dra. Astrid Herdiastrid, Nurhadi (PP Baitur Rohman), Indah Wahyu.N.SH, Djoko Widodo (PKBM Wipra), Johan Winarni,SP, Dra. Suharti (BPPSLP Jatim), Indah Wahyu.N.SH (PKBM Wipra), Pratama Suryo BK, Qurrotu Aini, S.Si (PP Al Fitroh), Agus Y, SH,S.Pd, Rahma Sriwahyuni (PP Darut Tahuid), Imam Mustakim, S.Pd, Menik Dianastiti,SS (PKBM Taman Belajar), Kabupaten Mojokerto, Zumrotul Hanifah, Muh. Anas (PP Sabilul Muttaqin), M.Chafiludin, Arifin (PP AsSholikhiyah), Nur Fadlilah (PKBM Bina Insani), Kunantiyah, Putut Endro USH (PKBM Mojopahit) JAWA BARAT, Kabupaten Indramayu, Kasanudin, Heri H (PKBM Jaka Anom), Ma'muroh Asyari, Maftukhim (PP Darun Nahwi), Pupung, Nurdin (PKBM Istiqamah) , Asfandi, Aceng (Tunas Warga), Syarifudin , Bakhrudin (PP Al Fattah), Suyanto (Penilik), Kabupaten Kerawang, Devi Sulaiman, Aditya Nugraha (PKBM Aditya), Wiyatna (PKBM Cepat Tepat), Nina Sumarniati PKBM Warnasari), Toto Suharto (Penilik), Kabupaten Sukabumi, Eri Nur Zainal, Encu Surya Lesmana (PP Al Muhajirin), Sunarti (Taruna Bakti), Ukan, M.Ashar (Sinar Samudra), Latief (Darussalam), H. Didin, Suhenda (At Taqwa) BANTEN, Kabupaten Cilegon, Nurjamanhuri (Widya Bina Karya), Muinudin, Eka Indah Y (Melati), Johadi, Ai Heni Syufiatin (Penilik), Kabupaten Lebak, Enceng, Mashuri (Tanjung layar), Dede Irma Irawan (Muara Mundur), Sugeng, Hani Asnilawati (Al Islah), Zarkasyi (PP Roudhatul Solihin), Kabupaten Tangerang, Silvia , Juwitaningsih Kurniasih (Panca Karya), Mansur, Yenita (Istimewa Lapas), Ratna Dwi Hartati, Arifin Ibrahim (Bina Insani) SUMATRA UTARA, Kabupaten Binjai, Daratul Lainy Nst SE (Budi Luhur), Dian Ratnawati, Drs. Suryadi (Asuhan Ayah Bunda), P. Tarigan (Penilik), Yanti Syafitri, Agus

iv

Sanjaya (Yayasan karang), Agus Setiawan, Ridhawati , Jumiah (Budi Utomo), Wibisono (Madya Insani), Adi Suriono, S. Budi Sastiawan (Maju), Kabupaten Deli Serdang, Roni Butar Butar, Inneke TB (Kejar Paket B Semangat), Afrizal Helmi, Ruben Purba (Al-amin), L. Wendi, Iman (LPMM), Suriadi (PLS), Ir. Bangun Hutapea (Pintar Bakaran Batu), Afrizal Helmi (Al Amin), Wati Hanifah (Pintar 2), Kabupaten Sibolga, Sabarita Sitepu, S.Sos, Mulingker Hutagalung (Cerdas), Maruli Tua Barimbing (BPPLSP Regional I), Aliman Gorat (Dinas P&K), Kabupaten Tapanuli Utara, Hotman Simbolon , Lasmaida Sitompul (Mapan), Lismori Siagian (Dinas P&K), Kabupaten Tebing Tinggi, Zainal Abidin , Asril (Harapan III), Suriani ,Syafrizal Nst, S. Ag, Zulkifly S.Pd (Taqwa), Denny Budianto (Melati), Legimin, Esdin Sinambela (Harapan II), Ulil Azmi S.Pd, Boy Barkah Zakaria (Melati Tunas), M Korpri Hadi (Laskar)

Terima kasih banyak diucapkan pada para Tutor yang namanya dicantumkan di atas karena telah memberikan ide topik-topik Bahan Ajar Kegiatan Peserta Didik dalam buku ini. Topik-topik yang dibuat dalam buku ini sudah di edit oleh tim Instructional Material Development (IMD). Mohon maaf juga dimintakan karena tidak semua topik dapat dicantumkan dalam buku karena ada beberapa keterbatasan dan beberapa topik dicantumkan di buku Paket Pelatihan yang terpisah dari buku ini. Beberapa topik yang sama atau isi yang sama, dijadikan satu topik tetapi nama para Tutornya dicantumkan semuanya.

DAFTAR ISI
halaman

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH KONTRIBUTOR BAHAN AJAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Kecakapan Hidup 1. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup 2. Konsep Dasar Pendidikan Kecakapan Hidup 3. Pendidikan Berdasarkan Kompetensi dan Dampaknya Bagi Tutor B. Standar Kompetensi Lulusan Paket B BAB II BAB III PENJELASAN DAN CONTOH BAHAN AJAR KEGIATAN PESERTA DIDIK BAHAN AJAR KEGIATAN PESERTA DIDIK A. KOMUNIKASI EFEKTIF
MENYADARKAN TEMAN PENYULUHAN DEMAM BERDARAH JALAN KAMPUNG YANG RUSAK TAYANGAN HIBURAN ANAK-ANAK BERENANG DI SUNGAI TIDAK LULUS UJIAN NASIONAL PENYAKIT DIARE PEMILIHAN KEPALA DESA PENIPUAN BERAT ISI TABUNG GAS CERITA MISTIK DI TV KITA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BERJUDI SABUNG AYAM ALAT KOMUNIKASI DI DESA IKLAN JITU PERAWATAN GIGI TABLOID DARI JAKARTA BROSUR SUPERMARKET LAHAN BERKURANG KOMUNIKASI LEWAT SMS UNTUK PEMILIHAN KADES BERITA KECELAKAAN DI RADIO KOMUNIKASI DENGAN TEMAN DAN KELUARGA BERITA UJIAN NASIONAL SMA 2006 DI KORAN MEMBACA KOMIK KEDATANGAN YANG TIBA-TIBA PELEPASAN SISWA PAKET B

i ii iii iv vii vii vii vii viii ix xi


Bahan No.

A-01 A-02 A-03 A-04 A-05 A-06 A-07 A-08 A-09 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 B-01 B-02 B-03 B-04 B-05 B-06 B-07 B-08 B-09

B. MEMECAHAN MASALAH
MENJAGA KEBERSIHAN DI TEMPAT TINGGAL APA YANG MESTI DI BAWA SAAT GUNUNG MELETUS DATANG TERLAMBAT TENAGA KERJA INDONESIA SAMPAH PASAR HUTAN DAN TANAH LONGSOR PERKELAHIAN REMAJA WARISAN MASALAH KEGEMUKAN

vi

MANAJEMEN WAKTU KEKERINGAN PADA SAAT GEMPA BUMI BERITA PEMALSUAN IJAZAH PERGAULAN BEBAS BELAJAR MATEMATIKA LIMBAH PABRIK KULIT MASALAH BIAYA TRANSPORTASI TINDAKAN JIKA ADA KEBAKARAN POLUSI UDARA MINAT BELAJAR TRANSMIGRASI KELUARGA BERENCANA KENAKALAN REMAJA JANGAN MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI PERILAKU DI KELAS BERDIKARI MAGANG MENGAPA HARUS FRUSTASI

B-10 B-11 B-12 B-13 B-14 B-15 B-16 B-17 B-18 B-19 B-20 B-21 B-22 B-23 B-24 B-25 B-26 B-27 B-28 C-01 C-02 C-03 C-04 D-01 D-02 D-03 E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 F-01 F-02 F-03 F-04 F-05

C. MENEMPATKAN DIRI
ANTRI DONG JUDI MERUSAK MENTAL MENGISI KEGIATAN YANG BERMANFAAT DALAM LAPAS INGIN MELANJUTKAN SEKOLAH

D. HIDUP HEMAT
PASAR TRADISIONAL BAHAN BAKAR KEGUNAAN MENABUNG

E. POLA HIDUP YANG BERSIH DAN SEHAT


MENCUCI TANGAN CACINGAN SARAPAN MIE INSTANT LOMBA SEKOLAH BERSIH RUMAH TERBAKAR INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT LEMARI ES GIGI BERSIH DAN SEHAT BAHAYA MEMINUM KOPI KURANG OLAH RAGA HIDUP SEHAT DI TEMPAT KERJA MANDI CUCI KAKUS MAKANAN BERGIZI DAN SEHAT OBAT NYAMUK ALERGI MAKANAN KEBERSIHAN BADAN TERJERUMUS NARKOBA ANEMIA IKAN BAKAR IMUNISASI SUSAHNYA BERHENTI MEROKOK MAKANAN YANG BERSIH MINUMAN KERAS ADAPTASI MAKANAN MAKANAN YANG TIDAK COCOK UNTUK ANAK KECIL

F. MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA


KERIPIK PISANG JASA KEBERSIHAN MUSIM BUAH DAGING SAPI USAHA DI LINGKUNGAN PKBM

vii

WARUNG KOPI ANDI SI TUKANG SEMIR SEPATU

F-06 F-07 G-01 G-02 G-03 G-04 G-05 H-01 H-02 H-03 J-01 J-02 J-03 J-04 J-05 J-06 J-07 J-08 J-09 J-10 J-11 J-12 J-13 J-14 J-15 J-16 J-17 J-18 J-19 J-20 J-21 J-22 J-23 J-24 J-25 J-26

G. MENGELOLA POTENSI LINGKUNGAN


TANAMAN OBAT KEMARAU PANJANG BARANG BEKAS POHON PISANG MENGHADAPI MUSIM HUJAN

H. MEMILIKI NORMA DAN ETIKA


MENOLAK AJAKAN TEMAN REAKSI KETIKA SEDANG MARAH MENJADI KARYAWAN YANG BAIK

J. KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
TOLONG-MENOLONG JALAN KAMPUNG KEGIATAN PERAYAAN 17 AGUSTUS TERKENA DEMAM BOLA SUNGAI KOTOR BERBAHAYA MELANGGAR RAMBU-RAMBU LALU LINTAS WABAH DEMAM BERDARAH IKLAN DUKUN CANGGIH PENGAMEN JALANAN LARANGAN MEROKOK MENJENGUK TEMAN KE RUMAH SAKIT SINETRON, GOSIP, DAN AUDISI PENYANYI MENGGEMBALA KAMBING RUMAH SINGGAH PENIPUAN LEWAT SMS SEORANG MANTAN NAPI MEMBANTU ORANG LAIN PANITIA PERAYAAN 17 AGUSTUS MENYUMBANG UNTUK KORBAN BENCANA PERBAIKAN MUSHOLLA SIKAP KURANG DISIPLIN BALADA PENJAGA MALAM TEMAN YANG JAHIL SMS ARISAN MENGHINDARI DEMAM BERDARAH BEKERJA DI KOTA

