Anda di halaman 1dari 16

I.

MAKSUD
1. Mengkalibrasi thermometer logam yang berkerja berdasarkan termokopel
2. Mengukur titik lebur paduan logam
II. ALAT-ALAT
1. Kawat termoelemen ( konstantan dan tembaga)
2. Galvanometer
3. Bejana
4. Pot berisi paduan logam
5. komutator
6. Bangku hambatan
7. Katel Uap Air
8. Alat Pembakar
9. kabel-kabel
10. Termometer
11. Stopwatch
III. TEORI
Bila kedua ujung-ujung (titik pertemuan 2 macam kawat) termo elemen diletakkan
pada suhu berlainan, maka akan terjadi gaya gerak listrik (GGL) dalam kawat itu. Hal
ini disebut termokopel.
Besarnya GGL (jadi juga arus) yang terjadi berbanding lurus dengan perbedaan suhu.
Jadi dapat dirumuskan sebagai berikut ; GGL yang terjadi sebanding dengan selisih
suhu. GGL ~ T
G
Cu
K

Rx
T2

Konstantan

T1

Es

Gambar 1.

Bila ada hambatan lauar dan hambatan dalam (R + Rx) pada rangkaian maka :
GGL = (R + Rx) I ..............................(1)
I sebanding dengan penyimpangan jarum galvanometer G, jadi:
T = k G ( R + R x ) ..........................................................................................(2)
Dengan:
T = perbedaan suhu ujung-ujung termoelemen (T2 T1)
k

= suatu konstanta pembanding

= penyimpangan jarum galvanometer

= hambatan luar yang ditambahkan (diketahui)

Rx

= hambatan dalam rangkaian selebihnya (belum diketahui)

Catatan tambahan :

Termo kopel adalah termo elemen yang dipakai sebagai termometer.

Termokopel dapat ipakai sebagai termometer dengan cara kerjanya bila

sambungan 2 jenis kawat yang berbeda diletakkan pada suhu yang berlainan, maka
akan timbul gaya gerak listrik ( GGL ).

Titik eutektik paduan logam adalah titik lebur terendah dari apduan logam

campuran logam pada kondisi tertentu.


T ( oC )

Titik lebur
paduan
logam

komposisi
T ( oC )
%A

%B

Kawat termoelemen berfungsi sebagai penghubung dan penghasil beda

elektromagnetik, stopwatch berfungsi untuk mengetahui waktu yang terjadi,


sedangkan es,air dan paduan logam berfungsi sebagai media penghasil beda suhu.

IV. TUGAS PENDAHULUAN


1. Terangkan prinsip terjadinya emf pada termokopel.
2. Termokopel dapat dipakai sebagai thermometer, terangkan prinsip kerjanya.
3. Bagaimanakah bentuk grafik T/G terhadap R ? Dan apa yang dimaksud dengan
T dalam percobaan saudara?
4. berikan pembahasan tentang harga k dan Rx (satuan, arti masing-masing besaran)!
Bagaimana cara mendapatkan haega-harga tersebut dari grafik T/G terhadap R?
5. Apakah GGL yang terjadi itu linear terhadap T? Jelaskan!
Jawaban :
1.

Bila kedua ujung ujung ( titik pertemuan 2 macam kawat )

termoelemen diletakkan pada suhu yang berlainan, maka akan menimbulkan beda
potensial. Beda potesial itu menyebabkan terjadinya arus yang besarnya dapat
dibaca pada galvanometer.
2.

Prinsip kerja termokopel :

Titik hubung yang satu ditempelkan pada benda / bejana yang suhunya dinaikkan
sampai mencapai titik didihnya, sedangkan titik hubung yang lainnya pada es
( suhunya mendekati 0 oC 0. Selisih suhu ini menimbulkan emf yang besarnya
sebanding dengan penyimpangan jarum galvanometer, karena T ~ emf, maka
besarnya suhu dapat diketahui dari besarnya arus yang terbaca pada galvanometer.
T = titik didih uap titik / suhu es

3.

= tekanan ruang titk / suhu es


T/G

X
R

4.

Satuan k =

k = tan =

T
GR

kelvin
amp.Ohm
k = konstanta ( oC/Ohm.A 0

Rx = hambatan dalam rangkaian ( Ohm )


5.

