Anda di halaman 1dari 34

KAS Pengertian kas kas, yaitu : aktiva yang paling liquid, merupakan media pertukaran standar dan dasar

pengukuran serta akuntansi untuk semua pos pos lainnya. Pada umumnya, kas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia pada deposito bank. Instrumen yang dapat dinegosiasikan seperti pos wesel ( money order ), cek yang disahkan, cek kasir, cek pribadi, dan wesel bank juga dapat dipandang sebagai kas

Manajemen dan pengendalian kas\ Kas adalah aktiva yang paling rentan untuk disalahgunakan. Manajemen biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas : 1. Pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada ada transaksi yang tidak diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan 2. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang ada di tangan dan transaksi kas dengan tepat. Namun, dengan perangkat pengendalian yang canggih sekalipun belum tentu mampu menghindarkan kesalahan Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas, dibutuhkan pengendalian internal ( internal control ) yang efektif atas kas

Pelaporan kas walaupun pelaporan kas secara relatif bersifat langsung, namun terdapat sejumlah masalah yang perlu mendapat perhatian khusus. Masalah masalah ini berhubungan dengan pelaporan : 1. Kas yang dibatasi atau restriktif 2. Overdraft bank 3. Ekuivalen kas Kas yang dibatasi atau restriktif Kas kecil, penggajian , dan dana dividen adalah contoh contoh kas yang dihasilkan untuk tujuan tertentu. Dalam sebagaian besar situasi ,s aldo dana ini tidak material dan karenana tidak dipisahkan dari kas ketika dilaporkan dalam laporan keuangan . Jika jumlahnya material, maka kas yang dibatasi dipisahkan dari kas reguler untuk tujuan pelaporan. Kas yang dibatasi ( restricted cash ) diklasifikasikan dalam kelompok aktiva lancar atau aktiva jangka panjang, tergantung pada tanggal ketersediaan atau pengeluaran ( dalam satu tahun atau satu siklus operasi mana yang lebih panjang ) untuk membayar kewajiban yang ada atau jatuh tempo. Pada sisi lain, jika kas dipegang untuk periode waktu yang lama, maka kas yang dibatasi ditampilkan dalam kelompok jangka panjang dari neraca

Overdraft Bank Overdraft bank terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi rekening kas. Hal itu harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar dan biasanya ditambahkan kedalam jumlah yang dilaporkan sebagai utang usaha. Jika material, maka pos ini harusdiungkapkan secara terpisah pada bagian depan neraca atau dalam catatan yang berhubungan Overdraft bank bank umumnya tidak dioffset terhadap akun kas. Pengecualian utamanya adalah apabila kas tersedia pada akun lainnya di bank yang sama dimana overdraft tersebut terjadi.

Ekuivalen Kas Klasifikasi lancar yang semakin populer dewasa ini adalah kas dan ekuivalen kas. Ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid yang : 1. segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan 2. Begitu dekat dengan jatuh temponya sehingga resiko perubahan suku bunga tidak signifikan pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo awal 3 bulan atau kurang yang memenuhi syarat defenisi ini. Contoh contoh ekuivalen kas adalah : Treasury bill Kertas Komersial ( Commercial Paper )
Dana pasar uang

Ekuivalen Kas Klasifikasi lancar yang semakin populer dewasa ini adalah kas dan ekuivalen kas. Ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid yang : 1. segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan 2. Begitu dekat dengan jatuh temponya sehingga resiko perubahan suku bunga tidak signifikan pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo awal 3 bulan atau kurang yang memenuhi syarat defenisi ini. Contoh contoh ekuivalen kas adalah : Treasury bill Kertas Komersial ( Commercial Paper )
Dana pasar uang

Ikthisar pos pos yang berhubungan dengan kas Kas dan ekuivalen kas meliputi media pertukaran dan instrumen yang paling tepat dinegosiasikan. Jika suatu pos tidak dapat dikonversikan menjadi uang logam atau uang kertas dengan segera , maka pos ini diklasifikasikan secara terpisah sebagai investasi, sebagai piutang, atau sebagai beban dibayar dimuka. Kas yang tidak tersedia untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo saat ini dipisahkan dan diklasifikasikan dalam kelompok aktiva jangka panjang

KAS (CASH)
Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1. 2. Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.

Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order dll.

Sifat/Karakteristik kas:
Aktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh kas diubah bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan beroperasi apbl tidak disediakan kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen harus mampu menciptakan adanya keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut. Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah tangankan. Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa: - Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan - Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima - Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan Perencanaan & Pengawasan Kas

Penting buat perusahaan

Perencanaan Kas
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian dan penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo) Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan: 1. Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin, kas dari pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll 2. Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen, pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji karyawan, dll Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya dapat ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan/menganggur

Sistem Pengendalian Internal terhadap Kas


Adalah semua sarana, alat, mekanisme yang digunakan oleh perusahaan untuk: 1. 2. 3. 4. Mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalah gunaan kas Menjamin ketelitian dan dapat dipercaya/tidaknya data akuntansi tentang kas Mendorong dicapainya efisiensi, serta Dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas.

Pengawasan Internal

Pengawasan akuntansi; berkaitan dengan mengamankan kekayaan perusahaan, menjamin ketelitian & dapat dipercaya/tidaknya data akuntansi Pengawasan administrasi; berkaitan dengan efisiensi operasi & kepatuhan terhadap kebijakan manajemen

Prinsip yang berkaitan dengan pengawasan akuntansi:


Karyawan yang jujur dan kompeten, serta memiliki tanggung jawab Tanggung jawab yang terkait harus dilaksanakan oleh fungsi-fungsi yang terpisah Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari fungsi pelaksana Catatan akuntansi yang memadai harus terselenggara setiap saat Melaksanakan rotasi tugas untuk karyawan yang melaksanakan kegiatan klerikal Adanya sistem otorisasi Adanya kebiasaan yang baik dalam perusahaan

Pengawasan internal thd kas didesain untuk menjamin bahwa: 1. Adanya pemisahan antara bagian-bagian yang menangani kas 2. Semua kas yang diterima harus segera disetor ke bank 3. Pengeluaran kas harus ada otorisasi dan sesuai tujuan 4. Semua pengeluaran kas harus menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil menggunakan petty cash

Akuntansi terhadap kas Untuk menampung transaksi yang menyangkut kas dalam perusahaan, diselenggarakan akun/rekening berikut: Kas atau Bank, digunakan untuk menampung transaksi penerimaan dan pengeluaran kas melalui kasir (di dalam perusahaan), termasuk penerimaan dari dan pengeluaran (setoran tunai ke bank) Kas Kecil, Merupakan sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya. Kas kecil yang jumlahnya dibatasi itu, secara periodik atau setiap uang kas kecil hampir habis diisi kembali

Kas Kecil (Petty Cash)


Adalah dana yang dibentuk untuk membiayai pengeluaran rutin perusahaan dan jumlahnya relatif kecil Sistem dana tetap (imprest fund system) Metode pencatatan Kas kecil Sistem dana berfluktuasi (Fluctuating fund system)

Sistem dana tetap Pembentukan dana kas kecil Kasir kas kecil diberikan sejumlah uang. Pada saat kas kecil hampir habis kasir kas kecil membuat laporan penggunaan dana untuk keperluan pengisian kembali dana kas kecil. Pengisian dana kas kecil selalu sebesar pengeluaran yang telah dilakukan. Jadi. Jadi besarnya dana kas kecil selalu sama/tetap

Contoh kasus sistem dana tetap

berikut transaksi transaksi yang tejadi pada PT. FATA. 1 Desember 2000 PT. FATA membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 250.000 20 desember 2000 PT. FATA mengeluarkan kas kecil untuk pembayaran : biaya air , listrik, Rp. 47.500 biaya telepon Rp. 125.250 biaya perlengkapan kantor Rp. 17.500 biaya rapat dan pertemuan Rp. 31.250 biaya makan minum karyawan Rp. 25.000 30 desember 2000 Karena saldo kas kecil perusahaan sudah terlalu kecil. Maka perusahaan melakukan kembali pengisian dana kas kecil Diminta : Buat jurnal dengan menggunakan sistem dana tetap

