Anda di halaman 1dari 7

ARSITEKTUR PARIWISATA 1901

Arsitektur & pariwisata


Dalam perkembangan dunia yang sangat cepat dan sangat tidak bisa dievaluasi dengan tepat, maka yang akan terjadi adalah sebuah perkembangan didunia pariwisata dan dunia arsitekturnya. Pada saat sebuah negara memacu diri untuk turut serta dalam situasi perkembangan seperti ini, maka yang akan terjadi adalah sebuah fenomena dimana dunia arsitektur akan sangat berperan dalam mengajak seluruh orang yang terlibat dalam dunia pariwisata. Lalu apa yang akan dilakukan oleh para ahli arsitektur ini ? Seperti sebuah pepatah, sebuah kemampuan akan dikaji kebenarannya dengan melalui sebuah percobaan yang melibatkan masyarakat pemakainya. Demikian juga dengan kemampuan para ahli arsitektur ini akan diuji oleh dunia pemakainya. Dalam era globalisasi, sebuah karya arsitektur akan benar benar mandapat pengujian dari para ahli dibidang pariwisata sedang hasil dari ujian ini akan dinikmati oleh para pelaku wisata dari seluruh wilayah negara baik dari dalam maupun dari luar negeri. Arsitektur adalah sebuah dasar dari petualangan imajinasi seorang manusia dalam memenuhi kebutuhan dirinya. Sedang dunia pariwisata adalah tempat dimana seseorang mencari tempat dimana dia dapat menikmati apa yang dia inginkan dan tempat dimana dia dapat merasakan dirinya dengan lingkungan sekitar dalam suatu kebersamaan yang sesuai dengan keinginannya. Jika kita amati kedua hal diatas, maka sebenarnya apa yang menjadi kendala sehingga seringkali dunia arsitektur tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk menumbuhkan rasa kebersamaan yang diinginkan manusia dengan lingkungannya ? Kita lihat beberapa perkembangan pariwisata dunia yang sangat mempu menarik arus wisatawan dunia. Misalnya : 1. Sebuah tempat pariwisata yang sangat menggugah minat para wisatawan adalah sebuah tempat yang menampilkan keunikan negaranya dengan berbagai atraksi kedaerahan dan juga atraksi kemampuan masyarakatnya, sehingga orang akan benar benar merasakan suatu kebersamaan dirinya dengan lingkungannya saat dia berada ditempat tersebut. 2. Sebuah tempat pariwisata akan sangat menarik jika didalamnya ada sebuah fasilitas bersama dimana para wisatawan dapat merasakan betapa dirinya menjadi teramat penting untuk menjadi bagian dari kebersamaan alam yang membuat dirinya menjadi satu dengan alam sekitarnya 3. Apabila terjadi sebuah kesalahan didalam pengolahan tempat ini, maka yang harus dilihat bagaimana sebenarnya sebuah obyek wisata dapat diolah dengan sebuah kemampuan yang sangat baik dan profesional sehingga segala hal yang menjadi daya tarik pariwisata itu akan sangat terolah dan tertampilkan secara optimal. 4. Kedalam sebuah kajian mengenai kepariwisataan tidak hanya membuat sebuah usulan tempat dengan bentuk pariwisata yang akan ditawarkan, tetapi yang paling harus diperhatikan adalah bagaimana sebuah tempat pariwisata dapat diolah dan dikemas dengan baik sehingga akan dapat menjadi tujuan yang sangat diminati oleh para wisatawan. 5. Seperti halnya pariwisata dunia, sebuah obyek wisata, tidak akan pernah bisa diminati oleh para wisatawan apabila segala penunjang dari obyek wisata tersebut tidak tersentuh oleh tangan para ahli

