AL-IMAM AL-GHAZALL
Solat itu laksana neraca; karena itu barangsiapa yang menyempurnakan suatu neraca, maka ia akan disempurnakan. Barangsiapa yang mengerjakan shalat pada waktunya dan melengkapkan wudhunya, menyempurnakan ruku nya, sujudnya dan khusyu nya, maka shalat itu naik menjadi warna putih bersih seraya berkata Kiranya Allah SWT sebagaimana engkau telah menjagaku! . Dan barangsiapa tidak mengerjakan shalat tidak pada waktunya dan tidak melengkapkan wudhunya, tidak menyempurnakan ruku nya, sujudnya dan khusyu nya, maka shalat itu akan naik dengan warna hitam kusam seraya berkata Semoga Allah SWT menyianyiakan kamu sebagaimana kamu telah menyia-nyiakanku! . Sehingga ketika Allah SWT menghendaki, maka dilipatlah shalat itu sebagiamana dilipatnya pakaian yang sudah rusak dan ditamparkan ke muka orang tersebut . Barangsiapa yang mengerjakan shalat dua raka at, dimana ia tidak bicara dengan dirinya dalam dua raka at tersebut mengenai urusan dunia, maka niscaya diampuni dosanya (-dosa kecil-) yang telah lewat .
Larangan-larangan. Rasulullah SAW telah melarang hal-hal dibawah ini ketika kita mengerjakan shalat : 1. Shafan dan Shafad yang keduanya telah kami sebutkan dimuka; 2. Iq a yang menurut ahli lughat duduk diatas kedua pinggang, menegakkan kedua lutut dan meletakkan kedua tangan seperti duduknya anjing, sedang menurut ahli hadis adalah duduk di atas kedua betis dan tiada yang diatas lantai selain ujung jari-jari kaki dan kedua lutut: 3. Sadal; menurut ahli hadits adalah : Berselimut dengan kain dan memasukkan kedua tangan dari dalam, lalu ruku dan sujud dalam keadaan demikian itu. Cara begini adalah shalat orang-orang Yahudi. Karena itu, kita dilarang menyerupai mereka.
Baju kemeja juga juga searti dengan kain itu, maka tidak baik bila kita melakukan ruku dan sujud dengan keadaan kedua tangan berda didalam kemeja. Ada yang mengatakan arti Sadal adalah : meletakkan tengahan kain sarung diatas kepala dan melepaskan kedua pinggirnya dari kanan dan kiri tanpa meletakkkannya diatas kedua bahu. Arti pertama itu yang lebih mendekati kebenaran. 4. Kaff; yaitu mengangkatkan kain dari muka atau belakang apabila hendak bersujud. Dan terkadang Kaff ini terjadi pada rambut. Karena itu, janganlah seseorang mengerjakan shalat dalam keadaan menyanggul rambutnya. Larangan ini buat lelaki.