Sistem dana berfluktuasi


Pada sistem ini akun kas kecil dipakai untuk mencatat transaksi yang mempengaruhi jumlah kas kecil, diantaranya: (1) Pembentukan dana kas kecil, (2) Penggunaan/pengeluaran dana kas kecil, (3) Pengisian dana kas kecil, (4) penambahan dana kas kecil, maupun (5) pengurangan/penarikan kembali dana kas kecil. Pencatatan dilakukan segera setelah terjadi pengeluaran kas kecil, tidak ditangguhkan s.d. saat pengisian kembali dana kas kecil (spt pada sisitem dana tetap). Akun kas kecil pada dasarya harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana kas kecil yang ada di kasir kas kecil. Oleh karena itu maka pada sistem ini harus diselenggarakan buku jurnal khusus (tersendiri)
100 80 60 40 North 20 0 1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr East West

Contoh kasus:
Pada tanggal 31 Desember 2005, PT. Shifa membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 250.000. Berikut transaksi yang berhubungan dengan kas kecil selama bulan Desember 2005: 5 Desember membayar rekening air & listrik Rp. 47.500 7 Desember membayar rekening telpon & Fax Rp. 125.250 9 Desember dibeli supplies kantor Rp. 17.500 12 Desember Biaya rapat dan pertemuan Rp. 31.250 19 Desember dibayar biaya makan/minum karyawan Rp. 25.000 20 Desember pengisian kembali dana kas kecil, cek sebesar Rp. 196.500 diserahkan kepada kasir kas kecil 23 Desember Dibayar biaya langganan koran Rp. 12.500 27 Desember dibeli Perangko sebesar Rp. 5.000 Diminta : jurnal dengan sistem fluktuasi ?

Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi Bank merupakan penyesuaian yang dilakukan oleh pihak Bank dan Pihak Perusahaan karena adanya perbedaan saldo. Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan dengan bank maka harus diadakan rekonsiliasi bank. Perbedaan saldo diakibatkan oleh : 1. Perbedaan dalam waktu mencatat transaksi 2. Perbedaan karena kesalahan dalam mencatat transaksi yang dilakukan oleh salah satu pihak. Baik pihak Bank maupun pihak Perusahaan

Tujuan dilakukannya rekonsiliasi Bank mendapatkan data / saldo yang tepat

adalah

untuk

Transaksi transaksi yang telah dicatat perusahaan tetapi belum dicatat oleh Bank 1. setoran dalam perjalanan ( deposits in transit ) 2. Cek dalam peredaran ( Outstanding cheques )

Transaksi transaksi yang telah dicatat oleh Bank tetapi belum dicatat perusahaan 1. Penerimaan uang lansung oleh bank dari pelanggan untuk melunasi hutangnya ( bank collection ) 2. Beban administrasi bank atas pengolahan transaksi nasabah 3. Pendapatan jasa giro / bunga

Kesalahan yang dibuat oleh perusahaan atau bank

Sebagai contoh contoh adalah cek yang dikeluarkan oleh perusahaan lain, oleh bank dibebankan ke rekening perusahaan

Jika terjadi kesalahan pencatatan 1. Jika penerimaan dicatat terlalu besar maka selisihnya harus dimasukkan kedalam unsur pengurang ( penerimaan sebesar Rp. 250.000, dicatat sebesar Rp. 520.000, maka selisihnya Rp. 270.000 dimasukkan kedalam unsur pengurang tergantung kesalahan dilakukan oleh pihak bank atau perusahaan ) 2. Jika penerimaan dicatat terlalu kecil, maka selisihnya dimasukkan kedalam unsur penambah (penerimaan sebesar Rp. 520.000 dicatat Rp. 250.000, maka selisihnya sebesar Rp. 270.000 dimasukkan kedalam unsur penambah tergantung kesalahan dilakukan pihak bank atau perusahaan ) 3. Jika pengeluaran dicatat terlalu besar , maka selisihnya harus dimasukkan kedalam unsur penambah 4. Jika pengeluaran dicatat terlalu kecill, maka selisihnya harus dimasukkan kedalam unsur pegurang

Berikut di bawah ini ikhtisar yang menyebabkan adanya perbedaan saldo menurut catatan perusahaan dan bank:

Keterangan

Buku Perusahaan

Buku Bank

1. 2.

