Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN Muhamad Asikin & Adi Nur Cahyono Pembahasan topik penelitian pengembangan

(Research and Development) ini disajika n dalam bentuk pertanyaan, yang meliputi latar belakang serta tujuan Penelitian Pengembangan, perbedaan tujuan penelitian Pengembangan dan Tindakan Kelas, cara merumuskan masalah dan tujuan serta, proses Penelitian Pengembangan. 1. Apa latar belakang serta tujuan Penelitian Pengembangan? Penelitian pengemban gan bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran, seperti silabus, bahan ajar, media, modul praktikum, latihan kerja siswa, alat mengukur kemajuan belaja r, alat mengukur hasil belajar, dsb. Yang melatarbelakangi perlunya dilakukan pe nelitian pengembangan adalah adanya masalah yang terkait dengan perangkat pembel ajaran yang kurang tepat. Masalah ini ditemui oleh peneliti dari hasil pengamata n selama mengajar atau dari hasil needs assessment. Borg and Gall (1983:772) men definisikan penelitian pengembangan sebagai berikut: Educational Research and development (R & D) is a process used to develop and va lidate educational products. The steps of this process are usually referred to a s the R & D cycle, which consists of studying research findings pertinent to the product to be developed, developing the products based on these findings, field testing it in the setting where it will be used eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the filed-testing stage. In more rigorous prog rams of R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the product meets its behaviorally defined objectives. Penelitian Pendidikan dan pen gembangan (R & D) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalida si produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai s iklus R & D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang berkaitan deng an produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, b idang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya , dan merevi sinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan penguji an. Dalam program yang lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidangdata uji menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisika n. Sesuai dengan namanya, Research & Development difahami sebagai kegiatan peneliti an yang dimulai dengan research dan diteruskan dengan Asikin&Adi NC - R&D - disajikan di Sekolah Riset FMIPA Unnes Hal 1

development. Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang keb utuhan pengguna (needs assessment) sedangkan kegiatan development dilakukan untu k menghasilkan perangkat pembelajaran. Pemahaman ini tidak terlalu tepat. Kegiat an research tidak hanya dilakukan pada tahap needs assesment, tapi juga pada pro ses pengembangan perangkat pembelajaran, yang memerlukan kegiatan pengumpulan da ta dan analisis data, yaitu pada tahap proses validasi ahli dan pada tahap valid asi empiris atau uji-coba. Sedangkan nama development mengacu pada produk yang d ihasilkan dalam proyek penelitian, yaitu berupa perangkat pembelajaran. Seals da n Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan p roduk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efek tifitas. Sedangkan Plomp (1999) menambahkan kriteria dapat menunjukkan nilai tambah lain ketiga kriteria tersebut. Suatu produk atau program dikatakan valid apabila merefleksikan jiwa pengetahuan - state of the art of knowledge, yang bisa juga disebut validitas isi. Dikatakan praktikal apabila orang yang menggunakan produk tersebut menganggap bahwa produk tersebut dapat digunakan (usable). Sedangkan p roduk disebut efektif apabila produk tersebut memberikan hasil sesuai dengan tuj uan yang telah ditetapkan oleh pengembang. Van den Akker dan Plomp (1993) mendes kripsikan penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan yakni a. pengembangan prototipe produk b. pe rumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk tersebut Sedangkan Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian pengembangan atas dua tipe sebagai berikut. Tipe pertama difokuskan pada pendesa ianan dan evaluasi atas produk atau program tertentu dengan tujuan untuk mendapa tkan gambaran tentang proses pengembangan serta mempelajari kondisi yang menduku ng bagi implementasi program tersebut. Asikin&Adi NC - R&D - disajikan di Sekolah Riset FMIPA Unnes Hal 2

Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan yang dilakuk an sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pr osedur pendesainan dan evaluasi yang efektif. 2. Apa perbedaan tujuan Penelitian Pengembangan dan Tindakan Kelas? Penelitian p engembangan berbeda dari penelitian tindakan kelas dari sumber masalahnya dan da ri produknya. Penelitian tindakan kelas bertujuan menghasilkan memecahkan strate gi masalah pembelajaran pembelajaran (dalam di kelas, arti yang luas) untuk sedangkan penelitian untuk pengembangan bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Sumber masalah yang dipecahkan (yang m enjadi latar belakang atau sebagai hasil dari preliminary study atau needs asses sment) berbeda. Sumber masalah penelitian tindakan kelas (atau latar belakang me ngapa sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan) berasal dari strategi pembelaj aran yang kurang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang tujuanny a adalah menghasilkan strategi yang bisa menyelesaikan masalah tersebut. Sedangk an sumber masalah penelitian pengembangan (atau latar belakang mengapa sebuah pe nelitian pengembangan dilakukan) berasal dari perangkat pembelajaran yang kurang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang tujuannya adalah menghasilkan perangkat pembelajaran yang bisa menyelesaikan mas alah tersebut. Perbedaan lainnya adalah pada proses penelitiannya. Pada peneliti an pengembangan diperlukan tahapan validasi ahli sebelum uji-coba perangkat pemb elajaran. Pada penelitian tindakan kelas tidak diperlukan tahapan validasi ahli terhadap strategi yang akan diimplementasikan pada masing-masing siklus. 3. Bagaimana merumuskan masalah dan tujuan Penelitian Pengembangan? Rumusan masalah (yang berbentuk pertanyaan) dan rumusan tujuan (ya ng berbentuk pernyataan) berisi dua informasi, yaitu (1) masalah yang akan dipec ahkan dan (2) spesifikasi perangkat pembelajaran yang akan dihasilkan. Asikin&Adi NC - R&D - disajikan di Sekolah Riset FMIPA Unnes Hal 3

