Anda di halaman 1dari 7

Siro Si Penyelamat

Kisah ini terjadi di negeri matahari terbit atau yang kita kenal dengan Jepang. Di sana hidup seekor anjing bernama Siro yang merupakan anjing peliharaan keluarga Takaba yang tinggal di sizuoka. Suatu hari di Sizuoka sedang terjadi suatu fenomena unik yakni bintang jatuh dan kebetulan lokasi jatuhnya bintang tersebut tak jauh dari rumah keluarga Takaba tepatnya di taman yang berada di kompleks perumahan tempat keluarga Takaba tinggal, ketika itu hari sudah sangat larut sehingga tak ada satu pun orang yang menyadarinya kecuali Siro si satu-satunya anjing di kompleks itu yang tetap terjaga sepanjang malam. Siro merupakan anjing yang memiliki keingintahuan yang sangat tinggi sehingga ketika ia melihat bongkahan meteor itu jatuh ke arah taman ia langsung mengejarnya sambil menggonggong di sepanjang jalan. Hei tunggu aku, aku ingin tahu siapa kau makhluk asing! ia terus mengejar meteor jatuh itu sampai ke arah taman sembari mengatakan kalimat itu berulang ulang. Ketika Siro sampai di taman ia melihat sebongkah pecahan batu yang berukuran sebesar bola basket yang sebenarnya merupakan pecahan dari meteor tersebut. Siro sangat penasaran lalu ia mendekati bau itu dan menyentuhnya, Uh panas sekali kau, apa kau sebenarnya? Namun Siro tak menerima respon apapun sehingga ia menjadi bingung, kemudian ia mengendus batu itu dan ternyata ia mencium aroma yang kurang lebih sama dengan aroma gosong yang dihasilkan dari masakan yang terkadang diberikan majikannya kepadanya, sehingga ia memakannya dan ternyata rasanya sama, namun meski telah mencoba mencari tahu dengan berbagai cara ternyata ia tetap tak tahu apa sebenarnya benda itu dan karena putus asa ia memutuskan untuk pulang dan kembali besok. Keesokan harinya seperti biasa sang majikan membawa Siro untuk berjalan-jalan berkeliling kompleks perumahan dan seperti biasanya juga sang majikan membawanya untuk mampir ke taman. Namun ada hal yang

berbeda dari biasanya di taman banyak sekali orang berkumpul dan membawa berbagai macam peralatan yang ia tak pernah Siro lihat sebelumnya. Sebenarnya di tempat itu terdapat banyak orang diakibatkan peristiwa yang terjadi kemarin malam dan orang-orang yang ramai berkumpul itu adalah ilmuwan yang ingin meneliti dan wartawan yang ingin meliput peristiwa jatuhnya meteor semalam. Para ilmuwan yang ada di tempat itu terlihat sangat bingung dan panik karena mereka tak dapat menemukan bagian terpenting dari meteor yang jatuh di taman itu, awak media pun bertanya-tanya apa sebenarnya yang spesial dari bagian meteor yang sedang dicari keberadaannya oleh para ilmuwan di taman itu. Para ilmuwan pun menjawab dengan suatu statement yang membuat orang-orang di sana terkejut termasuk Siro. Ilmuwan itu mengatakan bahwa bagian meteor yang mereka cari itu sebenarnya adalah inti meteor yang berbentuk bulat, kecil, dan berbau seperti masakan gosong dan merupakan bagian meteor yang sangat reaktif dan akan meledak dalam waktu seminggu jika tidak mendapat penanganan khusus ,dan radiasi dari ledakan besar yang akan terjadi nantinya menimbulkan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat membunuh seluruh warga Jepang dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun. Siro yang mengetahui hal itu pun sangat terkejut ketika mengetahui bahwa benda yang telah ia makan itu adalah bagian inti meteor yang merupakan bagian terpenting dan sangat berbahaya yang dapat mengancam keselamatan seluruh makhluk hidup di negaranya. Siro pun berlari menemui Kuro yang merupakan kucing hitam gemuk sahabat baiknya untuk meminta saran. KuroKuro tolong aku , aku perlu bantuanmu! dengan paniknya Siro datang kepada Kuro dan menceritakan semua yang telah terjadi. apa kau bilang!!! Kau telah memakan bagian terpenting batu itu apa kau bercanda? Kuro terlihat sangat panik ketika ia tahu bahwa sahabatnya telah memakan benda yang dapat mengancam keselamatan seluruh makhluk hidup yang ada di Jepang. Kuro yang biasanya bermalas-malasan pun kali ini terlihat sangat serius dan mengajak Siro untuk menemui para ilmuwan yang berada di taman

itu. Akhirnya mereka pun berlari kembali ke taman dan berusaha untuk menemui ilmuwan yang ada di sana. Namun sesampainya di sana Siro dan Kuro gagal karena para ilmuwan itu telah pergi dari taman itu. Kuro putus asa dan berkata, Oh Tuhan apakah ini akhir hidupku ? hidupku kini ada di tangan seekor anjing yang menelan sebongkah batu kutukan. Siro pun tetap meyakinkan Kuro bahwa ini belum berakhir dan berkata, ini belum berakhir ! kita masih bisa mengejar para ilmuwan itu dengan mengikuti bau mereka. Akhirnya Siro dan Kuro pun memulai rencana mereka untuk mencari para ilmuwan itu rencana itu dimulai saat hari telah larut ketika majikan mereka telah tidur agar tak ketahuan. Kuro, nasib Jepang kini ada di tangan kita apa kau siap? Siro pun mengajak Kuro dan memulai petualangan besar menyusuri berbagai tempat di Jepang. Mula-mula mereka mulai dari taman tempat terakhir mereka melihat para ilmuwan itu. Mereka menyusuri bau para ilmuwan tersebut dan tibalah mereka di suatu tempat yakni di stasiun bawah tanah yang berada di tengah kota. Ketika tiba di sana mereka bingung ketika melihat kereta, dalam benak mereka mengapa di sana ada kotak yang memiliki pintu yang bisa membuka sendiri dan memiliki roda mereka pun masuk ke dalamnya, sesaat setelah sampai di dalam pintu kereta pun menutup secara otomatis dan kereta mulai bergerak, mereka pun menjadi panik dan Kuro pun berteriak dengan keras , Hei keluarkan kami dari sini!!! Kami masih harus menemui para ilmuwan itu. Siro pun menyuruh Kuro tetap santai karena kereta yang mereka tumpangi itu membawa mereka ke arah sumber bau yang sesuai dengan penciuman Siro. Mereka berdua pun akhirnya diam dan tertidur. Keesokan harinya mereka terbangun dan keluar dari kereta. Mereka berjalan di antara desakan banyak orang yang memenuhi stasiun dan terus mengikuti bau itu. Ketika sampai di luar stasiun mereka tercengang melihat berbagai macam bangunan besar dan megah serta menara yang menjulang tinggi di tengah kota. Kota yang sebenarnya mereka kunjungi ini adalah Tokyo yang merupakan pusat dari segala kegiatan yang ada di Jepang dan Tokyo

merupakan kota yang sangat megah dengan berbagai bangunan dan infrastruktur penunjangnya. Mereka pun menjelajahi kota tersebut hingga mereka tersasar masuk ke dalam sebuah restoran yang cukup besar dan mewah. Wow apakah tempat ini yang namanya surga? Aku bisa melihat berbagai macam jenis daging di sini, ini hebat. Begitulah ekspresi kekaguman Kuro dan Siro terhadap tempat itu. Tanpa mengetahui apa-apa mereka dengan lancangnya naik ke atas meja salah seorang pelanggan, dan dengan lancang mereka memakan makanan yang ada di sana. Si pelanggan pun berteriak, Aaa. Ada anjing di atas mejaku. Teriakan itu pun memancing perhatian orangorang di sana dan terjadi kehebohan, seketika itu pula sang kepala pelayan keluar dan membawa pisau untuk membunuh Siro dan Kuro, akhirnya Siro dan Kuro pun melarikan diri dari kejaran si kepala pelayan yang terkenal sangat galak dan kejam di restoran itu, lalu dengan perut yang kenyang mereka melanjutkan perjalanan mereka menyusuri bau sang penemu. Bau itu membawa mereka ke tempat pembuangan sampah di tengah kota dan di sana Siro dan Kuro singgah untuk beristirahat. Sejenak ketika mereka istirahat seekor anjing datang menghampiri mereka. Hei siapa kalian? Apa tujuan kalian datang ke tempatku? Tanya si anjing. Setelah itu Siro dan Kuro memperkenalkan diri mereka dan menjelaskan maksud dan tujuan mereka. Si anjing yang ternyata penguasa daerah tersebut setelah mendengar cerita yang disampaikan Siro ia percaya dan memutuskan untuk membantu mereka dan ikut dalam perjalanan mereka. Setelah beberapa saat Siro dan kawan-kawan berjalan ternyata ia melihat suatu pemberitaan yang ada di televisi raksasa di tengah kota, dan ternyata pemberitaan itu memberi informasi tentang keberadaan sang penemu yang dicari oleh Siro dan Kuro. Ternyata daerah yang dijelaskan oleh informasi tersebut adalah daerah yang diketahui oleh si anjing penguasa tong sampah, lalu si anjing itu membawa mereka ke sana. Di antara lalu lalang orang mereka berlari dengan cepat untuk dapat sampai ke tempat sang penemu

berada. Setelah beberapa saat ternyata Siro dan kawan-kawan ditangkap oleh dinas penertiban hewan liar dan mereka diamankan dalam suatu kurungan untuk kemudian dicari siapa pemilik mereka. Di tempat Siro dan kawan-kawan di amankan ternyata mereka bertemu banyak anjing dan kucing liar lainnya yang menggonggong ataupun mengeong meminta kebebasan mereka, namun tak ada satu pun orang yang mengerti apa yang mereka ucapkan. Hari demi hari telah berlalu dan Siro masih belum menemukan cara untuk keluar dari kurungan itu padahal ini sudah hari yang ke 6 dan di sisi lain perut Siro merasa kesakitan karena efek meteor itu sudah mulai bekerja padanya. Siro merasakan panas yang luar biasa di perutnya hingga ia bahkan tak bisa melawannya dan merasa sangat kesakitan. Siro sudah pasrah terhadap nasibnya begitu pun teman-temannya andai mereka harus mati karena ledakan itu. Detik - demi detik berlalu dan belum ada satu pun orang yang datang untuk menyelamatkannya. Hari kian sore dan tiba-tiba muncul setitik harapan tatkala para hewan di kurungan itu melihat ada seekor kucing dibawa oleh petugas. Ketika melihat ada seseorang yang datang untuk mengadopsi salah satu dari mereka karena saat itu terjadi maka salah satu dari mereka akan dibebaskan. Ternyata pilihan orang yang akan mengadopsi hewan liar itu jatuh kepada Kuro. Kuro yang dibebaskan pun meronta dan berusaha melarikan diri. Ia pun berhasil dan akhirnya ia menaiki meja dan menekan tombol pembuka kunci semua kurungan hewan yang ada di sana, Ini demi kelangsungan hidup seluruh warga Jepang. Seketika semua kandang terbuka dan akhirnya semua hewan pun kegirangan dan lari dari kurungan dan mereka menimbulkan kekacauan dan memancing para petugas penjaga yang lain keluar, para petugas pun segera mencoba menghentikan kegaduhan ini namun jumlah mereka tak seimbang dengan jumlah hewan di sana sehingga para petugas pun tumbang akibat serbuan para hewan di sana. Namun di antara keributan itu Siro masih tergeletak lemas di dalam kandang karena sangat kesakitan. Siro sudah tak punya tenaga lagi untuk berlari menuju

kebebasan. Namun teman-temannya masih berusaha untuk membangunkannya. Siro bangun nasib seluruh Jepang ada di tangan mu sekarang, bangunlah!!! Sirooo Siro pun perlahan mulai bangun dan melangkah dengan langkah yang gemetar akhirnya langkah demi langkah ia berhasil keluar dari tempat itu bersama Kuro yang meninggalkan calon pengadopsinya dan dengan si anjing penguasa yang menemaninya selama perjalanannya di Tokyo. Meski Siro masih merasa sakit Siro masih berlari dengan seluruh tenaga yang dimilikinya. Setelah jauh berlari akhirnya Siro gagal mencapai tempat tujuannya ia malah jatuh di depan rumah sakit hewan kota Tokyo. Kuro dan si anjing penguasa tong sampah itu akhirnya masuk ke dalam rumah sakit itu dan berusaha mencari bantuan dari manusia yang ada di dalam. Mereka menggonggong dan mengeong semampu mereka untuk memancing perhatian orang di sana, namun tak ada yang memerhatikan mereka. Sampai suatu ketika suatu dokter yang baru saja selesai praktek melihat mereka dan mendekati mereka dan mengelus mereka. Saat sang dokter mengelus Kuro dan si anjing penguasa tong sampah mereka menarik si dokter dan memperlihatkan kondisi Siro yang tengah sekarat. Si dokter yang melihat hal ini pun merasa peduli dan membawa Siro ke ruang operasi untuk mendapat perawatan. Siro akhirnya dioperasi dan dokter pun terkejut mengenai apa yang ia peroleh. Dokter memperoleh batu meteor yang kini sedang heboh menjadi pembicaraan. Dokter itu pun segera membawa batu itu ke lembaga penelitian benda-benda angkasa yang ada di Tokyo untuk mendapat penanganan. Keesokan harinya para ilmuwan mengadakan konferensi pers dan mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menjinakkan meteor tersebut dan konferensi per situ pun disaksikan oleh seluruh warga Jepang tak terkecuali Siro dan kawan-kawannya di rumah sakit. Seketika itu pula nama Siro, Kuro, dan si anjing penguasa tong sampah menjadi terkenal. Setelah Siro sembuh dari operasi Siro dan Kuro pun pulang kembali ke Sizuoka

diantar oleh si dokter hingga ke Stasiun Tokyo dan meninggalkan sahabat mereka si anjing penguasa tong sampah yang kini dipelihara oleh walikota Tokyo dan kini si anjing penguasa tong sampah itu pun kini mendapat nama yaitu Hachi. Semua kejadian itu menjadi kenangan yang sangat berharga dan paling dikenang seumur hidup mereka

Anda mungkin juga menyukai