ARSITEKTUR PARIWISATA 1901


yang bergerak dibidang pembuatan sarana maupun prasarananya. 6. Ketika seorang pengusaha mempunyai minat untuk membuat sebuah obyek pariwisata, maka yang harus dia pikirkan adalah bagaimana dia dapat mewujudkan impiannya dengan membangun berbagai fasilitas fisik yang akan menjadikan tempat tersebut menjadi sangat menarik dan membuat para pelaku wisata merasa jadi bagian dari lingkungannya. Dengan melihat keenam faktor diatas, maka jelas kelihatan bahwa sebuah obyek wisata akan benar benar terasa sebagai obyek yang menarik apabila didalam proses pembangunan atau proses pembuatannya, dilakukan oleh sebuah team ahli yang bergerak didalam pengadaan sarananya dan dibantu oleh sebuah team ahli yang akan membuat perhitungan perhitungan logis bagi batasan batasan yang harus diikuti oleh para pembuatnya. Lalu ketika seorang wisatawan datang kesuatu tempat obyek wisata, kira kira apa yang mereka cari selain alam atau obyek lainnya ? Jawabannya hanya satu, k e n y a m a n a n . Sebuah obyek wisata akan menjadi sangat berkesan dan akan menjadi sebuah tempat yang selalu diinginkan oleh para wisatawan, apabila disana mereka merasakan sebuah kebersamaan dengan lingkungan dengan kenyamanan yang maksimal. Seperti halnya seorang wanita yang sangat menginginkan dirinya menarik minat kaum pria untuk melihatnya, maka sebuah tempat pariwisatapun memerlukan upaya yang maksimal untuk dapat menarik minat wisatawan untuk melihatnya. Sebuah upaya, itulah kata kunci yang akan memulai sebuah karya arsitektur dalam sebuah tempat wisata dimana dengan karya ini diharapkan para pengunjung tempat ini akan benar benar merasakan suatu kenyamanan yang mereka inginkan sehingga kebersamaan yang mereka harapkan dengan lingkungannya akan benar benar mereka dapatkan dan seperti halnya orang yang sudah merasakan sebuah kebersamaan dengan kenyamanan yang maksimal, maka dia akan menginginkannya kembali dan inilah yang dinamakan sebuah keberhasilan dari obyek wisata tersebut. ARSITEKTUR DALAM PERANANNYA SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA Seperti apa peranan yang akan diambil oleh arsitektur dalam sebuah keberadaan lingkungan pariwisata, hanya dapat kita rasakan apabila arsitektur benar benar merupakan bagian yang penting dalam jiwa sebuah tempat wisata. Artinya, sebuah karya arsitektur didalam sebuah obyek wisata merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa yang dapat mempengaruhi jiwa manusia untuk dapat merasakan bahwa dirinya adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari obyeknya. Jelas disini bahwa sebuah karya arsitektur merupakan hal yang mutlak dibutuhkan untuk mengangkat sebuah tempat tujuan wisata menjadi lebih berarti secara kejiwaan dengan mengutamakan rasa nyaman yang optimal. Akan halnya sebuah karya, maka karya arsitektur yang bertemakan sebuah tempat wisata akan berpeluang sangat luas dalam menjangkau bentuk alam yang sesuai dengan tempat dari obyek wisata tersebut. Tetapi dibeberapa tempat yang jauh dari keaslian alam, maka sebuah karya arsitekturpun akan dapat membuat manusia merasa dirinya tetap sebagai bagian dari lingkungan sekitarnya.

ARSITEKTUR PARIWISATA 1901


Sebuah bentuk yang menarik dari sebuah bangunan akan mampu membuat setiap orang yang melihat mempunyai minat untuk mengetahui lebih jauh tentang bangunan tersebut, sebaliknya sebuah bangunan yang tidak menarik, akan membuat orang tidak ingin mencoba untuk mengetahuinya lebih jauh. Jadi, semakin baik sebuah karya arsitektur terlihat sebagai bagian utama dalam sebuah obyek wisata, maka semakin banyak orang yang ingin menikmati keberadaannya dan juga semakin banyak orang yang akan merasa betapa pentingnya peranan arsitektur didalam kebersamaannya dengan obyek wisata yang mereka kunjungi. http://mirabiela.wordpress.com/2008/10/10/arsitektur-pariwisata/

Peranan pariwisata : Pariwisata dapat dipergunakan sebagai katalisator dari


kegiatan pembangunan, kepariwisataan merupakan mata rantai panjang yang dapat menggerakkan bermacam - macam kegiatan dalam kehidupan masyarakat. Kata pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu masing-masing kata pari dan wisata. 1. Pari yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap. 2. Wisata, berarti perjalanan, berpergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata travel dalam bahasa inggris. Atas dasar itu, maka kata pariwisata seharusya diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain. Lebih lanjut, pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan dengan tujuan dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Wisatawan melakukan aktivitas selama mereka tinggal di tempat tujuan wisata dan fasilitas di buat untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan (Marpaung, 2002). Menurut Murphy dalam Pitana dan Gayatri (2005), pariwisata adalah keseluruhan dari elemenelemen terkait (wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri, dan lain-lain) yang merupakan akibat dari perjalan wisata ke daerah tujuan wisata, sepanjang perjalanan tersebut dilakukan secara tidak permanen. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17036/4/Chapter%20II.pdf

ARSITEKTUR PARIWISATA 1901

Selanjutnya pengertian pariwisata jika di lihat dalam Undang-undang Republik Indonesia No.9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan dalam Pasal 1 menyatakan : a. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebahagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. b. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. c. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. d. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. e. Usaha kepariwisataan adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut. f. Obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. g. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang di bangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Obyek wisata umumnya berdasarkan pada : 1. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih. 2. Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya. 3. Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka 4. Obyek wisata alam memiliki daya tarik tinggi karena keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, huta, dan sebagainya. 5. Obyek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus

ARSITEKTUR PARIWISATA 1901


dalam bentuk atraksi kesenian, upacara-upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu obyek buah karya manusia pada masa lampau.

Kerangka peranan pariwisata dengan arsitektur


Peranan objek wisata Objek wisata Parasarana dan sarana wisata Promosi objek pariwisata Pelayanan wisata Peranan arsitektur pada wisata Pencitraan tempat wisata yang indah, nyaman, dan bersih Mempunyai aksesbilitas yang mudah Mempunyai daya tarik pada fasat bangunan wisata Mempunyai daya tarik pada lingkungan sekitar yang memndukung.

