Anda di halaman 1dari 2

Musuhku Jadi Sahabatku

Sebelumnya aku adalah murid yang sangat bandel di sebuah SMA ternama di Kotaku, hampir sekali 2 bulan Orang Tua ku mendapat laporan atas kebandelanku, Tapi walau pun aku bandel aku tak pernah menyipang dari ajaran ajaran agama aku hanya bandel karena sering menjahili teman teman dan aku malas belajar karna aku sangat tidak menyukai belajar, aku sangat berbeda dengan seorang kakak perempuanku dia yang selalu membanggakan orang tuaku bahkan semuaorang di negriku. Yahh.. aku pun bangga melihatnya, meski aku tak bisa sepertinya, aku juga sangat mengagumi sifatnya yang selalu dapat menenangkan hati orang lain, seperti halnya dengan aku, disaat semua orang menganggapku ibarat sebuah sampah yang tak berguna yang hanya dapat mencemari lingkungan Dia datang dan memberi semangat kepadaku, kata katanya yang selalu ku ingat adalah Albert einstein sekalipun tak langsung berhasil,, Hingga suatu saat aku di keluarkan dari sekolah dan orang tuaku memasukkan aku ke sebuah sekolah asrama yang aku sama sekali tidak ku sukai , Asrama adalah Musuh terbesar bagiku dan sekalipun aku tak pernah bermimpi untuk sekolah di dalamnya . Yah sejak aku di sekolahkan di asrama aku merasa, hancurlah semua harapanku tak ada gunanya lagi aku hidup aku tak pernah nakal seperti sebelumnya , Hidupku seperti antara orang hidup dan yang sudah tidak bernyawa, Kakak perempuanku yang selama ini memotivasiku itu pun tak ku hiraukan lagi, bagiku apalah hidup ini hidupku sudah hancur, Badan ku yang semakin kurus berat badan yang semakin menurun dan wajah yang semakin pucat,dan bibirku ini pun sudah tak pernah lagi bergerak tak ada bedanya aku dengan mayat hidup. Orang orang di asramapun tak ada yang menghiraukan aku karna akupun tak mau di hiraukan. Suatu hari seorang guru baru dengan Mata pelajaran seni pindah kesekolahku, dia heran meliatku dan mencari car informasi tentangku, tapi aku sama sekali tak menghiraukannya.. Entah beberapa saat ia memperoleh informasi lengkap tentangku, dia pun pergi kerumah dan menemui orang tuaku dia menceritakan kepada orang tuaku tentang keadaanku diasrama,, Tapi orang tuaku mengangap inilah yang terbaik untukku, Tetapi dengan tegas sang guru tersebut menjelaskan kembali sambil berkat Jika bapak dan Ibu tidak segera menolongnya maka ia akan MATI dengan perasaan terkejut kedua orang tuaku langsung ke asramaku aku bahagia melihat mereka dan gairah hidupku mulai tmbuh kembali karna

melihat mereka,,,tetapi bagiku sudah terlambat meski aku bahagia aku sudah ibarat orang mati yang selalu membisu tak mau menjawab orang lain, Sambil menangis orang tuaku menatapku dan meminta maaf kepadaku Tapi aku hanya diam saja karan rasanya mulutku ini suah seperti di jahit dan tak mampu berbicara. Tetapi Guru Seni yang pindah kesolahku itu selalu saja memberiku motivasi dan suatu hari ia melihat aku melukis karna aku memang sangat suka melukis,, dan mungkin Cuma melukis yang aku pandai di dunia ini Ibu hafiza tersebut meliatku.. dan mengatakan kepadaku hey nak bagus sekali lukisanmu kamu adalah anak yang berbakat tingkatkan kemampuan mu suatu saat ibu yakin kamu akan menjadi orang besar , Akupun mulai tersenyum kembali mendengar kata kata itu akupun teringat kembali dengan kata kakak perempuanku itu.. Albert Einsteinpun ta langsung berhasil Aku menjadi mulai agak sedikit bersemangat lagi Hingga pada Suatu Saat ada sebuah Kompetisi Big Competition Of Painter yaitu kompetisi besar di negaraku dan tanpa ragu Ibu hafiza mengutusku sebagi wakil dari sekolah asramaku itu dan tentu saja semua orang di asrama heran mendegar berita tersebut.. Tetapi pada saat itu aku sangat bahagia meskipun aku takut aku takkan mampu dan tentu saja menurutku aku takkan menang. Aku takut Orang tua dan sekolahku bahkan guru yang memilihku akan kecewa padaku kelak . Tapi semua pikiran pikiran negatif itu aku hilangkan dan aku punya Tujuan aku harus bisa memabangakan semuanya. Dan akupun masuk ke ruang perlombaan dan aku melukis semua yang di kepalaku yang bertahun tahun telah aku simpan. Sampai akhirnya Saat-saat yang di tunggu semua peserta pun tiba. Yaitu Saat pengumuman hasi Lomba, Orang Tua kakak dan guru ku berdiri di sampingku untuk mendengar pengumuman tersebut,, tetapi dengan rasa minder aku pergi dari barisan itu .. dan ketika 4 langkah aku menuju ke pintu keluar Terdengar Suara dari Panggung kehormatan memangil namaku sebagai juara . Tak bisa aku menahan bahagia aku Pun Tertawa sambil melompat lompat.. HAHAHAHHA . Ibu dan Ayah ku berjalan ke arahku dengan bangga sambil memeluk dan memberiku Selamat Sementara kakk ku memberi selamat sambil meneteskan air mata .. Begitu juga dengan guruku . Hemmmhh rasanya aku seperti hidup kembali dan terlahir sebagi manusia yang baru . Sambil memegang teropy yang tinggnya hampir sama dengan ku kami menuju ke rumah,, dan sampai dirumah ayah dan ibu ku mengatakan bahwa Aku Boleh keluar dari Asrama .. Horeeee ..!!! Mungkin kata-kata itu yang mestinya aku ucapkan karna aku begitu bencinya dengan Asrama. Yah begitulah tetapi sejak saat Itu Rasanya Aku tak sanggup meninggalkan Asramaku dengan semua isinya . Karna Bagiku Kini Asrama Adalah Sahabatku .

Hal yang sangat aku benci yang akhirnya membawaku pada kesuksesan seperti saat ini.. Aku Kini menjadi seorang Pelukis Ternama Di Negeri Ku akulah Andy Herian .!!

_____END______

Anda mungkin juga menyukai