Anda di halaman 1dari 3

Mengestimasikan Tingkat Pengecualian Investasi Auditor harus membuat estimasi terlebih dahulu atas tingkat pengecualian populasi untuk

merencanakan ukuran sample yang tepat. Jika estimasi tingkat pengecualian populasi rendah, ukuran sample yang relatif rendah akan memenuhi tingkat pengecualian yang dapat diterima auditor, karena hanya dibutuhkan estimasi yang tidak begitu akurat. Menentukan Ukuran Sample Empat faktor dalam menentukan ukuran sample awal untuk pengambilan sample audit adalah ukuran populasi, TER, ARACR, DAN EPER. Ukuran populasi bukan merupakan faktor yang signifikan dan biasanya diabaikan, khusunya untuk populasi yang besar. Auditor yang menggunakan pengambilan sample non-statistik menentukan ukuran sample berdasarkan pertimbangan profesional daripada menggunakan formulasi statistik. Setelah tiga faktor utama yang mempengaruhi ukuran sample telah ditentukan, auditor dapat menentukan ukuran sampel awal. Hal ini dinamakan ukuran sampel awal karena pengecualian dalam sampel aktual harus dievaluasi sebelum auditor dapat memutuskan apakah sampel tersebut cukup besar untuk mencapai tujuan tujuan pengujian. Memilih Sampel Setelah auditor menentukan ukuran sampel awal untuk penerapan pengambilan

sampel audit, mereka harus memilih pos - pos dalam populasi untuk dimasukkan ke dalam sampel. Auditor dapat memilih sampel dengan menggunakan meode probabilistik atau nonprobabilistik. Untuk meminimalkan kemungkinan klien mengubah pos-pos sampel, auditor tidak boleh memberitahu klien terlalu jauh mengenai pos-pos sampel mana yang akan dipilih. Auditor juga harus mengendalikan sampel setelah klien memberikan dokumen-dokumen yang diminta. Beberapa pos sampel tambahan dapat dipilih sebagai tambahan untuk mengganti setiap pos yang dibatalkan pada sampel awal. Melaksanakan Prosedur Audit Auditor melakukan prosedur audit dengan memeriksa setiap pos dalam sample untuk menentukan apakah pos-pos sampel konsisten dengan definisi atribut dan dengan membuat catatan atas semua pengecualian yan ditemukan. Ketika prosedur audit telah diselesaikan untuk suatu penerapan pengambilan sampel, auditor akan memiliki ukuran sampel dan jumlah pengecualian untuk setiap atribut.

Generalisasi Dari Sampel Ke Populasi Tingkat pengecualian sampel dapat dengan mudah dihitung dari hasil sampel aktual. SER sama dengan banyaknya pengecualian aktual dibagi dengan ukuran sampel aktual. Merupakan hal yang tidak tepat bagi auditor untuk menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi sama dengan tingkat pengecualian sampel, karena hanya kecil kemungkinan keduanya identik satu sama lain. Untuk metode non-statistik, auditor menggunakan dua cara dalam mengeneralisasi dari sampel ke populasi. 1. Tambahkan estimasi kesalahan sampel pada SER agar mendapatkan batas atas tingkat pengecualian yang dihitung (CUER) untuk sebuah ARACR. Akan sangat sulit bagi auditor untuk membuat estimasi kesalahan pengambilan sampel dengan menggunakan pendekatan non-statistikkarena pertimbangan mengharuskan untuk melakukannya, sehingga biasanya auditor tidak mengguanakan pendekatan non statistikini. 2. Kurangkan tingkat pengecualian dari tiingkat pengecualian yang dapat diterima untuk mendapatkan perhitungan kesalahan pengambilan sampel (TER-SER), dan evaluasi apakah ini sudah cukup besar untuk menyimpukan bahwa tingkat pengecualian populasi yang sebenarnya dapat diterima Menganalisis Pengecualian Selain menentukan SER untuk setiap atribut dan mengevaluasi apakah tingkat pengecualian yang sebenarnya ( namun tidak diketahui ) kemungkinan lebih besar dari tingkat pengecualian yang dapat diterima, auditor harus menganalisis masing masing pengecualian untuk menentukan kelemahan dan pengendalaian internal yang menyebabkan terjadinya pengecualian tersebut. MENENTUKAN AKSEPTABILITAS POPULASI Ketika melakukan generalisasi dari sampel ke populasi, sebagian besar auditor menggunakan pendekatan statistik dengan mengurangkan SER dari TER dan mengevaluasi apakah selisihnya cukup besar. Jika auditor menyimpulkan selisihnya cukup besar, pengendalian yang akan dibagi dapat digunakan untuk mengurangi risiko penilaian risiko pengendalain seperti yang direncanakan, dengan mengasumsikan dilakukan analisis yang seksama atas pengecualian-pengecualian tidak mengindikasikan kemungkinan masalah signifikan ainnya dengan oengendalian internal.

Merevisi TER atau ARACR Alternatif ini hanya harus diikuti jika auditor telah menyimpulkan bahwa spesifikasi awal terlalu konservatif. Merevisi TER atau ARACR mungkin sulit untuk dibenarkan jika auditor prnah ditelaah oleh pengadilan atau suatu komisi. Auditor hanya boleh mengubah ketentuan ini jika telah melakukan pertimbangan dengan sangat hati hati. Memperluas Ukuran Sampel uatu peningkatan dalam ukuran sampel dapat berdampak pada penurunan kesalahan pengambilan sampel jika tingkat pengecualian aktual tidak meningkat. Tentu saja, SER juga dapat dinaiikkan atau diturunkan jika ada pos pos tambahan yang dipilih. Merevisi Penilaian Risiko Pengendalian Jika hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi tidak mendukung penilaian awal risiko pengendalaian, auditor harus merevisi penilaian risiko pengendalian ke atas. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan auditor meningkatkan pengujian substantif transaksi dan pengujian terperinci saldo.

Komunikasi Dengan Komite Audit Atau Manajemen Komunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan, digabungkan dengan salah satu dari tiga tindakan tanpa melihat sifat pengecualian gabungan. Ketika auditor menentukan bahwa pengendalian internal tidak berjalan efektif, manajemen harus diberitahukan secara tepat waktu. Jika pengujian ini dilakukan sebelum akhir tahun, hal ini memungkinkan manajemen untuk memperbaiki kekurangan sebelum akhir tahun. Auditor diharuskan untuk melakukan komunikasi secara tertulis kepada mereka yang bertanggung jawab kepada dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan, seperti dengan komite audit, tanpa melihat signifikansi kekurangan dan kelemahan material dalam pengendalian internal.

Anda mungkin juga menyukai