Anda di halaman 1dari 12

1

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Aspek aspek perkembangan dan tahapan perkembangan normal sesuai usia pada anak perlu diketahui dan dipahami karena sangat penting untuk mengetahui tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi fisiologis maupun dari segi psikologis. Pertumbuhan anak akan dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam diri anak itu sendiri maupun dari luar , apabila hal ini mengalami masalah maka akan berpengaruh pada pertumbuhan anak. Perkembangan anak akan berjalan dengan baik, apabila faktor yang mempengaruhinya tidak mengalami gangguan. Anak akan mulai menampakkan perkembanganya (skill) sesuai dengan tahapa usianya, dan itu akan terus bertambah sampai dewasa. Untuk mengetahui perkembangan anak harus tahu aspek apa saja dalam perkembangan dan tahapan perkembangan sesuai usia anak, dan itu diperlukan parameter parameter tertentu, dan semua itu akan dibahas dalam makalah ini. Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui aspek aspek perkembangan dan tahapan perkembangan apa saja yang harus dialami oleh anak sesuai dengan usianya, mulai dari kemampuan fungsi tubuh, kemampuan berbahasa, dan kemampuan dalam bersosialisasi. Dengan demikian kita mampu mengetahui kemampuan apa saja yang harus mampu dilakukan oleh anak dengan usianya, dan kegiatan / permainan apa saja yang cocok diberikan, sehingga tidak akan menimbulkan kekeliruan dalam asuhan. Apabila seorang anak mengalami ketidak maksimalan dalam

perkembangannya dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua kurang memahami tentang aspek dan tahapan perkembagan dari anak itu sendiri. Karena setiap anak pasti memiliki kemampuan yang sudah ada dalam dirinya masing masing, tinggal bagaimana memberikan stimulusnya.

1.2. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut . 1.2.1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan ? 1.2.2. Apa saja aspek aspek perkembangan pada anak?

1.2.2.1. 1.2.2.2. 1.2.2.3. 1.2.2.4.

Apa yang dimaksud dengan gerak kasar atau motorik kasar? Apa yang dimaksud dengan gerak halus atau motorik halus ? Apa yang dimaksud dengan kemampuan bicara dan bahasa? Apa yang dimaksud dengan sosialisasi dan kemandirian?

1.2.3. Apa saja tahap perkembangan normal sesuai dengan usia? 1.3. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut. 1.3.1. Tujuan umum Setelah mengikuti presentasi diharapakan mahasiswa mampu

memahami apa saja perkembangan (skill) yang seharusnya dimiliki oleh anak sesuai usianya. 1.3.2. Tujuan khusus Setelah mengikuti presentasi mahasiswa diharapakan memahami tentang: 1. Aspek perkembangan pada anak 2. Gerak kasar atau motorik kasar 3. Gerak halus atau motorik halus 4. Kemampuan bicara dan bahasa 5. Sosialisasi dan kemandirian 6. Tahap perkembangan normal sesuai usia 1.4. Manfaat 1.4.1. Mahasiswa mampu memahami apa saja aspek dalam pertumbuhan pada anak 1.4.2. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami tentang gerak kasar atau motorik kasar, dan pembagian usia mulai munculnya motorik kasar 1.4.3. Mahasiswa mampu memahami gerak halus atau motorik halus 1.4.4. Mahasiswa memahami di usia berapa anak mampu untuk berbicara dan seberapa besar kemampuan berbicaranya 1.4.5. Mahasiswa mampu memahami sosialisasi dan kemandirian pada anak 1.4.6. Mahasiswa mengetahui tahapan perkembangan normal anak sesuai dengan usianya

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1.Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel sel tubuh, jaringan tubuh, organ organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. (Wong / Donna L.E.d)

