Anda di halaman 1dari 30

BAB I Instalasi Ubuntu Server & Mikrotik Pada Virtual Box

Cara Menginstal Ubuntu

1. Masukkan CD Instalasi Linux Ubuntu Server, tunggu beberapa saat hingga muncul tampilan awal instalasi. Lalu pilih bahasa yang dikehendaki untuk proses instalasi Ubuntu Server.

2. Pilih Install Ubuntu Server untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

3. Pilih salah satu bahasa sebagai default language system Ubuntu Server.

4. Pilih lokasi negara Anda, jika tidak ada pilihan negara Anda silahkan pilih 'other' lalu tekan enter untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

5. Pilih bagian benua di mana negara Anda berada lalu tekan enter untuk melanjutkan proses instalasi ubuntu server.

6. Pilih salah satu negara di mana Anda berada lalu tekan enter untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

7. Pilihan untuk mendeteksi keyboard yang terpasang, Anda bisa melewatinya jika tidak ingin melakukan proses deteksi.

8. Pilih pengaturan keyboard (di sini dicontohkan USA) lalu tekan enter untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

9. Masukkan nama hostname yang dikehendaki (jika jaringan milik Anda sendiri), kemudian pilih continue untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

10. Sistem akan mendeteksi zona waktu wilayah Anda. Pilih "Yes" untuk melanjutkan proses instalasi ubuntu Server atau pilih "no" untuk pengaturan zona waktu wilayah Anda

11. Pilihan untuk memandu proses partisi. Di sini dicontohkan dengan memilih pilihan pertama yaitu "Guided - use entire disk" yaitu memilih semua kapasitas harddisk

12. Konfirmasi untuk memformat, menghapus dan memakai semua kapasitas harddisk.

13. Ketikkan nama lengkap dari user Ubuntu Server lalu pilih continue untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

14. Ketikkan username akun Ubuntu Server Anda untuk login ke Ubuntu Server nanti, lalu pilih continue untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

15. Ketikkan password dari akun Ubuntu Server Anda (dianjurkan untuk mengkombinasikan password Anda) untuk login ke Ubuntu Server nanti. Lalu pilih continue untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

16. Verifikasi password akun Ubuntu Server Anda. Lalu pilih continue untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

17. Jika Anda ingin sistem mengenkripsi data pada direktori home saat Anda login silahkan pilih Yes atau jika tidak silahkan pilih No untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

18. Jika Anda memerlukan alamat proxy untuk mengakses internet silahkan Anda masukkan alamat proxy tersebut tetapi Anda bisa mengosongkannya jika Anda tidak memerlukan proxy, lalu pilih continue untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

19. Sistem sedang melanjutkan proses pengaturan APT (Advanced Packaging Tool).

20. Pilih No automatic updates jika Anda tidak akan memperbaharui sistem Ubuntu Server Anda lalu tekan enter untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server.

21. Pilih software yang akan dipasang pada sistem Ubuntu Server Anda lalu tekan enter untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu Server (bisa diinstall kemudian hari, kosongkan saja).

22. Pilih Yes untuk melanjutkan proses pemasangan GRUB boot loader ke master boot record. GRUB berfungsi untuk memperbolehkan user memilih sistem operasi mana yang akan dijalankan (jika terdapat lebih dari satu sistem operasi).

23. Instalasi Ubuntu Server telah selesai dan sistem akan dinyalakan ulang. Silahkan Anda pilih continue.

24. Sistem Ubuntu Server Anda telah siap digunakan.

25. Silahkan masukkan username dan password sesuai dengan yang telah Anda isikan pada saat proses instalasi Ubuntu Server tadi.

Instalasi Mikrotik
Cara instalasi sangat mudah tinggal setting agar komputer bisa boot dari CDROM. Kemudian masukkan CD Mikrotik. Ketika komputer di booting CD akan mulai bekerja booting awal sistem Mikrotik, bisa dilihat di gambar di bawah :

Apabila proses booting awal berjalan dengan baik kemudian akan ditampilkan menu instalasi Mikrotik sebagai berikut :

Pada menu instalasi di tampilkan service apa saja yang ingin kita install. Untuk lebih mudahnya kita pilih semua service yang di sediakan dengan menekan tombol a. maka semua service akan terpilih

Apabila kita menginstall baru tekan tombol n atau apabila kita hanya menambahkan service baru tekan tombol y agar konfigurasi yang sudah di buat tidak hilang. Langkah berikutnya akan disiapkan ruang harddisk yang akan di pakai oleh Mikrotik dengan memformatnya dan mengkopikan file-file yang di perlukan.

Setelah proses pengkopian file selesai kemudian proses instalasi membutuhkan reboot ulang. Apabila semua proses instalasi tidak mengalami error setelah reboot ulang di layar akan muncul tampilan user login dan password, seperti gambar di bawah :

Secara default user yang dipakai adalah user admin dengan password yang masih kosong. Setelah login tampilan awal akan seperti berikut :

Dengan Winbox ini kita bisa mendeteksi System Mikrotik yang sudah di install asalkan masih dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi MAC address dari ethernet yang terpasang di Mikrotik. Tampilan awal pertama kali mengaktifkan winbox adalah seperti berikut :

Kita tinggal pilih MAC address yang sudah terdeteksi dan klik tombol Connect. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah :

BAB 2 Manajemen User dan Group


Pada Linux Red Hat, informasi tentang user account dan groups disimpan dalam beberapa file teks dalam direktory /etc/. Jika sistem administrator membuat user baru, file tersebut harus diedit atau aplikasi harus digunakan untuk perubahan teresebut.

1. FILE /etc/passwd
File /etc/passwd adalah file yang berisi daftar user yang dipisahkan dengan baris. Setiap baris berisi informasi mengenai : o Username nama user yang diketik saat login sistem o Password berisi pasword yang di-enkripsi (atau x bila shadow password digunakan) o User ID (UID) bilangan numerik yang ekuivalen dengan username yang menjadi acuan sistem. o Group ID (GID) bilangan numerik yang ekuivalen dengan nama group primer yang menjadi acuan sistem. o GECOS nama histori, kolom GECOS[1] bersifat opsional dan digunakan untuk menyimpan informasi tambahan (seperti nama lengkap user). o Home directory path absolut untuk home directory dari user. o Shell program yang otomatis dijalankan bila user login. Berupa command intepreter (biasanya disebut shell) Contoh isi file /etc/passwd : root:x:0:0:root:/root:/bin/bash Baris idatas menunjukkan root user mempunyai shadow password, UID dan GID nya 0. User root mempunyai home directory /root/ dan menggunakan shell /bin/bash.

2. FILE /etc/group
File /etc/group adalah file yang berisi daftar group yang dipisahkan per baris. Setiap baris terdiri dari 4 kolom, yang berisi informasi mengenai : o Group name nama group. o Group password Bila di-set, mengijinkan user yang bukan bagian dari group bergabung ke dalam group dengan menggunakan printah newgrp dan mengetikkan password. Jika lebih kecil dari x, maka shadow group password digunakan. o Group ID (GID) Bilangan numerik yang ekuivalen dengan group name. o Member list daftar user yang menjadi milik group. Contoh baris pada file /etc/group:

general:x:502:juan,shelley,bob Baris diatas menunjukkan, group general menggunakan password shadow, mempunyai GID 502 dan anggota juan, shelley dan bob.]

BAB 3 Sistem File


Sistem file pada Linux menyerupai pepohonan (tree), yaitu dimulai dari root, kemudian direktori dan sub direktori. Sistem file pada Linux diatur secarahirarkhikal, yaitu dimulai dari root dengan symbol /.

DIREKTORI STANDAR Setelah proses instalasi, Linux menciptakan system file yang baku, terdiri atas direktori sebagai berikut : Direktori Deskripsi /etc Berisi file administrative (konfigrasidll) dan file executable atau script yang berguna untuk administrasi system.
/dev /bin /usr/sbin /usr/bin /usr/lib Berisi program library yangdiperlukan untuk kompilasiprogram (misalnya C). Berisi instruksi (command)misalnya untuk Print Spooler (lpadmin)dl. /tmp /boot /proc /var Berisi file sementara, yang pada saat Bootstrap akan dihapus Berisi file yang sangat penting untuk proses bootstrap. Kernel vmlinuz disimpan di direktori ini. Berisi informasi tentangkernel Linux, proses dan virtual system file. Direktori variable, artinya tempan penyimpanan LOG (catatan hasil output program), file inidapat membengkak dan perlu dimonitor perkembangannya. Berisi file khusus yang merepresentasikan peralatan hardware seperti memori, disk, printer, tape, floppy, jaringan dll. Berisi program standar Linux (binary). Berisi utilitas Linux.

/home Berisi direktori untuk pemakai Linux (pada SCO diletakkan pada /usr) /mnt /root Direktori untuk mounting system file Homedirektori untuk superuser (root)

/usr/bin/X11 Window /usr/src /opt

Symbolic link ke /usr/X11R6/bin, program untuk XSourcecode untukLinux

Option, direktori ini biasanyaberisi aplikasi tambahan (add-on) seperti Netscape Navigator, kde, gnome, applix dll.

TIPE FILE Pada Linux terdapat 6 buah tipe file yaitu Ordinary file Direktori Block Device (Peralatan I/O) Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi data per block (misalnya 1 KB block), seperti disk, floppy, tape. Character Device (Peralatan I/O) Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi data karakter per karakter, seperti terminal, modem, ploter dl Named Pipe (FIFO) File yang digunakan secara intern oleh system operasi untuk komunikasi antar proses Link File PROPERTI FILE File mempunyai beberapa atribut, antara lain : Tipe file : menentukan tipe dari file, yaitu : Karakter Arti File biasa d Direktori l Symbolic link b Block special file c Character special file s Socket link p FIFO Ijin akses : menentukan hak user terhadap file ini. Jumlah link : jumlah link untuk file ini. Pemilik (Owner) : menentukan siapa pemilik file ini Group : menentukan group yang memiliki file ini Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte Waktu pembuatan : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi Nama file : menentukan nama file yang dimaksud IJIN AKSES Setiap obyek pada Linux harus mempunyai pemilik, yaitu nama pemakai Linux (account) yang terdaftar pada /etc/passwd. Ijin akses dibagi menjadi 3 peran yaitu : Pemilik (Owner) Kelompok (Group) Lainnya (Others) Setiap peran dapat melakukan 3 bentuk operasi yaitu : Pada File R (Read) Ijin untukmembaca W (Write) Ijin untuk mengubah / membuat

X (Execute) Ijin untuk menjalankan program Pada Direktori R (Read) Ijin untukmembaca daftar file dalam direktori W (Write) Ijin untuk mengubah/membuat file di direktori X (Execute) Ijin untuk masuk ke direktori (cd) Format untuk mengubah ijin akses chmod [ugoa] [= + -] [rwx] File(s) chmod [ugoa] [= + -] [rwx] Dir(s) dimana u = user (pemilik) g = group (kelompok) o = others (lainnya) a = all Format lain dari chmod adalah menggunakan bilangan octal sebagai berikut r w x 4 2 1 =7 USER MASK Untuk menentukan ijin akses awal pada saat file atau direktori dibuat digunakan perintah umask. Untuk menghitung nilai default melalui umask pada file, maka dapat dilakukan kalkulasi sebagai berikut : Kreasi file (biasa) Nilai umask 666 022 ------- 644 777 022 ------- 755

Kreasi direktori Nilai umask

BAB 4 PROSES BOOTING


Urutan proses booting terdiri dari : Inisialisasi BIOS Boot loader Inisialisasi kernel Memulai init dan masuk ke run level dengan mengesekusi /etc/rc.d/rc.sysinit /etc/rc.d/rc dan /etc/rc.d/rc?.d /etc/rc.d/rc.localo X display manager bila tersedia Inisialisasi BIOS BIOS (Basic Input/Output System) adalah antar muka antara perangkat keras dan perangkat lunak level dasar.. BIOS menyediakan kumpulan instruksi yang digunakan sistem operasi. Kesuksesan proses booting tergantung pada BIOS, yang menyediakan antar muka level terendah ke perangkat peripheral dan kontrol. Bios pertama kali menjalankan power on self test (POST) kemudian mencari peripheral dan perangkah untuk melakukan booting. Informasi konfigurasi perangkat keras disimpan pada area kecil (biasanya 64 byte) secara permanen pada CMOS (Complementary Metal Oxide Sermiconductor) yang terdapat pada motherboard. Setelah POST, perangkat booting dipilih dari daftar perangkat yang terdeteksi booting. Perangkat booting termasuk di dalamnya floppy drive, hard drive, CDROM, network interface, Zip drive dan media removable lain. BIOS membaca dan mengeksekusi sektor fisik pertama dari media booting yang dipilih pada sistem. Biasanya 512 byte pertama dari hard disk. Boot Loader Boot loader bertanggung jawab untuk mengambil dan memulai sistem operasi Linux jika komputer di start up. Boot loader biasanya dilakukan salah satu dari dua cara berikut : BIOS melewatkan kontrol ke initial program loader (IPL) yang diinstall dalam Master Boot Record (MBR). BIOS melewatkan kontrol ke boot loader lain, yang melewatkan kontrol ke IPL yang di-install dalam partisi boot sector. Baik cara pertama maupun kedua IPL harus terdapat dalam ruang yang sangat kecil tidak lebih dari 446 byte. Sehingga IPL untuk GRUB merupakan tahap pertama yang meletakkan task ke tahap kedua dari boot loader yang melakukan sebagian besar proses booting sistem. Spesifikasi minimum untuk Linux terdiri dari label, lokasi kernel, sistem file root dan lokasi inisial ramdisk (initrd). Terdapat dua cara untuk konfigurasi boot loader : Boot loader primer: menginstall tahap pertama dari Linux boot loader ke dalam Master Boot Record. Boot loader harus dikonfigurasi untuk melewatkan nkontrol ke sistem operasi lain. Boot loader sekunder: menginstall tahap pertama dari Linux boot loader ke boot sector dari beberapa partisi. Boot loader lainnya harus diinstall ke dalam MBR dan dikonfigurasi untuk melewatkan kontrlol ke Linux boot loader.

GRUB dan grub.conf GRUB (the Grand Unified Boot-loader) merupakan antar muka baris perintah yang tersedia pada prompt saat booting. Boot dari sistem file ext2/ext3, ReiserFS, JFS, FAT, minix atau FFS. Konfigurasi GRUB dilakukan pada /boot/grub/grub.conf mempunyai format yang global. Contoh isi grub.conf:
timeout=5 spashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz password md5 $1$/iX9y$Bk4yt37Ch2fz5GFN default=0 title Red Hat Enterprise Linux AS (2.6.90648_EL) root (hd0,1) kernel /vmlinuz-2.6.9-648.EL ro root=/dev/VolGroup00/LogVo100 rhgb quiet initrd /initrd-2.6.9-648.EL.img title Windows XP Pro rootnoverify (hd0,0) chainloader +1

Perubahan pada file grub.conf akan mengubah sistem dengan segera. GRUB membaca file konfigurasi pada waktu booting, sehingga file grub.conf harus disimpan pada sistem file yang mengerti GRUB, misalnya ext2/ext3, reiserfs, FAT, minix dan FFS. Jika untuk beberapa alasan MBR terkorupsi dan perlu menginstall ulang GRUB maka dapat menggunakan perintah /sbin/grub-install <bootdevice>, misalnya /sbin/grub-install /dev/hda User dapat melakukan setting grub secara manual. Jika instalasi gagal cobalah cara berikut: 1. Ketik perintah grub dan tekan enter 2. ketik root (hd0,0) 3. ketik setup (hd0) 4. ketik quit