Deposit in transit (Setoran dalam perjalanan) Out standing check (Cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi belum dicairkan) Kesalahan pencatatan Tagihan wesel & Bunga langsung ditagihkan bank Bunga giro bank Biaya administrasi bank Not Sufficient Fund (NSF Check); Cek kosong Kekeliruan memasukkan setoran rekening giro oleh bank

Sudah menambah saldo Kas Sudah mengurangi saldo Kas

Belum menambah saldo Kas Belum mengurangi saldo Kas

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Pengaruhnya tergantung jenis kesalahan pencatatannya Belum menambah saldo Kas Belum menambah saldo Kas Belum mengurangi saldo Kas Sudah menambah saldo kas, harus dikurangi Sudah menambah saldo kas Sudah menambah saldo Kas Sudah menambah saldo Kas Sudah mengurangi saldo Kas Tidak mempengaruhi Belum menambah saldo kas

Jenis dan tujuan rekonsiliasi bank

Jenis Rekonsiliasi Rekonsiliasi dua kolom Rekonsiliasi empat kolom

Tujuan Mencari saldo yang tepat/benar Mencari saldo awal, penerimaan satu periode, pengeluaran satu periode & saldo akhir yang sesuai dengan catatan perusahaan Mencari saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir yang tepat/ benar

Rekonsiliasi Delapan kolom

Catatan: Rekonsiliasi dua kolom pada umumnya dibuat oleh perusahaan, sedangkan rekonsiliasi empat dan delapan kolom dibuat oleh akuntan pemeriksa (auditor)

Rekonsiliasi Dua Kolom


Catatan Perusahaan Saldo sebelum disesuaikan Ditambah: y y Bank sudah menambah, perusahaan belum Kesalahan yg menyebabkan penambahan Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Catatan Bank Saldo sebelum disesuaikan Ditambah: y y Perusahaan sudah menambah, bank belum Kesalahan yg menyebabkan penambahan Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,-

Jumlah penambahan Dikurangi: y y Bank sudah mengurangi, perusahaan belum Kesalahan yg menyebabkan pengurangan

Jumlah penambahan Dikurangi: Perusahaan sudah mengurangi, bank belum Kesalahan yg menyebabkan pengurangan

Jumlah pengurangan Saldo yang benar

Jumlah pengurangan Saldo yang benar

Contoh Kasus
PT. VAN PERSIE mempunyai kas dan menerima laporan bank untuk bulan Januari 2003 sebagai berikut: saldo awal perusahaan menurut laporan Bank sebesar Rp. 29.477.100 saldo akhir perusahaan menurut laporan Bank (rekening koran ) sebesar Rp. 14.898.600 sedangkan menurut catatan perusahaan sebagai berikut : saldo awal menurut catatan perusahaan sebesar Rp. 28.001.600 saldo akhir menurut catatan perusahaan sebesar Rp. 12.762.450 hal hal yang menyebabkan terjadinya perbedaan saldo antara catatan pihak Bank dan Perusahaan adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. Bank melakukan penagihan piutang perusahaan kepada klien sebesar Rp. 2.492.500 perusahaan salah mencatat pengeluaran Rp. 230.000 dicatat Rp. 320.000 Bank membebankan biaya administrasi Bank Rp. 15.800, biaya penagihan piutang ( inkaso ) Rp. 62.500 perusahaan mengirim cek atas pelunasan piutang yang diterima dari klien sebesar Rp. Ternyata saldo klien tidak mencukupi sehingga cek ditolak oleh Pihak Bank Perusahaan menyetor kas sebesar Rp. 3.292.500 pada tanggal 31 januari, tetapi pihak Bank tanggal 1 februari 594.700 . diterima

cek perusahaan yang beredar selama bulan januari adalah sebesar Rp. 3.519.150, sampai akhir januari ( bulan januari berakhir ) cek tersebut belum juga dicairkan oleh pemegang cek ke Bank : buat rekonsiliasi Bank sehingga menunjukkan saldo yang tepat dan buat jurnalnya

