Anda di halaman 1dari 22

Palembang, 08 Februari 2012

David Bahrin,ST., MT
(198010312005011003) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

08 Feb 2012

POINT PENILAIAN MELIPUTI :

KEHADIRAN (Min 80%) TUGAS (10%) QUIZ (15%) UTS (30%) SEMESTER (45%)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)


NAMA MATA KULIAH Kode Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Jenjang Dosen Pengajar EKONOMI TEKNIK PABRIK KIMIA 2 SKS (2 x 50 menit = 100 menit) IX (SEMBILAN) Sarjana Strata Satu (S-1) Ir. M. Yusuf Thoha Tuti Indah Sari, ST., MT David Bahrin, ST., MT Perkuliahan ini dirancang untuk membekali mahasiswa agar dapat mengetahui & memiliki kemampuan memahami dasar-dasar ekonomi teknik dan keekonomian dalam merancang pabrik industri kimia. 16 kali pertemuan

KOMPETENSI (TIU )

INDIKATOR KOMPETENSI (TIK) Alokasi

Pokok Bahasan

1. 1. 2. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 13. 15. 16.

Konsep Dasar Ekonomi Teknik Kimia Bunga sederhana dan Bunga Majemuk Periodik Bunga Majemuk Berkesinambungan, Tingkat Bunga Nominal dan Bunga Efektif. Pemilihan Alternatif-Alternatif Rencana Investasi Quiz 1 (UTS Pak David) Penyusutan (Depretiation) Penyusutan (Depretiation) (lanjut) Ujian Tengah Semester (UTS) Pendahuluan Prarencana Pembuatan Pabrik Kimia (Introduction of Plan Economic Design) Analysis of Cost Estimation (Total Capital Investment) Analysis of Cost Estimation (Total Production Cost) Profitability dan Analisis Kelayakan Pabrik Kimia Profitability dan Analisis Kelayakan Pabrik Kimia (lanjut) Alternative Investment and Replacement Optimum design and design Strategy Presentasi Tugas Analisa Ekonomi Pendirian Pabrik Kimia

Dalam kegiatan kerjanya, seorang ahli teknik (engineer) dihadapkan pada dua lingkungan, yaitu: fisika dan ekonomi. Untuk menghasilkan produk (products) atau jasa (services), perlu pengetahuan tentang hukum-hukum fisika, tetapi nilai produk atau jasa tersebut terletak pada manfaatnya yang diukur secara ekonomi. Jadi suatu usulan teknik (engineering proposal) perlu ditinjau dalam batasan nilai dan biaya, sebelum usulan tersebut dilaksanakan. Disini syarat mutlak keberhasilan suatu penerapan teknik adalah kelayakan ekonomi.

Secara umum, bagi seorang ahli teknik, langkah-langkah yang akan dilalui sebelum pengambilan keputusan apakah project tersebut di lakukan atau tidak adalah sebagai berikut: 1. Langkah Kreatif (ide/dream) 2. Langkah Mendefinisikan Alternatif dari Langkah Kreatif (Process = Physic & Chemistry Value) 3. Langkah Konversi (Economic Value) 4. Langkah Membuat Keputusan (Yes or No)

Ekonomi Teknik dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari analisa ekonomi dalam bidang pekerjaan teknik untuk memperoleh daya guna (efisiensi). Walaupun analisa ekonomi teknik telah dilakukan secara cermat, tetapi apakah keputusan yang telah diambil tersebut efektif, hal itu tergantung pada ketepatan waktu pelaksanaannya.

Untuk mengolah bahan baku menjadi produk/bahan hasil yang bermanfaat bagi manusia sangat di butuhkan sekali suatu teknologi pengolahan kimia/teknologi proses. Teknologi pengolahan kimia/teknologi proses pada industri kimia umumnya dibagi menjadi dua yaitu teknologi konversi kimia dan teknologi separasi/pemisahan. Teknologi konversi kimia menyangkut teknologi mengubah bahan baku menjadi produk secara kimia ataupun melalui proses kimia yang cenderung menggunakan sifat-sifat kimia dalam prosesnya seperti reaksi kimia dll. Sedangkan teknologi separasi/pemisahan menyangkut teknologi untuk mendapatkan suatu produk dari bahan baku/produk intermediet melalui proses pemisahan secara fisika yang cenderung menggunakan sifat-sifat fisika seperti perbedaan titik didih/titik beku/titik leleh, perbedaan sifat kelarutan, perbedaan densitas, dll.