Inisialisasi Kernel Aktifitas inisialisasi kernel berlangsung secara cepat pada saat booting. Untuk melihat pesan kernel yang dilewatkan pada init dapat melihat output file /var/log/dmesg. Output memperlihatkan langkah inisialisasi dasar dari kernel Linux yang meliputi : Mendeteksi driver perangkat yang dikompilasi dan menempatkannya pada perangkat yang berhubungan. Jika berhasil, driver akan menginisialisasi dan kernel memberi pesan. Apabila driver selesai dikompilasi sebagai modul dalam kernel, maka akan dimasukkan dalam initrd yang kemudian di-mount oleh kernel ke RAM disk untuk inisialisasi proses. Setelah semua driver dibuka, kernel akan melakukan mounting sistem file root dengan mode read only. Proses pertama kemudian disimpan pada init dan kontrol dilewatkan dari kernel ke proses.

BAB 5 INISIALISASI init


init adalah parent dari semua proses. Untuk melihat urutan proses tree dapat menjalankan perintah pstree: $ pstree init-+-apmd /-atd /-automount /-crond---crond /-deskguide_apple /-gdm-+-X / `-gdm---gnome-session Karena init adalah proses pertama, maka selalu mempunyai nomor PID 1. File /etc/inittab berisi informasi bagaimana init harus set up sistem pada setiap run level. Jika file /etc/inittab hilang atau terkorupsi, maka tidak dapat dilakukan booting pada standard run level (0-6) dan memerlukan penggunaan mode single atau darurat. Isi /etc/inittab adalah : Inisialisasi run level Skrip inisialisasi sistem Direktori skrip run level khusus Menangkap urutan kunci tertentu Menentukan kegagalan power UPS / menyimpan skrip Menentukan virtual console Inisialisasi X pada run level 5

BAB 6 INSTALASI CentOS


Berikut adalah proses instalasi CentOS a) Hidupkan virtual machine dan kemudian akan muncul tampilan seperti ini

Pada tampilan di atas kita dapat memilih CentOS mode apa yang akan kita instalkan pada virtual machine apakah mode text dengan menulis linux text <enter> atau mode graphical dengan cara langsung <enter> , dan untuk kali ini akan meng-install mode graphical langsung tekan <enter> b) Setelah memilih lalu tunggu sebentar sampaai mucul tampilan seperti ini lalu pilih skip dan tekan <spasi>

c) Dan kemudian tunggu sampai muncul tamapilan seperti ini next saja

d) Kemudian pilih bahasa saat penginstalann berlangsung lalu klik next

e) Setelah itu pilih Janis keyboard yang sesuai dengan yang anda gunakan lalu next

f) Tampilan ini adalah tampilan pemberitahuan bahwa kalau kita menginstal CentOS tersebut pada drive maka isi dari drive itu akan terhapus dan pada tampilan ini Pilih yes

g) Pada tamapilan ini pilih Creat Custo layout untuk menentukan alokasi hardisk yang akan di gunakan kemudian next

h) Disini kita akan membuat swap area, klik dahulu free space yang ada pada hardisk tersebut lalu kilik new kemudian pilih swap masukan sesuai dengan jumlah ram yang ada di kali 2 kemudian ok

i) Lalu buat partisi untuk file system dengan cara sperti sebelumnya akan tetapi Disini memilihnya ext3 dan tulis garis miring (/) sebagai root lalu masukan sisa free spacenya kemudiian ok

j) Apabila sudah selesai maka menentukan alokasinya maka klik next

k) Pilih next

l) Pilih next

m) Disini pilih daerah/wilayah tempat anda tinggal

n) Masukan password untuk root account lalu next dan tunggu beberapa saat

o) Ceklist semua agar CentOS kita lebih support apabila akan menginstall suatu program

p) Pilih next

q) Pada tahap ini anda harus bersabar karena proses ini cukup lama

r) Apabila proses sudah selesai dan bejalan dengan baik lalu klik reboot

s) Setelah di reboot tunggu beberapa saat karena sedang berlangsung proses setting hostname

t) Setelah setting hostname telah selesai maka CentOS dapat segera di pergunakan

Anda mungkin juga menyukai