Rina Wijayanti,M.Psi
Kelompok
Kelompok adalah sejumlah orang atau sesuatu yang dianggap sebagai suatu kesatuan, memiliki hubungan saling menguntungkan dan atau diklasifikasikan atas dasar pertimbangan tingkatan yang sama
Kelompok
Kelompok kecil merrupakan dua atau lebih individu menyadari saling ketergatungan diantara mereka yang bersifat positif, dan mengarahkannya untuk mencapai tujuan bersama yang menguntungkan dan setiap individu menyadari keanggotanya di dalam kelompok, juga menyadari keberadaanya dari anggota lain terhadap kelompok
Pandangan kelompok
kelompok dipandang dalam sebagai suatu kumpulan individu yang masing-masing memberikan kontribusi dalam kelompok. YANG UTAMA Memperhatikan kondisi individu dalam kelompok DISEBUT ORIENTATION INDIVIDUALISTIC /PANDANGAN INDIVIDUAL
2.
3. 4.
system of relationship to come between or among persons, groups, or objects for the purpose of helping them (Argyris 1970.p.9) Interventions is specific activities resulting from the process of diagnosis and feedback, that Organizational Development Practitioners used to bring about change (Smither, 1998.p.4)
successful when conditions allow flexibility, quick actions, intensive care, coalition and connectedness (Kanter, 1990)
Namun kondisi ini akan bergantung pula pada kemampuan dan kualitas pribadi intervernor termasuk pimpinan,sikap para anggota organisasi,dan lingkungan organisasinya
Ruang Lingkup
a. Proses proses individual (individual processes) Pengaruh pengaruh sosial yang memberi efek kepada individu tersebut memahami dunianya. Concept : prestasi & hasil karya, sikap & perubahan sikap, atribut, proses kognitif, disosiasi, persepsi, kesadaran diri, stress, dll
Ruang lingkup
b. Interaksi antar pribadi (interpersonal interaction) Focus study: interaksi antara dan diantara individu-individu, karakteristik yang unik dari tingkahlaku sosial Concept : agresi, ketertarikan, afiliasi, koalisi, konformitas, komunikasi
Ruang lingkup
Proses kelompok (group processes) Focus : respon-respon atau reaksi orang terhadap pengaruh dari organisasi, institusi societal seperti pemerintahan, sistem hukum dan lingkungan fisik Concept: peran sosial, tekanan kelompok, norma sosial, massa, kerumunan , rasial, dsb
Perlakuan intervensi
Perlakuan semua klasifikasi sebagaimana yang telah disebut, dapat diberlakukan pada : 1. Individu personil anggota organisasi 2. Antar individu personel dalam organisasi 3. Kelompok dalam organisasi 4. Antar kelompok dalam organisasi 5. Organisasi secara keseluruhan. Dengan model model intervensi sesuai dengan kepentingan dan tujuannya.
Intervensi individual
1. Pengembangan individual dan pengembangan organisasi.
.one of the primary values of organization development is the believe that individuals desired psychological growth and that work environments should foster the psychological growth of employees. (Smither,1996. 246)
Pada umumnya intervensi individual adalah insight dalam arti pemahaman nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku secara individual dari para anggota organisasi.
2.
bond.
1.
2.
Pemahaman gaya personal ada tiga model yaitu: Individual assessment adalah evaluasi / test psikologi yang hasilnya untuk digunakann sebagai pengembangan diri dan pengembangan profesional. Termasuk bio-data dan in-basket activity(kegiatan simulasi merespon dan mengatur pekerjaan pimpinan termasuk surat, memo, dan pesan tilpon) Indikator tipe Myers-Briggs yang membagi pada introvert dan extrovert dengan sensing, intuiting,
3.
Pelatihan ini bertujuan agar individu dapat belajar mengenai gaya-gaya pribadi dari rekan rekan kerjanya untuk berinteraksi dan bagaimana mereka dapat berinteraksi lebih efektif dalam menghadapi tantangan luar ruang seperti memanjat pohon, memanjat gunung, berdayung bersama dalam biduk/perahu, maupun menyeberangi lembah dan sungai dengan tali.
Tahap berikutnya 17-30 tahap menjadi anggota penuh organisasi dan mengawali careernya, orang akan mengembangkan kompetensinya sesuai dengan keinginannya/bakatnya. Tahap 25+ adalah tahap keanggotaan penuh serta midcareer mulai memutuskan menjadi spesialis atau beralih ke keahlian lain. Tahap ke enam midcareer crisis 35-45 yang akan membawa pada penilaian careernya dalam hubungannya dengan ambisi seseorang. Tahap ke tuju pengembangan careerdalam dua jalur, pertama jalur non pemimpin dan jalur pemimpin umur 40+ dan berikutnya tahap decline and disengagement umur 40 sampai pensiun.
Metode intervensi kelompok FGD (Focused Group Discussion) SHG (Self Help Group) Konseling kelompok
FGD
Diskusi yang tidak ditata ketat dan tidak formal yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan membahas suatu permasalahan yang ada dalam kelompok/masyarakat guna mendapatkan solusi
CONTOH FGD
Bagaimana menyikapi teman-teman yang mengalami kenakalan remaja ? Bagaimana strategi menghadapi tugas-tugas kuliah yang semakin banyak ? Bagaimana sikap terhadap para penderita AIDS ?