Misalnya, Bagaimana bentuk bahan ajar matematika untuk kelas X SMA yang bisa mem bantu meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa? Rumusan masalah ini mengin dikasikan bahwa (1) masalah yang ingin dipecahkan adalah para siswa kesulitan me mahami konsep matematika, dan (2) produk perangkat pembelajaran yang akan dihasi lkan adalah bahan ajar yang membantu meningkatkan pemahaman konsep matematika si swa SMA. Rumusan masalah tersebut bisa diungkapkan menjadi tujuan penelitian, ya itu bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar matematika untuk kelas X SMA yang b isa membantu meningkatkan pemahaman konsep. Masalah penelitian pengembangan yang benar harus berisi dua aspek, yaitu. (1) masalah yang akan dipecahkan dan (2) s pesifikasi perangkat pembelajaran yang akan dihasilkan untuk memecahkan masalah tersebut. Selama dua aspek tersebut terkandung dalam sebuah rumusan masalah penelitian pen gembangan, maka rumusan masalah tersebut sudah benar. Penambahan beberapa sub-ma salah untuk merinci rumusan masalah (utama) bisa saja dilakukan selama tidak men gurangi kejelasan makna dari rumusan masalah (utama) nya, misalnya tetap hanya a kan menghasilkan sebuah produk perangkat pembelajaran dalam satu penelitian peng embangan. Rumusan masalah penelitian pengembangan bisa dirinci menjadi beberapa sub-masalah apabila perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan bisa dibagi me njadi beberapa bagian. 4. Bagaimana proses Penelitian Pengembangan? Penelitian Pengembangan dimulai den gan identifikasi masalah pembelajaran yang ditemui di kelas oleh guru yang akan melakukan penelitian. Yan g dimaksud masalah pembelajaran.dalam penelitian pengembangan adalah masalah yan g terkait dengan perangkat pembelajaran, seperti silabus, bahan ajar, lembar ker ja siswa, media pembelajaran, tes untuk mengukur hasil belajar, dsb. Perangkat p embelajaran dianggap menjadi masalah karena belum ada, atau ada tetapi tidak mem enuhi kebutuhan pembelajaran, atau ada tetapi perlu diperbaiki, dsb. Tentunya ti dak semua masalah perangkat pembelajaran akan diselesaikan sekaligus, satu masal ah perangkat pembelajaran saja yang dipilih sebagai prioritas untuk diselesaikan lebih dulu. Masalah inilah yang Asikin&Adi NC - R&D - disajikan di Sekolah Riset FMIPA Unnes Hal 4

diangkat sebagai dasar melaksanakan penelitian pengembangan. Tahap berikutnya ad alah mengkaji teori tentang pengembangan perangkat pembelajaran yang relevan den gan yang akan dikembangkan. Setelah menguasai teori terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran, peneliti kemudian bekerja mengembangkan draft perangkat pembelajar an berdasarkan teori yang relevan yang telah dipelajari. Setelah selesai dikemba ngkan, draft harus berulangkali direview sendiri oleh peneliti atau dibantu oleh teman sejawat (peer review). Setelah diyakini bagus sesuai dengan yang diharapk an, draft tersebut dimintakan masukan kepada para ahli yang relevan (expert vali dation). Masukan dari para ahli dijadikan dasar untuk perbaikan terhadap draft. Setelah d raft direvisi berdasar masukan dari para ahli, langkah berikutnya adalah menguji -coba draft tersebut. Uji-coba disesuaikan dengan penggunaan perangkat. Bila yan g dikembangkan adalah bahan ajar, maka uji-cobanya adalah digunakan untuk mengaj ar kepada siswa yang akan membutuhkan perangkat tersebut. Uji-coba bisa dilakukan pada beberapa bagian saja terhadap s ekelompok kecil siswa, atau satu kelas. Bila yang diuji-coba adalah silabus, mak a uji-cobanya adalah terhadap guru yang akan menggunakan silabus tersebut. Kegia tan uji-cobanya adalah meminta guru menggunakan silabus untuk menyusun Rencana P rogram Pembelajaran (RPP). Tujuan uji-coba adalah untuk melihat keberterimaan pe rangkat pembelajaran. Dari hasil uji-coba, beberapa bagian mungkin memerlukan revisi. Ke giatan terakhir adalah revisi terhadap draft menjadi draft akhir perangkat pembe lajaran tersebut. Berikut ini adalah salah satu contoh Diagram Alur Rancangan Pe ngembangan Perangkat Pembelajaran dalam penelitian Pengembangan Model Creative Prob lem Solving berbasis Teknologi dalam Pembelajaran Matematika di SMA dengan mengguna kan model Thiagarajan, Semmel & Semmel (4D), yaitu define, design, develop, diss eminate Asikin&Adi NC - R&D - disajikan di Sekolah Riset FMIPA Unnes Hal 5

Analisis Ujung Depan Penetapan Analisis siswa Analisis Tugas Analisis Topik Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Khusus Penyusunan Tes Perancangan Draft I Desain Awal Perangkat Validasi Perangkat Draft II Revisi I Simulasi Perangkat Tertentu Draft III Revisi II Pengembangan Uji Coba (I) Analisis Revisi III Model Perangkat Analisis Uji Coba II Penyebaran Laporan Gambar 1. Diagram Alur Rancangan Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Cahyono, 2 004) Asikin&Adi NC - R&D - disajikan di Sekolah Riset FMIPA Unnes Hal 6

Anda mungkin juga menyukai