Anda di halaman 1dari 21

Indonesia Tak Tergoyahkan, Thailand Geser Vietnam Kris Fathoni W detiksport

Jakarta - Indonesia kembali menjadi peraih terbanyak medali emas SEA Games XXVI pada hari Minggu (20/11/2011). Kalau Indonesia bergeming di puncak klasemen, di posisi dua Thailand berhasil menggeser Vietnam. Total 16 keping emas dikumpulkan para atlet 'Merah Putih' hari ini. Dengan tambahan 19 medali perak dan 12 perunggu, Indonesia berhasil mengoleksi total 47 medali. Dengan tambahan medali tersebut, Indonesia bertengger di pucuk klasemen dengan 155 medali emas, 131 perak, dan 116 perunggu. Total medali Indonesia sejauh ini adalah 402 keping. Sementara tambahan sembilan medali emas pada hari ini membuat Thailand berhasil menyudahi hari dengan duduk di posisi dua, yang sehari sebelumnya ditempati Vietnam, sebagaimana dicatat situs resmi SEA Games. Raihan Medali Indonesia di hari Minggu (20/11): 16 emas; 19 perak; 12 perunggu; Total medali 47

Senin, 21/11/2011 16:46 WIB

Sinta Gagal, Sinta Menangis


Mohammad Resha Pratama - detiksport

(detiksport/Resha Pratama)

Palembang Sinta Darmariani gagal mempersembahkan medali emas di cabang angkat besi putri. Airmata kekecewaan pun tumpah dari lifter berusia 25 tahun itu. Dalam final angkat besi yang digelar, Senin (21/11/2011) siang WIB, Sinta hanya mampu mengumpulkan total angkatan berat 218 kg. Ia harus mengaku keunggulan lifter asal Thailand, Wiriya Suwannaratana, dengan total angkatan berat 232 kg. Kekecewaan tak bisa disembunyikan Sinta usai pertandingan. Seperti tak kuat menahan emosi, ia menangis sebelum pengalungan medali. "Saya kecewa karena angkatan di 138 kg gagal, Saya minta maaf karena hanya mampu mempersembahkan perak," keluh Sinta. "Saya sebenarnya tidak ditargetkan apapun. Tapi saya ingin berusaha semaksimal mungkin untuk meraih emas namun sayangnya gagal," lanjutnya. Lebih lanjut Sinta berjanji untuk memperbaiki penampilannya kali ini, demi targetnya untuk ikut Olimpiade di London tahun depan. "Untuk ke depannya saya ingin berlatih lebih baik lagi dan bersiap untuk kejuaraan di Korea tahun depan untuk masuk Olimpiade," tuntasnya.

Senin, 21/11/2011 14:23 WIB

Juara Umum SEA Games, Indonesia Langsung Fokus Olimpiade


Mohammad Resha Pratama detiksport

detikSport

Palembang - Indonesia sudah memastikan menjadi juara umum SEA Games XXVI. Selanjutnya, atlet-atlet yang berlaga di event ini akan dipersiapkan untuk berpartisipasi di Olimpiade 2012. Hingga Senin (21/11/2011) siang WIB, kontingen Indonesia sudah mengumpulkan 155 emas, 133 perak dan 120 perunggu. Jumlah tersebut melebihi jumlah minimal yang dibutuhkan untuk menjadi juara umum, sebagaimana pernah disebut Ketua Umum KONI/KOI, Rita Subowo, yakni 135 medali emas. Sukses menjadi juara umum merupakan yang pertama diraih Indonesia sejak tahun 1997 lalu, ketika Jakarta jadi tuan rumah. Total Indonesia telah menjadi juara umum sebanyak sembilan kali, unggul jauh atas Thailand yang lima kali jadi juara. "Alhamdulillah kita mampu juara umum. Apalagi di tengah kondisi bangsa seperti ini. Terima kasih kepada para atlet, pelatih, pemerintah, Prima, KONI Provinsi yang memberikan putra-putri terbaik dan semua pihak lainnya," sahut Rita Subowo di Palembang. Meski baru meraih sukses jadi juara umum, atlet-atlet Indonesia harus langsung mempersiapkan diri menghadapi event yang lebih besar. Salah satunya adalah Olimpiade 2012 yang akan dilangsungkan di London, Inggris. "Latihan tetap berjalan seperti biasa karena banyak event yang musti dihadapin. Tahun depan ada Olimpiade dan ABG (Asian Beach Games). Tahun 2013 ada SEA Games dan Olympic Islamic Solidarity Games. Tahun 2014 Asian Games." "Insya Allah kami siap dan bisa (mempertahankan gelar juara umum di SEA Games XXVII)," tuntas Rita optimistis.

