Anda di halaman 1dari 1

Hubungan antara Maloklusi Gigi Berjejal dan Faktor Keturunan. Skripsi Ariek Kusumaning Tyas Ariek Kusumaning Tyas.

G0000003. 2004. Hubungan antara Maloklusi Gigi Berjejal dan Faktor Keturunan. Skripsi, FK UNS, Surakarta. Gigi berjejal merupakan suatu maloklusi dimana gigi yang terletak pada lengkung rahang tidak teratur. Maloklusi gigi berjejal merupakan keluhan yang sering dijumpai dan terdapat pada kebanyakan orang, Gigi berjejal secara epidemiologi dipengaruhi oleh faktor keturuna, oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara maloklusi gigi barjejal dan faktor keturunan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan case control, menggunakan 28 sampel terdiri atas 15 sampel gigi berjejal dan 13 sampel gigi tidak berjejal. Penelitian ini juga menggunakan restriksi yaitu mempersempit calon subjek untuk jadi sample sehingga mempermudah penelitian dan mengontrol kerancuan. Data diperoleh dari rekam medik di klinik Orthodonti Sherly Indratno, drg., SpOrt., selanjutnya dianalisis menggunakan Kai kuadrat (chi-square test) dan dilanjutkan dengan koefisien kontingensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi gigi berjejal terbanyak pada sampel yang memiliki faktor keturunan 42,86% dan yang tidak memiliki faktor keturunan 10,71%. Sedangkan gigi tidak berjejal frekuensi terbanyak pada sampel yang tanpa faktor keturunan 46,43% dan yang memiliki faktor keturunan 0%. Uji statistik dengan Kai kuadrat, derajat kemaknaan 0,05 dan derajat bebas 1 diperoleh X2 hitung = 18,2, sedangkan X2 tabel 3,84. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan X2 hitung > X2 tabel sehingga Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara maloklusi gigi berjejal dan faktor keturunan,dimana gigi berjejal yang disebabkan faktor keturunan lebih besar dari tanpa faktor keturunan. Ada hubungan antara maloklusi gigi berjejal dengan faktor keturunan, dimana kekuatan hubungannya bersifat sedang.

1/1

Anda mungkin juga menyukai