Anda di halaman 1dari 7

enin, 25 Juli 2011

Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi pada Balita


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kualitas manusia antara lain dipengaruhi oleh konsumsi pangan dan gizi. Dengan demikian konsumsi pangan dan gizi yang tidak cukup dapat menurunkan kualitas manusia. Penyakit defisiensi gizi timbul bila energi dan zat gizi tidak dikonsumsi dalam jumlah cukup untuk pertumbuhan dan untuk fungsi lainnya. Kurang Energi Protein (KEP) merupakan penyakit defisiensi gizi yang paling umum dijumpai di dunia pada tingkat sedang dan berat. Di beberapa negera, empat dari lima anak kecil mengalami gizi kurang pada beberapa tingkatan. Pada golongan anak yang berstatus gizi kurang memiliki risiko kematian yang tinggi dari pada anak yang berstatus gizi yang lebih baik. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan konsumsi sesuai dengan umurnya (R. Waba, 2000). Dampak yang lebih serius dari kekurangan gizi adalah timbulnya kecacatan, tinggi angka kesakitan dan terjadinya percepatan kematian (premature death). Pada usia balita sekitar 7,5 anak (36%) menderita KEP atau mengalami penghambatan pertumbuhan yang ditunjukan oleh berat badan lebih rendah dari standar menurut usia.

Diketahui bahwa 38,4 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, 50% dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan lain yang kurang dari kebutuhan sehari-hari. Menurut data sensus 2000 prevalensi KEP total pada balita mencapai 24,66% (BB<80% median BB/U) yang terdiri dari 7,53% gizi buruk dan 17.13% gizi kurang, sedangkan di Propinsi Lampung prevalensi KEP total pada tahun 2003 mencapai 29,3%. Untuk wilayah Tanggamus prevalensi KEP total pada tahun 2003 mencapai 26,3% gizi kurang. Di ZZZ terdapat 10 (3,78%) kasus KEP yang semuanya termasuk dalam kategori gizi kurang. Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita antara lain, perilaku, pengetahuan, kepercayaan dan nilai-nilai. Fenomena lain yang tampak pada saat peneliti melakukan pre survey adalah hamper sebagian ibu-ibu yang memiliki balita tidak mengerti tentang manfaat KMS atau pemantauan status gizi serta berat badan pada balitanya. Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi pada Balita di Posyandu ZZZ Tahun 2007 1.2 Identifikasi Masalah Peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Masih ditemukan adanya kejadian KEP total pada balita sebesar 29,6% di Propinsi Lampung pada taun 2003 2. Masih ditemukan adanya kejadian KEP total pada balita sebesar 26,3% di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2003 3. Masih ditemukannya kejadian KEP total pada balita sebesar 3,78% di ZZZ pada tahun 2006.

1.3 Masalah dan Permasalahan 1.3.1 Masalah Masalah dalam penelitian ini adalah masih ada kasus KEP di desa Bulukarto dan belum diketahuinya apakah terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi pada balita ZZZ tahun 2007? 1.3.2 Permasalahan

1.3.2.1 Bagaimanakah pengetahuan ibu tentang status gizi pada balita di ZZZ tahun 2007. 1.3.2.2 Bagaimanakah status gizi pada balita di ZZZ tahun 2007. 1.3.2.3 Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi pada balita di ZZZ tahun 2007. 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu dengan status gizi pada Balita di ZZZ Tahun 2007 1.4.2 Tujuan Khusus

1.4.2.1 Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang status gizi pada balita di ZZZ tahun 2007. 1.4.2.2 Untuk mengetahui status gizi pada balita di ZZZ tahun 2007. 1.4.2.3 Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi pada balita di ZZZ tahun 2007.

1.5 Manfaat Penelitian Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1.5.1 Bagi Institusi Pendidikan Sebagai dokumen dan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. 1.5.2 Bagi Petugas Kesehatan Untuk menambah wawasan bagi petugas kesehatan, khususnya bidan dalam memberikan informasi kepada ibu yang memiliki balita agar dapat memantau status gizi dan berat badan pada balitanya.

1.5.3

Bagi Ibu balita Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan pada ibu-ibu khususnya yang memiliki anak balita agar dapat mengerti tentang pentingnya memperhatikan status gizi pada balitanya.

1.5.4

Bagi Penulis Sebagai penerapan dalam mata kuliah metode penelitian dan menambah pengetahuan serta pengalaman dalam penelitian.

1.5.5

Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan awal dalam melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dengan status gizi pada balita, sehingga pengetahuan dan wawasan dalam bidang penelitian serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama studi.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan sasaran penelitian yaitu semua ibu yang mempunyai balita di ZZZ, sedangkan objek dalam penelitian ini pengetahuan ibu dan status gizi balita dan balitanya. Penelitian telah dilakukan di ZZZ sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai dengan Januari 2007. Tersedia (Full Version): Pesan Sekarang Labels: balita, ibu, pengetahuan, status gizi

BAB I PENDAHULUAN

Anda mungkin juga menyukai