Senin, 21/11/2011 05:27 WIB

Menanti Gelar Juara Umum yang 'Komplet'


Mohammad Resha Pratama detiksport

Jakarta - Di atas kertas, Indonesia sudah menjadi juara umum SEA Games XXVI. Kini tinggal menanti 'Merah Putih' ditahbiskan sebagai juara umum secara "komplet". Dengan torehan medali emas sampai dengan hari Minggu (20/11/2011), Indonesia dipastikan takkan terkejar oleh para pesaingnya. Indikasi itu bahkan sudah tersirat sejak sehari sebelumnya. Dengan segala masalah yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, prestasi itu jelas membanggakan, terlebih ini membuktikan bahwa 'Merah Putih' masih punya taring di dunia olahraga Asia Tenggara. "Alhamdulillah kita mampu juara umum. Apalagi di tengah kondisi bangsa seperti ini. Terima kasih kepada para atlet, pelatih, pemerintah, Prima, KONI Provinsi yang memberikan putra-putri terbaik dan semua pihak lainnya," ujar Ketua KON/KOI Rita Subowo di Kompleks Jakabaring, Palembang. "Kemenangan ini untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kemenangan ini jangan hanya kemenangan sesaat, jangan cepat puas. Harus bisa menjadi lebih baik lagi di event selanjutnya," sambung Tono Suratman selaku komandan Satlak Prima dan chief de mission Indonesia di SEA Games, saat ditemui terpisah di GOR Sriwijaya. Dengan keberhasilan saat ini, Indonesia berhasil menjaga tradisi juara ketika menjadi tuan rumah SEA Games (1979, 1987, dan 1997). "Indonesia 14 tahun tidak pernah menggelar SEA Games, animo masyarakat sungguh tinggi. Dan itu terbayar tuntas dengan gelar juara umum ini," lugas Tono. Namun demikian, mengingat bahwa Indonesia juga harus berpuasa selama 14 tahun demi bisa menjadi juara umum lagi, faktor pembinaan agar capaian positif sekarang bisa diteruskan di gelaran-gelaran mendatang pun harus jadi perhatian. "Harus waspada untuk tidak kecolongan lagi dan meningkatkan kemampuan para atlet kami. Jadi semua

harus ada kesinambungan antara SDM, pendanaan, dan juga pembinaan. Kami semua harus bisa mempertahankan prestasi ini. Mudah-mudahan kami bisa melakukannya," ujar Tono. Dengan predikat juara umum di tangan, kini niscaya setidaknya ada dua hal yang dinanti publik Tanah Air. Yang pertama adalah penobatan gelar tersebut di penutupan SEA Games, Selasa (22/11), agar dapat resmi berpesta, dan kemenangan timnas sepakbola di final sehari sebelumnya agar pesta kian bergelora. Bicara prestasi, belum satu kali pun 'Garuda Muda' bisa meraih medali emas semenjak cabang olahraga (cabor) SEA Games menjadi turnamen U-23 pada tahun 2001 lalu. Bahkan kali terakhir medali emas dapat digondol pun terjadi pada tahun 1991 silam. Sungguh sebuah paceklik panjang. Muncul sejumlah pendapat bahwa gelar juara umum SEA Games takkan lengkap dan terasa hambar jika kesuksesan itu tidak dibarengi dengan menjuarai cabor sepakbola. Boleh setuju, boleh tidak. Yang pasti kini Indonesia berpeluang membuat kesuksesan SEA Games XXVI kian komplet dengan menyabet satu keping medali emas dari sepakbola. Tentu jika bisa mengalahkan Malaysia di final, Senin (21/11) ini. Semangat Indonesia! Semangat 'Garuda Muda'!

