Anda di halaman 1dari 10

Aditya Romas-

PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DASAR PLC

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) I. TUJUAN : Mengenal perangkat keras dan perangkat lunak PLC. Memprogram dengan bahasa ladder diagram. Menerapkan untuk aplikasi kontrol berbasis PLC

II. TEORI SINGKAT : Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus dirancang untuk menangani suatu sistem kontrol otomatis pada mesin-mesin industri ataupun aplikasi lainnya. Di dalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan ribuan relay. tetapi bukan berarti di dalamnya terdapat banyak relay dalam ukuran yang sangat kecil melainkan di dalam PLC berisi rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan seperti contact NO dan contact NC relay. Bedanya dengan relay bahwa satu nomor contact relay (NO/NC) dapat digunakan berkali-kali untuk semua instruksi dasar selain instruksi OUTPUT. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam suatu pemrograman PLC tidak diijinkan menggunakan output dengan contact yang sama. Untuk membuat rancangan/modifikasi suatu sistem langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah : 1. Kehandalan 2. Kebutuhan ruang yang lebih kecil 3. Dapat diprogram untuk aplikasi baru 4. Dapat melakukan lebih banyak fungsi 5. Lebih mudah diperbaiki 6. Relatif murah. Identifikasi permasalahan Membuat peta alir Membuat program dalam bentuk diagram ladder

Beberapa keuntungan penggunaan PLC adalah :

INTRUKSI INTRUKSI DASAR PLC Berikut ini adalah contoh sebagian perintah-perintah dasar pada PLC : 1. LOAD (LD)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Yudhi Gunadi, MT.

PLC

Aditya Romas-

PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DASAR PLC

Perintah ini digunakan jika urutan kerja suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu keadaan logika. Logika ini mirip dengan kontak relay NO. Simbol :

2. LOAD NOT Perintah ini digunakan jika urutan kerja sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika. Logika ini mirip dengan kontak relay NC. Simbol : 3. AND Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NO. Simbol : 4. AND NOT Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NC. Simbol : 5. OR Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NO. Simbol : 6. OR NOT Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NC. Simbol :

7. OUT

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Yudhi Gunadi, MT.

PLC

Aditya Romas-

PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DASAR PLC

Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NO Simbol :

Bit
8. OUT NOT Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NC Simbol :

Bit
9. TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT) Timer (TIM) dan Counter (CNT) Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor TC 000 sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Dalam satu program tidak boleh ada nomor Timer/Counter yang sama. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat menghitung mundur dari nilai awal yang ditetapkan oleh program, setelah mencapai angka nol maka contact NO timer/counter akan ON. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk BCD dan dalam orde 100 ms. Sedangkan untuk counter mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.

Simbol TIMER :
TIM N

SV

Keterangan : Timer aktif bila kondisi eksekusi ON dan reset bila OFF. Pertama dieksekusi TIM mengukur SV dalam orde 0,1 detik. Range : N ; Nomor Timer/Counter ( 000 511)

SV ; Set Value (word, BCD) (IO,AR,DM,HR ,#) Simbol COUNTER CP R


CNT N

SV

Keterangan : CP = Count Pulse R = Reset Range : N ; Nomor Timer/Counter ( 000 511) SV ; Set Value (word, BCD) (IO,AR,DM,HR,#)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Yudhi Gunadi, MT.

PLC

Aditya Romas-

PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DASAR PLC

COMPARE CMP(20)
CMP(20) Cp1

Cp2

Kegunaan : Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ dan LE flag dalam area SR Range : Cp1 ; data ke-1 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #) Cp2 : data ke-2 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)

COMPARE-CMP (20)

CMP (20) Cp1 Cp2


DIFU(13)-diferentiate UP

Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil ke GR, EQ dan LE flag dalam area SR Cp1 : data ke-1 yang dibandingkan dengan (IO,AR,DM,TC,LR,#) Cp2 : data ke-2 yang dibandingkan dengan (IO,AR,DM,TC,LR,#) DIFU (13) menjadikan ON bit bertanda (B) satu siklus saat kondisi diaktifkan dari OFF ke ON (leading edge) B : Bit IO,AR,HR,LR

DIFU(13) B

DIFD (14)-Diferentiate Down

DIFU(14) B
ADD (30)-BCD Add

DIFU (14) menjadikan ON bit bertanda (B) satu siklus saat kondisi diaktifkan dari ON ke OFF (trailing edge) B : Bit IO,AR,HR,LR

ADD (30) Au Ad R
SUB (31)-BCD Substract

ADD (30) menjumlahkan isi Au,Ad dan Cy, hasilnya diletakkan di R. Carry (Cy =1, set) bila hasil jumlah > 9999 Au : Augend word (IO,AR,DM,HR,TC,LR,#) Ad : Addend word (IO,AR,DM,HR,TC,LR,#) R : Result word (IO,AR,DM,HR,TC,LR,#) SUB (30) mengurangi isi Su,dan Cy, hasilnya diletakkan di R. Carry (Cy =1, set) bila hasil negatif dan hasil komlemen 10 diletakkan di R. Mi : Minuend word (IO,AR,DM,HR,TC,LR,#) S : Substrahend word (IO,AR,DM,HR,TC,LR,#) R : Result word (IO,AR,DM,HR,TC,LR,#)

ADD (30) Au Ad R

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Yudhi Gunadi, MT.