2.2. Aspek aspek perkembangan pada anak 2.2.1. Gerak kasar atau motorik kasar Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya. Perkembangan motorik halus pada tiap thap perkembangan anak adalah sebagai berikut. a. Masa neonatus (0-28) Usia 1-4 bulan Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah dapat melakukan hal hal seperti memegang suatu objek dari sisi ke sisi, mencoba memegang dan memasukkan benda ke dalam mulut, memegang benda tapi terlepas, memerhatikan tangan dan kaki, memegang benda dengan kedua tangan, serta menahan benda di tangan walaupun hanya sebentar. Usia 8-12 bulan Perkembangan motoirk halus pada usia ini adalah mencari atau meraih benda kecil, bila diberi kubus mampu memindahkan, mengambil, memegang dengan telunjuk dan ibu jari, membenturkannya, serta meletakkan benda atau kubus ke tempatnya.

b. Masa anak (1-2 tahun) Perkembangan motorik halus pada usia ini dapat ditunjukan dengan adanya kemampuan dalam mencoba menyusun atau membuat menara pada kubus. c. Masa prasekolah Perkembangan motorik halus dapat dilihat pada anak, yaitu mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari jari kaki, menggambar dua atau tiga bagian, memilih garis yang lebih panjang dan menggambar orang, melepas objek dengan jari lurus, mampu menjepit benda, melambaikan tangan menggunakan

tangannyauntuk bermain, menempatkan objek ke dalam wadah, makan sendiri, minum dari cangkir dengan bantuan, menggunakan sendok denganbantuan, makan dengan jari, serta membuat coretan di atas kertas (Wong, 2000). 2.2.2. Gerak halus atau motorik halus Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya. Perkembangan motorik kasar pada tiap tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut . a. Masa neonatus (0-28 hari) Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia ini diawali dengan tanda gerakan seimbang pada tumbuh dan mulai mengangkat kepala. b. Masa bayi (28 hari -1tahun) Usia 1-4 bulan Perkembangan motorik kasar pada usia ini dimulai dengan kemampuan mengangkat kepala saat tengkurap, mencoba duduk sebentar dengan ditopang, mampu duduk dengan kepala tegak, jatuh terduduk di pangkuan ketika disokong pada posisi berdiri, kontrol kepala sempurna mengangkat kepala sambil berbaring telentang, berguling dari telentang ke miring, posisi lengan dan tungkai kurang fleksi, dan berusaha untuk mengangkat. Usia 4-8 bulan Perkembangan motorik kasar awal bulan ini dapat dilihat pada perubahan dalam aktivitas, seperti posisi telungkup pada alas dan sudah mulai mengangkat kepala dengan melakukan gerakan menekan kedua tangannya. Pada bulan ke-4 sudah mampu memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri,
4

duduk dengan kepala tegak, membalikan badan, bangkit dengan kepalategak, menumpu badan pada kaki dengan lengan berayun ke depan dan ke belakang, berguling dari telentang ke telengkup, serta duduk dengan bantuan dalam waktu yang singkat. Usia 8-12 bulan Perkembangan motorik kasar dapat diawali dengan duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit lalu berdiri, berdiri 2 detik, dan berdiri sendiri. c. Dalam perkembangan masa anak terjadi perkembangan motorik kasar secara signifikan. Pada masa ini anak sudah mampu melangkah dan berjalan dengan tegak. Sekitar usia 18 bulan anak mampu menaiki tangga dengan cara satu tangan dipegang. Pada akhir tahun ke-2 sudah mampu berlari lari kecil, menendang bola, dan mulai mencoba melompat. d. Masa prasekolah Perkembangan motorik kasar masa prasekolah ini dapat diawali dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selam 1-5 detik, melompat dengan satu kaki, berjalan dengan tumit ke jari kaki, menjelajah, membuat posisi merangkak, dan berjalan dengan bantuan (Wong, 2000). 2.2.3. Kemampuan bicara dan bahasa Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan sebagainya. Berikut ini akan disebutkan perkembangan bahasa pada tiap tahap usia anak. a. Masa neonatus (0-28 haru) Perkembangan bahasa masa neonatus ini dapat ditunjukkan dengan adanya kemempuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara atau bel. b. Masa bayi (28 hari -1tahun) Usia 1-4 bulan Perkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan adanya kemampuan bersuara dan tersenyum, mengucapkan huruf hidup, berceloteh, mengucapkan kata ooh/ahh, tertawa dan berteriak, mengoceh spontan, serta bereaksi dengan mengoceh. Usia 4-8 bulan Perkembangan bahasa pada usia ini adalah dapat menirukan bunyi atau kata kata, menoleh ke arah suara atau sumber bunyi, tertawa, menjerit,
5

