Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MERINGKAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB 1-BAB 2

DI SUSUN OLEH : NAMA KELAS NPM : : : FARAH 2EA13 12210606

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I. PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN A. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan dan Kompetensi yang Diharapkan 1.Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan. Kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampai era pengisian kemerdekaan yang menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan zamannya. Nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam perjuangan fisik merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi. Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan, kita memerlukan perjuangan non-fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing. Perjuangan non-fisik sesuai bidang profesi masing-masing tersebut memerlukan saran kegiatan pendidikan bagi warga negara Indonesia pada umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada khususnya yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarnegaraan a. Hakikat Pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindakan yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila. b. Menumbuhkan Wawasan Warga Negara Kualitas warga negara tergantung terutama pada keyakinan dan pegangan hidup mereka dalam bermasyarakat, berbangsa, bernegara disamping pada tingkat serta mutu penguasaannya atas ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. c. Kompetensi yang Diharapkan Kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seseorang agar ia mampu melaksanakan tugastugas dalam bidang pekerjaan tertentu. B. Pemahaman tentang Bangsa, Negara, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Hubungan Warga Negara dengan Negara atas Dasar Demokrasi, HAM, dan Bela Negara. Pengertian dan Pemahaman tentang Bangsa dan Negara Pengertiannya dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pengertian Bangsa Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Dengan demikian, Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses dari dalam satu wilayah: Nusantara / Indonesia. b. Pengertian dan Pemahaman Negara 1. Pengertian Negara Negara merupakan suatu organisasi / beberapa kelompok manusia yang bersamasama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan serta keselamatan manusia tersebut. 2. Teori Terbentuknya Negara a. Teori Hukum Alam b. Teori Ketuhanan c. Teori Perjanjian 3. Proses Terbentuknya Negara di Zaman Modern Proses terbentuknya suatu negara dapat berupa penaklukan, peleburan, pemisahan diri dan pendudukan atas negara yang belum ada Pemerintahan sebelumnya. 4. Unsur Negara

a. Bersifat Konstitutif b. Bersifat Deklaratif 5. Bentuk Negara Negara Kesatuan dan Negara Serikat Hubungan Warga Negara dan Negara a. Siapakah Warga Negara? Pasal 26 ayat 1 mengatur siapa saja yang termasuk Warga negara RI. Dengan tegas menyatakan bahwa yang manjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain, misalnya pernakan Belanda, Tionghoa yang bertempat ginggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya, bersikap setia kepada negara Ri dan disahkan oleh UU sebagai warga negara. b. Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan Pasal 27 ayat 1 menyatakan tentang kesamaan kedudukan warga negara dari dalam dan pemerintahan dalam menjunjung hukum dan pemerintahan tanpa perwakilan. c. Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak bagi Kemanusiaan Pasal 27 ayat 2 UUD 45 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. d. Kemerdekaan Berserikat dan berkumpul

Pasal 28 UUD 45 menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran baik secara lisan maupun tertulis dan sebagainya. e. Kemerdekaan Memeluk Agama Dapat dilihat dalam pasal 29 ayat 1 dan 2 UUD 45 f. Hak dan Kewajiban Pembelaan Negara Dapat dilihat dalam pasal 30 ayat 1 UUD 45 g. Hak Mendapat Pengajaran Terdapat dalam Pasal 31 ayat 1 UUD 45. Sistem Pendidikan Nasional diatur dengan UU No. 2 Tahun 1989. h. Kebudayaan Nasional Indonesia Dapat dilihat dalam pasal 32 UUD 1945 i. Kesejahteraan Sosial Dapat dilihat dalam pasal 33 dan 34 UUD1945 Pemahaman tentang Demokrasi a. Konsep Demokrasi Definisi demokrasi adalah sebuah kekuasaan (KraTein) dari / oleh / untuk / rakyat (demos).

b. Bentuk Demokrasi dalam Pengertian Sistem Pemerintahan Negara Bentuk Demokrasi Pemerintahan Monarki Pemerintahan Republik

Kekuasaan dalam Pemerintahan Kekuasaan Legislatif (untuk membuat UU yang dijalankan untuk Parlemen) Kekuasaan Eksekutif (untuk melaksanakan UU dijalankan Pemerintah) Kekuasaan Federatif (untuk menyatakan perang dan damai) Kekuasaan Yudikatif (mengadili) merupakan bagian dari kekuasaan eksekutif Struktur Pemerintahan RI a) b) Badan Pelaksanaan Pemerintahan (Eksekutif) Hal Pemerintahan Pusat

Kerangka Dasar Kehidupan Nasional Meliputi Keterkaitan antara Filsafah Pancasila, UUD 45, Wawasan Nusantara, dan Ketuhanan Nasional Pancasila sebagai Landasan Idiil Negara Berdasarkan sikap idealisme Pancasila, Negara Indonesia menggunakan pola bersahabat, damai, hidup berdampingan dan politik bebas aktif dalam hubungan internasionalnya dan pergaulannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Ia bebas

aktif dari paham-paham ideologis bangsa-bangsa lain. Paham-paham tersebut adalah:Paham Komunisme,Paham Liberalisme,Paham Islam Fundamentalis . Oleh karena itu, setiap generasi harus mempunyai pandangan yang sama dalam kepentingan ini sebagai landasan visional (Wawasan Nusantara), serta kesiapan ketahanan pada berbagai aspek kehidupan nasional sebagai landasan konsepsional (Ketahanan Nasional) melalui pendidikan, melalui lingkungan pekerjaan dan melalui lingkungan masyarakat, yang disebut dengan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. BAB II. WAWASAN NUSANTARA Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengahtengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global. Landasan Wawasan Nusantara Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianut oleh negara yang bersangkutan. 1. Paham-paham kekuasaan a. Machiavelli (abad XVII) b. Napoleon Bonaparte (abad XVIII) c. Jendral Clausewitz (abad XVIII) d. Fuerback dan Hegel (abad XVII) e. Lenin (abad XIX)

f. Lucian W. Pye dan Sidney 2. Teoriteori geopolitik (ilmu bumi politik) Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai negara Indonesia. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Unsur Dasar Wawasan Nusantara *Wadah (Contour) *Isi (Content) *Tata laku (Conduct) Hakekat Wawasan Nusantara Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Asas Wawasan Nusantara Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Arah Pandang Wawasan Nusantara Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi

geografi serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan nusantara meliputi : 1. Ke dalam Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan. Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial. 2. Keluar Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam Kedudukan Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma nasional sbb: Pancasila (dasar negara) =>Landasan Idiil UUD 1945 (Konstitusi negara) =>Landasan Konstitusional Wasantara (Visi bangsa) =>Landasan Visional Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) =>Landasan Konsepsional

GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) =>Landasan Operasional Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta ramburambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara Dengan Adanya Era Baru Kapitalisme. Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.

1.

Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan

iklim penyelenggaraan

pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya. 2. Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan

tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. 3. Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah

menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan

menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta. 4. Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan

keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI. Era Baru Kapitalisme a. Sloan dan Zureker Dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitasaktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri. Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan. b. Lester Thurow Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham sosialis. Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-negara

berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup. Keberhasilan Implementasi Wasantara Diperlukan kesadaran WNI untuk : Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang. Agar ke-2 hal dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah.

Anda mungkin juga menyukai