PLC

Aditya Romas-

PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DASAR PLC

III. ALAT PERCOBAAN 1. 2. 3. 4. 5. PLC 1 UNIT Komputer dan Program PLC Kabel penghubung Power supply Lampu simulasi 24 volt

IV.LANGKAH PERCOBAAN Contoh-1 Program sederhana Berdasarkan gambar 7. jika diinginkan saklar (S1) berfungsi untuk menghidupkan lampu (L1) sedangkan saklar (S2) berfungsi untuk menghidupkan lampu (L2), maka bentuk diagram laddernya seperti gambar 8. Pengujian Program Untuk menguji apakah ladder yang dibuat sudah benar, maka perlu dilakukan pengujian sebagai berikut : Pada menu Online, pilih DownLoad program, dan muncul kotak dialog konfirmasi download tersebut, dan pilih Yes. Proses download program akan dilakukan sampai selesai, kemudian pilih tombol Yes jika sudah selesai. Klik menu Online, pilih mode dan akan muncul kotak dialog mode operasi, pilih Run untuk menjalankan hasil program yang di download. Berikan masukan dan amati keluarannya, apakah sesuai dengan keinginan. Ulangi langkah 3 jika ingin merubah, membuat program baru.. saklar (S1) dilepas maka lampu (L1) akan mati, demikian juga dengan saklar (S1) jika saklar dilepas maka lampu (L2) mati. Bagaimana jika diinginkan agar lampu (L1) atau (L2) tetap menyala walau saklar (S1) atau saklar (S2) dilepas.

1.
2. 3. 4.

5.

Gambar 9. ladder dengan latch Contoh aplikasi fungsi Counter

00

05

Inp ut S 1 S 2
0 2 0 PLC 1 0 0 0 0 0 1 0 2 0 3

Ou tpu t

L 1

Co m
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

C o m
Ir. Yudhi Gunadi, MT.
PLC 5

Aditya Romas-

PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DASAR PLC

Diagram di atas menunjukkan bahwa counter-000 mencacah sebanyak 5X jika diberi masukan (saklar S2 ditekan) yang terhubung dengan input 000.02 maka lampu akan menyala, jika saklar (S1) ditekan maka lampu akan mati (direset). Contoh aplikasi fungsi Timer

00

05

Inp ut S 1

0 2 0 PLC 1 0 0

Out put
0 0 0 1 0 2 0 3

L 1

Co m
V.DATA PERCOBAAN T e r l a m p i r

Co m

V. PEMBAHASAN PLC merupakan sistem elektronika digital yang dirancang dapat mengendalikan mesin dan proses dengan mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial, operasi pewaktu (timer), pencacahan (counter), dan aritmatika. Dalam praktikum ini menggunakan program diagram lader untuk membuat program yang akan dimasukan kedalam PLC untuk dijalankan. Diagram Pengkawatan Sistem:

S 1 S 2 2 24 VV

0000 0 0000 1 co m

0100 0 0100 1 co m

L 1 L 2 24 VV +

PLC

PROGRAM 1 Menghidupkan lampu dengan ketentuan : S1 = L1 : ON S2 = L2 : ON Hasil dari program disamping adalah :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Yudhi Gunadi, MT.

PLC

Aditya Romas-

PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DASAR PLC

S1

L1

Apabila S1 ON maka L1 = OFF S1 OFF maka L1 = ON S2 ON maka L2 = ON S2 OFF maka L2 = OFF

S2 L2 Rangakaian PLC diatas digunakan untuk mengendalikan suatu sistem pengaturan lampu yang dikendalikan dengan menggunkan saklar. PROGRAM 2 Program dibawah ini hampir sama dengan program 1 Hasil dari program disamping : S1 ON maka L1 = ON S1 L1 S2 ON maka L2 = ON S2
END

