Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar belakang Dalam berbagai reaksi kimia organik yang terjadi di dalam tubuh mahluk hidup dibutuhkan katalis (senyawa yang dapat mempercepat reaksi tanpa habis bereaksi). Katalis tersebut adalah enzim. Enzim merupakan biomolekul berupa protein yang mampu menghasilkan senyawa yang membutuhkan

energi aktivasi lebih rendah sehingga dapat mempercepat reaksi. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter. Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama. Enzim mempunyai berbagai fungsi biologis dalam tubuh organisme hidup. Enzim berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel. Beberapa enzim dapat bekerja bersama dalam urutan tertentu, dan menghasilan lintasan metabolisme. Dalam lintasan metabolisme, satu enzim akan membawa produk enzim lainnya sebagai substrat. Setelah reaksi katalitik terjadi, produk kemudian dihantarkan ke enzim lainnya. Kadang-kadang lebih dari satu enzim dapat mengatalisasi reaksi yang sama secara bersamaan. Enzim menentukan langkah-langkah apa saja yang terjadi dalam lintasan metabolisme ini. Tanpa enzim, metabolisme tidak akan berjalan melalui langkah yang teratur ataupun tidak akan berjalan dengan cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan sel. Dan sebenarnya, lintasan metabolisme seperti glikolisis tidak akan dapat terjadi tanpa enzim. Enzim yang terlibat dalam
1

lintasan metabolisme seperti glikolisis pun tentulah banyak, salah satunya adalah enzim fosfogliserat mutase. Apakah enzim fosfogliserat itu? Dan bagaimana enzim itu bekerja? Semua itu akan dibahas pada pembahasan makalah ini. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah enzim fosfogliserat mutase itu? 2. Apakah fungsi enzim fosfogliserat mutase? 3. Bagaimanakah enzim fosfogliserat mutase bekerja? 4. Bagaimana cara mendapatkan enzim fosfogliserat mutase? 5. Apakah dampak dari defisiensi enzim fosfogliserat mutase pada manusia? C. Tujuan makalah Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan mengetahui : 1. Pengertian enzim fosfoglisrat mutase. 2. Fungsi enzim fosfogliserat mutase. 3. Cara kerja enzim fosfogliserat mutase. 4. Cara mendapatkan enzim fosfogliserat mutase. 5. Dampak dari defisiensi enzim fosfogliserat mutase. D. Kegunaan makalah Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan bagi pembaca sebagai sarana penambah pengetahuan tentang enzim fosfogliserat mutase. E. Prosedur makalah Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik kajian pustaka, artinya penulis

mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah.

BAB II PEMBAHASAN A. Tinjauan pustaka 1. Klasifikasi numerik enzim Klasifikasi numerik pada enzim adalah penggunann EC number (Enzyme Comission number). Klasifikasi ini berdasarkan reaksi kimia yang dikatalisis enzim . Sebagai sistem tata nama enzim, setiap nomor EC dikaitkan dengan nama direkomendasikan untuk enzim masing-masing. Tepatnya, nomor EC tidak menentukan enzim, namun reaksi enzim-katalis. Jika enzim yang berbeda (misalnya dari organisme yang berbeda) mengkatalisis reaksi yang sama, maka mereka menerima nomor EC yang sama. Setiap kode enzim terdiri dari huruf "EC" diikuti oleh empat angka yang dipisahkan dengan tanda titik. Angka-angka tersebut mewakili klasifikasi enzim semakin spesifik. Top-level EC number Kelompok Reaksi dikatalis yang Reaksi khas Contoh (s) enzim dengan

nama trivial EC oksidoreduktase 1 Untuk mengkatalisis reaksi reduksi transfer AH + B A + Dehidrogenase , BH (direduksi) oksidase oksidasi A + O AO /; (teroksidasi) atom

H atau atom O atau dari substansi substansi lain elektron satu ke yang

EC 2 Transferase

Transfer kelompok

dari AB + C A + Transaminase BC kinase

fungsional dari satu zat ke zat yang Kelompok mungkin kelompok metil, asil-, amino atau fosfat EC 3 Hidrolase Pembentukan AB + H
2

lain. ini

O Lipase , amilase , peptidase

dua produk dari AOH + BH suatu oleh hidrolisis EC 4 Lyase Penambahan atau penghapusan kelompoknohidrolitik substrat EC 5 Isomerase Pembenahan intramolekul yaitu perubahan isomerisasi dalam molekul EC 6 Ligase Dua satu AB BA dari substrat proses

RCOCOOH Dekarboksilase RCOH + CO


2

or [XABY] [A=B + XY]

Isomerase, mutase.

molekul X + Y+ ATP Sintetase XY + ADP + Pi oleh

bergabung bersama

sintesis obligasi

baru CO,

CS, CN atau CC X + Y+ ATP XY + ADP + Pi dengan simultan ATP rincian dari

Skema tata nama enzim dikembangkan mulai tahun 1955, ketika Kongres Internasional Biokimia di Brussels membentuk Komisi Enzim. Versi pertama diterbitkan pada tahun 1961. Edisi keenam saat ini, yang diterbitkan oleh International Union of Biokimia dan Biologi Molekuler pada tahun 1992, berisi 3196 enzim yang berbeda. 2. Pengertian enzim isomerase Dalam biokimia , isomerase adalah sebuah enzim yang mengkatalisis penataan ulang struktur isomer, sehingga isomerase mengkatalisis reaksi dalam bentuk AB dimana B merupakan isomer A. 3. Klasifikasi enzim isomerase Isomerase memiliki klasifikasi enzim EC sendiri: EC 5. Isomerase dapat diklasifikasikan ke dalam enam subkelas: EC 5.1 termasuk enzim yang mengkatalisis racemization ( racemase ) dan epimerization ( epimerase ). EC 5.2 termasuk enzim yang mengkatalisis isomerisasi dari isomer geometrik ( -trans isomerase cis ). EC 5.3 mencakup intramolekul oxidoreductase. EC 5.4 mencakup intramolekul transferase ( mutase ). EC 5.5 termasuk intramolekul liase.

EC 5.99 mencakup isomerase lainnya (termasuk topoisomerase ).

B. Pembahasan 1. Pengertian enzim fosfogliserat mutase Enzim fosfogliserat mutase (PGM) merupakan salah satu contoh enzim dari golongan isomerase. Enzim ini memiliki EC number 5.4.2.1 dengan klasifikasi sebagai berikut : 5. Isomerase 5.4 Intramolekul transferase 5.4.2 Fosfotransferase (fosfomutase) 5.4.2.1 Fosfogliserat mutase Nama sistematis dari enzim ini adalah D-fosfogliserat 2,3-

fosfomutase. Enzim fosfogliserat mutase juga memiliki nama lain yaitu sebagai berikut :

Fosfogliserat fosfomutase Fosfogliseromutase Gliserat fosfomutase (kofaktor difosfogliserat) Monofosfogliserat mutase Monofosfogliseromutase Difosfoglikomutase Difosfogliserat mutase Bisfosfogliseromutase; Grip mutase; MPGM; PGA mutase; PGAM-i; PGAM; PGAM-d; PGM Enzim fosfogliserat mutase ini merupakan enzim yang mengkatalisis

langkah 8 dari proses glikolisis . Enzim ini mengkatalisis transfer internal dari sebuah gugus fosfat dari C-3 ke C-2 yang menghasilkan konversi 3-

fosfogliserat (3PG) menjadi 2-fosfogliserat (2PG) melalui bisfosfogliserat antara 2,3. Karena berperan dalam proses glikolisis, maka dapat dipastikan enzim ini bekerja dimana proses glikolisis itu sendiri berlangsung yaitu di sitosol seluruh sel.

Gambar 1. Proses Glikolisis

Enzim fosfogliserat memiliki substrat yaitu 2-Fosfo-D-gliserat, dengan produknya 3-Fosfo-D-gliserat. Hal ini bertolak belakang dengan proses glikolisis dimana yang menjadi substrat adalah 3-Fosfo-D-gliserat dan sebagai produknya adalah 2-Fosfo-D-gliserat. Hal ini dapat

dijelaskan karena reaksi katalisis oleh enzim fosfogliserat mutase terjadi dalam dua arah atau reversibel.

Gambar 2. 2-Fosfo-D-gliserat

Gambar 3. 3-Fosfo-D-gliserat

Fosfogliserat mutase ada terutama sebagai dimer dari dua subunit yang identik atau berkaitan erat dari sekitar 32kDa. Pada mamalia, sub-unit enzim tampak baik dalam bentuk derivat otot (m-type) maupun jaringan lain (b-tipe untuk otak dimana b-isozim awalnya terisolasi). Sebagai dimer, enzim memiliki 3 isozim tergantung pada bentuk subunit yang menyusun seluruh molekul (mm, bb atau mb). Mm-isozim ditemukan terutama di otot polos hampir secara eksklusif. Mb-isozim ditemukan dalam otot jantung dan otot rangka dan bb-isozim yang ditemukan di seluruh jaringan. Sementara ketiga isozim dapat ditemukan dalam jaringan mana saja, distribusi di atas didasarkan pada prevalensi di masing-masing isozim. Enzim fosfogliserat mutase 1 (PGAM1/otak) dikendalikan gen kromosom 10. Sedangkan

fosfogliserat mutase 2 (PGAM2/otot) dikendalikan gen yang berada pada kromosom 7. 2. Fungsi enzim fosfogliserat mutase Enzim fosfogliserat mutase memiliki fungsi mengkatalis proses transfer internal dari sebuah gugus fosfat dari C-3 ke C-2 atau sebaliknya pada beberapa proses : Glikolisis Metabolisme metana Jalur metabolik Biosintesis metabolit sekunder Metabolisme mikroba di lingkungan yang beragam. Reaksi yang terjadi yaitu : 2-Fosfo-D-gliserat <=> 3-Fosfo-D-gliserat

Gambar 4. Reaksi fosfogliserat mutase

3. Cara kerja enzim fosfogliserat mutase Fosfogliserat mutase adalah enzim transferase, efektif mentransfer gugus fosfat (HPO 3 2 -) dari karbon-3 3-fosfogliserate ke karbon- 2 membentuk 2-fosfogliserat . Reaksi ini melibatkan dua kelompok fosforil terpisah dan fosfat terakhir pada karbon- 2 tidak sama dengan fosfat yang dihapus dari karbon-3. Pada awal reaksi , situs aktif berisi kompleks fosfohistidin yang dibentuk oleh fosforilasasi dari residu histidin spesifik.. Ketika 3-fosfogliserat memasuki situs aktif , kompleks fosfohostidin diposisikan untuk

10

memfasilitasi transfer fosfat dari enzim ke substrat karbon-2 menciptakan intermediet 2,3-bisfosfogliserat. Defosforilasasi dari enzim histidin mengaktifkan perubahan alosterik lokal pada konfigurasi enzim yang sekarang meluruskan kelompok substrat 3- C fosfat dengan situs aktif histidin enzim dan memfasilitasi transfer fosfat mengembalikan enzim pada keadaan awal terfosforilasi dan melepaskan produk 2-Fosfogliserat .

Gambar 5. Mekanisme reaksi enzim fosfogliserat mutase

4. Cara mendapatkan enzim fosfogliserat mutase Enzim Fosfogliserat mutase didapatkan dari isolasi enzim dari ragi dan otot kelinci membentuk fosfoenzim. 5. Defisiensi enzim fosfogliserat mutase pada manusia Pada manusia, defisiensi dalam fungsi fosfogliserat mutase hadir sebagai miopati metabolik dan merupakan salah satu dari banyak bentuk sindrom yang dahulu disebut distrofi otot. Disfungsi dalam kegiatan
11

fosfogliserat mutase adalah gangguan genetik autosom resesif dengan gejala mulai dari yang ringan sampai yang sedang, tidak dianggap mengancam nyawa dan dapat diatur dengan perubahan gaya hidup. Gejalanya adalah intoleransi dalam pengerahan tenaga fisik atau aktivitas, kram dan nyeri otot. Kelemahan permanen jarang terjadi. Penyakit ini tidak progresif dan memiliki prognosis yang sangat baik.

12

BAB III PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut : 1. Enzin fosfogliserat termasuk enzim isomerase karena enzim tersebut menata ulang struktur isomer. 2. Enzim fosfogliserat mutase mengkatalis transfer internal dari gugus fosfat dari karbon 3 ke karbon 2 atau sebaliknya.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://web.virginia.edu/Heidi/chapter19/chp19frameset.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Phosphoglycerate_mutase http://www.genome.jp/dbget-bin/www_bget?enzyme+5.4.2.1 http://en.wikipedia.org/wiki/Chromosome_10_%28human%29 http://en.wikipedia.org/wiki/Chromosome_7_%28human%29 http://www.genome.jp/keggbin/search_brite?option=a&search_string=5.4 2.1 http://www.genome.jp/dbget-bin/www_bget?reaction+R01518+R01662

14

Anda mungkin juga menyukai