menggunakan vokalisasi semakin banyak serta menggunakan kata yang terdiri atas dua suku kata dan dapat membuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperti ba-ba. Usia 8-12 bulan Perkembangan bahasa pada usia ini adalah mampu mengucapkan kata papa dan mama yang belum spesifik, mengoceh hingga mengatakannya secara spesifik, serta dapat mengucapkan 1-2 kata. c. Masa anak (1-2 tahun) Perkembangan bahasa masa anak ini adalah dicapainya kemampuan bahasa pada anak yang mulai ditandai dengan anak mampu memiliki sepuluh perbendaharaan kata, tingginya kemampuan meniru, mengenal, dan responsif terhadap orang lain, mampu menunjukkan dua gambar, mampu

mengombinasikan kata kata, serta mulai mampu menunjukkan lambaian anggota badan. d. Perkembangan bahasa diawali dengan adanya kemampuan menyebutkan hingga empat gambar, menyebutkan satu hingga dua warna, menyebutkan kegunaan benda, menghitung, mengartikan dua kata, mengerti empat kata depan, mengerti beberapa kata sifat dan jenis kata lainnya, menggunakan bunyi untuk mengidentifikasi objek, orang, dan aktivitas, menirukan berbagai bunyi kata, memahami arti larangan, serta merespon panggilan orang dan anggota keluarga dekat. 2.2.4. Sosialisasi dan kemandirian Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anank (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya. Perkembangan perilaku pada tahap tumbuh kembang tiap usia adalah sebagai berikut. a. Masa neonatus (0-28 hari) Perkembangan adaptasi sosial atau perilaku masa neonatus ini dapat ditunjukan dengan adanya tanda tanda tersenyum dan mulai menatap muka untuk mengenali seseorang. b. Masa bayi (28 hari 1 tahun) Usia 1-4 bulan Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini dapat diawali dengan kemampuan mengamati tangannya, tersenyum spontan dan membalas senyum bila diajak
6

tersenyum, mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak, tersenyum pada wajah manusia, waktu tidur dalam sehari lebih sedikit daripada waktu terjaga, membentuk siklus tidur bangun, menangis bila terjadi sesuatu yang aneh, membedakan wajah wajah yang dikenal dan tidak dikenal, senang menatap wajah wajah yang dikenalnya, serta terdiam bila ada orang yang tak dikenal (asing). Usia 4-8 bulan Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini antara lain anak merasa takut dan terganggu dengan keberadaan orang asing, mulai bermain dengan mainan, mudah frustasi, serta memukul mukul lengan dan kaki jika sedang kesal. Usia 8-12 bulan Perkembangan adptasi sosial pada usia ini dimulai dengan kemampuan bertepuk tangan, menyatkan keinginan, sudah mulai minum dengan cangkir, menirukan kegiatan orang, bermain bola atau lainnya dengan orang lain. c. Masa anak (1-2 tahun) Perkembangan adaptasi sosial masa anak dapat ditunjukan dengan kemampuan membantu kegiatan di rumah, menyuapi boneka, mulia menggosok gigi, serta mencoba mengenakan baju sendiri. d. Masa prasekolah Perkembangan adaptasi sosial pada masa prasekolah adalah adanya kemampuan bermain dengan permainan sederhana, menangis jika dimarahi, membuat permintaan sederhana dengan gaya tubuh, menunjukan peningkatan kecemasan terhadap perpisahan, serta mengenali anggota keluarga (Wong, 2000).

