_poearonespaeecononarontoroit
Bab 9 Manajemen Keuangan Internasional
Aktivitas bisnis internasional bukan hal baru. Transfer barang dan jasa menyeberangi
perbatasan negara telah ada ratusan tahun. Bisnis internasional telah mengalami revolusi
yang mana telah memunculkan apa yang mungkin pada fenomena ekonomi paling penting,
yaitu perusahaan multinasional dan global.
KEMUNCULAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL DAN GLOBAL
Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang beroperasi di dua negara atau lebih.
Perusahaan multinasional biasanya terdiri dari perusahaan induk yang lokasinya berada di
negara asal dan lima atau enam perusahaan di luar negeri, secara khusus mempunyai
hubungan strategik di antara unit-unit. Beberapa perusahaan multinasional mempunyai lebih
100 perusahaan anak tersebar di seluruh dunia. i
Dengan adanya pengalokasian sumber daya yang terkoordinasi secara global dalam
suatumanajemen terpusat tunggal (single centralized management) membedakan perusahaan
multinasional dengan perusahaan lain yang terkait dengan bisnis internasional. Perusahaan
multinasional membuat keputusan tentang strategi memasuki pasar, kepemilikkan operasi
luar negeri; dan produksi, pemasaran, dan aktivitas keuangan dengan melihat apa yang
terbaik untuk perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan multinasional lebih menekankan
kekuatan grup daripada kekuatan individu-individu dalam grup.
Evolusi Perusahaan Multinasional
Klasifikasi perusahaan multinasional dan evolusinya adalah sebagai berikut: 1) raw-
materials seekers, 2). market seekers, 3). cost minimizers. Berikut ini akan diuraikan ketiga
Klasifikasi tersebut.
* Raw-Materials Seekers. Raw-materials seekers (pencari bahan mentah) adalah
multinasional awal, berperan jahat pada bisnis internasional. Tujuan perusahaan tersebut
adalah untuk mengeruk bahan yang dapat digunakan untuk membuat suatu produk di luar
negeri. Sama seperti cara modern sekarang pada perusahaan minyak dan pertambangan
multinasional, yang pertama membuat investasi besar di luar negeri, yang memulai sejak
tahun-tahun awal abad ke-20.
Market Seekers. Market seekers (pencari pasar) adalah merupakan pola dasar pada
perusahaan multinasional yang menuju luar negeri untuk menghasilkan dan menjual dalam
238pasar Iuar negeri, contohnya termasuk IBM, Volkswagen, dan Unilever. Walaupun ada
beberapa contoh awal pada perusahaan multinasional pencari pasar (seperti Colt Firearms,
Coca-cola, Singer, N.V.Philips, dan Imperial Chemicals) bagian terbesar pada investasi
langsung luar negeri, yang mana akuisisi keluar pada asset-asset fisik seperti peralatan dan
bangunan, mengambil tempat setelah Perang Dunia I. Fenomena timbal balik investasi
keluar utamanya antara perusahaan Eropa Barat dengan perusahaan Amerika. Baru-baru ini,
perusahaan Jepang telah menginvestasikan di Amerika Serikat dan Eropa Barat, secara besar
dalam merespon diterima atau pembatasan aktual pada ekspornya ke pasar tersebut.
Cost Minimizers. Cost minimizersadalah kategori bara pada perusahaan yang melakukan
bisnis secara internasional, Perusahaan-perusahaan ini mencari dan menginvestasikan dalam
negara yang biaya produksinya rendah (sebagai contoh Hong Kong, Taiwan, dan Irlandia)
untuk menyisakan kompetitif biaya antara negara asal dan negara luar. Banyak perusahaan-
perusahaan ini adalah industri elektronik. Contohnya termasuk Texas Instruments, Atari, dan
Zenith.
CARA EKSPANSI KE LUAR NEGERI
Studi pada ekspansi perusahaan ke luarnegeri mengidentifikasi bahwa perusahaan-perusahaan
menjadi multinasional melalui beberapa cara. Berikut ini akan diuraikan cara-cara untuk
ékspansi ke Iuar negeti atau go international.
1. Ekspor
Perusahaan melihat kemungkinan ada permintaan yang tinggi di luar negeri. Kemungkinan
tersebut mendorong perusahaan memulai mengekspor produk ke pasar luar negeri.
