Anda di halaman 1dari 22

PASCASARJANA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI SEMESTER III 2 Pebruari 2012

KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK BIASANYA TERKLASIFIKASI Menjadi 3 bagian 1. 1, KAJIAN TENTANG PEMBUATAN (formulasi) 2. 2. PENERAPAN (implementasi) 3. 3. EVALUASI KEBIJAKAN. PENDEKATAN YG DIKEMBANGKAN telaah perumusan dan implementasi kebijakan publikUntuk memahami proses kebijakan ditinjau dari pendekatan yg digunakan ilmuan politik yg mempelajari politik di masa Orba. Untuk menjawab politik masa Orba, digunakan telaah teoritis tentang negara dan masyarakat (state and society); karena hubungan antara negara (pemerintah) dan rakyat merupakan hal penting untuk menjelaskan input dan output dalam sistem poloitik.

Telaah lbh banyak dipusatkan pd telaah masyarakat (societycentered), sedang negara td di beri perhatian. Obyek penelitian Interaksi dan proses yg terjadi di dlm masyarakat mempe ngaruhi kebijakan negara. Contoh dari Society centered: *pendekatan Marxist *pendekatan corporatist SOCIETY MARXIST Dlm pendekatan ini di kenal kelompok INSTRUMENTALIS dan STRUCTURALIS -Instrumentalis : menganggap negara (pemerintah) sbg alat (instrumen) dari kaum Borjuis, dan bekerja untuk kepentingannya. -Strukturalis : menganggap td begitu ada kaitan langsung antara negara dan Borjuis Pelayanan pemerintah thd kelompok borjuis bukan timbul

karena pemerintah sbg alat kaum borjuis atau sbg akibat tekanan politik kaum borjuis, melainkan sbg akibat logis dari sistem ekonomi kapitalis. SOCIETY CORPORATIST Di dlm masyarakat terdpt beberapa organisasi perwakilan yg bersifat fungsional dan di akui keberadaannya oleh pemerintah. Contoh : organisasi pemuda dan org bisnis Organisasi ini melakukan tawar menawar mengenai alternatip kebijakan dgn pemerintah Pada tahun terakhir Para ilmuan beralih ke masalah negara /pemerintah sbg fokus perhatian (state centered) dlm masalah kebijakan -pemerintah td lagi di anggap sbg refleksi kepentingan masyarakat -pemerintah menurut aliran ini mempunyai kepentingan sendiri yang kadang berbeda dgn kepentingan masyarakat

Penganut TheSociety centered dan The state centered berbeda : =analisa perpolitikan Indonesia kebanyakan muncul dari The state centered =analisa The society centered di bahas dari society corporalist Strategi corporatist -Pemerintah sengaja membentuk beberapa organisasi sosial politik. Tujuannya untuk memudahkan pemerintah mengontrol artikulasi kepentingan karenanya cara penyampaian kepentingan ini di atur oleh pemerintah (Melloy 1997:4)

Strategi state corporatism dan sociated corporatism =State corporatism: -Peranan pemerintah lebih dominan di banding organisasiorganisasi sosial politik.

Dalam society corporatism Organisasi-organisasi tersebut bersifat lebih otonom PERAN PEMERINTAH DLM STATE CORPORATISM Masa Orba : Pemerintah memegang peranan penting di hampir semua aspek sosial politik termasuk dlm proses kebijakan publik. *Perumusan kebijakan publik berada dlm pengaruh pejabat pemerintah, dan organisasi sosial politik bisa juga berpengaruh (melalui orsospol pemerintah) *Hampir semua kebijakan yg dikeluarkan pemerintah tanpa menghiraukan pendpt masyarakat. King 1977;1979 Mengkombinasikan strategi corporatism dgn konsep BureucratieAuthoritarianism. Konsep ini di dorong oleh ke tdk sepakatan King pd konsepsi bureucratic politics maupun Bureucratic patrimonialims yg diterapkan ahli lain thd sistem politik Orba. Dlm waktu hampir bersamaan, Karl D Jackson memperkenalkan