Dampak Pendapatan masyarakat Lapangan kerja Perkembangan perekonomian

Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dari tempat tinggal menetap ke daerah lain untuk tujuan bersenang-senang menikmati obyek dan dayatarik wisata yang diakhiri dengan kembali ke tempat asalnya semula. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan pariwisata meliputi Steke holder pariwisata, peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah menyangkut urusan itu. Sehubungan dengan tingkat kesibukan manusia dalam kehidupan sehari-hari, saat ini pariwisata sudah merupakan suatu kebutuhan untuk pemulihan kesegaran jasmani dan rohani. Untuk terlaksananya kegiatan perjalanan wisata, seorang calon wisatawan yang memiliki minat untuk melakukan perjalanan wisata (wisatawan potensial) harus memenuhi persyaratan yakni: Memiliki waktu luang yang cukup untuk menyelesaikan kegiatan tersebut Memiliki uang / dana yang cukup untuk membiayai kegiatan tersebut

ARSITEKTUR PARIWISATA 1901


Memiliki kesehatan yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut. Memenuhi aspek Legalitas

Apabila Wisatawan Potensial telah memenuhi persyaratan pokok tersebut diatas, maka dalam pelaksanaan kegiatan pariwisata atau perjalanan wisata seseorang ataupun sekelompok orang memerlukan : 1. Perencanaan Perjalanan Wisata yaitu penyusunan Paket Wisata, Tour Itinerary dan Time Table

2. Penyediaan sarana dan jasa untuk menunjang kegiatan perjalanan meliputi Administrasi perjalanan, Transportasi, Akomodasi, Konsumsi, Tour Guide dan sarana/jasa lainnya. Minat melakukan kunjungan wisata sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu: 1. Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari diri calon wisatawan itu sendiri misalnya keadaan sosial ekonominya (tingkat kemakmuran), nilai budaya dan agama yang diyakini, tingkat pendidikan, hobi dan lain sebagainya. 2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri calon wisatawan misalnya kebijakan pemerintah (adanya travel warning ataupun kebijakan yang sifatnya mendorong seperti KSBV), situasi tempat tujuan, prilaku dan budaya masyarakat yang dituju dan lain sebagainya. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan akan Suasana Wisata, terdapat berbagai tawaran produk perjalanan wisata dari yang sifatnya sederhana, singkat dan murah sampai kepada yang membutuhkan waktu yang relatif panjang dan biaya mahal. Bahkan saat ini telah tersedia paket perjalanan wisata ke stasiun luar angkasa. Tujuan utama dari kegiatan perjalanan wisata adalah untuk mengunjungi dan atau menikmati ODTW. Namun pada kenyataannya kepuasan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor selama melakukan kegiatan tersebut, misalnya: pelayanan Guide/tour leader, Akomodasi yang nyaman, Makanan yang sehat dan lezat, Kenyamanan dan keamanan transportasi, keramaha-tamahan masyarakat setempat dan lain sebagainya. Untuk membantu orang yang melakukan perjalanan wisata ( wisatawan ) dapat menikmati kegiatan wisatanya dalam waktu yang terbatas secara optimal maka berdirilah berbagai jenis usaha pariwisata yang menawarkan jasa dan produk penunjang kenyamanan dan kepuasan wisatawan.

ARSITEKTUR PARIWISATA 1901


Usaha Pariwisata digolongkan dalam 3 kelompok yaitu: 1. Usaha Obyek Dan Dayatarik Wisata yaitu usaha yang menyediakan dan atau mengelola Obyek dan Dayatarik Wisata meliputi: Obyek dan dayatarik wisata Alam (Gunung, Danau, Sungai, Laut Dll) Obyek dan dayatarik wisata Buatan (Taman, Arena Permainan Dll) Obyek dan dayatarik wisata Seni, Budaya dan peninggalan purbakala

Obyek dan dayatarik wisata Minat Khusus (Terbang Layang, Terjun Payung, Banji Jumping, Arung Jeram, Diving, Snorkling Dll) 2. Usaha Sarana Pariwisata yaitu usaha yang menyediakan dan atau mengelola sarana kebutuhan wisatawan meliputi: Sarana Akomodasi / Penginapan Sarana Makan dan Minum Sarana Hiburan Sarana Transportasi Sarana Wisata Bahari / Tirta Sarana Kawasan Pariwisata

3. Usaha Jasa Pariwisata yaitu usaha yang menyediakan Jasa keperluan wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata meliputi: Jasa Perjalanan Wisata (BPW/CBPW dan APW) Jasa Pramuwisata (Guide, Tour Leader, Tour Operator) Jasa Wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention & Exebhition) Jasa Impresariat Jasa Konsultan Pariwisata Jasa Informasi Pariwisata

http://tigantua.blogspot.com/2008/05/pengertian-dan-lingkup-kepariwisataan.html

Anda mungkin juga menyukai