INDEX MATRIX-MATRIX: Mata Pelajaran dan Standar Kompetensi Lulusan DAFTAR SKL

viii

BAB I A. Kecakapan Hidup

PENDAHULUAN

1. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup


Tujuan yang hendak dicapai dari penyelenggaraan Program Decentralisasi Basic Education 3 (DBE3) Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan Non Formal (DBE PKHPNF) adalah untuk memberikan Kecakapan Hidup bagi masrayakat yang membutuhkan guna meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan Kecakapan Hidup yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan non formal secara umum bertujuan untuk meningkatan keterampilan, pengetahuan, dan sikap Peserta Didik di bidang pekerjaan/usaha tertentu sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik dan jiwanya, serta potensi lingkungannya, sehingga mereka memiliki bekal kemampuan untuk bekerja atau berusaha mandiri sehingga dapat: (1) Mengurangi pengangguran; (2) Mengentaskan kemiskinan, dan (3) Meningkatkan kualitas hidup

Tujuan Khusus: Memberikan pelayanan Pendidikan Kecakapan Hidup kepada


Peserta Didik agar memiliki: Ketrampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja baik bekerja mandiri (wira usaha) dan/atau bekerja pada suatu perusahan produksi / jasa dengan penghasilan yang semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan karya-karya yang unggul dan mampu bersaing di pasar global Kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan untuk dirinya sendiri maupun untuk anggota keluarganya Kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan sepanjang hayat (life long education) dalam rangka mewujudkan keadilan pendidikan di setiap lapisan masrayakat

2. Konsep Dasar Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan Kecakapan Hidup merupakan suatu upaya pendidikan untuk meningkatkan kecakapan seseorang untuk melaksanakan hidup dan kehidupannya secara tepatguna dan berdayaguna. Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang dituntut untuk memiliki secara sekaligus empat jenis kecakapan yaitu Kecakapan Pribadi, Kecakapan Sosial, Kecakapan Akademik, dan Kecakapan Vokasional. Keempat jenis kecakapan hidup tersebut berlandaskan pada kecakapan spiritual yang mencakup masalah keimanan, ketaqwaan, moral, etika dan budi pekerti yang luhur dalam tata kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pendidikan kecakapan hidup diarahkan pada pembentukan manusia seutuhnya yang berahlak mulia, cerdas, terampil, mandiri, produktif dan beretos kerja tinggi. Empat jenis kecakapan hidup tersebut adalah: Kecakapan Pribadi: Kecakapan pribadi mencakup kecakapan untuk mengenal diri sendiri, kecakapan untuk berfikir secara rasional, dan kecakapan untuk tampil dengan kepercayan diri yang mantap. Kecakapan Sosial: Kecakapan sosial mencakup kecakapan untuk berkomunikasi, melakukan kerjasama, bertenggangrasa, dan memiliki kepedulian serta tanggungjawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Kecakapan Akademik: Kecakapan akademik mencakup kecakapan untuk merumuskan dan memecahkan masalah yang dihadapi melalui proses berfikir kritis, analitis, dan sistematis. Dengan demikian yang bersangkutan memiliki kemampuan

ix

untuk melakukan penelitian, eksplorasi, inovasi dan kreasi melalui pendekatan ilmiah. Selain itu memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hasil-hasil teknologi untuk mendukung kegiatannya. Kecakapan Vokasional: Kecakapan vokasional mencakup kecakapan yang berkaitan dengan bidang keterampilan professional tertentu dalam dunia usaha dan industri baik dipergunakan untuk bekerja sebagai karyawan/wati maupun mandiri.

Bahan Ajar di Buku Ini


Kumpulan Bahan Kegiatan Peserta Didik ini memfokuskan pada keterampilan kecakapan hidup pribadi, sosial dan akademik. Tujuan penggunaan Bahan Ajar Kegiatan Peserta Didik ini diantara lain adalah: perkembangan kemampuan Peserta Didik untuk percaya diri, berpikir secara kreatif dan mandiri, berkomunikasi melalui kegiatan-kegiatan pelajaran yang partisipatif, interaktif dan induktif.

3. Pendidikan Berdasarkan Kompetensi dan Dampaknya Bagi Tutor Paket B Konsep


Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, seni, olah raga, dan prilaku. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup (life skill) yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi Peserta Didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang dengan demikian Peserta Didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan melalui pembelajaran dan atau pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Kegiatan Belajar Mengajar merupakan proses aktif bagi Peserta Didik dan tutor untuk mengembangkan potensi Peserta Didik. Prinsipnya memberdayakan semua potensi yang dimiliki Peserta Didik sehingga akan terlihat dalam kemampuannya untuk berpikir logis, kritis, dan kreatif. Prinsip lain yaitu berpusat pada Peserta Didik, mengembangkan kreativitas, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam kemampuan, menyediakan pengalaman belajar dan belajar melalui berbuat.

Dampak
Dari hal diatas terlihat bahwa tutor perlu mengembangkan potensi Peserta Didiknya melalui kegiatan belajar yang aktif dengan pembelajaran berpusat pada Peserta Didik, tutor dapat mengembangkan kemampuan Peserta Didiknya secara maksimal. Hal ini akan berbeda jika tutor tidak memberikan kegiatan belajar yang beragam atau Peserta Didik hanya menerima saja apa yang dilatihkan oleh tutor tanpa mengajak Peserta Didik berpikir atau kegiatan yang menantang. Keberhasilan pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi ditandai dengan perwujudan kebiasaan berpikir dan bertindak Peserta Didik dalam kehidupan seharihari di keluarga, sekolah, dan di masyarakat, hal ini berarti tutor telah mengajarkan pada Peserta Didiknya tentang kecakapan hidup (life skill). Sehingga tutor perlu mengadakan reorientasi pembelajaran artinya setiap kali menyusun rencana mengajar, maka tutor perlu memastikan kecakapan hidup apa yang akan dikembangkan melalui pembelajaran tersebut, hal ini akan berpengaruh pada model atau metoda pembelajaran yang akan digunakan.

B. Standar Kompetensi Lulusan Paket B


Badan Standar Nasional Pendidikan menetapkan Standar Kompentensi Lulusan (SKL) Paket B sebanyak 21 butir. Dibawah ini selain standar yang ada juga diberikan contoh-contoh kegiatan yang mungkin dikerjakan oleh Peserta Didik. SKL yang 21 butir juga dicantumkan di halaman belakang dari buku ini.

No.1: Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk bersikap bagaimana caranya mengamalkan ajaran agamanya yang dianut. Pada bahan ajar ada contoh pada topik Iklan Dukun Canggih (J-08) yang isinya pendapat Peserta Didik tentang pedukunan dan mencoba mencari dalil-dalil di Al Quran atau Hadist tentang pedukunan.

No.2: Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk memahami tentang kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Pada bahan ajar ada contoh pada topik Membaca Komik (A-23) yang mengajarkan Peserta Didik apa yang akan didapatnya jika sering membaca di perpustakaan atau Peserta Didik dapat membedakan jika sering membaca komik atau sering membaca

xi

buku ilmu pengetahuan. Pada topik lain yaitu Mengisi Kegiatan Yang Bermanfaat Dalam Lapas (C-08) dimana kegiatan Peserta Didik mendiskusikan tentang cerminan Peserta Didik pada paket B.

No.3: Menunjukkan sikap percaya diri


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk dapat percaya diri dan sikap ini dapat ditunjukan pada teman yang lain, misalnya ketika berdiskusi atau memberikan urun pendapat. Pada bahan ajar ada contoh pada topik Teman Yang Jahil (J-23) yang mengajarkan Peserta Didik dapat bermain peran didepan teman-temannya, hal ini akan menunjukan sikap percaya diri.

No.4: Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk dapat mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dilingkungannya, misalnya saja menghormati orang yang lebih tua dengan menyapa. Pada bahan ajar ada contoh pada topik Pemilihan Kepala Desa(A-08) yang mengajarkan Peserta Didik untuk membuat poster yang isinya agar memilih kades yang baik dan dapat memajukan desanya. Pada topik lain Sampah Pasar (B-05) kegiatan ini mengajarkan Peserta Didik untuk mengajak memikirkan bahwa sampah dapat mengganggu lingkungan sosial sehingga perlu diajak berpikir bagaimana cara memecahkannya.

No.5: Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk hidup dalam kebersamaan, menghargai perbedaan yang ada di masyarakat, dapat berteman dengan orang lain yang berbeda agama, berbeda suku atau berbeda sosial ekonominya. Pada bahan ajar ada contoh pada topik Perkelahian Remaja(B-07) kegiatan ini mengajrkan Peserta Didik untuk mengetahui bahwa perbedaan ada anak yang dapat melanjutkan ke SMA dan ada juga yang tidak dapat sehingga harus bekerja sebagai tukang ojek. Karena perbedaan dan kesalah pahaman yang sedikit dapat membuat menjadi masalah yang besar.

No.6: Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk dapat mencari informasi yang akurat dan pada tempatnya, informasi yang diperoleh dapat diterapkan pada lingkungannya ataupun dirubah sedikit agar orang lain dapat lebih mudah menyerapnya. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Jangan Membuang Sampah di Sungai (B-24), kegiatan ini mengajarkan Peserta Didik untuk mencari informasi mengapa sampah ada di sungai dan menerapkan informasi dengan memberitahukan pada oran lain bahwa jika sampah banyak di sungai akan menimbulkan banyak penyakit. Warga di hulu yang membuang sampah juga akan merugikan warga yang di hilir.

No.7: Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk dapat memperlihatkan kemampuannya dalam hal berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Kegunaan Menabung (D-03), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk berpikir bagaimana membelanjakan uang jajannya secara efektif dan Peserta Didik juga diberi kesempatan memikirkan untuk memberi nasehat tentang kegunaan menabung.

No.8: Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk memperlihatkan kemampuan belajarnya secar mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Andi Si Tukang Semir Sepatu (C-03), kegiatan ini mengajak Peserta Didik yang bekerja untuk berusaha terus dan bersemangat untuk belajar.

No.9: Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari xii

SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk memperlihatkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kesehariannya. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Apa Yang Mesti Dibawa Saat Gunung Meletus (B-02), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk ikut memikirkan jika keadaan mendesak dan kondisi yang membingungkan, apa saja yang perlu dibawa (barang-barang) untuk menghindari musibah gunung meletus.