LANGKAH-LANGKAH FGD
Menentukan peserta Menyusun panduan diskusi Menetapkan pemandu, pencatat, observer dan narasumber Menyiapkan form untuk pencatatan Melaksanakan diskusi Pembahasan oleh narasumber
PERKENALAN
Pemandu menjelaskan maksud diskusi Menggambarkan apa yang akan dilakukan Meminta peserta memperkenalkan diri (agar peserta nyaman) Pemandu lebih banyak yang berbicara Waktu: 10 menit.
MEMBINA KEAKRABAN
Pemandu mengajukan pertanyaan yang mudah dijawab peserta sehingga mendorong peserta untuk mulai bicara dalam suasana kelompok Pemandu hanya bicara sedikit, peserta mulai memainkan peran yang lebih aktif Waktu: 10 menit
PENDALAMAN
Pemandu memusatkan pada materi pokok untuk diskusi Menghidupkan pembicaraan, menggali perasaan dan tanggapan peserta Peserta lebih banyak bicara dibanding pemandu Pemandu membimbing arah diskusi namun tidak bersikap menggiring Waktu: 60 menit
PENUTUPAN
Pemandu merangkum persamaan dan perbedaan pendapat dari peserta Peserta diminta untuk mempertegas, memperjelas atau menambah Membuat kesimpulan Pemandu lebih banyak bicara Waktu: 10 menit
PERAN PEMANDU
Mendorong peserta untuk bicara dan mengungkapkan pendapat serta perasaan tentang pokok masalah Memandu arah diskusi
KARAKTERISTIK PEMANDU
Luwes, fleksibel, mudah beradaptasi dengan peserta Terampil berkomunikasi Menimbulkan rasa nyaman dan percaya bagi peserta Memahami pokok permasalahan Pendengar yang baik Tidak terjebak untuk memberikan nasehat, pendapat.
PENCATATAN
Tentukan hal-hal apa saja yang perlu dicatat dan diobservasi Nama peserta Persamaan dan perbedaan kelompok Kesimpulan hasil
FOKUS SHG
Perubahan pikiran Perubahan perasaan Perubahan perilaku Perubahan proses-proses ketidaksadaran Mengembangkan ketrampilan baru
CONTOH SHG
Kelompok alkoholik Kelompok ibu-ibu dengan kelahiran anak pertama Kelompok orang tua dengan sindrom sarang kosong Kelompok karyawan dengan stressor kerja tinggi
KARAKTERISTIK SHG
Efektif: 6 10 orang dalam kelompok Lebih bersifat prevensi sekunder & tersier Berlangsung beberapa sesi Didampingi profesional bila diperlukan.
LANGKAH-LANGKAH SHG
Menetapkan harapan/tujuan kelompok untuk
self improvement
Sharing pengalaman antar anggota (berat, lama dan frekuensi problem) Analisis problem Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang Membuat treatment plan Menjalankan rencana Mengevaluasi hasilnya
PHYSICAL CONDITION
Ruangan rapi Ventilasi baik Suhu tidak terlalu dingin atau panas Pencahayaan Posisi duduk: U atau tapal kuda
Stage 5
FORMING
Stage 1
STORMING
Stage 2
NORMING
Stage 3
PERFORMING
Forming (pembentukan)
Kelompok baru dibentuk @ anggota mencoba saling kenal, blm ada keterikatan yg jelas antara anggota Dimunculkan unsur pengikat formal berupa kesamaan dlm satu team, spt nama/ciri khusus Komitmen antar anggota rendah , baru mempelajari tujuan organisasi Fungsi & tugas anggota blm jelas Pimpinan sll memberikan penjelasan tentang tujuan tertentu dari pembentukan team
Storming (badai )
Masing masing pihak sdh mulai mengemukakan pendapatnya Sudah menunjukan pola kerja & berani menyampaikan pendapatnya yg biasanya berbeda dgn anggota lainnya Mulai terjadi benturan pendapat, penolakan sikap,ketegangan hub, penyesuaian diri dan sikap lebih intens Masing-masing pihak mencari pola atau sikap komunikasi yg diperlukan oleh lingkungan yg dihadapi Kejelasan tugas mulai muncul, msh perlu kompromi untuk meningkatkan kerjasama
Norming (penormaan)
Sudah tumbuh norma yg diharapkan& diperlukan dlm berinteraksi & berkomunikasi dgn baik Penyampaian pendapat,sikap,perilaku sdh bisa diterima lingkungan intern Menuju kepada pola kerjasama yg lebih baik Konsensus & kesepahaman sdh mulai terbentuk Tugas setiap angg sdh semakin jelas, dipahami, diterima dgn baik Keputusan besar sdh bisa dibuat berdasar kesepakatan Sudah mulai diskusi cara-cara & metode kerja
Performing (kinerja)
Kerjasama team sdh terbentuk Anggota team sdh mengerti alasan mengapa hal tertentu harus dilakukan Masing-masing anggota saling berbagi visi mrk scr terbuka & lebih transparan Sudah terfokus pada pencapaian satu tujuan Kadang msh terjadi perbedaan pendapat tapi sdh dapat diselesaikan dgn baik Tiap anggota team saling mengingatkan angg lain Tahap utk berprestasi & brkontribusi sbg pribadi /angg team dlm capai tujuan organisasi
Adjourning (mapan)
Tahapan untuk penyempurnaan Kerjasama diperkuat guna menunjang kemajuan, kelanjutan, serta pengembangan org. Pekerjaan-pekerjaan dpt diselesaikan dgn baik Pimpinan memberikan penghargaan kepada anggota team Para anggota berbagi pengalaman sukses kpd teman sejawat serta tergerak melakukan benchmarking Mencari tantangan baru lainya untuk dipecahkan scr team