Diminta

LATIHAN
PT.Istika telah memperoleh laporan rekening koran bulan agustus 2004 dari Bank Mandiri yang menunjukkan saldo per 31 agustus sebesar Rp. 3.200.500. saldo kas dalam buku besar perusahaan pada tanggal yang sama adalah sebesar Rp. 2.075.710. dari proses pernbandingan yang dilakukan antara laporan rekening koran dan buku harian perusahaan diperoleh unsur unsur sebagai berikut : Setoran yang belum dicatat pada laporan rekening koran pada tanggal 31 agustus sebesar Rp. 912.200 Cek yang masih beredar no.611 RP. 961.000, no. 617 Rp 545.680, no. 628 Rp. 188.310 Penerimaan langsung oleh bank atas wesel sebesar Rp. 440.000 dan pendapatan bunga Rp. 13.000 Beban administrasi bank sebesar Rp. 21.000 Cek no. 629 sebesar Rp. 1.540.000 yang dibayarkan kepada PT. ABC untuk pelunasan utang dagang dicatat sebesar Rp. 1.450.000 diminta : buat rekonsiliasi bank sehingga menunjukkan saldo yang tepat dan jurnal

1. 2. 3. 4. 5.

PIUTANG Piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak pihak . Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai lancar ( jangka pendek ) atau tidak lancar ( jangka panjang ) Piutang lancar diharapkan akan tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklus operasi berjalan Piutang dagang ( trade receivables ) adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang dagang biasanya yang paling signifikan yang dimiliki perusahaan, yang bisa disubklasifikasikan menjadi piutang usaha atau wesel tagih Piutang usaha ( account receivables ) adalah janji lisan dari pembeli untuk membayar barang atau jasa yang dijual. Piutang usaha biasanya dapat ditagih dalam waktu 30 sampai 60 hari dan merupakan akun terbuka yang berasal dari perluasan kredit jangka pendek Wesel Tagih adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Wesel tagih dapat berasal dari penjualan, pembayaran, atau transaksi lainnya. Wesel tagih bisa bersifat jangka pendek maupun jangka panjang

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Piutang nondagang ( nontrade receivables ) berasal dari berbagai transaksi. Sejumlah contoh piutang non dagang adalah : Uang muka kepada karyawan dan staf Uang muka kepada anak perusahaan Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran Piutang dividen dan bunga Klaim terhadap : a. Perusahaan asuransi untuk kerugian yang dipertanggungjawabkan b. Terdakwa dalam suatu perkara hukum c. Badan-Badan pemerintah untuk pengembalian pajak d. parusahaan pengangkutan untuk barang yang rusak atau hilang e. Kreditor untuk barang yang dikembalikan , rusak, atau hilang f. Pelanggan untuk barang barang yang dapat dikembalikan ( krat, kontainer, dan sebagainya )

Pengakuan Piutang Usaha Dalam sebagian besar transaksi piutang, jumlah yang harus diakui adalah harga pertukaran diantara kedua belah pihak. Harga pertukaran adlah jumlah yang terhutang dari debitur ( seoarang pelanggan atau peminjam ) dan umumnya dibuktiin dengan beberapa jenis dokumen bisnis, biasanya brupa faktur ( invoice ) . Dua faktor yang bisa memperumit pengukuran harga pertukaran adalah : 1. Ketersediaan diskon ( diskon dagang dan diskon tunai ) 2. Lamanya waktu antara tanggal penjualan dan tanggal jatuh tempo pembayaran ( unsur bunga )

Diskon Dagang Diskon dagang semacam itu digunakan untuk menghindari perubahan yang seting terjadi dalam katalog, untuk mengutip harga yang berbeda bagi pembelian dalam kualitas yang berbeda, atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari pesaing Diskon Tunai ( diskon penjualan ) Diskon tunai diberikan sebagai perangsang sebagai perangsang agar pembeli melakukan pembayaran secepatnya. Diskon semacam ini dinyatakan dalam bentuk istilah seperti 2/10 , n/30 ( diskon 2% jika dibayarkan dalam 10 hari, jumlah kotor jatuh tempo dalam 30 hari )

Ilustrasi : 1. Penjualan tunai senilai $ 10.000 , syarat 2/10, n/30 2. Pembayaran sebesar $ 4.000 diterima dalam periode diskon 3. Pembayaran sebesar $ 6.000 diterima setelah periode diskon

Diminta : Buat jurnal dengan menggunakan : 1. Metode kotor 2. Metode bersih

Penyelesaian :

Anda mungkin juga menyukai