Keunggulan pada pengeksporan adalah signifikan. Dengan modal tertentu, biaya minimal,
dan risiko rendah, laba segera dapat diperoleh. Dalam praktik, suatu perusahaan dapat
menjadi eksportir langsung atau tidak langsung. Sebagai eksportir langsung perusahaan
tersebut melayani seluruh tahap ekspor dari penjualan hingga pengiriman barang. Sebagai
eksportir tidak langsung, eksportir menyewa seseorang/perusahaan lain untuk mempermudah
perdagangan. Perantara semacam ini, tentu, akan mendapat sejumlah fee. Ada beberapa
jenis jasa perantara: 1) agen ekspor manufaktur, yang menjual produk perusahaan‘di luar
negeri, 2) wakil manufaktur, yang menjual produk-produk sejumlah perusahaan eksportir
di pasar luar negeri, 3) agen komisi ekspor, yang bertindak sebagai pembeli untuk pasar
luar negeri, 4) pedagang ekspor, yang membeli dan menjual produknya sendiri untuk
berbagai pasar.
Mekanisme aktivitas ekspor memerlukan hal-hal berikut ini: 1) ijin dari pemerintah, 2)
jaminan transportasi yang dapat dipercaya dan asuransi transit, 3) dipenuhinya persyaratan-
persyaratan yang diminta negeara pengimpor, seperti pembayaran bea cukai, deklarasi, dan
pengawasan. Sebelum transaksi selesai, perjanjian mengenai cara pembayaran harus dibuat.
Dalam perjanjian tersebut, kedua belah pihak harus menyatakan secaraeksplisit syarat-syarat
penjualan dan apakah pembeli akan memperpanjang kredit, membuka letter of credit (L/C),
membayar dimuka, atau membayar dengan tunai pada saat pengiriman. Selain itu, mata uangose ER IEICE HRA ESN EERE IAEA
apa yang digunakan dalam perdagangan juga harus dicatumkan, terutama bila kurs mata wang
yang digunakan saling berflutuasi.
2. Lisensi
Melalui lisensi, suatu perusahaan pemberi lisensi menghibahkan beberapa hak kepada
perusahaan asing, yang meliputi pemberian hak kepada perusahaan asing, yang meliputi
pemberian hak untuk memproses, hak paten, program, merek, hak cipta, atau keahlian.
Intinya, penerima lisensi membeli kekayaan milik perusahaan lain dalam bentuk pengetabuan
atau riset dan pengembangan. Pemberi lisensi dapat memberikan lisensi hak-hak khusus ini
secara eksklusif kepada suatu perusahaan atau beberapa perusahaan.
Cara pelisensian ini mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan cara ini
diantaranya adalah: 1) pemberi lisensi menerima tambahan keuntungan dibanding hanya
terpaku pada suatu proses/metode di dalam negeri, 2) dapat memperluas siklus hidup produk
perusahaan, 3) perusahaan pemberi lisensi sering mengalami peningkatan penjualan atas
penggantian suku cadang di Iuar negeri, dan 4) bagi perusahaan penerima lisensi akan
mendapat hak memproses dan teknologi, yang pada gilirannya mengurangi biaya riset dan
pengembangan. Kelemahan cara ini diantaranya adalah: 1) membatasi kesempatan mendapat
keuntungan di masa depan karena hak khusus perusahaan diperluas sampai periode tertentu
dan2) dengan memberikan hak kepada perusahaan lain, perusahaan pemberi lisensi kehilangan
kontrol terhadap kualitas produk dan proses, penyalahgunaan kekayaan, dan bahkan
perlindungan terhadap reputasi perusahaan,
3. Franchising
Franchising hampir sama dengan pemberian lisensi. Bedanya, selain menghibahkan ijin
penggunaan nama, proses, metode, atau merek, perusahaan membantu penerima franchise
dalam operasi dan atau pasok bahan mentah. Pemberi franchise biasanya lebih memiliki
kontrol terhadap kualitas produk daripada hanya memberikan lisensi. Sama dengan lisensi,
penerima franchise membayar sejumlah komisi dan sebagian tertentu dari penjual/penerimaan
yang diperolehnya kepada perusahaan pemberi franchise. “
Contoh perusahaan pemberi franchise adalah perusahaan jasa dan restoran,-Khusunya
fast-foof dan minuman ringan, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut,
Holiday Inn. Hilton. :
Manfaat utama bagi perusahaan pemberi franchise adalah meningkatnya penerimaan
dan, perluasan nama merek produk, serta perluasan pasar. Kelemahan utama metode ini sama
seperti lisensi, yaitu: bagaimana mengatasi masalah kontrol terhadap kualitas dan standar
operasi. Kesulitan lain adalah perlunya melakukan sedikit adaptasi terhadap produk atau jasa
yang sudah distandardisasi. Sebagai contoh, beberapa menu dalam restoran franchise, seperti
McDonald dan Pizza Hut, mungkin perlu diadaptasi dengan selera masyarakat Indonesia,
yang mungkin agak berbeda dengan selera konsumen di negara asalnya.
240