2.3.Tahapan perkembangan normal sesuai usia

Umur 0-3 bulan -

Motorik Kasar Mengangkat kepala setinggi 45 derajat Menggerakan kepala dari kiri / kanan ke tengah Bereaksi terkejut terhadap suara keras -

Motorik Halus Melihat dan menatap wajah ibu - Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak - Suka tertawa keras

Kemampuan Bahsa dan Bicara - Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh - Membalas tersenyum ketika diajak bicar / tersenyum

Sosialisasi dan Kemandirian -

3-6 bulan

6-9 bulan

- Berbalik dari telungkup ke telentang - Mengangkat kepala setinggi 90 derajat - Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil - Meraih benda yang ada dalam jangkauannya - Duduk (sikap tripoid sendiri ) - Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan - Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang - Bergembira dengan melempar benda - Mencari benda atau mainan yang dijatuhkan - Mengangkat badannya ke posisis berdiri - Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi - Dapat berjalan dengan dituntun - Mengulurkan lengan / badan untuk meraih mainan yang diinginkan - Senang diajak bermain Ciluk-ba - Berdiri sendiri tanpa berpegangan - Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali - Berjalan mundur 5 langkah - Memperlihatkan rasa

- Menggenggam pensil - Memegang tangannya sendiri - Berusaha memperluas pandangan - Mengarahkan matanya pada benda kecil

- Bersuara gembira bernada tinggi atau memekik

- Tersenyum bila melihat mainan / gambar pada saat bermain sendiri

- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya - Memungut 2 benda, masing masing tangan pegang 1 benda - Memungut benda kecil sebesar kacang dengan cara meraup - Bermain tepuk tangan / cilukba

- Mengeluarkan kata tanpa arti (mamamama, babababa, tatatata, dadadada)

- Makan kue sendiri

9-12 bulan

- Menggenggam erat pensil - Memasukan benda ke mulut

- Mengulang / menirukan bunyi yang didengar - Bicara 2-3 suku kata yang sama tanpa arti - Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan

- Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja - Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal

12-18 bulan

- Menumpuk 2, kubus. Memasukkan kubus di kotak

- Memanggil ayah dengan kata papa, memanggil ibu dengan kata mama

- Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis / merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu

cemburu / bersaing 18-24 bulan - Berdir sendiri tanpa berpegangan 30 detik - Berjalan tanpa terhuyung huyung - Bertepuk tangan, melambia lambai - Menggelindingkan bola ke arah sasaran - Membantu / menirukan pekerjaan rumah tangga - Dapat bermain dan menendang bola kecil - Dapat menunjukan 1 atau lebih bagian tubuh ketika diminta - Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih - Menumpuk 4 buah kubus - Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk - Menyebut 3- kata yang mempunyai arti Memegang cangkir sendiri, belajar makan minum sendiri

24-36 bulan

- Mencoret coret pensil pada kertas

- Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata

Jalan naik tangga sendiri - Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta - Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah - Melepas pakaian sendiri Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan Mengenakan sepatu sendiri Mengenakan celana panjang, kemeja, baju Mengancing baju atau pakaian boneka Berpakaian sendiri tanpa dibantu Menggosok gigi tanpa dibantu Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu

36-48 bulan

Berdiri 1 kaki 2 detik Melompat kedua kaki diangkat Mengayuh sepeda roda tiga Mengenal 2-4 warna

Menggambar garis lurus Menumpuk 8 buah kubus Mendengar cerita Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri

Menyebut nama, umur, tempat Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan

48-60 bulan

Berdiri 1 kaki 6 detik Melopat lompat 1 kaki Menari Menyebut nama lengkap tanpa dibantu Bicaranya mudah dimengerti Bisa membandingkan / membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya Berjalan lurus Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik Menggambar segi empat Mengerti arti lawan kata Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10 Mengenal warna warni

Menggambar tanda silang Menggambar lingkaran Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh

Senang menyebut kata kta baru Senang bertanya tentang sesuatu Menjawab pertanyaan dengan kata kata yang benar Menyebut angka, menghitung jari Menyebut nama nama hari

60-72 bulan

Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap Menangkap bola kecil dengan kedua tangan

Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa, dan kegunaannya Mengungkapkan simpati

Mengikuti aturan permainan Berpakaian sendiri tanpa dibantu

Untuk mengetahui tumbuh kembang anak, ada beberapa konsep yang perlu diketahui. Adapun konseb tersebut adalah sebagai berikut : 1. Otak terbentuk berkesinambungan sepanjang waktu hidupnya dan substansi dasarnya dirancang selama masa awal kehidupan. 2. Interaksi antara genetik dan pengalaman dini akan menentukan tatanan arsitektur otak yang sedang berkembang, dengan komponen aktifnya adalah suasana memberi dan menerima alamiah ketika anak aktif membina hubungan dengan orangtua dan pengasuh dalam suatu lingkungan keluarga atau masyarakat. 3. Arsitektur otak dan kompetisi untuk berkembang dibentuk secara dari bawah , dengan sirkuit sirkuit untuk kemampuan awal yang sederhana akan menentukan pembentukan sirkuit dan kemampuan selanjutnya yang lebih kompleks. 4. Aspek kognitif, emosi, dan kapabilitas personal sosial saling terkait kuat satu sama lain sepanjang hidup. 5. Stres yang bersifat toksik pada awal kehidupan anak mempunyai efek yang persisten pada susunan saraf pusat dan sistem hormonal yang dapat merusak arsitektur otak dan menjadi penyebab berbagai permasalahan jangka panjang di dalam proses belajar dan perilaku baik secara fisik atau mental. 6. Prinsip dasar pengetahuna modern tentang otak memberi gambaran kepada kita bahwa menciptakan kondisi yang kondusif untuk tumbuh kembang anak pada usia dini merupakan langkah yang lebih efektif dan murah dibanding mengatasi berbagai permasalahan perkembangan anak diusia yang lebih tua.

Untuk menilai perkembangan anak, hal yang dapat dilakukan pertama kali adalah melakukan wawancara tentang faktor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan tes skrining perkembangan anak dengan DDST, tes IQ dan tes psikologis, atau pemeriksaan lainnya. Selain itu, juga dapat dilakukan tes seperti evaluasi dalam lingkungan anak, yaitu interaksi anak selama ini, evaluasi fungsi penglihatan, pendengaran,bicara, bahasa, serta melakukan pemeriksaan fisik lainnya, seperti pemeriksaan neurologis, metabolik, dan lain lain.

10

BAB 3 PENUTUP

3.1. Simpulan 3.1.1. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan 3.1.2. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya 3.1.3. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya 3.1.4. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan sebagainya. 3.1.5. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anank (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya 3.2. Saran Semoga makalah yang berjudul aspek aspek perkembangan dan tahapan perkembangan secra normal ini dapat bermanfaat bagi para masyarakat luas pada umumnya dan bagi para rekan mahasiswa pada khususny. Kami sebagai kelompok sadar bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan karena hanya beberapa referensi yang dipakai, namun kami berharap makalah ini dapat bermanfaat. Dalam menghadapi dunia keperawatan yang semakin maju diharapkan para pwrawat mampu menguasai pengetahuan tentang perkembangan anak dan langkah apa saja yang perlu diambil agar menghasilkan skill yang maksimal.
11

DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz Alimun Hidayat, (2008), Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta, Selemba Medika. Elizabeth B. Hurlock (1942). Perkembangan Anak . Jakarta : Erlangga. Dr. Soetjiningsih, SpAK.( 1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : ECG. Wong / Donna L.E.d.6. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : ECG. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), dr. Irwan, SpA. Deteksi Dini Tanda dan Gejala Penyimpangan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Surabaya :UK Tumbuh Kembang Anak dan Remaja IDAI Jawa Timur. www.google.com.http://www.pemudakristen.com/artikel/sekolah_minggu.php. 19.00 WIB. www.google.com.http://www.dokterjaga.net/. Jam 19.30 WIB. jam

12

Anda mungkin juga menyukai

  • Anatomi Fisiologi
    Anatomi Fisiologi
    Dokumen3 halaman
    Anatomi Fisiologi
    Choiri Nyamnyam
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Fisiologi
    Anatomi Fisiologi
    Dokumen3 halaman
    Anatomi Fisiologi
    Choiri Nyamnyam
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen14 halaman
    Bab 1
    Choiri Nyamnyam
    Belum ada peringkat
  • MATERI
    MATERI
    Dokumen7 halaman
    MATERI
    Choiri Nyamnyam
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen12 halaman
    Bab 1
    Choiri Nyamnyam
    Belum ada peringkat