Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUN A.

Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk membawa peserta pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian ini kelihatan cukup simpel dan sederhana, akan tetapi bila pengertian ini ditelah lebih dalam maka akan lebih rumit dan begitu kompleksnya proses yang dituntut dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal itu bisa dipahami karena membawa peserta didik kearah perubahan yang diinginkan merupakan pekerjaan yang berat atau sulit. Pekerjaan ini membutuhkan suatu analisis yang tajam dan perencanaan yang mantap, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat serta menerapkannya kepada peserta didik. Sejalan dengan itu, penggunaan gaya mengajar sebagai alat bantu pelaksana kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu bentuk atau cara pendekatan yang bisa diharapkan dalam meningkatkan sumber daya manusia. Gaya mengajar bisa diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, atau semua mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani hakekatnya adalah belajar gerak, dimana fungsi motorik seseorang itu disiapkan sedemikian rupa untuk bisa menuju kearah perubahan tingkah laku sebagai dari belajar dan berlatih. dan mengurangi tingkat kejenuhan siswa.

Penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah selama ini berorientasi pada suatu titik pusat yaitu guru. Kenyatan ini bisa dilihat di lapangan melalui pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh penulis. Hal ini tentu saja mempengaruhi pola pikir dan prestasi guru pendidikan jasmani itu sendiri, bahwa guru yang mempunyai kuasa penuh dalam proses belajar mengajar tanpa mempertimbangkan aspek perkembangan motorik peserta didiknya. Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis bahwa pola pengajar pendidikan jasmani yang dilakukan di SMA Mulia Pratama Medan berorientasi pada gaya mengajar komando. Hal ini menunjukan kurangnya variasi dalam gaya mengajar yang baru. Oleh karena itu dengan dikenalnya gaya mengajar yang baru menambah variasi dalam melakukan proses belajar mengajar.dan dapat mengurangi kejenuhan siswa. Beranjak dari hal itu penulis mempunyai suatu ketertarikan untuk membandingkan dua (2) gaya mengajar yaitu gaya mengajar yang berpusat pada guru yang di sebut dengan gaya mengajar komando yang lazim selama ini digunakan dan gaya mengajar yang berpusat pada siswa yang di sebut dengan gaya mengajar resiprokal. Dengan membandingkan kedua gaya mengajar tersebut penulis berupaya menemukan suatu bentuk gaya mengajar yang cocok digunakan dalam kemampuan Dribble (Menggiring) bola basket. Penggunaan gaya mengajar itu sendiri bukanlah suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan. Pada umunya guru sudah menerapkannya di sekolah, hanya saja

untuk pendidikan jasmani gaya mengajar yang cenderung digunakan adalah gaya mengajar komando. Seiring dengan itu timbul suatu pertanyaan apakah tidak ada gaya mengajar lain yang bisa digunakan dan diterapkan dalam pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah? sehingga seluruh guru pendidikan jasmani lebih condong kepada gaya mengajar komando dan menyebabkan kebosanan pada siswa. Sebagai seorang guru tentu saja harus berupaya mencari jalan keluar agar proses belajar mengajar lebih bersifat inovatif. Disamping itu selaku calon tenaga pendidik, penulis merasa perlu melakukan penelitian untuk digunakan dalam kemampuan Dribble (Mengiring) bola basket yang nantinya bisa di manfaatkan secara berkesinambungan. Melalui pengenalan suatu bentuk gaya mengajar yang lain yaitu gaya mengajar resiprokal, diharapakan mampu menjadi masukan dan cara alternatif lain dalam penggunaan dan penerapan gaya mengajar pendidikan jasmani di sekolah. Sehingga pelaksanaan belajar mengajar itu sendiri lebih bervariasi serta mampu menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik. Gaya mengajar Resiprokal merupakan suatu bentuk gaya mengajar dimana siswa dituntut untuk lebih berperan aktif dlam proses belajar mengajar tanpa pengawasan yang ketat dari guru, serta dilatih untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab agar pelaksanan gaya mengajar resiprokal berhasil seperti yang diharapkan. Sehingga permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan pendidikan jasmani bisa ditanggulangi secara tidak langsung.

Kaitan dengan itu penulisan akan menerapankan kedua gaya mengajar tersebut yaitu gaya mengajar komando dengan gaya mengajar resiprokal pada siswa kelas XI SMA Mulia Peratama Medan dinilai mempunyai prospek kedepan dalam menciptakan manusia-manusia handal yang siap pakai dalam memenuhi tuntutan zaman. Dengan membandingkan kedua gaya mnegajar tersebut dalam wadah atau lembaga sekolah yang memang sudah selayaknya dilakukan, diharapkan mampu menunjukan hasil yang lebih baik. Hal itu memerlukan suatu kiat khusus agar aplikasinya dilapangan tidak mengalami kendala yang berarti. Siswa SMA Mulia Pratama Medan , melalui pengamatan penulis mempunya potensi dalam pengembangan gaya menganjar mengingat letak sekolah yang sedikit terisolasi dan jauh dari pusat aktivitas yang mendukung membuat penulisan menetapkan SMU Mulia Pratam Medan sebagai sekalah penelitian. Dan diharapkan dari hasil penelitian ini bisa menjadi masukan dan sumbangsih bagi para guru maupun sekolah. Diharapkan pada guru harus lebih cermat dalam memilih dan menggunakan gaya dalam mempelajari suatu kemampuan Dribble (Menggiring) bola basket bagi siswa SMA dan setingkatnya. Sehingga penggunaan gaya mengajar nantinya bisa kebih dikanal luas di kalangan para pendidik dan siswa itu sendiri. B. Idenfikasi Masalah Suatu hal terpenting yang terkandung dalam mangajar ialah bahwa guru sepenuhnya yang mengatur, menciptakan suasana belajar, merangsang dan

membimbing aktivitas dan situasi belajar. Dalama hal ini setiap murid atau individu harus aktif dan guru melayani serta membawa murid dalam situasi belajar. Situasi seperti inilah yang disebut dengan gaya mengajar. Berdasakan latar belakang maslah dalam penelitian ini, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah : faktor apa saja yang mempengaruhi belajar siswa terhadap kemampuan Dribble (Menggiring) bola basket? Sejauh mana efektivitas kedua gaya mengajar tersebut terhadap Dribble (Menggiring) bola basket ?

Manakah dari kedua gaya mengajar tersebut yang lebih tepat digunakan dalam kemampuan Dribble (Menggiring) bola basket ? Adakah perbedan yang signifikan pada hasil yang dicapai antara resiprokal. C. Pembatasan masalah Agar penelitian ini lebih terarah pada tujuan yang diharapkan, maka dalam penelitian ini masalah akan dibatasi pada dua (2) variable yaitu Variable bebas: Gaya mengajar komando dengan gaya mengajar resiprokal. Variable terikat : Kemampuan Dribble (Menggiring) bola basket. gaya mengajar komado dengan gaya mengajar

D.

Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah, indentifikasi masalah dan pembatasan

masalah maka diproleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh gaya mengajar komando terhadap peningkatan kemampuan Dribble (Menggiring) bola basket siswa putra lelas XI SMA Mulia 2011/2012 ? 2. Apakah terdapat pengaruh gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kemampuan Dribble ( Menggiring ) bola basket siswa putra kelas XI SMA Mulia Pratama Medan tahun ajaran 2011/2012? 3. Apakah terdapat perbedan gaya mengajar komando dengan gaya mengajar resiprokal terhadap peningkatan kemampuan Dribble (Menggiring) bola basket siswa putra kelas XI SMA Mulia Pratama Medan tahun alajaran 2011/2012 ? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh gaya mengajar komando terhadap kemampuaan bribble (menggiring) bola basket siswa putra Kelas XI SMA Mulia pratam medan tahun ajaran 2011/2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh gaya mengajar resiprokal terdahap kemampuan Dribble (Menggiring) bola basket siswa putra Kelas XI SMA Mulia Pratama Medan tahun ajaran 2011/2012. 3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh gaya mengajar komando dengan gaya mengajar resiprokal terhadap kemampuan Dribble Pratama Medan tahun pelajaran

(Menggiring) bola basket. Siswa purta Kelas XI SMA Mulia Pratama Medan tahun ajaran 2011/2012. F. Manfaat Penelitian Apabila penelitian ini menunjukan kenyataan bahwa dalam mempelajari suatu keterampilan dengan salah satu atau kedua gaya mengajar yang disebuat diatas akan memberi hasil yang lebih baik, maka penelitian diharapkan merupakan sumbangan yang berguna bagi : 1. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah yang setingkat khasanah pengetahuan tentang berbagai gaya mengajar untuk kemampuan Dribble (Menggiring) bola basket. Dengan demikian penggunaan gaya mengajar yang bervariasi dalam usaha pencapaian hasil belajar yang lebih baik. 2. Upaya untuk mempopulerkan variasi gaya mengajar dalam mengajarkan kemampuan Dribble (Menggiring) bola basket bagi guru olahraga dan siswa. 3. Sebagai bahan masukan bagi para pelatih, Pembina.

Anda mungkin juga menyukai