Ya,

karena

suhu

yang

besar

akan

menimbulkan

penyimpangan galvanometer yang besar pula atau suhu yang tinggi akan
memperbesar daya elektromotornya ( emf ). Asas Thomson dan Seeback
menjelaskan tentang perbedaan suhu pada ujung ujung kawat termoelemen dapat
menimbulkan GGL sehingga GGL yang terjadi bebanding lurus dengan perbedaan
suhu.
V. PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN
1. Periksa termo elemen yang akan dipakai, apakah sudah baik sambungansambungannya (ukur dengan multimeter).
2. Nyalakan api dan rebuslah katel air yang telah diisi dengan air kira-kira
setengahnya, amati suhunya.
3. Amati keadaan ruang (P, T, e) sebelum dan sesudah percobaan.
4. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1.
5. Ukurlah suhu es yang dipakai.
6. Dalam keadaan terbuka (komutator tidak dihungkan), atur jarum galvanometer
sampai menunjukkan nol.
7. Bila air sudah mendidih, buatlah R sebesar mungkin, kemudian hubungkan
komutator.
8. Dengan beberapa harga R, catat simpangan galvanometer.
9. Pindahkan ujung termo elemen yang tadinya pada uap air kedalam pot paduan
logam.
10. Nyalakan api untuk mencairkan logam tersebut, dan pasanglah R pada satu besar
tertentu (tanyakan pada asisten dan catat harga R nya).Tunggu sampai seluruh
logam mencair.
11. Singkirkan api, amati simpangan galvanometer pada R tertentu tadi untuk setiap
menit sampai seluruh logam beku.
12. Dari pengamatan diatas, buat grafik antara suhu terhadap waktu (apa yang
dimaksud dengan suhu disini). Sebagian dari grafik ini harus mendatar, bila ini

tidak didapatkan, maka percobaan harus diulang dengan mengambil harga R yang
lain, sampai diperoleh bagian yang mendatar.
Catatan
Paduan logam tidak boleh diukur langsung dengan thermometer.
VI. DATA PENGAMATAN
1. Data Ruang
Keadaan

Tekanan ( cmHg )

Suhu ( C )

Kelembaban ( % )

Awal Percobaan

( 6,85600 0,0005 ) 10

( 2,40 0,05 ) 10

( 6,30 0,05 ) 10

Akhir Percobaan

( 6,85600 0,0005 ) 10

( 2,50 0,05 ) 10

( 6,80 0,05 ) 10

2. Data Percobaan
Suhu es ( Tes )

Sebelum Percobaan

Sesudah Percobaan

( 0,0 0,5 ) C

( 3,0 0,5 ) C

Tabel 1 ( percobaan 1 : pakai air )


R
3000
2900
2800
2700
2600
2500
2400
2300
2200
2100
2000
1900
1800
1700
1600
1500
1400
1300
1200
1100
1000
900

G ( + ) ( A )
-1

( 7,0 0,5 ) 10
( 7,0 0,5 ) 10-1
( 7,0 0,5 ) 10-1
( 7,0 0,5 ) 10-1
( 7,0 0,5 ) 10-1
( 8,0 0,5 ) 10-1
( 8,0 0,5 ) 10-1
( 8,0 0,5 ) 10-1
( 8,0 0,5 ) 10-1
( 9,0 0,5 ) 10-1
( 9,0 0,5 ) 10-1
( 9,0 0,5 ) 10-1
( 9,0 0,5 ) 10-1
(1,00 0,05 )
(1,00 0,05 )
(1,00 0,05 )
(1,10 0,05 )
(1,10 0,05 )
(1,20 0,05 )
(1,20 0,05 )
(1,30 0,05 )
(1,30 0,05 )

G ( - ) ( A )
-( 5,0 0,5 ) 10-1
-( 6,0 0,5 ) 10-1
-( 6,0 0,5 ) 10-1
-( 6,0 0,5 ) 10-1
-( 6,0 0,5 ) 10-1
-( 7,0 0,5 ) 10-1
-( 7,0 0,5 ) 10-1
-( 7,0 0,5 ) 10-1
-( 7,0 0,5 ) 10-1
-( 8,0 0,5 ) 10-1
-( 8,0 0,5 ) 10-1
-( 8,0 0,5 ) 10-1
-( 9,0 0,5 ) 10-1
-( 9,0 0,5 ) 10-1
-( 9,0 0,5 ) 10-1
-(1,00 0,05 )
-(1,00 0,05 )
-(1,00 0,05 )
-(1,10 0,05 )
-(1,10 0,05 )
-(1,20 0,05 )
-(1,30 0,05 )