Senin, 21/11/2011 00:04 WIB

Voli Putra Indonesia Akui Keunggulan Thailand


Mohammad Resha Pratama detiksport

Palembang - Indonesia harus merelakan medali emasnya hilang ke tangan tim voli putra Thailand. Diakui memang 'Negeri Gajah Putih' bermain lebih baik dari mereka. Indonesia adalah pemegang dua medali emas di SEA Games 2007 dan 2009 pada cabang Voli Indoor Putra. Di dua partai final terdahulu, Indonesia mengalahkan Thailand. Kini tentunya ada harapan Indonesia mampu mengulang prestasi tersebut, meskipun dalam lima bulan terakhir, 'Merah Putih' selalu kalah dari rivalnya itu. Dan misi mempertahankan medali emas ketiga beruntun pun gagal, setelah pada partai final di GOR Sriwijaya, Minggu (20/11/2011) malam WIB, Indonesia kalah tiga set langsung, 23-25, 17-25 dan 19-25. Kegagalan untuk Indonesia dan keberhasilan untuk Thailand yang mendominasi di cabang ini, baik putra maupun putri. "Thailand lebih bagus dari kita. Harusnya kita ambil set pertama tapi gagal. Block dan penyerangan Thailand lebih rapih dari kita, Thailand memang lebih bagus dari kita," ujar asisten pelatih, Dadang Sudrajat, usai pertandingan. "Pembinaan kita terlalu telat. Walaupun Thailand tim muda tapi mereka terbentuk dari 2007. Mereka jauh lebih solid. Kita baru terbentuk beberapa sebelum SEA Games," sambungnya. Terakhir, Dadang menyoroti terlalu banyaknya kompetisi antarklub voli di Indonesia, yang membuat tim Indonesia kekurangan waktu untuk berlatih bersama jelang SEA Games ini. "Kompetisi di dalam negeri menggangu persiapan tim, sehingga waktu berkumpul anak-anak belum cukup," tuntasnya.

Senin, 21/11/2011 17:22 WIB

Atlet Terima Bonus 24 November


Taufik Wijaya detiksport

Palembang - Pemerintah sudah menetapkan tanggal untuk memenuhi janji mereka memberi bonus uang jutaan rupiah pada para penyumbang medali buat Indonesia di SEA Games XXVI, yaitu pada 24 November. "Ya, bonus akan diberikan pada 24 November 2011, mungkin di Cibubur," ujar Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo saat jumpa pers di Media Centre SEA Games XXVI di Jakabaring, Palembang, Senin (21/11/2011). Untuk setiap peraih medali emas diberikan bonus Rp 200 juta, perak Rp 50 juta, dan perunggu Rp 30 juta. Pelatih yang atletnya mendulang emas berhak memperoleh hadiah Rp 50 juta, sedangkan yang anak didiknya mendapatkan perak dan perunggu masing-masing diberi Rp 30 juta dan Rp 15 juta. Pada kesempatan yang sama Rita juga meminta semua pihak untuk mendukung jalannya penutupan SEA Games XXVI di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Selasa (22/11/2011). "Mari kita berdoa bersama agar Tuhan mengabulkan doa kita semoga besok hujan tidak turun. Saya kemarin sulit membaca teks, sebab kertas (teks sambutan -- red) saya terkena rintik hujan," tuturnya. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan SEA Games XXVI, termasuk pers yang telah memberikan kritik dan saran, sehingga panitia mengoptimalkan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara ini berjalan secara baik. Menurut Rita, pada upacara penutupan nanti tidak akan ada kepala negara dari negara-negara peserta. Yang akan menutup perhelatan adalah Wakil Presiden RI Boediono. "Kita memang tidak meminta khusus kepada mereka untuk menghadiri penutupan SEA Games ini," kata Rita. Mengantisipasi persoalan tiket, seperti yang terjadi pada acara pembukaan, Rita menjelaskan pihaknya akan mengupayakan hal yang terbaik. "Semoga semuanya berjalan lancar dan sukses," ujarnya.

Minggu, 20/11/2011 22:50 WIB

Tim Basket Indonesia Dapat Perunggu, Filipina Juara


Rossi Finza Noor detiksport

Jakarta - Tim basket putra Indonesia mendapatkan medali perunggu setelah mengalahkan Malaysia di perebutan tempat ketiga. Sementara itu, Filipina tampil sebagai juara. Pada pertandingan yang berlangsung di Britama Arena Sports Mall, Kelapa Gading, Minggu (20/11/2011), Indonesia yang tampil dominan sejak kuarter pertama mengakhiri perlawanan Malaysia dengan skor 78-54. Andi 'Batam' Poedjakesuma dkk. mengakhiri paruh pertama dengan skor 39-30 setelah sebelumnya unggul 25-12 di kuarter pertama. Malaysia sempat berusaha mengejar di kuarter ketiga, namun Indonesia tetap tampil tenang dan mempertahankan keunggulan di akhir kuarter ketiga; 61-48. Dalam kedudukan tersebut, Indonesia mampu terus mempertahankan keunggulan sampai akhirnya meraih kemenangan. Sebelumnya, tim basket putra Indonesia gagal melaju ke final setelah dikalahkan Thailand 62-65. Target untuk mencapai emas pun akhirnya gagal. "Saya bangga dengan para pemain. Mereka bisa bangkit dari kekalahan kemarin. Hari ini mereka menampilkan permainan terbaik. Pemain menunjukkan, mereka bermain pantang menyerah," ujar asisten pelatih Johannis Winar. Sementara itu, Filipina, sukses menundukkan Thailand untuk memastikan medali emas dalam genggaman mereka. Filipina terlalu tangguh untuk Thailand. Setelah unggul jauh 44-25 di akhir kuarter kedua, Filipina terus mempertahankan dominasi mereka sampai akhirnya bisa mendapatkan kemenangan dengan skor 85-57.

Selasa, 15/11/2011 02:19 WIB

SEA Games XXVI 'Bulutangkis Beregu Putri Indonesia Tidak Beruntung'

Jakarta - Tim bulutangkis putri Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand setelah kalah di ganda kedua. Kekalahan itu disebut Chtistian Hadinata bukan karena unforced error. Pada pertandingan penentuan, pertandingan keempat, tim beregu putri Indonesia menurunkan Vita Marissa/Lilyana Natsir untuk mendulang poin. Ketika itu, Indonesia tengah tertinggal 1-2 karena sebelumny Adrianti Firdasari takluk di tangan Intanon Ratnachok. Vita/Lilyana bertarung tiga set dengan Savitree Amitrapai/Saralee Thoungthongkam. Di set penentuan, Vita/Lilyana beberapa kali mendapatkan deuce sebelum akhirnya kalah 24-22 pada set tersebut. Medali emas pun terpasang di leher para pemain Thailand. "Kalau soal unforced error, saya pikir nggak juga. Karena kalau unforced error, ketinggalan poinnya pasti jauh. Tadi kita sempat dapat match point juga," ujar Christian, penanggung jawab tim ganda Indonesia, mengenai kekalahan itu. "Jadi, saya pikir, ini cuma soal tidak beruntung saja," simpulnya. Christian menyebut, andai Vita/Lilyana bisa menang, ia yakin Indonesia bisa menyabet emas. Pasalnya, ia yakin tunggal ketiga Bellaetrix Manuputy bisa mengalahkan Sapsiree Taerattanachai. "Tadi, perhitungan kami kalau kita kalah di tunggal kedua, yang ganjal itu di Vita/Butet (panggilan Lilyana). Jadi, tadinya yang diharapkan menentukan itu adalah di tunggal ketiga." "Satu poin bisa mengubah segalanya. Kalau tadi Vita sama Butet bisa menyamakan kedudukan 2-2 tadi, saya pikir tunggal ketiga kita punya peluang bagus untuk menang," tukasnya.

Minggu, 20/11/2011 22:45 WIB

Emas Ketiga dari Cabor Berkuda


Hendrik Raseukiy detiksport

Depok - Indonesia menambah emas di cabang olahraga (cabor) berkuda SEA Games XXVI. Emas ketiga dari cabor itu lahir di nomor dressage (tunggangserasi) individual. Di nomor tersebut, Larasati Gading menjadi peraih medali emas, usai mengungguli Alvaro Menayang dan atlet Thailand Pankinee Pantapa, Minggu (20/11/2011). Kebehasilan Larasati Gading memang sudah diprediksi sejak kemarin ketika di babak I meraih skor tertinggi (69.868). Hari ini ia meraih point 72.094, untuk menjadikan total poinnya 141.962. "Saya dan Alvaro sangat bersyukur. Alhamdulillah saya dapat mengharumkan nama bangsa di cabang berkuda. Kepada semua pihak yang telah nendukung saya ucapkan banyak terima kasih," ujar Larasati dalam temu wartawan. Sampai hari ini dari cabor berkuda Indonesia sudah meraih 3 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Pada hari Senin, Senin (21/11/2011), masih ada satu kategori lagi yang akan dipertandingkan di cabor ini yaitu jumping individual. "Mari kita dukung agar atlit berkuda kita esok bisa kembali berjaya," tegas Deputi I Inasoc Pusat Mayjen (Purn) Marinir Joko Pramono.

MAKNA LAMBANG/SIMBOL SEA GAMES

Makna warna hijau = Melambangkan kekayaan pada daratan Indonesia Makna warna biru = Melambangkan kekayaan pada wilayah laut Indonesia Makna kepala garuda = Melambangkan semangat perjuangan

MASKOT SEA GAMES

Modo-Modi (Sumber: Aditya Sani)


Indonesia SEA Games Organizing Committee resmi meluncurkan maskot SEA Games 2011 Jakarta dan Palembang Modo-Modi di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Senin (25/4). Modo-Modi tidak lain adalah binatang asli Indonesia yaitu Komodo dan merupakan kadal terbesar di dunia. Peluncuran ini juga bertepatan dengan 200 hari sebelum pelaksanaan event olahraga terbesar di Asia Tenggara itu. Peluncuran maskot disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng, Ketua KONI/KOI Rita Subowo, Ketua INASOC Rahmat Gobel, Wagub DKI Prijanto, Ketua KONI Sumatra Selatan Mudai Maddang, para undangan dan perwakilan atlet. Sudah saatnya menyatukan tekad untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu-tamu Asia Tenggara. Indonesia Bisa!, kata Menpora Andi Mallarangeng. Pernyataan yang sama juga dikatakan Ketua INASOC Rahmat Gobel. Menurut dia, perlu kerja sama dengan semua pihak agar SEA Games di Tanah Air bisa berjalan sukses seperti yang diharapkan. Menyukseskan SEA Games bukan hanya tugas Menpora, KONI dan INASOC tapi tugas kita semua, Bangsa dan Negara Indonesia. Saatnya kita bersatu demi kejayaan Merah Putih, katanya. Pada peluncuran maskot ini selain dilakukan acara seremonial juga dimeriahkan oleh penyanyi dan grup band yang telah punya nama di Tanah Air di antaranya The Cangcuters, Vidy Aldiano, Bagindas, Yovie and Nuno, Delon dan Judika. Peluncuran maskot Modo-Modi selain dilakukan di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah (TMII) juga dilakukan di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta serta di Palembang. SEA Games 2011, 11-25 November dilakukan di dua tempat yaitu Jakarta dan Palembang dan diikuti oleh atlet-atlet dari 11 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina dan Timor Leste. Jumlah cabang olahraga yang dipertandingan sebanyak 43 cabang. Dari jumlah itu Palembang yang juga menjadi tempat pembukaan dan penutupan SEA Games akan menggelar 22 pertandingan cabang dan Jakarta 22 cabang (sepak bola dilakukan di dua tempat) Dari 43 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada SEA Games XXVI ini ada dua cabang yang baru dipertandingkan di Indonesia yaitu Vovinam dan Pentaque. Kedua cabang ini akan dipertandingkan terpisah yaitu di Jakarta dan Palembang.

Minggu, 20/11/2011 06:29 WIB

SEA Games XXVI Suka Duka Penarik Becak di Jakabaring


Mohammad Resha Pratama detiksport

Palembang - Tukang becak yang berseliweran di Jakabaring Sport City menjadi pemandangan unik selama SEA Games XXVI berlangsung. Kisah suka dan duka pun mereka sudah rasakan selama berada di sana. Becak jadi salah satu angkutan selain bus dan angkot yang bisa digunakan untuk mengitari luasnya komplek JSC. Mereka diperuntukkan untuk ofisial, atlet, media dan bahkan penonton yang ingin pindah dari satu venue ke venue lainnya. Keberadaan tukang becak sendiri di JSC sudah ada sejak dua hari sebelum pembukaan SEA Games dan karena jumlahnya sekitar 300 orang, maka para penarik becak paling mudah ditemui di sudut-sudut komplek olahraga terbesar di Palembang itu. Namun bukan berarti para pengunjung mudah untuk menaiki becak itu, karena prioritas utama tetap pada atlet, ofisial dan media yang mempunyai ID-Card. Tapi tak jarang juga mereka mengangkut penonton. Sayang terkadang tukang becak tersebut terlihat malas-malasan untuk mengangkut penumpang. Ada saja alasannya, mulai dari sedang istirahat, tidak beroperasi atau apapun alasan yang akhirnya membuat penumpang jadi mengurungkan niatnya. Mungkin ingin dilakukan karena para tukang becak merasa mereka seperti "sapi" yang selalu diperah dan tak mengenal kata istirahat. "Di sini kami seperti sapi mas, selalu bekerja dan tidak ada istirahatnya gitu. Baru selesai makan langsung narik penumpang. Kalo hari biasa, meski cuma dapat Rp 50 ribu namun kami santai kerjanya," tutur seorang penarik becak, Madi, kepada detikSport. "Kami di sini mulai bekerja mulai pukul 08.00 WIB pagi sampai pukul 21.00 WIB malam. Kami disediakan makan dua kali, siang dan malam," sambungnya. Selama 11 hari hingga tanggal 22 November, para tukang becak itu mendapat upah Rp 200 ribu per harinya. Awal mereka bisa mengoperasikan becak adalah mengikuti seleksi yang diadakan panitia lokal setempat.

SEA Games XXVI

Akhir Pekan, JSC Jadi Tujuan 'Piknik'


Taufik Wijaya - detiksport

Jakarta - Sepanjang Sabtu dan Minggu ini jumlah penonton yang mendatangi Jakabaring Sport City mengalami lonjakan cukup besar. Ribuan warga berbondong-bondong datang ke JSC, nonton SEA Games sekaligus wisata. Berdasarkan pantauan detikSport dalam dua hari terakhir ini, penonton beragam pertandingan yang digelar di JSC memang terus bertambah. Padahal beberapa cabang olahraga sudah tak lagi dipertandingkan karena sudah tuntas kompetisinya. Ramainya pengunjung JSC di akhir pekan bisa terlihat dari tepian Jalan Gubernur H.A Bastari yang dijadikan tempat parkir mobil dan sepeda motor. Bahkan kendaraan pribadi sampai memenuhi halaman sejumlah kantor pemerintah atau rumah penduduk. Sementara lapangan parkir yang disediakan panitia pelaksana sejak pagi sudah dipadati kendaraan. "Kami sengaja datang ke sini. Rencananya kami mau nonton penutupan SEA Games XXVI, kata Sarimin, warga Tulungselapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Minggu (20/11/2011). Sarimin datang bersama istri, tiga anaknya, serta ibunya. "Ya, ke sini bawa mobil dewek (sendiri, red). Kami terpaksa numpang di rumah saudara, sebab hotel sudah penuh semua," kata petani kelapa sawit ini. Bagaimana dengan sekolah anak-anaknya? "Yang sekolah baru yang besar, ya, libur dululah. Ibunya juga ngajar, juga ikut libur," kat Sarimin. Saat makan siang, dan hujan turun, keluarga ini membentangka tikar di teras venue tenis, yang tak lama kemudian mereka pun makan, layaknya tengah berpiknik. Di atas tikar itu terhidang nasi putih beserta lauk-pauknya. Sarimin bukan satu-satunya keluarga yang berpiknik di Jakabaring, karena ada puluhan keluarga lain yang juga menggelar alas duduk dan menikmati makan siang bersama keluarga serta rekan-rekannya. Di venue Dempo dan Akuatik terlihat jelas situasi seperti ini. "Ya, buat berhemat, dik. Sebab katanya harga makanan di sini mahal-mahal," kata Maimun, warga Pulaurimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Karena baru sekali menyaksikan pertandingan olahraga, banyak di antara mereka yang tidak mengetahui aturan dan tata tertin penonton di dalam venue. Salah satunya sampai membuat petenis Thailand yang tengah menjalani final melontarkan protes. "Kami baru kali inilah nonton tenis. Kami dak tahu kalau pemain tengah servis, penonton harus tenang," kata Sarimin.

SEA Games XXVI Jadi Top Skorer, Wanggai?

Jakarta - Status top skorer di cabang sepakbola SEA Games mungkin tak punya gengsi terlalu tinggi. Tapi kesempatan tersebut tentu tak akan dilepaskan Patrich Wanggai, yang bisa mewujudkannya dalam laga final kontra Malaysia. Pencetak gol terbanyak cabang olahraga sepakbola di SEA Games XXVI saat ini masih dimiliki Lamnao Singto. Pesepakbola asal Laos tersebut total melesakkan enam gol, sebelum negaranya terdepak di fase grup. Wanggai saat ini duduk di posisi dua, dengan total telah membuat lima gol. Striker Persidafon Dafonsoro itu berdiri sejajar dengan striker Vietnam, Nguyen Van Quyet. Peluang Wanggai menambah jumlah golnya dan mengukuhkan diri sebagai top skorer terbilang besar. Pesepakbola kelahiran Nabire, Papua, 27 Juni 1988 itu tampil sangat impresif di sepanjang SEA Games ini. Faktanya, setiap kali dimainkan oleh Rahmad Darmawan, Wanggai selalu mampu membayar kepercayaan itu dengan mencetak gol. Berturut-turut dia menjebol gawang Timor Leste, Kamboja (dua gol), Singapura, Thailand dan Vietnam. Itu artinya, dari seluruh tim yang dihadapi Indonesia, cuma gawang Malaysia yang belum dibobol mantan pemain Perseman Manokwari tersebut. Wanggai memang tak bisa melakukan itu karena dia diistirahatkan RD saat 'Garuda Muda' dikalahkan 'Harimau Malaya Muda'. Membobol gawang Malaysia berpeluang dilakukan Wanggai dalam laga final, Senin (21/11/2011) malam nanti. Jika tidak mengalami cedera dia hampir dipastikan dimainkan sebagai starter, di mana dia akan punya kesempatan mengukuhkan dirinya jadi pemain tersubur SEA Games XXVI. Sebuah raihan yang semoga bisa diikuti dengan sukses meraih medali emas.

