Anda di halaman 1dari 2

Halaman 66-69 (rahman) TNC memiliki arti dalam arti, yaitu salah satu bagian dari transnational enterprise

(TNE) . Perbedaaan antara TNE dan TNC seperti atas, dapat dikatakan, bahwa hokum nasional Indonesia hanya mungin mengatur TNC saja, sedangkan TNE merupakan objek pengaturan hokum internasional . Menurut pengertian kita, TNC adalah suatu perusahaan yang didirikan di Indonesia menurut hokum Indonesia, tetapi yang secara organissatoris, managerial, finasial, kontraktual ataupun strategis, seluruhnya atau sebagian merupakan bagian daripada satu kesatuan (unit) ekonomi yang lebih besar yang berpusat disalah satu Negara diluar negeri . Dengan demikian, maka termasuk dalam kategori TNC itu perusahaan yang merupakan bagian dari perusahaan asing dan berbentuk : 1. Perusahaan-perusahaan terbatas yang merupakan perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh orang atau badan hokum atau pihak asing 2. Perusahaan-perusahaan terbatas yang merupakan joint enterprise, baik yang merupakan PMA (yang bergabung dengan modal setempat) atau PMDN 3. Perusahaan-perusahaan terbatas yang menggunakan keahlian, modal, fasilitas dan tenagatenaga asing berdasarkan management contract, technical assistance, kontrak karya, production sharing, brand-use atau franchise, dan sebagainya . Dengan demikian, sehingga dalam kenyataannya berbagai pengmbilan keputusan, keputusan yang menyangkut pengelolaan perusahaan yang bersangkutan untuk sebagian besar tergantung pada keinginan perusahaan di luar negeri yang memberikan bantuan, keahlian, pinjaman modal, dan lain-lain keperluan perusahaan di Indonesia, sekalipun menurut hokum seluruh odalnya ada ditangan orang Indonesia . Hukum Indonesia pada kenyataannya memiliki aturan bahwa perusahaan yang didirikan oleh Indonesia hanya beroperasi di dalam batas-batas wilayah Republik Indonesia, dan sama sekali tidak memiliki hubungan suatu hal dengan perusahaan di luar negeri . Dengan demikian bagi hukum Indonesia masalah TNE dan TNC sebenarnya tidak ada . Terlihat bahwa dengan penggunaan suatu fiksi hokum, dank arena Hukum Ekonomi Nasional kita belum melihat masalah-masalah ekonomi nasional kita dalam hubungannya dengan gejala-gejala ekonmi internasional, maka suatu masalah besar dan nyata yang langsung menyangkut kehidupan bangsa dan Negara seperti masalah TNC itu dapat dianggap seolaholah tidak ada sama sekali, sehingga sama sekali tidak diatur oleh Hukum Ekonomi Indonesia . Hal ini juga disebabkan oleh karena hingga pada saat ini pun hokum Indonesia masih terus melihat ekonomi Indonesia sebagai suatu system ekonmi tertutup, seperti halnya sebelum kemerdekaan ketika kita hanya secara incidental mengadakan hubungan denga dunia luar . Perbedaan antara titik tolak Hukum Indonesia dengan Perkembangan Ekonomi Indonesia Menurut hokum Indonesia semua perusahaan yang didirikan di Indonesia dan yang tunduk pada hokum Indonesia adalah perusahaan Indonesia, walaupun secara organisatoris, financial, ataupun

ekonomis seuruh modalnya datang dari luar negeri, dimiliki orang asing, perusahaaan itu dikelola oleh orang asing dan/atau seua keputusan dikendalikan oleh suatu pusat perusahaan di luar negeri . Terlihat begitu jauhnya pendekatan hukum Indonesia yang masih berlaku hingga saat ini dengan perkembangan ekonomi Indonesia, terutama dalam sepuluh tahun terakhir . Maka tidak mengherankan mengapa para ahli ekonomi dan pengusaha Indonesia enggan memperhatikan kaidah-kaidah hukum Indonesia, dikarenakan bahwa kaidah-kaidah hukum Indonesia menghambat perkembangan ekonomi kea rah Industrilisasi dan modernisasi .

Anda mungkin juga menyukai