CIRI PROTISTA
Bersifat eukariotik Uniseluler dan multiseluler Tidak memiliki jaringan yang sebenarnya Dibedakan menjadi 3 1. protista menyerupai jamur 2. protista menyerupai hewan 3. protista menyerupai tumbuhan
reproduksi ; 1. aseksual menghasilkan sporangium di ujung hifa. Dalam sporangiumakan dihasilkan zoospora (spora berflagel). Zoospora matang keluar dari sporangium, jika jatuh di tempat yang sesuai zoospora berkecambah menjadi miselium baru.
2. Seksual pertemuan gamet jantan dan betina Gamet jantan dihasilkan oleh anteridium Gamet betina dihasilkan oleh oogonium. 2. Jamur lendir (myxomycota) Ciri-ciri : tidak memiliki klorofil Bersifat heterotrof saprofit fagositosis berpigmen terang, kuning atau orange
habitat : - hutan basah - sampah basah - tanah lembab- kayu lapuk - batang kayu yang membusuk saat kondisi makanan jamur lendir kurang, selsel yang kelaparan bergabung membentuk masa yang berlendir kemudian bermigrasi ke lingkungan baru yang dapat mendukung pertumbuhannya. contohnya : Dictyostelium discoideum
Spora PEMBELAHAN SEL SECARA MITOSIS 2. Spora berkembang menjadi ameboid yang hidup bebas;ameboid ini makan,tumbuh,dan AGREGASI bereproduksi melalui pembelahan sel secara mitosis 3. Saat makanan sedikit,ameboid mengelompok menjadi suatu agregat yang berlendir 4. Agregat lendir berkembang menjadi struktur yang mengandung spora atau dapat juga bermigrasi ke suatu tempat
PERTUNASAN
atau
Siklus hidup salah satu Protista yang menyerupai jamur, yaitu Dictyostelium discoideum
Saprolegnia
- vakuola makanan sebagai pencerna makanan - vakuola kontraktil mengeluarkan sisa makanan ukuran tubuh 10-200 mikrometer umumnya memiliki alat gerak habitat : tanah, perairan, tubuh manusia atau hewan reproduksi : - vegetatif (aseksual) pembelahan biner - generatif (seksual) konjugasi dapat membentuk sista (kista) jika kondisi lingkungan memburuk
Amoeba
Balantidium
Trypanosoma
Diflugia
Vorticella Globegerina
Trichomonas
Klasifikasi protozoa
1. Kelas Rhizopoda (Sarcodina) Alat geraknya adalah pseodopoda (kaki semu) Hidup bebas atau parasit Bentuk tubuh tidak teratur karena tidak berdinding sel kuat Bersifat heterotrof, mencerna makanan dengan vakuola makanan Bila lingkungan memburuk membentuk kista (menonaktifkan aktifitas hidupnya) Contoh : - Amoeba proteus - Entamoeba histolityca -Foraminifera - Radiolaria
2. CILIATA (INFUSORIA) Alat gerak : silia (rambut getar) Parasit Reproduksi : - vegetatif : membelah diri - generatif : konjugasi Terdiri atas dua inti : - makronukleus (alat vegetatif) - mikronukleus (alat generatif) Memiliki trikokis untuk mempertahankan diri dari musuh habitat : di air laut dan air tawar yang kaya zat organik contoh : - Paramaecium caudatum - Nyctoterus ovalis
Corong mulut Sitostoma Sitofaring Vakuola makanan Saluran pengeluaran Trikokis Silia
Endoplasma Ektoplasma
Sisa makanan yang tidak dapat dicerna dikeluarkan dari vakuola menuju ke luar sel melalui membran plasma
Tempat pencernaan berlangsung; zat-zat makanan hasil pencernaan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi
Mikronukleus Dua Paramecium melakukan konjugasi. Hampir seluruh makronukleus hancur. Kecuali satu mikronukleus yang kemudian melakukan meiosis Tiga dari empat mikronukleus haploid menghilang; mikronukleus sisanya melakukan mitosis Masing-masing Paramecium menukarkan Mikronukleusny a dan Makronukleus hancur Mikronukleus masingmasing sel yang secara genetik berbeda melakukan fusi Nukleus diploid yang baru membelah secara mitosis menghasilkan satu makronukleus serta beberapa mikronukleus
3. FLAGELLATA (MASTIGOPHORA) Alat gerak : flagel (bulu cambuk) Parasit pada tubuh hewan maupun manusia Reproduksi : vegetatif membelah diri Hidup bebas di lingkungan berair Contoh : - Trichomonas vaginalis - Trypanosoma brucei - Trypanosoma evansi - Trypanosoma gambiense - Euglena viridis
4. SPOROZOA tidak memiliki alat gerak Bersifat parasit pada organisme lain Reproduksi : - aseksual : skizogoni dan sporogoni - seksual : penyatuan gamet jantan dan betina Contoh : - Plasmodium malariae - Plasmodium vivax - Toxoplasma gondii - Emeria stidae
Keterangan daur hidup Plasmodium Dalam tubuh manusia (stadium skizogoni) 1. Ketika nyamuk Anopeles betina menghisap darah manusia, nyamuk mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoid, kemudian dimasukkan ke dalam tubuh inang 2. Sporozoid kemudian mengikuti aliran darah menuju hati dan bersembunyi di dalam sel-sel hati selama kurang lebuh 3 hari. Fase eksoeritrositer 3. Setelah 3 hari, sporozoit keluar dari organ hati 4. Sporozoit kemudian menyerang dan memasuki sel-sel darah merah. Di dalam sel darah merah, sporozoit berubah menjadi trofozoit 5. Trofozoid berubah menjadi spora aseksual merozoit 6. Merozoid kemudian memecah sel darah merah dan menyerang sel darah merah lain. Proses pembiakan aseksual tersebut terus berulang. Proses pembiakan sporulasi karena melibatkan pembentukan spora. Pada saat sporulasi, suhu tubuh penderita menjadi sangat tinggi karena terjadi kerusakan sel darah merah.
7. Setelah satu periode skizogoni, di antara merozoit ada yang berubah menjadi gametosit bentuk persiapan untuk menjadi mikrogamet dan makrogamet. Ketika darah si penderita digigit oleh nyamuk Anopheles dan gametosit ikut terisap, maka hidup plasmodium berlanjut dengan stadium gamagoni. b. Dalam tubuh nyamuk (stadium gamagoni) 1. Gametosit masuk ke dalam usus nyamuk dan berubah mjd mikrogamet dan makrogamet gametogonia /gametogenesis 2. Mikrogamet dan makrogamet melebur menjadi satu di dalam usus sehingga terbentuk zigot (ookinet) 3. Ookinet yang berbentuk seperti cacing selanjutnya menembus dinding usus dan berubah menjadi oosista 4. Di dalam oosista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel sporozoit 5. Jika telah matang, oosista akan pecah sehingga sporozoit tersebar keseluruh tubuh nyamuk, diantaranya ke dalam kelenjar ludah. 6. Apabila nyamuk menghisap darah manusia, nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah manusia.
PERAN PROTOZOA
Peran positif protozoa
Organisme Kelas Peranan
Radiolaria Foraminera
Rhizopoda Rhizopoda
Endapan rangkanya digunakan sebagai bahan penggosok Sebagai penunjuk sumber minyak bumi Fitiplankton dalam ekosistem perairan Indikator perairan tercemar
Euglena
Flagellata
Paramecium
Ciliata
1. Ganggang uniseluler soluiter bentuk bulat, oval atau seperti buah pir. Contoh : Chlorella yang tidak berflagel 2. Ganggang uniseuler berkoloni saling bergantung sama lain sehingga tidak dapat bertahan hidup jika sendiri . Protoplasma antara satu sel dengan sel lain berhububgan melalui pori-pori dinding sel Koloni berbentuk cakram, contoh : Gonium koloni bentuk bola, contohnya : Volvox Koloni bentuk jala, contoh : Hydrodictyon 3. Ganggang multiselluler Bentuk benang atau filamen, contoh : Oedogonium dan Sporogyra Bentuk lembaran, contoh : Laminaria, Ulva dan Macrocystis
Bentuk-bentuk Ganggang
Sifat alga : Neuston hidup melayang-layang Bentik hidup di dasar perairan 1. Epilitik melekat diatas batu 2. Epipalik melekat pada lumpur atau pasir 3. Epipitik melekat pada tanaman 4. Epizoik melekat pada hewan Habitat : perairan, tanah, batu atau pohon 1. Alga subaerial hidup di daerah permukaan 2. Alga intertidal alga yang secara periodik muncul dipermukaan karena pasang surut air 3. Alga sublitoral alga yang hidup di bawah permukaan air 4. Alga edafik alga yang hidup di dalam tanah
Bersifat epifit dan endofit Reproduksi : 1. Vegetatif : Membelah diri, pada ganggang uniseluler, (Chlorela, Euglena) Fragmentasi, ganggang multiseluler bentuk filamen dan talus ( Spirogyra, Laminaria, Sargassum) Pembentukan spora kembar (zoospora), multiseluler dan uniseluler (Chlamydomonas, Ulothrik) 2. Generatif : Isogami peleburan dua gamet yag memiliki bentuk dan ukuran sama dan dapat bergerak Anisogami peleburan dua gamet yang bentuk sama namun ukurannya berbeda oogami penyatuan dua gamet yang berbeda bentuk dan ukuran
Mitokondria
Pirenoid
Sel induk
KLASIFIKASI GANGGANG
1. EUGLENOPHYTA (EUGLENOID) Eu : sejati; glena : mata Euglena memiliki bintik mata (stigma) berbentuk piringan yang berisi fotoreseptor yang ditutupi oleh pigmen merah (fikobilin) Mirip hewan sekaligus tumbuhan karena dapat bergerak aktif dengan flagel Tidak berdinding sel Mengandung klorofil dan karoten Bersifat fotoautotrof dan heterotrof Uniseluler Habitat : air tawar, permukaan tanah, tempat lembab
Reproduksi : vegetatif pembelahan biner Contoh : Euglena viridis (mamu berfotosintesis dan memakan bahan-bahan organik yang tersedia (autrotof dan heterotrof) Struktur tubuh Euglena
Bintik mata Flagelum panjang Flagelum pendek Vakuola kontraktil Nukleus Kloroplas Mitokondria Pirenoid Paramilon
Pelikel
2. Crysophyta (ganggang keemasan) Pigmen dominan : karoten Uniseluler atau multiseluler Reproduksi : - vegetatif dengan pembelahan biner (ganggang uniseluler); pembentukan spora (ganggang multiseluler) - generatif dengan peleburan gamet Habitat : air tawar/laut yang menyebabkan warna kekuningkuningan Contoh : - Vauceria (multiseluler) pigmen klorofil (hijau) dan xantofil (kuning) - Ochromonas (uniseluler) berpigmen keemasan (karoten) dan klorofil - Navicula (diatom), uniseluler yang hidup soliter dan berkoloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan, yaitu bagian dasar (hipoteka) dan bagian penutup (epiteka)
Navicula
Synura
Mischococcus
2. Ganggang Api (pyrophyta/dinoflagellata) Bersifat uniseluler Berdinding sel, motil Pigmen dominan : klorofil dan coklat kekuning-kuningan Menyebabkan red tide (air laut yang berwarna merah) Red tide, menghasilkan racun Habitat : air laut Contoh : - Gymnodium breve menghasilkan neurotoksin - Gambierdiscus toxicus ciguatoksin - Gonyaulax menghasilkan saksitosin - Noctiluca scintillans tidak menghasilkan toksin tetapi dapat berpendar Reproduksi : vegetatif membelah diri
3. Chlorophyta (ganggang hijau) Pigmen dominan : klorofil Uniseluler atau multiseluler Memiliki bentuk kloroplas yang bervariasi : spiral, lembaran, bola, mangkuk dan bintang Dinding sel selulosa Cadangan makanan amilum Reproduksi : - vegetatif : fragmentasi - generatif : konjugasi Habitat : air tawar (90%), air laut (10%) sebagi plankton atau bentos, hidup di tanah, melekat pada hewan dan tumbuhan. Contoh : - Chlamydomonas (uniseluler) dapat bergerak - Chlorococcum dan Chlorella (uniseluler) - Spirogyra dan Oedogonium (multiseluler berbentuk benang) - Ulva dan Chara (multiseluler berbentuk lembaran)
Ulothrix
Acetabularia
4. Ganggang Cokelat (Phaeophyta) bahasa yunani (phaios : cokelat) Pigmen dominan : fukosantin Berbentuk benang atau lembaran Menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, karena memiliki organ yang mirip akar, batang dan daun Habitat utama : air laut, sebagian kecil hidup di air tawar Dinding sel mengandung pektin dan algin Cadangan makanan idsimpan dalam bentuk laminarin sejenis glukosa atau dalam bentuk lemak
Reproduksi : - aseksual : fragmentasi (pada genggang berbentuk benang dan talus) - seksual : isogami, anisogami, dan oogami Ganggang cokelat mengalami pergiliran keturunan antara generasi gametofit dan generasi sporofit Contoh : - Sargassum - Laminaria - Turbinaria - Fucus vesiculosus
- Macrocystis
- Nereocystis
- Hormosira (hidup menempel pada batuan atau karang), dikenal dengan sebutan Neptunes necklace (kalung neptunus)
Sargassum
Macrocystis
Hormosira
5. Ganggang merah (Rhodophyta) Bahasa yunani (rhodos : merah) Disebut juga rumput laut (seaweed) Pigmen dominan : fikoeritin Multiseluler yang menyerupai benang atau lembaran Tidak memiliki alat gerak Dinding sel : selulosa dan pektin Cadangan makanan : tepung florid Reproduksi : - aseksual dengan spora - seksual : oogami Megalami pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit
Contoh : - Eucheuma spinosum - Gelidium robustum - Chondrus crispus - Gigartina mammilosa - Gracillaria verrucosa - Corallina mediterranea - Palmaria palmata - Polysiphonia sp
Palmaria palmata
Corallina
Gracillaria
Peran Alga/Ganggang
Ganggang Chlorella Peran Sumber makanan suplemen bergizi tinggi (PTS), obat-obatan dan kosmetik Sumber makanan berupa sayur Penghasil gelati pembuatan agar-agar dan untuk campuran kue kering Membuat bahan peledak, campuran semen, bahan penggosok, bahan isolasi, dan pembuatan saringan Pupuk pertanian dan makanan ternak di daerah pesisir karena mengandung kalium Penghasil yodium untuk obat penyakit gondok Penghasil asam alginat bahan pengental pada industri makanan misalnya dalam pembuatan es krim atau bahan pelekat pada industri plastik, kosmetik dan tekstil
Diatom, sisa-sisa cangkang yang membentuk tanah diatom Laminaria lavaniea Laminaria digitalis Macrocystis dan Laminaria