Anda di halaman 1dari 4

Jumat, 03 April 2009

Dinamika fluida merupakan cabang dari ilmu mekanika fluida. Dimana dinamika fluida ini mempelajari tentang fluida dalam keadaan bergerak. Ciri khas fluida adalah mengalir. Akan tetapi, tidak semua fluida yang berpindah dinamakan fluida bergerak. Fluida dikatakan bergerak apabila fluida bergerak atau berpindah terhadap sekitarnya. Fluida bergerak atau mengalir mempunyai sifat yang berbeda dengan fluida diam. Untuk memudahkan dalam pemahaman, kita harus mengandaikan adanya fluida ideal. Fluida ideal adalah fluida yang tidak terpengaruh oleh gaya tekan yang diterimanya. Hal ini berarti volume dan massa jenis tidak berubah karena pengaruh tekanan. Selain itu, dalam fluida ideal tidak ada gaya gesekan. Aliran fluida cukup rumit untuk dipahami, dibawah ini merupakan karakteristik dari fluida ideal. Fluida bersifat tak kompresibel Fluida tak kompresibel artinya fluida tersebut tidak mengalami perubahan volume dan massa jenis karena pengaruh tekanan. Aliran fluida bersifat tunak Aliran tunak artinya dalam setiap waktu dan pada setiap detik, fluida mengalir dengan laju tetap. Fluida tak kental Fluida tak kental artinya fluida tidak dipengaruhi oleh adanya gaya gesekan, jadi gesekan antar partikel fluida diabaikan. Aliran fluida bersifat tak turbulen Pengertian dari aliran tak turbulen adalah pada setiap lapisan fluida memiliki keepatan aliran yang sama. Pada aliran fluida, fluida yang tak kompresibel dan tidak mengalami hambatan, selalu mengalir secara stasioner. Pada fluida bergerak akan ditemukan peristiwa yang berhubungan dengan persamaan kontinuitas dan hukum bernaulli. Perbedaan persamaan kontinuitas dan persamaan Bernaulli.

Persamaan kontinuitas Saat A1A2, P1=P2 Berdasarkan prinsip kekekalan massa. Aliran mengalir pada kondisi

Persamaan Bernaulli Saat A1A2, P1P2 Dipengaruhi oleh energi potensial dan energi kinetik Adanya beda ketinggian.

mendatar. Pada makalah ini akan dibahas secara khusus mengenai aliran fluida dalam persamaan kontinuitas. Prinsip-prinsip fisika yang paling berguna dalam penerapan mekanika fluida ialah persamaan-persamaan neraca massa atau persamaan kontinuitas. Persamaan itu dapat ditulis dalam bentuk differensial, yang menunjukkan kondisi pada suatu titik di dalam elemen volume fluida, atau dapat pula dalam bentuk integral yang berlaku untuk suatu volume tertentu atau massa tertentu fluida itu. Dalam aliran steady state atau aliran tunak, neraca massa itu sangat sederhana. Laju massa yang memasuki suatu sistem aliran fluida harus sama dengan yang meninggalkan sistem tersebut, karena dalam sistem aliran yang berada dalam kondisi steady state atau tunak, massa tidak mengalami penambahan atau pengurangan. Pembahasan mengenai fenomena ini akan menjadi lebih mudah dengan membayangkan adanya lintasan-lintasan fluida yang dinamakn garis alur atau streamlines di dalam arus fluida itu. Garis arus adalah suatu kurva khayal yang terdiri dari massa fluida yang mengalir. Tabung arus (stream tube/filamen arus) adalah tabung yang mempunyai diameter kecil atau besar dan mempunyai bentuk penampang sembarang dan dibatasi semata-mata oleh garis lurus. Tabung arus itu dpat divisualisasikan seakan-akan suatu pipa khayal di dalam massa fluida yang mengalir.

TINJAUAN PUSTAKA
Pembahasan tentang persamaan kontinuitas dibatasi pada fluida ideal saja. Dimana fluida ideal adalah fluida yang tidak kompresibel (tidak mengalami perubahan volume dan massa jenis karena tekanan), mengalir tanpa gesekan baik dari lapisan fluida disekitarnya, maupun dari dinding tempat yang dilaluinya, dan alirannya steady state. Persamaan kontinuitas merupakan merupakan persamaan yang dihasilkan dari prinsip kekekalan massa. Persamaan kontinuitas mengungkapkan persyaratan bahwa suatu fluida harus kontinyu, serta massa fluida bersifat kekal, yakni tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.

Kekekalan massa fluida mempersyaratkan bahwa dalam suatu volume zat, massa selalu konstan dan karena itu laju perubahan massanya sama dengan nol (0). Untuk aliran mantap, massa fluida yang melalui semua bagian dalam arus fluida persatuan waktu adalah sama, sehingga :

1 1 1 = 2 2 2 = konstan ....... (1)


dimana :

: massa jenis fluida (kg/m3) : luas penampang fluida (m2) : kecepatan aliran fluida (m/s)
Karena fluida bersifat tak kompresibel maka dalam selang waktu t, volume fluida yang mengalir pada penampang 1 sama dengan volume fluida pada penampang 2, maka persamaan (1) di atas dapat diubah menjadi : Volume di 1 = Volume di 2 Rumus volume pada tabung = A X Dimana :

X : jarak atau ketinggian tabung/pipa (m)


t : waktu yang dibutuhkan fluida untuk mengalir (s) jadi, Volume di 1 = Volume di 2 ....... (2)

A1 X1 = A2 X2 ....... (3) A1 1 t1 = A2 2 t2 ....... (4)


Karena t1 = t2, maka persamaan (4) dapat diubah menjadi :

A1 1 = A2 2 ....... (5)
Banyaknya fluida yang mengalir melalui suatu penampang tiap satuan waktu disebut debit, dan dapat dirumuskan :

v Q = ....... (6) t
dimana :

Q : debit (m3/s)

v : volum fluida (m3)


seperti yang terdapat pada persamaan (2) bahwa Volume di 1 = Volume di 2 maka persamaan (6) dapat diubah menjadi :

Q = A1 1 = A2 2 ....... (7)
Karena waktu yang dibutuhkan untuk fluida mengalir dari 1 ke 2 adalah sama, sehingga t1 = t2. Persamaan kontinuitas untuk aliran mantap tak kompresibel 2 dimensi adalah :

An1 1 = An2 2 = An3 3 = tetapan


Dimana suku-suku An menyatakan luas yang tegak lurus ke masing-masing vektor kecepatan. Persamaan kontinuitas dapat digunakan untuk kasus-kasus fluida sebagai berikut : Untuk fluida inkompresibel, merupakan konstanta dari :

A1 1 = A2 2 = Q = laju alir volumetrik / debit


Untuk aliran gas melalui pipa berpenampang konstan

1 1 = 2 2 = G = intensitas aliran massa yang konstan


Untuk aliran inkompresibel melalui pipa dengan penampang konstan

1 = 2 = kecepatan rata-rata konstan

Anda mungkin juga menyukai