No.10: Mendeskripsikan gejala alam dan sosial


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk mengetahui tentang gejala alam atau gejala sosial. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Cacingan (E-02), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk membuat slogan karena di kampungnya banyak orang terjangkit penyakit cacingan disebabkan makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.

No.11: Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk dapat memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Jalan Kampung Yang Rusak (A-03), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk menulis surat undangan kerja bakti pada hari minggu membersihkan jlan dikampungnya.

No.12: Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Menyumbang Untuk Korban Bencana (J-19) , kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk ikut merasakan bersama bagaimana rasanya jika kita juga ikut kena bencana dan apa yang dapat kita perbuat untuk meringankan bagi yang kena musibah.

No.13: Menghargai karya seni dan budaya nasional


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk menerapkan apresiasi terhadap karya seni dan budaya orang lain. Misalnya jika seseorang membuat sesuatu karya seni berupa lukisan atau hasil pahatan, maka pesrta didik dapat menghargai hasil pekerjaan tersebut dengan memberikan respon yang baik. Begitu juga dengan kebudayaan dari daerah-daerah lain yang beragam, apkah itu berupa tarian atau adat istiadat. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Tayangan Hiburan Anak-Anak (A-04), memberikan contoh pada Peserta Didik untuk bermain peran tentang bernanyi dan menari bersama.

xiii

No.14: Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk menerapkan tugas pekerjaan yang diberikan dan Peserta Didik dapat berkarya atau membuat sesuatu. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Warung Kopi (F-06), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk melakukan mencari uang dengan memajukan warungnya.

No.15: Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk menerapkan hidup bersih, agar sehat dan dapat memanfaatkan waktu yang luang. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Sungai Kotor Berbahaya (J-05), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk menerapkan hidup bersih karena sampah yang ada di sungai akan banyak membawa penyakit. Peserta didik akan membuat pengumuman perlunya sungai yang bersih dan beberapa slogan misalnya air adalah sumber kehidupan, jangan dikotori dengan sampah.

No.16: Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk dapat berkomunikasi secara efektif dan santun. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Komunikasi Dengan Teman Dan Keluarga (A-21), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk dapat berbicara yang baik pada orang tua dan teman serta dapat membedakan sedang berbicara dengan siapa.

No.17: Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk dapat memahami hak dan kewajibannya pada diri sendiri dan paad orang lain. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Menjenguk Teman Ke Rumah Sakit (J-11) , kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk ikut dalam pergaulan masyarakat atau dirinya dengan melihat teman ke rumah sakit. Kata-kata apa yang akan diucapkan atau buah tangan apa yang akan dibawa serta memtahui jam kunjungan pasien .

No.18: Menghargai adanya perbedaan pendapat


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk menghargai pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengan dirinya. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Bahaya Minum Kopi (E-09), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk ikut urun pendapat tentang keuntungan dan kerugian minum kopi, sehingga semua Peserta Didik dapat mengemukakan pendapatnya dan yang lain dapat menghargai pendapat temannya yang berbeda dengannya.

No.19: Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk menunjkan kegemaran membaca dan menulis. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Pelepasan Siswa Paket B (A-25),kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk menulis pidato, apa saja bagian-bagian isi pidato sehingga lama kelamaan akan timbul kegemaran menulis dan membaca.

No.20: Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk terampil menyimak, berbicara dan menulis. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Cerita Mistik di TV (A-10), kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk berdiskusi secara kelompok atau seluruh kelas sehingga Peserta Didik dapat menyimak, kemudian memberikan penapat dengan berbicara atau membuat catatan kecil apa yang sedang dibicarakan.

No.21: Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah


SKL ini menuntut agar Peserta Didik diajarkan untuk menguasai pengetahuan agar dapat mengikuti pendidikan yang lebih tinggi. Pada bahan ajar ada contoh dengan topik Ingin Melanjutkan Sekolah (C-10) ,kegiatan ini mengajak Peserta Didik untuk mengetahui bahwa

xiv

sekolah tidak hanya di formal saja tetapi ada juga yang non formal seperti Paket C, Peserta Didik diajak berpikir bahwa bekerja perlu tetapi melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi juga diperlukan

xv

BAB II PENJELASAN DAN CONTOH BAHAN AJAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


Pengembangan Kecakapan Hidup Melalui Belajar Aktif Dan Juga Melalui Topik Serta Isi Bahan Ajar Bahan Ajar Kegiatan Peserta Didik yang dikumpulkan di buku ini akan membantu mengembangkan kecakapan hidup dengan dua cara: (a) melalui pendekatan dan metode-metode Belajar Aktif (active learning) yang dapat menciptakan suasana dan kebiasaan yang partisipatif dan interaktif; dan (2) melalui isi kegiatan dari bahan ajar tersebut, mulai : topik, cerita, persoalan atau informasi lain yang disampaikan oleh Tutor dan akan dilakukan oleh Peserta Didik selama mengikuti kegiatankegiatan yang sesuai bahan ajar. Kunci Kecakapan Hidup yang akan dikembangkan melalui partisipasi dalam kegiatan belajar aktif dalam buku ini, adalah: menunjukkan sikap percaya diri, melakukan kerjasama, berkomunikasi, berfikir kritis, analatis dan sistematis. Jika sering memakai pendekatan Belajar Aktif, empat kecakapan hidup ini sedikit demi sedikit akan semakin kuat. Jika sering diminta mendikusikan berbagai macam hal atau isu yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dalam rangka membuat keputusan, memecahkan masalah dan lain-lain, keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat, akan semakin berkembang. Bahan Ajar Kegiatan Keterampilan Hidup (Life Skill) ini tidak sulit untuk dipelajari dan mudah diterapkan. Materi disajikan dengan alur sistematika yang mudah dicerna oleh tutor sehingga tutor mampu untuk menerapkan pada Peserta Didik. Pendekatan- pendekatan Belajar Aktif yang digunakan dalam Bahan Ajar berikutnya adalah: Kerja Kelompok, Kerja Pasangan, Urun Pendapat, Bermain Peran, Tugas Menulis atau Menggambar, dan Melakukan Survei atau Mengumpulkan Pendapat Seluruh Kelas.

Penggunaan Bahan Ajar Bahan Ajar yang ada di BAB II di pisahkan berdasarkan tema Bahan ajar yang ada, bukanlah merupakan urutan yang harus diajarkan secara berurutan. Bahan ajar ini dapat digunakan atau diajarkan sesuai pilihan tutor, sesuai dengan situasi atau keinginan tutor Bahan ajar dapat digunakan sebagai suplemen yang sesuai bahan kajian mata pelajaran. Bahan ajar dipisahkan dalam beberapa tema, tetapi kemungkinan bahan kajiannya masih berhubungan dengan tema yang lain. Penggunaan waktu dalam pembelajaran dapat disesuaikan oleh Tutor dengan memperhatikan kebutuhan Peserta Didik. Nomor tema disesuaikan dengan tema dengan harapan nantinya akan ada tambahan bahan ajar dalam tema tersebut sehingga tidak menyulitkan untuk membuat nomornya.

xvi

Contoh Bahan Ajar Penjelasan dari berbagai bagian dalam setiap Bahan.

Tema dan Nomor tema


Pojok kanan atas adalah Tema dan sebuah kode untuk setiap Aktivitas yang digunakan dalam

Ini memberikan sebuah indikasi yang lebih mendetil tentang inti dari aktivitas dan isinya.

Sub-Topik

Setiap Aktivitas memiliki sebuah judul yang mengindikasikan isi di dalamnya. Ke126 judul yang ada terdapat dalam Daftar Isi dan juga dalam indeks.

Topik

Semua Aktivitas dapat diselesaikan dalam waktu 15 hingga 30 menit. Waktu yang diberikan ditujukan sebagai petunjuk. Banyak aktivitas yang dimulai dengan sebuah angkat tangan sebagai respon untuk sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan topik. Ini adalah salah satu cara yang baik untuk memulai dan juga cara untuk Ini adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu aktivitas pembelajaran. Biasanya ilustrasi yang ada berhubungan dengan topik, tetapi kadang ilustrasi itu memperlihatkan aktivitas yang

Waktu

Opinion Survey

Setiap Aktivitas dibagi menjadi paling tidak tiga langkah atau tahapan.

Langkah

Waktu Tiap Langkah

Tutor selalu memulai topik dan fokus pada perhatian Peserta Didik akan persoalan dengan membacakan sebuah bacaan singkat contohnya cerita, artikel, laporan, dialog, informasi, surat, dll.

Isi

Ilustrasi

Tugas Peserta Didik


Ada sebuah pendekatan tahap demi tahap untuk setiap Aktivitas dan hal ini disajikan dengan jelas sehingga Tutor dapat dengan mudah melaksanakannya. Setiap Aktivitas secara khusus dihubungkan dengan Standar Kompetensi yang mendukungnya. Hal ini dituliskan dalam setiap lembar Aktivitas sehingga Tutor dapat menempatkan Aktivitas itu tepat pada konteksnya dalam hal kecakapan hidup dan Pada bagian bawah setiap lembar Aktivitas ada datadata tentangTutor yang memiliki kontribusi pada pembuatan Aktivitas ini.

Hal ini termasuk variasi aktivitas yang mungkin dilakukan, aktivitas lanjutan, kecakapankecakapan hidup yang dituju, dan catatan Keterangan ataupun Ini dimaksudkan untuk membantu Tutor dan mungkin berisi informasi yang melatarbelakangi atau ide-ide tambahan yang akan membantu mereka untuk menjalankan sesi "brainstorming" atau kerja kelompok.

Panduan Tutor.

Nomor SKL

Nama dan Daerah

xvii

METODE-METODE YANG DIPAKAI (INSTRUKSI-INSTRUKSI DASAR)


Aktivitas dalam Kumpulan Bahan Belajar Aktif ini tidak memerlukan persiapan sebelumnya bagi para Tutor. Aktivitas ini benar-benar dirancang sebagai aktivitas cepat saji dan sangat mudah untuk dilakukan. Setiap aktivitas menggunakan pendekatan-pendekatan belajar secara aktif yang sederhana. Isinya menyinggung berbagai macam aspek kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah untuk menuntun agar Peserta Didik selalu berpikir, berbagi, membuat keputusan dan meningkatan kepercayaan diri. Berikut adalah beberapa panduan tentang bagaimana melaksanakan setiap jenis aktivitas yang digunakan dalam buku ini.

Angkat Tangan
Anda dapat memulai kelas dengan melakukan survei singkat atau pemungutan suara. Ini adalah sebuah cara yang tepat untuk mengenalkan sebuah topik dan hal ini bisa membuat Peserta Didik merasa terlibat. Lontarkan pertanyaan kepada mereka dan kemudian hitunglah suara mereka. Tuliskan hasilnya di papan tulis.