Gambaran Bureacratic Polity ttg sistem politik Orba, dan Harold Crouch dgn gambaran Bureucratic Patrimonialsm. =Model Bureucratic Politics yg mula-mula dimunculkan dlm Studi di Thailand: kepentingan (interest) masyarakat tdk sama sekali diperhitungkan oleh pemerintah dlm proses perumusan kebijakan. -mereka yg berada di luar lingkaran elit pemerintahan tdk disertakan dlm partisipasi politik. Karl D Jackson (1978:4) -elit pemerintahan terdiri dari pejabat tinggi pemerintahan (sipil maupun militer) -satu-satumya kesepakatan bagi pihak di luar kelompok elit pemerintahan untuk mempengaruhi kebijakan adalah dlm tahap implementasinya. >bentuknya penyesuaian kebijakan dgn kondisi setempat (lokal) -elit pemerintahan dicirikan oleh adanya pengelompokan

berdasarkan klick yg saling bersaingan yang tergabung satu sama lain atas dasar hubungan patron klien -persaingan terjadi bukan berkaitan dg masalah kebijakan, melainkan perebutan penghargaan materi dan kedudukan terhadap penguasa. Harold Clouch (1979): Menamakan politik Orba, campuran antara Bureucraticpatrimonialismdan Bureucratis polity; -golongan bismis sdh mulai membesar, ttp meragukan kemampuan golongan inidlm mempengaruhi kebijakan. -yakin bahwa partisipasi masyarakat dan pengaruhnya atas perumusan kebijakan sangat kecil. Pendapatnya didukunng Jan ise Mackie (1986a:24-25) bhw pusat kekuatan ekonomi atau pengaruh politik di luar peme rintah, yg berakar di tengah masyarakat relatif impoten (Mackie, 1978:17-18).

Sejak tahun awal: Hubungan antara cukong Cina kaya dan Jenderal berkuasa, ada sedikit bukti bhw dari setiap mereka telah mampu mem bawa beban banyak dlm pengambilan keputusan umum, membuat proses yg menentukan . Perumusan kebijakan nasional (misal: nilai tukar politik, alikasi anggaran; prioritas industri dll.), paling mereka mem beri pengaruh beberapa atas keputusan ttg alokasi contracts, lisensi, kredit dll. Model Makie: Mirip model state qua state (dikembangkan Benedict Anderson, menurutnya pemerintah Orba td tanggap(unres ponsive) terhadap kepentingan masyarakat) -kebijakan publik td lain refleksi dari kepentingan pemerin tah sendiri , kecuali dlm modal asing. Model state qua state (Anderson 1987): Menggambarkan Orba sbg serving entity yg lebih menguta

makan kepentingannya sendiri daripada kepentingan masyarakat. Analisis : Dari evolusi pemerintahan Orba sbg komunitas historis dari negara lama di masa kolonial Pemerintah adalah self seving dan self aggradizing, baginya pemerintah adalah suatu lembaga. Di dlm Orba, kebangkitan negara dan keunggulannya atas masyarakat dan bangsa (1985:471) Maksud dari kebangkitan adalah : Penataan kelembagaan melalui strategi sospol, ekonomi dan keamanan. -kuatnya posisi pemerintah (akibat penataan kelembagaan) di bantu dgn besarnya bantuan asing barat (IGGI), di mana Pemerintah tdk perlu membebani pembayaran pajak shg terhindar dari tuntutan.

Melalui penelitiannya mengenai pembangunan suatu proyek industri besar di Sumatera, kesimpilannya, ternyata terjadi juga debat mengenai isi kebijakan di kalangan perumus kebijakan yg melibatkan bbrp instansi pemerintah. Emerson berpendapat : Sistem politik Orba bersifat lebih pruralistik dibandingkan gambaran Anderson. Kompetisi politik terjadi td hanya dlm perebutan materi dan kedudukan seperti digambarkan Jackson, ttp juga terjadi dlm masalah substansi kebijakan Oleh krnnya pendekatan Bureucratic Pluralism adalah: -Proses kebijakan terjadi dikalangan elit pemerintahan dan mendiskusikan kepentingan sendiri,bukan kepentingan umum -perumusan kebijakan publik pd umumnya td ditentukan oleh kepentingan masyarakat, artinya pengaruh pemerintah tetap dominan.

