Anda di halaman 1dari 2

Hipovolemi Kehilangan cairan tubuh isotonik yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif

sama. Hipervolemi Suatu ketidakseimbangan yang mempengaruhi cairan ekstraselular, dimana terjadi pertambahan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama sehingga terjadi kelebihan volume ECF (extracellular fluid). Hiponatremi Keadaan ketika kadar natrium serum kurang dari 135 mEq/liter (normal : 140 5 mEq/liter). Dapat disebabkan oleh dua mekanisme primer, yaitu retensi air atau kehilangan natrium. Hiponatremi menunjukkan bahwa cairan tubuh diencerkan dengan kelebihan air yang relatif terhadap zat terlarut total. Hiponatremi umumnya berkaitan dengan hipoosmolalitas. Osmolalitas plasma yang rendah menyebabkan perpindahan air masuk ke dalam sel. Hipernatremi Keadaan ketika kadar natrium serum lebih tinggi dari 145 mEq/liter. Berkaitan dengan hiperosmolalitas karena garam natrium merupakan penentu utama dalam osmolalitas plasma. Peningkatan osmolalitas serum menyebabkan air berpindah dari ICF ke ECF sehingga terjadi dehidrasi dan penegerutan sel. Penyebab adalah kehilangan air yang melebihi kehilangan natrium atau penambahan natrium yang melampaui penambahan air. Hipokalemi Keadaan ketika kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq/liter. Nilai K+ serum tidak selalu mencerminkan kalium tubuh normal karena hanya 2% kalium tubuh berada dalam ECF. PH darah mempengaruhi K+ serum, setiap penurunan 0,1 unit pH, K+ serum meningkat sebanyak 0,5 mEq/liter dan setiap peningkatan 0,1 unit pH, maka K+ serum akan meningkat sebanyak 0,5 mEq/liter. Hiperkalemi Keadaan ketika kadar kalium serum lebih atau sama dengan 5,5 mEq/liter. Hiperkalemi akut dapat menyebabkan disritmia dan henti jantung. Hipokalsemia Konsentrasi serum kalsium lebih rendah dari normal, yang terjadi dalam beragam situasi klinis. Hiperkalsemia Keadaan kelebihan kalsium dalam plasma.

Hipomagnesemia Konsentrasi magnesium serum di bawah normal (normal : 1,5 2,5 mEq/liter). Hipermagnesemia Konsentrasi magnesium serum lebih besar dari normal. Kadar magnesium serum dpat tampak tinggi dan menjadi palsu bila spesimen darah dibiarkan mengalami hemolisis atau diambil dari ekstremitas dengan turniket yang sangat ketat. Hipofosfatemia Konsentrasi fosfor anorganik di bawah normal. Dapat terjadi selama pemberian kalori pada pasien dengan malnutrisi kalori protein yang parah. Paling mungkin untuk terjadi dengan masukan atau pemberian karbohidrat sederhana yang sangat banyak. Hiperfosfatemia Kadar fosfor serum lebih tinggi dari normal.

Anda mungkin juga menyukai