Anda di halaman 1dari 3

ISLAM BUDAYA LOKAL ( JAWA )

HUBUNGAN ANTARA ISLAM DAN BUDAYA DI DAERAH KULON PROGO

Disusun Oleh Abdur Rohman Sholeh

: 11650017

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012

HUBUNGAN ANTARA ISLAM DAN BUDAYA DI DAERAH KULON PROGO

Islam dan budaya daerah merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Islam merupakan agama yang bersumber atau berlandaskan AlQuran dan Al-Hadist. Sedangkan budaya merupakan hasil karya penciptaan seorang atau sekelompok orang. Sementara itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat khususnya di Indonesia, Agama Islam dalam prakteknya sangat kental dengan bumbu-bumbu kebudayaan zaman dulu, atau sebaliknya dalam menjalankan kebudayaan mereka menyertakan unsur agama didalamnya. Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten ini sebagian besar masyrakatnya masih menganut budaya masa dulu yang merupakan warisan dari nenek moyang, meskipun sekarang sudah mulai termodernisasi oleh teknologi dan pengetahuan-pengetahuan modern. Tidak bisa dipungkiri lagi Agama Islam mempunyai 2 aliran yang sangat mendominasi, baik di kalangan masyarakat maupun dalam pemerintahan yaitu Nahdatul Ulama atau NU dan Muhammadiyah. NU merupakan sebuah aliran yang bersemboyan ahli sunnah waljamaah, jadi selain Al-Quran dan Hadist juga menggunakan sunnah-sunnah nabi sebagai pedoman atau landasan untuk menjalankan ibadahnya. Dengan kata lain sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW hukumnya sunah dan jika dilakukan mendapatkan pahala, sedangkan Muhammadiyah tidak mengguanakan sunnaah Nabi Muhammad SAW sebagai landasan ibadanya. Saya tinggal di Pengasih, bisa dikatakan tempat tinggal saya di pedesaan yang masih banyak kebiasaan-kebiasaan kebudayaan yang berkaitan dengan keagaman yang masih dialkukan turun temurun. Kebiasaan-kebiasaan tersebut antara lain dari kita belum dilahirkan sampai meninggal. Yang pertama saat kandungan sudah 7 bulan diadakan acara 7 bulanan atau mitoni. Setelah lahir diadakan aqiqah-an dalam acara ini diadakan tahlilan dan genduri atau bisa disebut syukuran, untuk seorang anag laki-laki dilakukan pemotongan 2 kambing jantan, jika perempuan 1 ekor kambing. Tidak hanya dalam kandungan maupun lahiran, tradisi tahlilan dan genduri juga dilakukan saat seseorang meninggal, biasanya jika mampu akan diadakan tahlilan selama 7 hari dan hari terakhir diadakan genduri. Selain itu 40, 100, dan 100 hari setelah kematiannya jg diadakan tahlilan dan genduri. Masih berkaitan dengan kematian, saat bulan syuro, atau saat

lebaran setelah sholat idul fitri diadakan nyadran atau menabur bunga ke makam orang yang sudah meninggal, dan disertai pembacaan tahlil juga, sebenarnya tahlil ini bisa dilakukan di makam ataupun di rumah, ini bersifat doa kepada orang yang sudah meninggal. Selain itu ada ajran agama islam yang beraliran NU di daerah saya yaitu saat sholat setelah membaca Al-Fatikah, awal surat dibaca bacaan basmalah dengan suara keras, sedangkan muhammadiyah dibaca pelan dan hampir tidak terdengar. Sholat tarawih-pun juga beda dari muhammadiyah, jika NU 23 rokaat, yaitu 20 tarawih dan 3 witir, sedangkan muhammadiyah 11 rakaat, 8 tarawih dan 3 witir. Itu merupakan segelintir contoh-contoh kebudayaan yang berkaitan dengan agama islam di lingkungan saya, kita dapat memahami di dalam kehidupan pasti ada sebuah atau pun banyak perbedaan, maka dari itu kita dituntut kedewasaan dan pemahaman bahwa perbedaan adalah alat pemersatu kita.

Anda mungkin juga menyukai