Pruralisme Terbatas (restricted plulalism) Bahwa kebijakan publik di Indonesia dipengaruhi oleh kala ngan elit di luar pemerintahan, jadi td hanya dipengaruhi oleh pejabat tinggi seperti diyakini ahli lain. -politik dan kebijakan di Indonesia ternyata lebih pruralist dr perkiraan sebelumnya -kalangan yg memiliki pengaruh atas kebijakan : -media massa -cendekiawan -produsen dan konsumen -pejabat daerah -anggota DPR-DPRD secara perseorangan Contoh : Kadang pemerintah memberi konsesi sedikit pada tuntutan (demands) para petani dlm upaya mencegah munculnnya keresahan sosial.

-ideologi dan UUD memainkan peran penting dlm perumu san kebijakan yg sering memaksa pemerintah untuk memberikan keuntungan thd kaum yg lemah secara politik. -Liddle mengakui pengaruh tak langsung lebih banyak dari pengaruh langsung. Proses Implementasi Kebijakan: Menunjukkan bhw pola sentralisasi kekuasaan mempengaruhi proses implementasi kebijakan. Di Daerah : Pola ketergantungan yg kuat di kalangan aparatur pemerin tah daerah thd pemerintah pusat telah menciptakan berbagai kendala dlm proses implementasi kebijakan. PERUBAHAN POLITIK Perubahan di bentuk oleh sejumlah perkembangan sosial yg terjadi di tengah masyarakat, kemudian terefleksikan dlm ruang-ruang diskusi politik. Faktor-faktor yg dipandang sbg alasan kuat lahir, berkembang, dan menguatnya harapan perubahan politik adalah :

Amir Santoso 1994 :10-15 1.= Terjadinya perubahan struktur sosial dan ekonomi masyarakat sbg hasil konkrit pembangunan ekonomi dlm kerangka stabilitas politik, Perbaikan setidaknya menyangkut dua gejala: (1) Perbaikan kualitas sosial ekonomi masyarakat seca ra umum , sekalipun terjadi dlm batas-batas tertentu (2) Makin berkembangnya komunitas golongan menengah, sekalipun belum disertai menguatnya kekuatan politik komunitas dg secara mengesankan. -Sulit di bantah pembangunan Orba telah menghasilkan transformasi struktural di bidang ekonomi yg mengesankan. Indonesia di Kawasan Pasifik berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi relatif tinggi, PDB ratarata 6.02% pertahun dan PNB perkepala kenaikkannya 2,5% pertahun.

Transformasi di bidang sosial sampai batas tertentu berhasil dilakukan Orba. Contoh relevan : -terjadinya perbaikan kualitas pendidikan masyarakat -perbaikan wahana penyebaran informasi cetak, elektronik, yg memicu peningkatan konsumsi informasi oleh masyarakat. -tingkat ketersediaan public facility Secara umum: Akibat positif, terjadinya perbaikan kualitas sosial ekonomi masyarakat. Secara politik : Perbaikan kualitas sosio ekonomi menciptakan struktur baru dlm perimbangan state vis a vis society yg lebih kondusif bagi jalannya perubahan politik. =masyarakat menguat secara struktural shg mendorong kemunculan tuntutan perluasan partisipasi politik atau demokratisasi.

Menguatnya masyarakat secara struktural: Menciptakan harapan-harapan politik baru di tengah masyarakat ke arah perubahan. =Gejala perubahan kualitatif masyarakat : Di dukung oleh munculnya kesadaran dan sikap dlm komunitas golongan menengah. Awal Orba, golongan ini dicirikan dg sifat yg sangat primonial akibat ketergantungan yang besar pada negara. =Perkembangan politik memperlihatkan golongan ini semakin menguat secara ekonomi, shg sedikit demi sedikit menggeser hubungan tradisional yg patrimonial ke arah bentuk kemitraan yg simbiose mutualistis dg negara =Perubahan terjadi akibat makin tingginya kekuatan ekonomi yg berhasil diakumulasikan golongan menengah dan di dukung keleluasaan ekonomi yg diberikan kebijakan-kebijakan baru negara (al deregulasi/debirokratisasi)