L2

Rangakaian PLC diatas digunakan untuk mengendalikan suatu sistem pengaturan lampu yang dikendalikan dengan menggunkan saklar. Dimana setiap Saklar di ONkan maka lampu akan menyala atau ON. PROGRAM 3 Program dibawah ini untuk mengendalikan beberapa Lampu dalam satu saklar. S1 L1 L2 S2 L1 L2
END ( 01 )

Hasil dari program disamping adalah : S1 ON maka L1 dan L2 Hidup ON S2 ON maka L1 dan L2 Mati OFF

Program PLC diatas digunakan untuk mengendalaikan 2 lampu dengan sistem kendali atau pengontrol satu buah sakalar, yaitu S1 dan S2. Alamat program untuk S1 dan S2 berbeda yaitu 000.01 dan 000.02. sedangkan untuk keluaran juga berbeda. Dalam program terdapat 4 keluaran dengan alamat [ 010.000; 010.001; 010.002; 010.003 ]. Dalam Program PLC S1 dan S2 disebut dengan masukan, Sedangkan L1 dan L2 disebut dengan keluaran. Flowchat program diatas adalah sebagai berikut : PROGRAM 4 Program PLC berikut menggunakan perintah TIMER untuk digunakan sebagai waktu tunggu. S1 Hasilnya dari program disamping adalah : S1 = ON, Timer 100 bcd, maka L1 ON Ir. Yudhi Gunadi, MT.
PLC 7

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Aditya Romas-

TIM
000 0100 bcd #0100 0100 bcd

PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DASAR PLC

L2 OFF S1 = OFF, Timer 000 bcd maka L1 OFF L2 ON

TIM 000 L1 L2

END ( 01 )

Program PLC diatas menggunkan Timer yang digunkan sebagai waktu tunggu. Di dalam program PLC sudah disediakan perintah Timer yang mana kita harus mengisi berapa waktu tunggu yang diharapkan. Dalam program diatas Timer kita setting dengan #0100 artinya 100 bcd = digunakan untuk menunggu (delay) : 100 detik. Baru program tersebut akan menjalankan program selanjutnya. Bila saklar S1 (00000) diaktifkan TIM000 mulai mencacah turun, selang waktu 10 detik lampu L1 (01000) menyala. Flowchat program diatas :
MULA I

S1 aktif ?

Y
TIMER 000 AKTIF

t=5 dt ?

y
LAMPU 1 MENYALA SELESAI

PROGRAM 5 Program PLC berikut menggunakan perintah COUNTER yang digunkan untuk mencacah.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Yudhi Gunadi, MT.

PLC

Aditya Romas-

PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DASAR PLC

S1

CNT
000 0010 bcd #0010 0010 bcd

Hasilnya dari program disamping adalah : S1 apabila diklik sebanyak 10X Maka setelah itu L1 dan L2 menyala S2 digunakan untuk mereset.

CNT 000 L1 L2
END ( 01 )

Program PLC diatas menggunkan Counter yang digunakan untuk mencacah. Di dalam program PLC sudah disediakan perintah Counter yang mana kita harus mengisi berapa banyak cacah yang diharapkan. Dalam program diatas Counter kita setting dengan #0010 artinya 10 X cacahan. Dalam hasil program ini apabila S1 diklik sebanyak 10x maka L1 dan L2 akan menyala (ON). VI. KESIMPULAN Dari Program PLC ini dapat disimpulkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus pengontrol berbasisi mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi fungsi semisal logika, sequencing, pewaktu (Timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna untuk mengontrol mesin mesin dalam industri. 2. Beberapa keuntungan penggunaan PLC adalah : Kehandalan Kebutuhan ruang yang lebih kecil Dapat diprogram untuk aplikasi baru Dapat melakukan lebih banyak fungsi Lebih mudah diperbaiki Relatif murah. dapat mengendalikan sistem kontrol pada mesin-mesin industri secara otomatis

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Yudhi Gunadi, MT.

PLC

Aditya Romas-

PRAKTIKUM TEKNIK KENDALI DASAR PLC

3. Macam macam Instruksi dalam PLC


LOAD : Perintah saklar NO input LOAD NOT: Perintah Saklar NC input AND : Perintah saklar NO output AND NOT: Perintah saklar NC output
Bit

OUT: Perintah ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika ladder diagram sudah terpenuhi (logika saklar NO) OUT NOT: Perintah ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika ladder diagram tidak terpenuhi (logikan saklar NC)

Bit

VII. DAFTAR PUSTAKA Sukarman,2007,`Petunjuk Praktikum Teknik Kendali`,STTN-BATAN,Yogyakarta

Yogyakarta, 26 Januari 2008 Asisten Praktikan

Sukarman, ST

Aditya Romas NIM 020500095

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Yudhi Gunadi, MT.

PLC

10

Anda mungkin juga menyukai