800
700
600
500
400
300
200
100

(1,50 0,05 )
(1,60 0,05 )
(1,70 0,05 )
(1,80 0,05 )
(1,90 0,05 )
(2,10 0,05 )
(2,30 0,05 )
(2,50 0,05 )

-(1,40 0,05 )
-(1,50 0,05 )
-(1,60 0,05 )
-(1,70 0,05 )
-(1,80 0,05 )
-(2,00 0,05 )
-(2,20 0,05 )
-(2,40 0,05 )

Tabel 2 ( percobaan 2 : pakai logam )

VII.

G ( A )

G ( A )

0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
8.5
9
9.5
10
10.5
11
11.5
12
12.5
13
13.5
14
14.5
15
15.5
16
16.5

(2,90 0,05 )
( 3,40 0,05 )
( 3,60 0,05 )
( 4,00 0,05 )
( 4,30 0,05 )
( 4,80 0,05 )
( 5,20 0,05 )
( 5,50 0,05 )
( 5,70 0,05 )
( 6,00 0,05 )
( 6,20 0,05 )
( 6,40 0,05 )
( 6,80 0,05 )
( 7,30 0,05 )
( 7,90 0,05 )
( 8,30 0,05 )
( 8,90 0,05 )
( 9,30 0,05 )
( 1,000 0,005 )10
( 1,050 0,005 )10
( 1,090 0,005 )10
( 1,120 0,005 )10
( 1,160 0,005 )10
( 1,200 0,005 )10
( 1,220 0,005 )10
( 1,220 0,005 )10
( 1,250 0,005 )10
( 1,270 0,005 )10
( 1,270 0,005 )10
( 1,260 0,005 )10
( 1,230 0,005 )10
( 1,200 0,005 )10
( 1,160 0,005 )10

17
17.5
18
18.5
19
19.5
20
20.5
21
21.5
22
22.5
23
23.5
24
24.5
25
25.5
26
26.5
27
27.5
28
28.5
29
29.5
30
30.5

( 1,110 0,005 )10


( 1,070 0,005 )10
( 1,020 0,005 )10
( 9,80 0,05 )
( 9,40 0,05 )
( 9,10 0,05 )
( 8,70 0,05 )
( 8,30 0,05 )
( 8,00 0,05 )
( 7,70 0,05 )
( 7,40 0,05 )
( 7,10 0,05 )
( 6,90 0,05 )
( 6,60 0,05 )
( 6,40 0,05 )
( 6,10 0,05 )
( 5,90 0,05 )
( 5,70 0,05 )
( 5,50 0,05 )
( 5,40 0,05 )
( 5,30 0,05 )
( 5,30 0,05 )
( 4,80 0,05 )
( 4,30 0,05 )
( 4,00 0,05 )
( 3,60 0,05 )
( 3,40 0,05 )
( 2,90 0,05 )

PENGOLAHAN DATA

Rumus rumus yang digunakan :

Untuk Air :
Pawal + Pakhir
2

P=

; P =

Pawal + Pakhir
2

Td pada saat P = ? ( Lihat di tabel Bolling of Water )


Tes =

Tesawal + Tesakhir
2

T = Td Tes
G+ + G
2

G=

; Tes =

Tesawal + Tesakhir
2

T
; ( T ) =
Td
; G =

Td

T
+
Tes

Tes

G + + G
2

Tabel untuk grafik T G terhadap R


R ( )

3000
2500
.
.
100
T

tan t =

T
R

Rx =

R ()
G =k

C
k

tan t

; ( R x ) =

Untuk Air :

Buatlah grafik G terhadap t

R x
R x
C
C +
k = 2 k
C
k
k

= Tes

G ( Ampere )

GL
T ( menit )

Tlebur log am = k G L ( R + R X ) + Tes


Tlebur log am =
+

Tlebur log am
k
Tlebur log am
Rx

k +

Tlebur log am

Rx +

G L
Tlebur log am
Tes

G L +

Tlebur log am
R

Tes = G L ( R + R x ) k

+ G L R Rx + Tes
Perhitungan :
Menghitung P

P=

68,56 + 68,56
= 68,56 cmHg
2

P =

0,005 + 0,005
= 0,005 cmHg
2

Angka Pelaporan : ( 6,8560 0,0005 ) 10 cmHg


Melihat di tabel Bolling of Water Td dengan P = 68,5 cmHg 70 cm Hg

Didapat Td = 97,714 oC
Menghitung Tes

Tes =

0+3
= 1,5 oC
2

Tes =

0,5 + 0,5
= 0,5 oC
2

Angka Pelaporan : ( 1,5 0,5 ) C

Menghitung T

T = 97,714 1,5 = 96,214 oC

( T ) = Tes

= 0,5 2 = 0,25 oC

Angka Pelaporan : ( 9,621 0,025 )101 C

Menghitung G
R( )

G (A )

G (A )

Angka Pelaporan (A)

3000
2900
2800
2700
2600
2500
2400
2300
2200
2100
2000
1900
1800
1700
1600
1500
1400
1300
1200
1100
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100

0,6
0,65
0,65
0,65
0,65
0,75
0,75
0,75
0,75
0,85
0,85
0,85
0,9
0,95
0,95
1
1,05
1,05
1,15
1,15
1,25
1,3
1,45
1,55
1,65
1,75
1,85
2,05
2,25
2,45

0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05

( 6,0 0,5 ) 10-1


( 6,5 0,5 ) 10-1
( 6,5 0,5 ) 10-1
( 6,5 0,5 ) 10-1
( 6,5 0,5 ) 10-1
( 7,5 0,5 ) 10-1
( 7,5 0,5 ) 10-1
( 7,5 0,5 ) 10-1
( 7,5 0,5 ) 10-1
( 8,5 0,5 ) 10-1
( 8,5 0,5 ) 10-1
( 8,5 0,5 ) 10-1
( 9,0 0,5 ) 10-1
( 9,5 0,5 ) 10-1
( 9,5 0,5 ) 10-1
( 1,00 0,05 )
( 1,05 0,05 )
( 1,05 0,05 )
( 1,15 0,05 )
( 1,15 0,05 )
( 1,25 0,05 )
( 1,30 0,05 )
( 1,45 0,05 )
( 1,55 0,05 )
( 1,65 0,05 )
( 1,75 0,05 )
( 1,85 0,05 )
( 2,05 0,05 )
( 2,25 0,05 )
( 2,45 0,05 )

Menghitung T G

R( )

(oC / A)

3000
2900
2800
2700
2600
2500
2400
2300
2200
2100
2000
1900
1800
1700
1600
1500
1400
1300
1200
1100
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100

160,35
148,02
148,02
148,02
148,02
128,28
128,28
128,28
128,28
113,19
113,19
113,19
106,9
101,27
101,27
96,21
91,63
91,63
83,66
83,66
76,97
74,01
66,35
64,14
58,31
54,97
52,00
46,93
42,76
39,27

180
175
170
165
160
155
150
145
140
135
130
125
120
115
110
105
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

1
t

X =

Y=

500

1000

1500

2000

o
= 94,129 C / A

Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 1550 , 94,129 )


k = tan =

123 118
= 0,033
2400 2250

tan 1 =

127 121
= 0,06
2100 2000

tan 2 =

113 104
= 0,0164
2800 2250

R = 1550
T G

1 = tan tan 1 = 0,033 0,06 = 0,027

2500

3000

3500

2 = tan tan 2 = 0,033 0,0164 = 0,0166


=

0,027 + 0,0166
= 0,0218
2

Angka pelaporan : ( 3,0 2,2 ) 10-2

Rx =

Menghitung R x
38
= 1266,67
0,03

; ( R x ) =

38
0,0218 = 920,44
0,03 2

Angka pelaporan : ( 1,3 0,9 ) 103

Membuat Grafik G terhadap t

G ( Ampere )

Grafik G terhadap t
13.5
13.0
12.5
12.0
11.5
11.0
10.5
10.0
9.5
9.0
8.5
8.0
7.5
7.0
6.5
6.0
5.5
5.0
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0

GL

7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61
t ( menit )

Terlihat dari grafik diatas bahwa GL = 12,2 Ampere, maka


Tlebur log am = 0,03 12,2 10 6 (100 + 1266,67 ) + 3 = 3,00005 oC

Tlebur log am = 12,2 10 6 (100 + 1266,67 ) 0,0218 + 12,2 10 6 100 557,11 + 0,5
= 0,000363 + 0,704 + 0,5 = 1,204 oC
Angka pelaporan : ( 3,00 1,20 ) 102
VIII.

TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN

1. Gambarkan grafik T/G sebagai fungsi R


2. Dari grafik yang didapat, hitunglah harga-harga k dan Rx.
3. Beri pembahasan tentang harga k dan Rx (arti, satuan dan cara mendapatkanya dan
sebagainya).
4. Gambarkan grafik G sebagai fungsi dan waktu (t) untuk logam yang membeku.
5. Dari grafik tersebut tentukan harga G yang sesuai titik lebur/titik beku.
6. Hitunglah titik lebur paduan logam beserta ketelitianya.
7. Beri pembahasan mengenai percobaan ini (bagaimana hasilnya, cocokkan dengan
table, sumber kesalahan, dsb).
8. Apa yang dimaksud dengan titik eutektik paduan logam?
Jawaban :
1.

Sudah ada di pengolahan data

2.

Sudah ada di pengolahan data

3.

T = k G ( R + R x )
T
= k R + kR x

G
m x

c
y

C
X

T
= k ( R + Rx )
G

T
y
G
k = tan = =
x
R
k Rx = C

Rx =

C
k

T = Waktu ( menit )
G

= Simpangan ada galvanometer ( A )

= Hambatan ( )

= Konstanta Pembanding

RX

= Hambatan dalam rangkaian ( )

4.

Sudah ada di pengolahan data

5.

Sudah ada di pengolahan data

6.

Sudah ada di pengolahan data

7.

Akan dibahas di analisa

8.

Titik Eutektik aduan logam : Titik lebur terendah dari

paduan campuran logam pada komposisi tertentu.


IX.

ANALISA
Setelah melakukan percobaan diatas maka dapat diambil beberapa analisa yaitu :
1. Dari pengolahan data dan data pengamatan didapat bahwa untuk air ketika
diberi hambatan 3000 sampai 1000 ohm grafik Gnya naik namun pada R = 900
Ohm kebawah G nya menurun, sedangkan grafik Gnya tidak teratur.
2. Untuk paduan logam agar mencair dibutuhkan waktu 11, 5 menit sedangkan
saat memebeku lagi dibutuhkan waktu yang lebih lama yaitu sekitar 18 menit.
Pada saat mencair semakin lama waktunya semakin naik nilai G nya. Dan pada
saat membeku semakin lama waktunya semakin turun nilai G nya.
3. Dari hasil P =

Pawal + Pakhir 68,56 + 68,56


=
= 68,56 cmHg maka setelah
2
2

dilihat pada tabel boiling point water hasil Td adalah 97,714 oC dengan Td = 0.
4. Penambahan G disebabkan oleh logam yang diberi panas sehingga
menghasilkan tegangan listrik.

X.

KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu
:
1. Jika sebuah konduktor ( seperti logam ) diberi perlakuan panas, maka ia
akan menghasilkan arus listrik.
2. Air di percobaan ini berlaku sebagai termometer.
3. Hubungan antara perbedaan suhu dengan tegangan yang dihasilkan
termokopel bukan merupakan fungsi linier melainkan fungsi interpolasi.
4. Suhu mempengaruhi tegangan.
5. Titik Eutektik aduan logam : Titik lebur terendah dari paduan campuran
logam pada komposisi tertentu.

XI.

DAFTAR PUSTAKA
Tyler A Laboratory Manual of Physics, Edward Arnold, 1967.
Sears, Heat, Mechanics and Sound, Add. Wesley.
Sears, Electricity and Magnetism, Add. Wesley.
Zemansky, Heat and Thermodynamics, Mc Graw Hill, 1957.

Anda mungkin juga menyukai