Hantam Vietnam 4-1, Myanmar Dapat Perunggu

detikSport/Meylan Fredy

Jakarta - Myanmar memetik kemenangan besar saat menghadapi Vietnam di perebutan tempat ketiga cabang sepakbola SEA Games XXVI. Menang 4-1, Myanmar pun berhak atas medali perunggu. Keberhasilan Myanmar memetik kemenangan telak terbilang mengejutkan. Sebelum SEA Games dimulai Vietnam adalah kandidat kuat peraih emas terkait statusnya sebagai salah satu kekuatan di Asia Tenggara. Namun di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011) sore WIB, Myanmar berhasil membuktikan kalau mereka tak bisa dipandang remeh lagi. Skor 4-1 di akhir laga menunjukkan hal tersebut. Lebih banyak ditekan sepanjang babak pertama, Myanmar justru unggul lebih dulu melalui tendangan bebas Kyaw Zeyar Win di menit 34. Skor berubah menjadi 2-0 setelah Pyae Phyoe Oo merobek gawang Vietnam di awal babak kedua. Sebuah gol bunuh diri yang dibuat Ngo Hoang Thinh pada menit 71 membuat Vietnam makin tenggelam. Tujuh menit sebelum laga tuntas skor berubah menjadi 4-0, kali ini Kyaw Ko Ko yang menggetarkan gawang kiper Nguyen Tuan Manh. Vietnam bisa mencetak gol hiburan saat laga tersisa empat menit. Dari tendangan bebas di dekat kotak penalti, Lam Anh Quang menyepak bola dengan keras ke dalam gawang dan mengubah kedudukan menjadi 4-1.

Suporter Mulai Merahkan GBK, Tiket Habis

(detiksport/Meylan Ismawan)

Jakarta - Suporter Indonesia mulai menyerbu Gelora Bung Karno tempat pertandingan final sepakbola SEA Games XXVI antara Indonesia dan Malaysia. Sebagian di antara mereka harus kecewa karena belum punya tiket. Meski pertandingan baru akan kick-off pada pukul 19.30 WIB, suporter telah mendatangi GBK sejak pagi. Mereka beratribut merah-merah khas timnas Indonesia. Di antara puluhan ribu suporter yang sudah menyemut di sekitar GBK, ternyata tak semuanya sudah memegang tiket. Sebagian di antaranya masih harus berjuang memburu tiket tersisa. Namun, sepertinya mereka tak bisa lagi membeli tiket di loket resmi karena persediaan tiket di sana sudah ludes. Alhasil, mencari calo-calo yang berkeliaran di sekitar GBK pun jadi pilihan. "Saya sudah antre sejak jam 10.00 WIB, tapi semua sudah habis. Saya cari calo pun juga sulit," aku Faris, seorang calon penonton. Berbeda dengan Faris, seorang penonton lain, Lia, lebih beruntung. Gadis berjilbab berhasil mendapatkan satu tiket kategori 2 dari tangan seorang calo. "Saya beli kategori 2, harganya Rp 190 ribu. Padahal, harga resminya Rp 100," katanya. Pengamanan Libatkan Polisi Berkuda Untuk laga final hari ini, jumlah aparat keamanan yang dikerahkan mencapai 5.500 personel. Sebagian besar berasal dari Polri, ditambah personel TNI dan Satpol PP. "Dari TNI 200, satpol PP 500. Ada juga dari Brimob, Samapta, Intel. Ada penambahan 2.500 personel untuk mengantisipasi karena ini final," jelas Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol. AR. Yoyol. Yang cukup menarik perhatian calon penonton adalah kehadiran empat polisi berkuda yang berpatroli di sekitar GBK. Mereka yang berasal dari Direktorat Polisi Satwa ini ikut dilibatkan dalam pengamanan pertandingan.

SEA Games XXVI Wanggai dan Tibo Akan Jadi Kunci

Jakarta - Indonesia akan melawan Malaysia di babak final SEA Games XXVI Senin (21/11) malam nanti. Duet penyerang Patrich Wanggai dan Titus Bonai diprediksi akan menjadi penentu hasil pertandingan. Adalah pelatih Mundari Karya yang mengungkapkan perkiraan tersebut. Menurut mantan asisten pelatih timnas senior Indonesia itu, Wanggai dan Tibo --panggilan Titus Bonai -- adalah kunci serangan "Garuda Muda". "Hasil pertandingan nanti tergantung Wanggai dan Tibo. Keduanya tajam dan tampak padu mengisi lini depan tim nasional," sebut Mundari saat dihubungi Detiksport via telepon. Lebih lanjut eks pelatih timnas U-16 yang kini menukangi PSPS Pekanbaru itu mengatakan, aksi individu dua pemain Papua itu akan menjadi cara paling efektif untuk memprovokasi pemain belakang tim "Harimau Malaya". "Kemampuan dribling dua pemain itu akan menjadi provokasi positif bagi pemain belakang Malaysia. Dengan benyaknya pelanggaran di sekitar kotak penalti lawan akan jadi keuntungan buat kita," ungkapnya. Terkait dengan strategi Malaysia yang lebih mengandalkan serangan balik, Mundari memperingatkan lini belakang Indonesia untuk tidak kehilangan konsentrasi. Konsentrasi ini juga diperlukan untuk meredam kecepatan lini depan Malaysia yang dihuni Syahrul Azwari Ibrahim, dan Ahmad Fakri Saarani. "Untuk bisa meraih hasil maksimal pemain belakang jangan kehilangan konsentrasi. Mereka juga harus disiplin menjaga area pertahanannya untuk meredam kecepatan pemain-pemain Malaysia," saran dia. Pertandingan memperebutkan medali emas antara Indonesia dan Malaysia akan kickoff jam 19.30 WIB di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Di pertemuan pertama di fase grup, Indonesia kalah 01.

Menpora Ajak Suporter Indonesia Hormati Malaysia


Jakarta - Curhat dan keluhan warga Malaysia akan ulah suporter Indonesia selama SEA Games disikapi bijak Menpora Andi Mallarangeng. Suporter Indonesia, khususnya yang akan hadir di GBK menonton final sepakbola pun diajak bersikap ramah pada Malaysia. "Khusus utk pertandingan final sepakbola nanti malam, mari kita hormati tamu kita. Pada waktu lagu kebangsaan Malaysia dinyanyikan, mari kita berdiri menghormati. Kita tetap mendukung Timnas Garuda Muda dengan bersemangat, tetapi sportif," jelas Andi saat dihubungi detikcom, Senin (21/11/2011). Andi menjelaskan, pihaknya pun terus mengimbau masyarakat untuk menghormati tamu-tamu dari negara lain dengan keramahtamahan Indonesia. "Kita ingin menjadi tuan rumah yang baik bagi semua tamu kita. Mari kita berlaku sportif," jelasnya. Suporter Indonesia juga diajak menampilkan keramahtamahan Indonesia sebagai tuan rumah yang baik. Dukungan diberikan dengan semangat sportivitas. "Jangan mengganggu jalannya pertandingan. Kita ingin menjadi juara sejati," tegas Andi. Sebelumnya, dalam tulisan opini yang dipublikasikan di harian berpengaruh Malaysia The Star tergambarkan keluh kesah terhadap suporter Indonesia, sebagai tuan rumah SEA Games ke-26. Adalah Wong Chun Wai, warga Malaysia yang menyampaikan unek-uneknya dan dimuat di The Star pada 20 November 2011. Wong heran dengan sikap suporter Indonesia yang begitu mendiskriminasikan Malaysia di ajang SEA Games. Padahal jelas, Indonesia sudah unggul jauh di perolehan medali dengan 100 emas, sedang Malaysia saja hanya mendapat 40 emas dan jauh tertinggal. Tetapi tetap Malaysia diperlakukan berbeda dengan negara lain. "Seperti saat lagu kebangsaan Malaysia 'Negaraku' dikumandangkan. Suporter Indonesia menolak berdiri, bahkan menyembunyikan terompet," tulis Wong menyampaikan kekecewaannya.

Hasil Perolehan Medali Sea Games 2011


Pos. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Indonesia Thailand Vietnam Malaysia Singapore Philippine Myanmar Laos Kamboja Timor Leste Brunei Darussalam Negara 155 96 87 53 42 27 14 9 4 1 0 133 85 85 45 43 48 23 7 11 1 4 118 107 92 70 72 72 28 35 20 5 7

Anda mungkin juga menyukai