Proses kimia maupun proses fisika yang digunakan disini selain menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia juga harus dilihat apakah teknologi proses yang digunakan tersebut efisien, efektif, tidak berbahaya/resiko serendah mungkin dan yang terpenting lagi adalah apakah teknologi tersebut layak secara ekonomi. Teknologi proses kimia maupun proses fisika layak secara ekonomi maksudnya adalah teknologi tersebut menggunakan biaya instalasi maupun operasional serendah mungkin sehingga dapat menekan biaya investasi & biaya produksi yang pada akhirnya dapat menekan harga jual (meningkatkan daya saing produk) atau dapat memberikan/menghasilkan keuntungan/laba yang besar.

Analisa ekonomi teknik kimia sangat penting sekali untuk dipelajari tidak hanya oleh mahasiswa teknik kimia, juga oleh wiraswastawan ataupun pengusaha yang menekuni atau bergerak dibidang pembuatan bahan kimia/industri kimia. Mahasiswa harus banyak mengetahui tentang gambaran perkembangan mutakhir industri kimia. Untuk itu, mahasiswa membutuhkan ilmu-ilmu, baik ilmu yang berhubungan dengan keteknikan maupun ilmu-ilmu ekonomi. Industri yang akan didirikan sangat terkait dengan laba/keuntungan yang dihasilkan. Tanpa keuntungan, usaha/industri tidak mungkin berkembang.

Ciri khas industri kimia modern saat ini adalah adanya perubahan cara/metode (teknologi proses) yang digunakan dengan pesat. Perubahan tersebut bisa beberapa minggu atau bulan saja. Tergantung dari perkembangan teknologi proses yang dihasilkan dari hasil-hasil riset maupun penelitian baik yang dilakukan dunia industri itu sendiri maupun yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Dewasa ini industri itu sedang mengalami perubahan untuk menanggapi perubahan besar yang menyangkut penggunaan energi (hampir 30% biaya produksi merupakan biaya energi). Jika biaya suatu produk kimia meningkat sekitar 10 % saja, hal tersebut dapat mengancam produk kimia itu sendiri karena dapat menimbulkan upaya untuk mencari penggantinya dan pada akhirnya industri akan bangkrut dan tutup.

1. Nilai (Value atau Worth) Nilai menunjukan kegunaan suatu benda yang nilainya dapat ditentukan dari benda lain sebagai penukarnya. Contoh: Nilai produk atau jasa biasanya dinyatakan dengan alat tukar dasar berupa jumlah uang yang diperlukan untuk mendapatkan barang/jasa tersebut atau harga produk atau jasa tersebut. Sedangkan Worth penilaian di sini terlepas dari kegunaannya, lebih ditekankan pada kualitas benda itu sendiri. Sedangkan Value penilaian disini merupakan skala objektif untuk mengukur guna suatu benda. 2. Guna (Utility) Guna menunjukkan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Guna umumnya diukur dalam batasan nilai (value) yang dinyatakan dalam media pertukaran sebagai harga yang harus dibayar untuk memperolehnya.

4. Benda Konsumsi (Consumer Good) Produk atau jasa yang langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh: pesawat televisi, rumah, sepatu, buku, orkestra dan jasa kesehatan. 5. Alat Produksi (Producer Good) Benda yang memenuhi kebutuhan manusia secara tidak langsung dan tidak dibutuhkan untuk konsumsi akan tetapi digunakan untuk menciptakan produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan manusia secara langsung. Contoh: peralatan pabrik, peralatan memasak, peralatan gunting rambut, Peralatan bengkel, peralatan konstruksi, angkutan (kapal pesawat terbang dan kereta api) dsb. 6. Biaya Awal (First Cost) Biaya awal adalah biaya yang dikeluarkan untuk memulai suatu aktifitas. Biaya awal merupakan suatu faktor yang penting dalam menentukan pilihan terhadap beberapa alternatif usulan teknik.

7. Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya tetap adalah suatu jenis biaya yang harus dikeluarkan selama 1 (satu) periode kerja yang jumlahnya tetap meskipun volume produksi berubah-ubah. Contoh: penyusutan, pemeliharaan, gaji, pajak, sewa, asuransi dan bunga.. 8. Biaya Variabel (Variable Cost) Biaya variabel adalah suatu jenis biaya yang harus dikeluarkan selama 1 (satu) periode kerja yang jumlahnya sebanding dengan volume produksi. Contoh: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dapat ditambahkan bahwa suatu jenis biaya dapat dikelompokkan dalam biaya tetap atau variabel, misalnya biaya untuk pemakaian tenaga listrik. Sewaktu perusahaan sedang berhenti, tetap diperlukan penerangan di pabrik walaupun pemakaiannya tidak sebesar kalau produksi sedang berjalan. Untuk menentukan suatu biaya termasuk jenis mana, diperlukan suatu kebijaksanaan.

9. Biaya Incremental atau Marginal (Incremental/ Marginal Cost) Biaya incremental atau marginal adalah biaya pertambahan atas biaya total karena dihasilkannya unit terakhir. Biaya total merupakan jumlah biaya tetap dan biaya variable. Bedasarkan gambar 1, yaitu: Biaya Biaya Incremental Rata-Rata = Produksi 10. Sunk Cost Sunk cost adalah biaya yang sudah dikeluarkan diwaktu yang lampau untuk suatu aktivitas atau biaya yang sudah dikeluarkan sebelum diambil keputusan untuk melaksanakan suatu usulan teknik. Biaya ini tidak diperhitungkan dalam studi ekonomi teknik. 11. Penawaran dan Permintaan (Supply and Demand) Penawaran merupakan jumlah yang ditawar dengan harga tertentu atau jumlah benda yang tersedia untuk dijual pada pasar dan saat tertentu. Sedangkan Permintaan merupakan jumlah yang diminta pada suatu harga tertentu atau jumlah benda yang diminta untuk dibeli pada pasar dan saat tertentu.

Perpotongan antara kurva penawaran dan permintaan adalah menentukan harga, dimana pertukaran antara penjual dan pembeli terjadi. Dalam gambar 2, pertukaran berlangsung untuk n unit dengan harga p.

12. Elastisitas Permintaan (The Elasticity of Demand) Benda atau jasa konsumsi dapat diklasifikasikan sebagai benda untuk kebutuhan pokok atau kemewahan. Tetapi klasifikasi ini sifatnya relatif, sangat tergantung pada perorangan, misalnya keadaan ekonomi atau status sosialnya. Biasanya bila terjadi kenaikan harga, maka permintaan benda mewah akan jauh menurun dibandingkan dengan benda pokok. Besarnya perubahan harga yang berpengaruh terhadap permintaan dinyatakan dalam ukuran elastisitas permintaan yang dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kondisi, yaitu: a. Unitary Bila adanya perubahan harga, menyebabkan permintaan terhadap benda dapat dikatakan konstan. b. Elastic Bila adanya penurunan harga, menyebabkan kenaikan penjualan di atas proporsi. c. Inelastic Bila adanya penurunan harga, menyebabkan kenaikan penjualan di bawah proporsi. Umumnya benda mewah mempunyai elastisitas permintaan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan benda untuk kebutuhan pokok.

13. The Law of Diminishing Return

Hukum ini menyatakan bahwa jumlah produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi bervariasi dengan banyaknya faktor yang dipergunakan dalam produksi tersebut. Apabila hanya dipakai satu faktor, maka produk per unit akan bertambah sampai jumlah maksimum, setelah itu akan berkurang. .

14. INFLASI nilai uang senantiasa berubah atau turun seiring dengan berjalannya waktu. Pada kasus pertama bisa kita amati bahwa untuk mendapatkan barang yang sejenis dan dalam jumlah yang sama diperlukan jumlah uang yang semakin banyak. Ini berarti daya beli uang senantiasa menurun. 15. BREAK EVENT POINT/TITIK IMPAS (BEP) Break Even Point adalah titik persentase kapasitas yang total pengeluaran sama dengan pemasukan atau dengan kata lain Total Production Cost (TPC) di BEP sama dengan Selling Price (SP) di BEP. 16. DEPERESIASI Dalam kajian ekonomi (economy studies), adanya penyusutan (depreciation) nilai dari kekayaan fisik atau benda modal, misalnya: bangunan, mesin, dan lain-lain, berdasarkan faktor waktu tidak dapat dihindari. Kecuali benda antik, hasil seni, tanah, minuman, dan sebagainya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai