ADAMALIK MEDAN
Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit jaringan lunak mulut yang mulai banyak ditemukan, terutama sekali disebabkan karena kemajuan ilmu pengetahuan yang menghasilkan berbagai obat baru seperti antibiotik spektrum luas dan karena gangguan sistem kekebalan seperti penderita HIV/AIDS atau penderita kanker yang menjalani kemoterapi. Kandidiasis oral merupakan infeksi superfisial pada mulut yang disebabkan oleh jamur dari genus Kandida.1-3,6 Sejauh ini, Kandida albikan merupakan yang paling patogen dari semua spesies Kandida dan menjadi etiologi utama kandidiasis oral.1,6,7 Fakta bahwa kandidiasis oral merupakan infeksi jamur yang paling banyak ditemukan tidaklah mengherankan mengingat hampir 50% dari rongga mulut manusia yang sehat membawa jamur ini sebagai komponen normal mikroflora mulut.
Sebenarnya Kandida pada rongga mulut individu yang sehat merupakan organisme komensal yang hidup bersama dengan mikrobial flora mulut dalam keadaan seimbang. Tetapi, jika terjadi gangguan pada keseimbangan antara Kandida dengan anggota mikrobial mulut lainnya, maka organisme ini dapat berproliferasi, berkolonisasi, menginvasi jaringan dan menghasilkan infeksi oportunistik yang dikenal sebagai kandidiasis oral.
Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan antara Kandida dengan mikrobial lainnya, seperti pada keadaan xerostomia, pemakaian gigi palsu, merokok, penyakit sistemik seperti diabetes, kondisi imunosupresif seperti HIV, keganasan seperti leukemia, defisiensi nutrisi, dan pemakaian obat-obatan seperti antibiotik spektrum luas dalam jangka waktu lama, kortikosteroid, dan kemoterapi. 1-7 Dari faktor-faktor tersebut, yang akhir-akhir ini sering dipelajari adalah kandidiasis oral yang diakibatkan oleh efek samping dari perawatan kanker dengan kemoterapi.
Dosen Pembimbing
Hubungan Frekuensi Mencuci Rambut dengan Insidensi Pedikulosis pada Siswa/i yang bertempat tinggal di Asrama
Pedikulosis adalah gangguan pada rambut kepala yang disebabkan oleh infeksi kutu rambut, yang disebut Pediculus humanus capitis atau Pediculus hamnus var capitis (Ph.capitis). Kutu rambut ini merupakan ektroparasit bagi manusia. Tempat-tempat yang disukainya adalah rambut bagian belakang kepala, yang paling sering menggigit pada bagian belakang kepala. Gigitannya akan menyebabkan iritasi pada kulit yang disebabkan oleh air liur yang dikeluarkan pada waktu menghisap darah penderita. Tiap manusia memiliki kepekaan yang berlainan. Lesi kutan yang ditimbulkan oleh gigitan Pediculus humanus capitis memberikan reaksi yang sangat gatal. Menggaruk besar menambah peradangan dan karena infeksi sekunder oleh bakteri terbentuklah pustul krusta dan proses penanahan. Rasa gatal merupakan gejala pertama dan yang paling penting, tanda bekas garukan merupakan tanda yang khas. Pediculus humanus capitis berkembang biak biasanya pada rambut kepala yang lembab, kotor, jarang disisir dan jarang keramas (mencuci rambut). Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh dari frekuensi mencuci rambut dengan terjadinya insidensi dari pediculosis. Asrama merupakan faktor resiko penularan dari Pediculus humanus capitis, karena di asrama banyak siswa/i yang sering bertukar barang barang pribadi seperti sisir, topi, handuk, bantal,dsb. Itulah yang menjadikan alasan kenapa saya memilih siswa/i yang tinggal di asrama sebagai sampel penilitian ini.
Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing