Anda di halaman 1dari 27

Tiga Ilah, satu saja Raja yang Sah

Bacaan untuk para pencari Surga!

Pembaca yang budiman Sudah hadir 6.5 milyard (6.500.000.000) manusia di muka bumi ini. Dan manusia mengenal 3-agama utama, yang disebut Agama Semawi atau Monotheist, yang masingmasing diakui diturunkan dari Surga. Menjadi penting urusan Surga ini, karena manusia yang percaya adanya Tuhan Yang Esa, percaya juga hadirnya Surga, dan adanya hidup sesudah ajal. Sejalan dengan hal itu, kebanyakan manusia yang mengaku beriman, mendambakan kehidupan kekal di Surga kelak, jika dia beruntung. Apakah Saudara Pembaca tergolong yang beruntung itu? Apakah Agama yang Saudara anut sekarang, dengan Sesembahan yang Saudara muliakan, menjamin anda bergabung ke Surga kelak? Atau Saudara sekedar memeluk Agama yang diwariskan leluhur, tanpa menyelidiki apakah Sesembahan Saudara menjamin keselamatan kekal kelak? Pemikiran yang sama berbahayanya adalah pemeo: Ada banyak jalan ke Roma, alias semua Agama sama saja! Ini kekeliruan yang menjanjikan bahaya. Jika semua Agama sama, dan (pemeo:) Setiap Agama mengajarkan kebaikan, mengapa demikian banyak terjadi pertikaian, bahkan peperangan berlatar belakang Agama di muka Bumi? Masing-masing Agama memiliki Kitab pegangan; dan setiap Kitab dihormati oleh masing-masing penganutnya, sehingga diberi julukan Kitab Suci, kendati pihak lain mungkin tidak mengakuinya. Hal inipun menjadi petunjuk bahwa anggapan Semua Agama sama saja, adalah kekeliruan belaka! Di manakah kebenaran?

Raja yang Sah

1. TIGA AGAMA SEMAWI


Di sepanjang Sejarah Manusia, ada tiga Agama Semawi yang dikenal. Tiga Agama ini ditandai dengan masing-masing menyembah satu ilah saja atau Monotheist. Namun Ilah-ilah yang disembah tiga Agama Semawi itu tidak dapat dianggap satu, Yang Esa, sebab masing-masing ilah itu membawa watak sendiri-sendiri, sehingga tidak mungkin ketiganya dianggap Yang Esa. Kenyataan itu akan terbukti di sepanjang pembacaan buku ini. Setiap Agama Monotheist: -Yahudi, -Kristen dan -Islam, masing-masing memiliki satu Kitab pegangan, yang diperlakukan sebagai Kitab Suci. Masing-masing Kitab Suci diaku (diclaim) sebagai wahyu dari Surga (Yahudi), atau disabdakan oleh Raja Surga (Kristen), atau diturunkan dari Surga (Islam). Nah, karena isi masing-masing Kitab Suci berbeda kandungan ajarannya, lagipula Sesembahan yang diperkenalkan berbedabeda watak dan kwalitas-pribadinya, maka tidak mungkin ketiga Kitab Suci itu berasal dari Yang Esa, pasti dari sumber yang berbeda. Lebih jauh lagi, kenyataan Sejarah menunjukkan terjadinya ratusan kali peperangan istimewanya antara pemeluk Agama Yahudi melawan pemeluk Agama Islam, jelas menunjukkan bahwa dua ilah kedua pihak itu tidak mungkin Yang Satu atau Yang Esa. Sebab, jika benar-benar Satu Ilah, Yang Maha Kuasa yang memimpin kedua pihak, tentu Ilah itu berkuasa memelihara kerukunan antara kedua pihak atau kedua bangsa yang berseteru. Maka, tidak salah jika disebutkan... ...tiga Agama Monotheist itu memiliki Kitab Suci masing-masing, yang penulisannya dibimbing oleh Tiga Sesembahan yang berbeda! Saudara yang budiman, yakinkah Sesembahan Saudara akan menuntun Saudara ke Surga, dambaan hidup orang yang mengaku beriman?

Raja yang Sah

Dalam pembahasan ini, saya menjaga suasana damai dengan cara tidak menyinggung sesuatu Kitab Suci. Saya tidak akan mencela Kitab Suci manapun; itu akan menciptakan perbantahan masalah kesucian atau keabsahan dari masingmasing Kitab Suci. Ribuan tahun sudah dihabiskan oleh para pemimpin Agama untuk berdialog, berdebat bahkan berperang untuk menonjolkan kebenaran masing-masing. Pertikaian bodoh yang tiada usainya. Tidak mau saya melanjutkan kebodohan itu. Dengan pra-anggapan semua Kitab Suci itu benar ajarannya, buku ini akan menyimak masing-masing Kitab Suci secara apa adanya, tanpa menarik tafsiran pribadi, dan tanpa mencela satupun. Demikianlah adilnya cara penelaahan isi ketiga Kitab Agama Semawi itu! Saya tidak mencampur-aduk ajaran Kitab-kitab suci, itu namanya menodai sesuatu agama, saya juga tidak berusaha merubah sesuatu Agama manapun. Akan dilihat nanti bahwa saya tidak mencacat atau mencela sesuatu Agama, sehingga, di negeri Indonesia ini, saya tidak dapat didakwa melakukan pelanggaran Kitab Undang-undang Hukum Pidana Pasal-156a (penodaan sesuatu Agama; Lampiran.)

2. TIGA KITAB SUCI AGAMA MONOTHEIST Tiga Agama Monotheist memegang Kitab Sucinya masing-masing, yang dijadikan pegangan kehidupan rohani dan lahiriah. 2.1. Umat Yahudi memegang Kitab Suci... ...berintikan Torah (Taurat); sederhananya Kitab Suci Yahudi adalah bagian dari Kitab Perjanjian Lama, sementara KPL adalah bagian dari Alkitab yang diterbitkan oleh L.A.I. (lembaga Alkitab Indonesia). Umat Yahudi menganggap Kitab ini diwahyukan oleh Yahweh, ilah mereka, sehingga dianggap Kitab Suci.
Raja yang Sah

Dengan menelusuri kepada bahasa aslinya, Bahasa Ibrani, dapatlah dilihat bahwa Sesembahan bangsa Yahudi awalnya dituliskan oleh Musa dengan 4-hurufmati saja, atau Tetragrammation: Y-H-W-H, yang di belakang hari, ketika dilafazkan, beroleh penambahan huruf-huruf hidup, menjadi YaHWeH, atau YeHuWaH, atau lainnya. Selanjutnya, ketika diucapkan dengan lidah orang Batak (yang tidak dapat mengucapkan w) berubah lagi menjadi Jahoba. Istilah ini digunakan di dalam Bibel (berbahasa Batak) terbitan L.A.I. 2.2. Umat Yesus Kristus memegang Alkitab Alkitab terdiri atas dua bagian utama. Yang pertama adalah Kitab Perjanjian Lama, yang di dalamnya mengandung Kitab pegangan Agama Yahudi, dan Kitab Perjanjian Baru, yang direkam oleh para murid Yesus pada abad-abad pertama setelah Kristus. Untuk Indonesia, yang paling berwibawa sampai kini adalah Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab adalah pegangan umat Kristiani, namun iman Kristiani yang sejati berlandaskan pada sabda-sabda Yesus saja. Ini tidak diwahyukan (seperti Kitab Suci Yahudi), melainkan disabdakan oleh Yesus Kristus. Itulah Injil, atau Berita Sukacita, yang dibawa oleh Yesus Kristus sendiri, menjadi pedoman kehidupan umat Yesus yang sejati (atau: muridYesus). Sabda Yesus inilah yang dicatat oleh para saksi mata, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, secara cermat. Catatan Sabda itu dilengkapi dengan Riwayat Hidup Yesus, tentang perbuatan-perbuatan yang Yesus lakukan, termasuk mujizat-mujizatNya. Diaku oleh umat Yesus, bahwa penulisan itu dibimbing oleh Roh Kudus (yang adalah Roh Tuhan sendiri), sehingga tulisan aslinya diaku bebas dari kesalahan. Terbentuklah empat Rekaman-Injil yang baku, sampai sekarang dipegang oleh umat Yesus. 2.3. Umat Islam, awalnya dari bangsa Arab... ...memegang Kitab Al Quran, yang diaku diturunkan dari sisi Allah {Lauh Mahfuzh, Az Zukhruf(43):4}, sehingga sangat diagungkan melebihi Kitab manapun juga. Kitab ini

Raja yang Sah

berisikan 114-Surah, terbagi atas 30-Juz, mengandung enam ribu enam ratus-an ayat (tidak ada kesepakatan para ahli tentang jumlahnya yang tepat!) Sejarah Islam mencatat bahwa Al Quran dilafazkan oleh Muhammad di Tanah Arab, sebagian demi sebagian. Oleh para penghafal, bagian-bagian Quran dituliskan di atas lembaran kulit onta, atau pelepah kurma, atau tulang belikat onta. Di kemudian hari terjadi serentetan usaha meng-asembling dan menyelaraskan bagian-bagiannya, dan setelah diperoleh satu Kitab yang utuh dan dianggap murni, naskah bagian-bagian Quran lainnya dimusnahkan. 2.4. Yang Saya Mau Lakukan Di Sisa Buku Ini: (1) Dari masing-masing Kitab Suci Agama-agama Monotheist, saya akan menunjukkan bahwa Yahweh (Jahoba), Yesus dan Allah, masing-masing adalah Raja, diajarkan dalam masing-masing Kitab Suci. (2) Saya akan menunjukkan pula bahwa setiap Kitab Suci mencatat terjadinya Pemberontakan Iblis atas Raja atau Sesembahan yang bersangkutan, sejak di Surga, dan Pemberontakan Iblis itu berlanjut terus di Bumi, dalam bentuk menyesatkan umat manusia supaya mengikut Iblis, tidak lagi menikuti Tuhan Yang Esa. (3) Mengingat hanya ada satu umat manusia, satu rombongan malaikat dan satu rombongan Iblis-Pemberontak; mengingat pula semua rombongan bersama ketiga Sesembahan hadir di dalam satu jagat raya; serta mengingat pula bahwa di dalam satu kapal tidak mungkin terdapat tiga nakhoda, maka secara akal sehat, dari ketiga Sesembahan itu hanya satu Raja yang sah, yang lainnya lancung! (4) Dengan mengingat bahwa Surga adalah tempat bersemayam Yang Maha Kudus, maka perlu diteliti Sesembahan mana yang perduli kepada umat manusia, dan mempersiapkan unat agar layak ke Surga dengan cara: {a} menguduskan
Raja yang Sah

umat dari dosa-dosa mereka, selanjutnya {b} melindungi umat dari penyesatan Iblis supaya terpelihara kesalehannya. Akan jelas hanya satu Raja yang bersungguh hati mengajak umat manusia ke Surga (tempat dambaan umat), Raja itulah yang sah untuk disembah. Di dalam wawasan Kerajaan inilah, tidak salah jika Pedoman Menelaah yang dianut Buku ini selaras dengan kebijaksanaan leluhur orang Indonesia: Raja Alim raja disembah, Raja Lalim raja disanggah!

3. TIGA-SESEMBAHAN, TIGA SOSOK RAJA


Ketiga Kitab pegangan Agama Semawi yang di bahas di sini mempersaksikan bahwa Sesembahan masing-masing adalah Raja, dengan istilah masing-masing: Yahweh dipersaksikan selaku Raja kekal; Yesus, dalam kesatuan dengan Bapa Surgawi (Yang Maha Kuasa) memperkenalkan diri selaku Raja dalam Kerajaan Surga di Surga dan di Bumi; Allah dipersaksikan selaku Raja dalam Kerajaan Langit. 3.1. Kitab Perjanjian Lama (KPL) Kitab pegangan Agama Yahudi ini dituliskan aslinya di dalam bahasa Ibrani; Yahweh diperkenalkan selaku Sesembahan tertinggi. Namun KPL juga menyatakan bahwa Yahweh adalah Raja, Raja kekal. Bacalah dua ayat berikut:

Raja yang Sah

1 Sam.12:12: Tetapi ketika kamu melihat, bahwa Nahas, raja bani Amon, mendatangi kamu, maka kamu berkata kepadaku: Tidak, seorang raja harus memerintah kami, padahal Yahweh, Elohimmu adalah rajamu. Mz.10:16: YAHWEH adalah Raja untuk seterusnya dan selama-lamanya. Bangsa-bangsa lenyap dari tanah-Nya. 3.2. Kitab Perjanjian Baru (KPB) Di dalam Rekaman-rekaman Injil yang terkandung di dalam Kitab Perjanjian Baru, Yesus mengajar umat untuk menyeru Yang Maha Kuasa dengan panggilan Bapa(Surgawi). Yesus juga memberitahu bahwa Ia diutus oleh Bapa Surgawi. Tanpa menjelaskan proses adi-kodrati yang tidak terjangkau oleh nalar manusia: Yesus memberi tahu bahwa di dalam dirinya hadir Roh Yesus, yang adalah Roh Bapa (Yang Maha Kuasa) dalam penampilan manusia; diberi tahu juga oleh Yesus bahwa Yesus dengan Bapa Surgawi adalah satu (Esa); dan di dalam kesatuan itu, Yesus Kristus adalah Raja Surga atau Yang Maha Kuasa! Untuk membuktikan kemaha-kuasaanNya itulah, Yesus Kristus melakukan mujizatmujizat, yakni perbuatan adi-kodrati yang nabi-nabi manapun tidak mampu melakukannya, antara lain: Yesus mengusiri setan-setan dari diri manusia, dengan cara memerintah, dan setan-setan itu takluk! Yesus menyembuhkan penyakit yang berat; Yesus mencelikkan mata orang yang buta sejak lahir; Yesus mengendalikan kuasa alam; ditenangkanNya angin badai dan geloranya danau, Yesus memberi makan ribuan orang bermodalkan beberapa potong roti, Yesus mengampuni orang berdosa,
Raja yang Sah

Yesus membangkitkan orang mati, bahkan yang sudah membusuk tubuhnya, sampai kepada kemampuan... ...Yesus bangkit dari kematian oleh kuasaNya sendiri! Kemampuan yang pertama dan tiga yang terakhir jelas milik Yang Maha Kuasa sendiri. Semua mujizat dan kejadian itu disaksikan oleh para saksi mata dan direkam secara teliti. Dari ayat-ayat berikut, akan kita lihat bahwa Yesus Kristus bersabda menyatakan diri selaku Raja. Mat.25:31: "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,... 34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan... Yoh.18:35: Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" 36 Jawab Yesus: "KerajaanKu bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." Tentang hadirnya Kerajaan Surga di Bumi, Yesus mengajar umatNya untuk berdoa: Bapa kami yang di sorga...dst. ...jadilah kehendakMu di bumi seperti di dalam Surga. Dengan demikian, siapa saja manusia yang menerima Yesus selaku Rajanya, dalam bentuk mentaati segala kehendak Yesus, dia menjadi warga Kerajaan Surga sejak di Bumi ini, berlanjut terus sampai ke Surga! Hal ini sah, apapun Agama yang dianutnya. Kebenaran yang serupa dapat dijumpai dalam sejumlah ayat lain dalam Kitab Perjanjian Baru. 3.3. Kitab Al Quran

Raja yang Sah

Al Quran, adalah Kitab pegangannya umat Muhammad atau muslim. Kitab ini memperkenalkan Allah selaku Yang Maha Kuasa, namun juga selaku Raja dalam Kerajaan Langit. Ayat-ayat berikut (dan sejumlah ayat lain) mempersaksikan hal itu: Al Baqarah (2):107. Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong. Ali Imran(3):189. Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 3.4. Tolok Ukur Kelayakan Seorang Raja Tidak sulit mengaku-ngaku Raja; tidak sulit juga menganggap bahwa suatu Tokoh adalah Raja, bahkan Yang Maha Kuasa! Namun harus diteliti ke-absah-an sesuatu Tokoh menjadi Raja melalui beberapa tolok ukur. Ukuran pertama adalah wilayah kekuasaan, yang kasat-mata dan yang tidakkasat-mata. Ketiga Sesembahan yang dianggap Raja itu menguasai Jagat Raya, termasuk Bumi dan manusia seisinya. Segera tampak bahwa wilayah kekuasaan ketiga Sesembahan itu tumpang-tindih! Tiga tokoh Raja di dalam satu wilayah, patut dicurigai satu saja Raja yang sah, lainnya raja-palsu! Ukuran yang lain adalah warga Kerajaan. Selain umat manusia, ketiga Sesembahan itu memerintah malaikat-malaikat, yang setia; ternyata dalam urusan warga Kerajaanpun terjadi tumpang tindih kekuasaan. Lagi-lagi patut dicurigai: satu saja Raja yang sah, lainnya palsu atau raja-tiruan belaka. Di luar semua itu masih ada malaikat-malaikat yang memberontak terhadap Raja yang sah (akan jelas nanti). Tidak mungkin pula satu Raja menyandang tiga nama yang berbeda! Maka, menimbang tumpang-tindihnya kekuasaan tiga Sesembahan itu dalam urusan wilayah (teritorial) dan warganya, perlulah dikenali satu Raja yang sah! Sebab...
Raja yang Sah

...di dalam satu kapal mustahil terjadi hadirnya tiga nakhoda! Tersisa satu tolok ukur: ke-absah-an Sesembahan tadi selaku Raja Surgawi harus dibuktikan dari kemampuannya menanggulangi Pemberontak, atau Iblis, baik di Surga (wilayah tidak-kasat-mata) maupun di dunia. (wilayah kasat-mata). Hal itu akan nampak pada sisa Buku kecil ini!

Persiapkanlah hati dan pikiran Saudara!

4. TIGA RAJA MENINDAK PEMBERONTAKAN


4.1. YAHWEH, atau Jahoba, selaku Raja kekal... ...tercatat menghadapi Pemberontakan (Yesaya 14:12-15). Pemberontak, Iblis itu, dicampakkan ke bawah bumi: Yesaya 14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! 13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. 14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awanawan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! 15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. 4.2. Yesus Kristus Raja dalam Kerajaan Surga... Raja ini (di Surga dan di Bumi) menghadapi Pemberontakan oleh Iblis, dicatat dalam Kitab Wahyu pasal-12 ayat 7-9. Yesus beperilaku selaku Raja Surga, tidak perlu Yesus sendiri menanggulangi pemberontakan itu. Cukuplah Mikael, malaikat Surga yang setia,

10

Raja yang Sah

bersama rombongannya, menindas pemberontakan itu. Terjadilah Pemberontak-akbar atau Iblis dicampakkan ke Bumi: Wahyu 12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, 8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. 9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. 4.3. Allah, Raja dalam Kerajaan Langit... ...mengalami dan menanggulangi juga pemberontakan. Hal itu dicatat dalam Al Araaf (7):11-18; Pemberontak, yakni Iblis diturunkan dari Surga ke Dunia.
AL-A'RAAF(7) 11: Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. 12 Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". 13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". 14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". 15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." 16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, 17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). 18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benarbenar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya".

Peristiwa yang sama dapat dibaca juga pada Al Hijr(15):30 dst., Al Israa(17):61 dst., Al Kahfi(18):50 dst., Taha(20):116 dst., Saad(38):71 dst.
Raja yang Sah

11

Dari pembacaan ayat-ayat Quran di atas dapat di amati bahwa masalah umat beragama bukanlah sekedar mengimani sesuatu ilah lalu menyembah dan beribadah sesuai aturannya. Yang lebih penting direnungkan: nasib setelah ajal; diseret oleh Iblis ke neraka atau bergabung dengan Surga kekal, dituntun oleh Raja yang sah! Jelaslah patokannya: Raja yang layak disembah adalah Dia, yang menunjukkan kesungguhan hati menolong umat atau rakyatnya mengatasi dosa dan godaan atau penyesatan Iblis untuk berbuat dosa. Sebab dosa adalah hambatan bagi umat yang mau bergabung ke Surga! 4.4. Dalam Menindas Pemberontakan Iblis..., ...ketiga raja itu tampil serupa kuasanya: YAHWEH (Jahoba) mencampakkan Iblis-Pemberontak ke dunia orang mati (kuburan!); YESUS, oleh malaikatNya yang setia, Mikael serta rombongannya, mencampakkan Iblis-Pemberontak beserta rombongannya ke Bumi ALLAH mengusir Iblis-Pemberontak dari Surga. Namun, setelah jatuh di Bumi: Iblis-Pemberontak gigih menyesatkan umat manusia, agar sebanyak-banyaknya manusia menjadi pendosa dan terseret oleh Iblis ke Neraka! Dan fakta kehidupan menunjukkan bahwa tidak ada manusia, oleh kemampuannya sendiri, dapat mengelak dari penyesatan Iblis, jangankan mengalahkan Iblis. Nampaklah betapa menyedihkan nasib manusia yang tidak mau memikirkan dengan akal sehat, untuk menyembah dan mengabdi kepada Raja yang sah!

12

Raja yang Sah

Dari cara penindakan terhadap Pemberontak itu saja sesungguhnya sudah nampak mana Raja yang tulen. Tentu Dia, yang tidak perlu turun-tangan sendiri, melainkan cukup mengerahkan angkatan perangnya untuk meruntuhkan pemberontakan itu. 5. BERPIKIRLAH BIJAKSANA: Saya mau Hidup Kekal, berbahagia di Surga !!! 5.1. Maka yang saya mau sembah.... Dalam Wawasan Ketuhanan: Sesembahan yang menuntun saya ke Surga! Dalam Wawasan Kerajaan: RAJA yang melindungi saya dari godaan Iblis-Pemberontak! Setelah beragam keserupaan di atas ...adakah perbedaan kemampuan antara Yahweh, Yesus Kristus, Allah...? Perhatikanlah: setelah jatuh, di bumi, Iblis-Pemberontak sibuk menyesatkan umat manusia... ...agar sebanyak-banyaknya manusia terseret ke Neraka! 5.2. Untuk menampak perbedaan... ...antara Yahweh, Yesus Kristus dan Allah, saya diberi hikmat Tuhan untuk menelaah hal-hal yang tidak tercatat, tidak tertulis dalam Kitab-kitab Suci! Justru teknik ini nyaris tidak dilatih di Sekolah-sekolah Agama manapun, sebab di sana diajar menelaah yang tertulis saja. Sekarang kita menggunakan teknik tersebut: menemukan kebenaran dari hal-hal yang tidak tertulis!
Raja yang Sah

13

Contoh yang awal: Yesus tidak pernah mengajarkan bahwa nama Bapa Surgawi adalah Yahweh! Tidak juga Allah. Maka siapa saja mengajarkan Yesus Anak Yahweh, atau Yesus Anak Allah, dia adalah Penyesat (hamba Iblis!) Saya terapkan teknik yang serupa untuk menemukan kebenaran lainnya... YAHWEH tidak pernah mengenyahkan Iblis dari umat Yahweh. Tidak ada satupun ayat dalam Kitab Perjanjian Lama yang mencatat Yahweh atau Jahoba mengusiri Iblis enyah dari umat-Yahweh. Akibatnya: nabi-nabi Yahudi mudah terkena bisikan Iblis, tergoda, lalu berbuat dosa. Dalam catatan Kitab Suci Yahudi: Nabi Musa berbuat dosa ketika memukul batu dengan tongkatnya, untuk mengeluarkan air, yang seharusnya cukup diucapkan; (Nabi) Harun membentuk patung anak sapi dari emas, lalu disembah-sembah; Nabi Samuel memenggal kepala Raja Agag, orang Amalekh, melanggar Hukum ke-6; Nabi Daud menzinahi Betseba, melanggar Hukum ke-7; dan lain-lain! Jika sudah demikian, apalah keuntungannya jika saya menjadi umat Yahweh? Hanya untuk dihimpit oleh Iblis dan terus menerus melakukan dosa dan lanjut ke...... ?? YESUS mengenyahkan Iblis (setan-setan) dari Surga dan yang di bumi, Banyak peristiwa dicatat di dalam Kitab Perjanjian Baru tentang setan-setan yang diusiri oleh Yesus dari orang-orang. Bahkan orang-orang itu bukan atau belum menjadi umat Yesus! Lebih tegas lagi, Yesus menetapkan syarat yang harus dijalani oleh orang-orang yang mau bergabung dengan KerajaanNya Yesus. Sejujurnya, banyak sekali umat Kristiani belum mengalami kelepasan yang Yesus syaratkan! Mat.12:28 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh TUHAN, maka sesungguhnya Kerajaan Surga sudah datang kepadamu.

14

Raja yang Sah

Maka murid Yesus (bukan sekedar umat Kristiani), yakni yang sudah mengalami setansetan diusiri dari dirnya, lalu terus-menerus memanfaatkan fasilitas Yesus mengusiri setan enyah dari dirinya, akan bebas dari bisikan atau godaan Iblis, sehingga mampu hidup saleh, bebas dari dosa, siap ke Surga. ALLAH tidak pernah mengusiri Iblis dari umatnya... Nampak dalam Surat Al Araaf yang direkam di atas, betapa tegasnya Allah memerintahkan Iblis untuk keluar dari Surga. Namun, apakah pernah Allah, dengan sama tegasnya memerintahkan Iblis enyah dari umat Allah? Berulang kali saya sudah selesai membaca terjemahan Al Quran berbahasa Indonesia terbitan Departemen Agama R.I. (1999). Saya tidak menemukan satu ayatpun di dalamnya yang mencatat bahwa Allah dengan tegas mengusir setan dari diri umat Allah. Yang ada hanyalah perintah agar umat berlindung kepada Allah dari bisikan jin/syaitan. Namun cara perlindungan yang diberikan Allah tidak nampak sejelas pengusiran Iblis dari Surga! Tanpa pengusiran Iblis dari umat Allah, mudahlah Iblis membisikkan hal-hal yang jahat kepada umat Allah, juga mengakibatkan Nabi Muhammad melakukan berbagai dosa, sehingga Muhammad membutuhkan ampunan atas dosa-dosanya... Al Fat-h(48): 1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, 2. supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, Ternyata Quran bersaksi bahwa Muhammad adalah pendosa. Rekaman Quran memang menetapkan pembagian rampasan perang, berarti Allah merestui peperangan dan pengumpulan rampasan perang (fai-i). Ini dicatat di dalam Surat-surat Ali Imran(3):157,161; Al Anfaal(8):1.41,69; Al Fath(48):15, Al Hasy(59):6-7, dsb. Setelah kemenangan sedemikianlah ayat pengampunan Allah (Qs.48:1) di atas diturunkan. Jelaslah Allah merestui peperangan dan perampasan (dos-dosa!) yang Muhammad lakukan.
Raja yang Sah

15

Allah merestui perbuatan dosa Muhammad, Allah juga mengampuninya? Siapakah Allah? Sandiwarakah ini? Jika demikian, jika saya menyembah Allah, dan tidak pernah Iblis diusiri dari diri saya, adakah kesempatan bagi saya bergabung dengan kekudusan Surga? 5.3. Nampak Kelebihan Yesus Kristus (1) Umat Yesus dibersihkan dari dosa Mat.26:27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. 28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. (2) Kuasa Yesus mengenyahkan setan-setan dari diri orang yang percaya kepada Yesus, sehingga tidak bebas lagi Iblis berbisik membujuk manusia agar berbuat dosa; (3) Bahkan murid Yesus diberi wewenang untuk mengenyahkan setan-setan, sehingga tidak mampu lagi Iblis membujuk saya untuk berbuat dosa. Markus 16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,... Matius 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. (4) Yesus Kristus juga memberikan RohNya, yakni Roh Kudus atau Roh Yesus, yang memampukan manusia untuk hidup kekal kelak, sebab benih yang dibawa oleh manusia dari rahim ibunya hanyalah benih yang fana, sekedar cukup untuk hidup l.k. 70-tahun saja!

16

Raja yang Sah

(5) Lebih luhur lagi pernyataan kasih Yesus Kristus: Karena mengetahui ketidakberdayaan manusia yang dihimpit Iblis, maka Yesus mengabulkan setiap permintaan yang sifatnya rohaniah, semisal permohonan pengampunan dari dosa, teristimewa pernyataan ingin bergabung ke dalam KerajaanNya. Cukup dengan meminta. Kitab Matius pasal-12 ayat -37 mencatat sabda Yesus: ...Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, mnurut ucapanmu pula engkau akan dihukum. Maka umat dapat beroleh pengampunan, dengan meminta, mengucapkan doa, di dalam iman, sebab pengampunan sudah disediakan melalui kurban Yesus Kristus di kayu Salib. Saya sudah melakukannya, sehingga saya dibersihkan dari dosa-dosa. Kemudian saya dimampukan hidup suci karena Iblis dan setan tersingkir dari diriku. Dan pekerjaan mengenyahkan setan-setan dari kehidupan saya adalah kegiatan setiap hari. Pada ajal saya kelak, kesucian hidupku melayakkan diri saya bergabung dengan Surga; hadir di hadapan Takhta Maha Kudus! KESIMPULAN: Hanya Yesus-Raja yang layak disembah! Menimbang pula bahwa di dalam satu Kerajaan hanya mungkin hadir satu Raja yang sah, maka setiap pesaing Raja hanyalah Raja-tetiron (meniru-niru). Tokoh Pemberontak sajalah yang suka mengaku-ngaku Raja, untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dan Pemberontak-akbar dalam Kerajaan Surga tidak lain adalah Iblis sendiri! Besar keuntungan Iblis dalam bertingkah selaku Raja: lebih bebas dan berwibawa dia menyesatkan umat! Dapat Iblis memerintah, lalu Iblis pula berpura-pura mengampuni! Kebenaran ini digaris-bawahi oleh pesan Surgawi pada Kisah Para Rasul 4:12: Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain (selain nama Yesus; Penulis.) yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Raja yang Sah

17

5.4. Konsekwensi Dari Pernyataan... Hanya Yesus Kristus Raja Yang Sah membawa konsekwensi-logis: Tiada Tuhan Selain Yesus Kristus! Kedua kebenaran ini saling berkaitan! Tidak dapat penulis buku ini didakwa menodai agama manapun! 5.5. Berdoa Untuk Keselamatan Saudara! Mudah-mudahan Saudara sudah melihat bahwa yang terpenting dalam urusan iman bukanlah sekedar ibadah dan upacara ke-agama-an, melainkan kepastian bergabung kepada Kerajaan Surga. Maka jika Saudara sungguh ingin bergabung ke Surgakudus, percayakanlah diri Saudara kepada Raja dan Pemilik Surga, Yesus Kristus. Hentikan menyeru-nyeru nama Sesembahan yang tidak menjanjikan Surga. Cukup satu nama: Yesus Kristus! Terima dan perlakukanlah Yesus Kristus selaku Raja di dalam kehidupan Saudara, apapun catatan agama di dalam KTP Saudara! Biarlah KTP Saudara ke Neraka, tetapi pribadi Saudara ke Surga bersama Yesus Kristus.Selanjutnya, penting pula mengundang Roh Yesus atau Roh Kudus masuk ke dalam hati; Roh Yesus akan mengajarkan segala yang perlu Saudara ketahui dan taati! Saudaraku, ucapkanlah doa berikut dengan bersuara: Ya Yesus, Raja Surga... Saya mengakui Yesuslah Raja yang sah, di Surga dan di dalam hidupku. Bersama dengan pengakuan ini, saya meninggalkan Sesembahanku yang lama, dan ingin mengikut Yesus terus ke Surga. Saya menerima pengampunan yang sudah Yesus sediakan, agar bersih saya dari dosa dan kecemaran masa laluku.

18

Raja yang Sah

Saya juga bermohon dibebaskan dari himpitan Iblis dan setan-setan, mohon juga diberi kuasa untuk mengenyahkan. Segala macam perjanjian, persekutuan dan jamahan Iblis di masa laluku, saya batalkan oleh kasih dan kuasa Yesus Kristus. Enyah kalian Iblis dan setan dari kehidupanku. Mohon juga saya diberi benih Roh Kudus, atau Roh Yesus sendiri, benih untuk persipan hidup kekal, dan Roh Yesus pulalah yang membimbing diriku di sepanjang sisa usiaku. Ingat-ingatkan saya, ya Yesus Rajaku, untuk mengenyahkan setan-setan setiap hari, supaya benarbenar saya mampu hidup saleh, siap bergabung ke Surga yang kudus. Dalam nama Yesus saya sudah berdoa; AMIN. 6. PENUTUP Apakah Penulis buku-kecil ini akan Saudara dakwa menodai Agama Yahudi, atau Kristen, atau Islam? Tidak mungkin! Sebab ketiga Kitab-pegangan tiga Agama Semawi disimak ajarannya secara apa adanya. Tanpa penafsiran! Dan saya tidak mencela, juga tidak mempersalahkan satu Kitabpun, melainkan menelaahnya dengan pra-anggapan: ketiganya benar! Bukan Kitab, bukan Agama, melainkan Sesembahan-lah yang saya teliti; yakni ajaran dan wataknya, sebab bergaul dengan sosok yang keliru mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri! Apa lagi menyembah yang palsu. Taruhannya adalah Surga atau Neraka jahannam! Lebih jauh, Yahweh dan Allah, dua Sesembahan itu ternyata melecehkan Hak-AzasiManusia, atau peri-kemanusiaan. Istilah kafir (= umpan neraka) dilekatkan oleh Yahweh kepada mereka yang bukan umatnya. Demikian juga Allah terhadap mereka yang bukan muslim. Yesus mengajarkan sebaliknya: Kasihilah sesamamu manusia! Maka pengikut Yesus tidak mau meng-kafir-kafirkan pihak lain! Yahweh memerintahkan umatnya memerangi kafir, bahkan membasmi mereka (1Sam.15, Bil.31), demikian juga Allah (Quran Surat 4:89; 8:39; 8:60; 9:5; 47:4; dll.) Di dalam kesadaran-moral umat manusia sedunia di masa kini, genocyde atau pemusnahan ras adalah pelanggaran Hak Azasi Manusia yang tidak dapat diampuni.
Raja yang Sah

19

Yesus Kristus saja Sesembahan yang mencintai semua manusia yang diciptakan Bapa Surgawi. Jadilah hal itu pertanda bahwa Yesus Kristus, di dalam kesatuan dengan Bapa Surgawi, adalah sebenar-benarnya Pencipta manusia! Akhirnya, inilah pesan untuk para penganut iman-campuran, yang banyak hadir di Indonesia. Di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP), Saudara mengaku menganut Agama Monotheist, namun dalam prakteknya mencampur-adukkannya dengan Agama Suku Saudara! Pernyataan orang Batak, Yesus anak ni Debata, adalah pelecehan yang dahsyat terhadap Raja Surga. Tidak pernah diajarkan oleh Yesus, sebaliknya hal itu menyenangkan Iblis, Anti Kristus. Segera Saudara menjadi hamba Iblis. Lenyaplah kepastian Saudara beroleh Surga oleh kejahatan demikian! Golongan lainnya adalah Saudara-saudara yang menyeru-nyeru dua Sesembahan dari Monotheisme (Yahweh, Yesus Kristus, Allah). Pernyataan Yesus Anak Allah, atau Yesus Anak Yahweh adalah pelecehan yang dahsyat terhadap Raja Surga! Sebab hal itu tidak pernah diajarkan oleh Yesus Kristus. Golongan inipun sudah tertipu Iblis, menjadi hamba Iblis. Kedua golongan tersebut sesungguhnya sudah disesatkan oleh Iblis; sebab Tuhanyang-benar hanya satu, dan Surga-pun satu adanya! Dengan menyeru dua Sesembahan, Saudara sedang mempertaruhkan Surga yang Saudara dambakan. Sesembahan yang lancung akan gigih membimbing Saudara ke Neraka! Tegas saya sarankan: Murnikan iman Saudara; jika tidak, Saudara takkan mampu bertahan terhadap serangan ilah-ilah palsu yang giat menyerang. Segera akhiri penyembahan terhadap ilah suku-bangsa Saudara; hentikan pemujaan arwah leluhur dan upacara kuburan; semua kegiatan itu hanya memuluskan perjalanan Saudara ke Neraka! Untuk Saudara yang ingin memurnikan Iman Monotheistme Saudara, berdoalah, ucapkan dengan bersuara, sebagai berikut: Ya Yesus Kristus, Tuhan dan Rajaku; Saya bermohon agar diizinkan bergabung dengan Kerajaan Yesus Kristus! Terimalah saya, ya Bapa.

20

Raja yang Sah

Saya mengundang Roh Yesus Kristus masuk dan bersemayam di dalam hatiku, mengendalikan watak dan kehidupan saya. Demi nama Yesus Kristus, saya menolak menyembah Allah, menolak Yahweh, menolak menyembah Debata atau ilah suku-suku-bangsa. Demi nama Yesus, enyahlah segala macam malaikat Iblis dari diriku, malaikat Surga saja pengawal diriku. Segala ajaran yang tidak selaras dengan kebenaran Yesus, harus disingkirkan dari ingatanku, dan saya menerima otoritas anak-anak Kerajaan Surga, untuk saya manfaatkan mengenyahkan setan-setan dari kehidupanku. Terimakasih, Bapa Surgawi; saya mau belajar hidup saleh, dalam kesucian hati, terus sampai ke Surga; AMIN.

Raja Surga pasti menerima pertobatan Saudara yang mau memurnikan iman! Di dalam nama Yesus Kristus!

Setelah selesai membaca Buku ini, Saudara yang ingin beroleh tuntunan lebih jauh dapat meminta tambahan Buku-buku dengan mengirimkan sms ke no. Hp.: 087780887385 atau
Raja yang Sah

21

....................... (Maaf, kami tidak melayani perdebatan; Salam!)

22

Raja yang Sah

Kitab Undang-undang Hukum Pidana Pasal 156: Barangsiapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Perkataan golongan dalam pasal ini dan pasal berikutnya berarti tiap-tiap bagian dari rakyat Indonesia yang berbeda dengan suatu atau beberapa bagian lainnya karena ras, negeri asal, agama, tempat asal, keturunan, kebangsaan atau kedudukan menurut hukum tata negara. Pasal 156a Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan: a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia. b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Raja yang Sah

23

T I G A I L A H (Sesembahan)

SATU SAJ A RAJ A YANG SAH

24

Raja yang Sah

TIGA SESEMBAHAN SATU RAJ A

Raja yang Sah

25

TIGA SESEMBAHAN SATU RAJ A

26

Raja yang Sah

RAJ A...
YaHWeH? YESUS? ALLAH?

Raja yang Sah

27

Anda mungkin juga menyukai