Baca Skenario
Di sini Tutor memiliki kesempatan untuk mempresentasikan topik, situasi, masalah atau cerita kepada Peserta Didik. Semua skenario yang ada di sini ditulis secara singkat dan meliputi kejadian atau isu-isu sehari-hari. Jika perlu, bacalah dua kali. Anda juga dapat meminta salah satu dari Peserta Didik untuk membacanya. Pastikan seluruh Peserta Didik memperhatikan sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam aktivitas selanjutnya.

Urun Pendapat
Tutor harus mengatur aktivitas ini dan aktivitas ini harus melibatkan seluruh kelas. Pastikan seluruh Peserta Didik tahu apa topiknya. Teruslah mengingatkan jika perlu. Ajaklah mereka untuk mengutarakan ide-ide mereka dan tulislah kata-kata kunci atau catatan di papan tulis. Usahakan sebanyak mungkin Peserta Didik bisa terlibat bahkan mereka yang masih malu-malu. Perlihatkan kepada mereka bahwa semua ide atau pendapat mereka dihargai. Jika mereka mempunyai banyak ide, biarkan mereka memaparkannya dengan bebas. Jika mereka tidak memiliki ide atau merasa bingung, Tutor harus mendorong mereka dengan ide-ide atau dengan memberi mereka petunjuk-petunjuk.

Diskusi Kelompok
Bagilah kelas menjadi kelompok-kelompok kecil sebelum mereka memulai mengerjakan tugas mereka. Jumlah Peserta Didik yang ideal dalam satu kelompok adalah tiga atau empat orang. Jika terlalu banyak orang dalam satu kelompok, maka setiap anggota kelompok akan mempunyai lebih sedikit kesempatan untuk berinteraksi dan memberikan kontribusi. Berkelilinglah mengitari kelas ketika mereka sedang mengerjakan tugas dan doronglah mereka untuk bekerjasama. Jangan biarkan Pesert Didik yang malu atau bingung ketinggalan dalam aktivitas kelompok.

Bermain Peran
Ini adalah sebuah cara yang mudah bagi Peserta Didik untuk mengekpresikan ideide mereka dan memahami bagaimana orang lain berpikir dan bertindak. Untuk mempersiapkan sebuah drama maka harus ada Persiapan Bermain Peran. Pastikan mereka tahu tentang isu atau situasi apa yang akan diperankan, peran-peran seperti apa yang harus dipersiapkan, dan siapa saja yang harus memerankannya.

xviii

Kemudian drama itu harus dimainkan di depan kelas. Drama itu tidak harus berlangsung lama, 2 atau 3 menit mungkin cukup tergantung apa topiknya. Mungkin tidak semua kelompok dapat memainkan dramanya masing-masing karena keterbatasan waktu.

Tugas Tertulis
Belajar secara aktif tidak hanya melalui berbicara dan mendengarkan tetapi juga menulis. Tugas menulis haruslah singkat dan sangat jelas. Tutor tidak dapat mengharapkan Peserta Didik untuk menulis banyak dalam waktu yang singkat. Kami menyarankan agar tugas menulis harus dikerjakan Peserta Didik secara berpasangan. Jika lebih dari itu maka ada kemungkinan anggota yang lain akan terabaikan.

xix

Lapor Hasil Kerja Kelompok


Juru bicara dari setiap kelompok memiliki kesempatan untuk melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas. Peserta Didik yang menjadi juru bicara kelompok dan ketua kelompok bisa orang yang berbeda. Berbicara di depan kelas adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri. Tutor harus memastikan bahwa suatu saat Peserta Didik yang kurang percaya diri harus menjadi juru bicara. Tutor mungkin perlu menuliskan kata-kata kunci atau catatan di papan tulis ketika masing-masing kelompok melaporkan hasil kerja kelompok (seperti dalam Urun Pendapat) atau ini bisa dilakukan oleh salah satu Peserta Didik.

Tulis Hasil Kerja Di Papan Tulis


Salah satu wakil dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas dengan menuliskan kata-kata kunci atau catatan di papan tulis. Tutor dapat membagi papan tulis menjadi 3, 4, 6 bagian atau lebih sehingga masing-masing kelompok bisa menulis secara bersama-sama untuk menyingkat waktu.

Menempel Hasil Kerja Kelompok Di Dinding


Jika aktivitas kelompok meliputi mendesain sebuah poster, membuat slogan, membuat sebuah pengumuman atau semacamnya, hasilnya bisa ditempelkan di dinding sehingga Peserta Didik yang lain bisa melihat atau membacanya.

Suara Terbanyak
Ini hampir sama dengan Angkat Tangan. Ini adalah sebuah cara bagi Peserta Didik untuk mengekspresikan pendapat atau respon mereka pada aktivitas tersebut. Ini adalah sebuah cara yang baik untuk menyimpulkan sebuah aktivitas. Lontarkan pertanyaan kepada mereka dan kemudian hitunglah pendapat mereka. Jika masih ada waktu, anda bisa meminta mereka untuk menuliskan pendapat mereka dalam secarik kertas dan kemudian hitunglah. Ini bisa menjadi kegiatan yang menarik tetapi bisa juga berarti bahwa Peserta Didik yang kurang percaya diri bisa memberikan pendapat mereka sesuai dengan pendapat mereka dan tidak seperti dengan teman-teman mereka.

Tindak Lanjut
Setiap aktivitas memiliki satu atau lebih ide-ide yang disarankan untuk aktivitas lanjutan. Kadang Tindak Lanjut bisa dilakukan di dalam kelas, tetapi dalam banyak hal, aktivitas ini menuntut Peserta Didik untuk secara aktif terus mengerjakan topik tersebut sendiri, di rumah atau di luar PKBM mereka. Tindak Lanjut termasuk; membuat semacam survey sederhana; pengamatan keadaan di rumah atau di lingkungan sekitar mereka; mewawancarai atau berbicara kepada teman, anggota keluarga, atau tetangga; mencari informasi dari sumber-sumber lain; mengerjakan tugas-tugas tertulis; menyiapkan tugas untuk pelajaran selanjutnya, dll.

Istilah-istilah Lain yang Digunakan Dalam Setiap Aktivitas Peserta Didik xx

Waktu Bahan Ajar

Untuk setiap Aktivitas sudah ada waktu yang ditetapkan,.waktu itu bervariasi antara 15 hingga 30 menit. Ini harus dipahami bahwa penetapan waktu ini hanyalah sebagai petunjuk dan Tutor haruslah fleksibel jika sebuah Aktivitas akan lebih bermanfaat jika diselesaikan lebih cepat ataupun lebih lambat. Setiap Aktivitas dibagi menjadi langkah-langkah atau tahapan yang jelas. Hal ini akan membantu Tutor untuk mengatur kelas dan memantau perkembangan aktivitas tersebut.

Langkahlangkah

xxi

Waktu Tiap Langkah

Sekali lagi, waktu yang ada hanyalah sebuah petunjuk. Alokasi waktu untuk setiap langkah juga ditujukan untuk mencegah Aktivitas itu terlalu lama selesai. Ini juga membantu Peserta Didik utnuk fokus: Peserta Didik memiliki sebuah tugas yang spesifik dan jelas dan mereka hanya memiliki waktu yang terbatas untuk menyelesaikannya. Kotak yang terletak di bawah setiap halaman berisi berbagai macam informasi dan ide-ide tambahan yang ditujukan untuk membantu Tutor. Yang paling menonjol adalah Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Aktivitas tersebut. Ini juga berhubungan dengan sebuah acuan yang terletak di bagian belakan buku ini. Panduan Tutor juga menyarankan Langkah Alternatif dan Tindak Lanjut yang mungkin dilakukan. Sebagian besar Panduan Tutor menyodorkan berbagai macam tugas atau ertanyaan-pertanyaan diskusi yang dapat digunakan untuk menggantikan langkah-langkah Aktivitas yang ada, ditambahkan sehingga memperpanjang lamanya Aktivitas, atau mereka dapat menjadi dasar bagi aktivitas Tindak Lanjut. Panduan Tutor juga memberi masukan tentang aktivitas Tindak Lanjut yang mungkin dilakukan. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa dilakukan di dalam kelas dan sehingga bisa memperpanjang lamanya Aktivitas tersebut. Keterangan ini isinya merupakan penjelasan isi bahan ajar. Keterangan ini dapat dipergunakan oleh Tutor yang kurang paham akan isi pembelajaran jika ditanya oleh Peserta Didik. Tutor dapat menambahkan isi keterangan sesuai dengan pengetahuannya. Di bagian bawah setiap halaman terdapat nama-nama dan lokasi Tutor yang memiliki kontribusi langsung dalam pembuatan Aktivitas ini. Topik-topik yang intinya sama telah dimodifikasi dan disatukan dan semua Tutor yang terlibat akan di tulis di dalam kotak yang ada di bawah setiap aktivitas.

Panduan Tutor

Langkah Alternatif

Tindak Lanjut

Keterang an Dibuat Atas Kerja Sama Tutor Dari Daerah

Menggunakan Daftar Isi, Indeks dan Matrix untuk memilih aktivitas yang tepat untuk dipakai di kelas
Urutan bahan-bahan yang ada dalam buku ini tidaklah sama dengan sebuah buku paket yang meletakkan materi dalam urutan tertentu yang sesuai dengan silabus. Tutor diajak untuk menemukan aktivitas-aktivitas yang tepat untuk Peserta Didik dengan melihat-lihat dalam buku, mengambil materi yang mereka pikir akan menarik dan cocok bagi Peserta Didik mereka. Tentu saja buku ini telah dilengkapi dengan berbagai alat bantu sehingga proses pencarian bisa lebih mudah: Bahan yang ada telah diseleksi hingga menjadi sembilan tema

xxii

Setiap bahan dari ke-126 bahan yang ada masing-masing memiliki sebuah kode angka sendiri-sendiri Indeks yang diurutkan menurut abjad di bagian belakang buku memungkinkan bagi Tutor untuk mencari kata-kata kunci, topik-topik, dan judul dan kemudian bisa menemukan bahannya dengan menggunakan kode angka yang ada Sebuah matrix juga memungkinkan bagi Tutor untuk menemukan bahan yang mungkin berhubungan dengan mata pelajaran yang mereka ajarkan Matrix itu juga bisa membuat Tutor untuk mempertimbangkan bahan mana yang cocok buat kelas atau level tertentu Matrix Standar Kompetensi Lulusan memungkinkan bagi Tutor untuk memilih bahan mana yang akan mereka gunakan sehubungan dengan kecakapan hidup yang dikembangkan.

xxiii

Anda mungkin juga menyukai