-Meskipun secara kuantitatif komunitas golongan menengah belum tumbuh sbg kekuatan politik yg besar, namun pergeseran hubungan mereka dg negara jelas memberikan pengaruh signifikan thd perkembangan politik. =Di tengah masyarakat mulai tumbuh komunitas kritis yang sigap dan aktif mempersoalkan kinerja negara dan kebijakan-kebijakannya. =Secara struktural tentu membentuk kekuatan masyarakat yg makin membesar berhadapan dg negara, shg kekuatan tuntutan perubahan politikpun makin menguat (2) Pendewasaan Budaya Politik Masyarakat Pendewasaan sbg hasil dan sekaligus sbg ekses pembangunan =Hasil pembangunan selain menghasilkan perubahan struktur masyarakat vis a vis negara beserta akses-akses pembangunan juga menghasilkan terjadinya pendewasaan budaya politik.

Sistim politik Orba mengalami transformasi kultural dlm beberapa bentuk : a.Proses pembuatan kebijakan yg ekslusif semakin memperoleh penentanganserius dari masyarakat. Dan format politik dituntut lebih terbuka a. b. Proses politik dan pemerintahan tadinya bersifat relatif tertutup perlahan dituntut untuk semakin transparan b. c. Hubungan-hbungan personal , primonial, dan primordial dlm kerangka kerja sistim politik semakin lama semakin td relevan dgn perkembangan kehidupan politik secara luas. Kebutuhan transformasi ke arah kerangka kerja yang impersonal, profesional dan egaliter semakin menguat. c. d. Penganutan paham yg memandang kekuasaan sbg suatu yg bersifat kodrati dan sakral, tampak mengalami kelunturan.

e. Program pendewasaan masyarakat melalui akselerasi di bidang pendidikan telah menguatkan kecenderungan perubahan persepsi masyarakat ttg kekuasaan. f.Kekuasaan semakin menjadi sesuatu yg konkrit bagi nasyarakat, dan karenanya dianggap terbuka thd penilaipenilaian. =Perubahan juga terjadi kearah penganutan pragmatisme dan materialisme yg semakin menguat. =masyarakat semakin berfikir kalkulatif baik secara politik dan ekonomi. Semakin terbentuk anggapan bhw segala hal yg bersifat materi menjadi determinan prestasi , posisi, dan peran individu dan kelompok secara sosio politik. (3). Sikap dan Peribangan Baru Pada Tataran Elit Tataran elit yg membukakan pintu bagi keterbukaan dan angin segar demokratisasi. Gejala kontemporer ditemukan dlm tataran elit adalah semakin konkritnya regenerasi dari elit lama ke elit baru. Fenomena sirkulasi elit dimanapun menimbulkan harapan baru untuk perbaikan.

Harapan perbaikan terjadi mengingat: a)Elit baru di bentuk dlm zaman yg berbeda dg elit lama, shg secara sosial se tdk nya diharapkan ada internalisasi nilainilai baru yang lebih progresif dikalangan elit baru b)terjadi perluasan sumber-sumber dari mana elit-elit baru direkrut. Disatu sisi rekrutmen makin diperluas dg keterlibatan sipil yg membesar. Di sisi lain semakin jelas pula kemunculan kalangan elit militer baru dari generasi AMN dg sikap profesional militer yang semakin kental Sirkulasi elit memunculkan harapan yg kuat bagi muncul nya pemikiran-pemikiran progresif di kalangan elit ke arah penciptaan tatanan politik yg lebih terbuka dan demokratis. (4) Faktor Internasional Yang Kondusif Berbagai gejala di atas telah memunculkan perubahan politik , dan ternyata dilingkupi oleh situasi internasional yg amat kondusif.

Dua gejala yg saling berhubungan dan kait mengkait yaitu globalisasi dan gerakan pruralisme internasional. =Globalisasi : menjadikan dunia seakan mengecil, dan salah satu akibatnya terjadi evolusi berbentuk perubahan dlm mendefinisikan persoalan yng dihadapi oleh segenap masyarakat dunia. =Keadaan ini menyumbang bagi terbentuknya apa yg disebut gerakan pluralisme internasional yg bertemakan tiga isu sentral: -demokratisasi -lingkungan hidup -hak azasi manusia Perubahan politik menjadi salah satu tema sangat populer secara internasional. Situasi internasional baik struktur maupun kecenderungan sikap mesyarakatnya sangat kondusif untuk perbaikan politik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai