Anda di halaman 1dari 24

PENDAHULUAN

Definisi Syirik
Syirik mempunyai dua arti, yaitu:
1. Syirik dalam arti umum
Yaitu menyamakan sesuatu selain Allah pada apa yang terjadi kekhususan Allah. Atas dasar makna ini,
maka syirik dibagi tiga jenis:
Syirik dalam rububiyah
Maksudnya menyamakan Allah dengan sesuatu yang lain dalam hal rububiyah yang menjadi kekhususan
Allah, menisbatkan salah satu makna rububiyah kepada sesuatu atau seseorang, seperti menciptakan,
memberikan rezeki, menghidupkan, mematikan dan yang lainnya.
Syirik dalam uluhiyah
Maksudnya menyamakan sesuatu atau sesorang dalam kelayakan disembah dan ditaati yang menjadi
kekhususan Allah, seperti shalat, puasa, nazar, dan menyembelih kurban untuk selain Allah.
Syirik dalam nama-nama dan sifat-sifat Allah
Maksudnya menyamakan sesuatu atau seseorang dengan Allah dalam nama dan sifat menjadi kekhususan
Allah.
2. Syirik dalam arti khusus
Yaitu menjadikan sesuatu selain Allah sebagai tuhan yang disembah dan disamping Allah. Maka
siapa saja yang menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai sembahan yang ditaati selain Allah, ia disebut
musyrik.
SEBAB-SEBAB SYIRIK
1. Pengagungan, pemuliaan dan penghormatan yang berlebihan. Pengagungan dalam syariat Islam ada 2 macam:
o Pengagungan yang sampai batas-batas tertentu dibolehkan bahkan diwajibkan (thobii), seperti anak
kepada ayahnya (QS 17/23-24), terhadap nabi dan rasul as (QS 4/64, 24/63, 49/2-3).
o Pengagungan yang berlebihan dan sampai pada tingkat taqdis (pengkultusan) kepada siapapun adalah
terlarang, walaupun terhadap nabi as (QS 3/144), malaikat (QS 43/19), jin (QS 37/158-159), ulama dan
orang shalih (QS 71/21-23), benda-benda langit (QS 41/37).
2. Bersandar kepada sesuatu yang dapat diketahui oleh panca indera saja dan meremehkan yang diluar panca
indera (QS 2/55, 7/138, 20/87-88).
3. Mengutamakan hawa nafsu (QS 31/21, 19/59, 28/50, 25/43, 3/14).
4. Bersikap sombong (QS 43/51-52, 40/56, 2/258).
5. Ridha pada para pimpinan yang menindas manusia dan tidak berhukum kepada hukum Allah SWT dan rasul-
Nya (QS 5/44-47, 7/65-66, 7/73-76, 34/31-33).
PEMBAHASAN
Jenis-jenis Syirik
Syirik mempunyai tiga jenis:
1. Syirik Besar
Syirik besar adalah bahwa ia menjadikan sekutu selain Allah yang ia sembah dan taat sama seperti ia
menyembah dan menaati Allah.
Syirik doa
Yaitu berdoa kepada selain Allah sama seperti berdoa kepada Allah, baik sebagai permahonan maupun
sebagai ibadah. Perintah berdoa hanya kepada Allah. Tertera dalam ayat Al-Muminun:60
4g~-.-4 4pO>uNC .4` W-O>-47
gOU~E N-_4 gE+ _O) jgj4O
4pON_4O ^g
Artinya : Dan orang-orang yang menberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati
yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada
Tuhan mereka. Perintah berarti kewajiban, maka dari itu kita tidak boleh memohon
kepada selain Allah.

Syirik dalam niat, motifasi dan tujuan
Yaitu bahwa seorang hamba melakukan suatu pekerjaan dengan niat, motivasi dan tujuan mutlak selain
Allah. Ini adalah syirik dalam aqidah dan keyakinan.
Syirik dalam ketaatan
Yaitu menyamakan sembahan selain Allah dalam hal hak menentukan syariat dan hukum.FirmanNya surat
Al-Syura:21, yaitu:
O4OE 7Lg` O 7+^= =UE-4O Oj O).4O
V'NO /j_UEE_4 =}g` 4-)UEcO^- ^g
Artinya : Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama
yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah
dibinasakan. Dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.
Syirik dalam cinta (mahabbah)
Yaitu ia mencintai sesuatu selain Allah sama dengan cintanya kepada Allah, mungkin lebih sedikit mungkin
juga lebih banyak. Rasullulah SAW menegaskan dalam haditsnya bahwa hal seperti ini dilarang oleh
agama.
Tidak beriman seseorang diantara kamu sehingga ia lebih mencintai aku daripada anaknya, orang tuanya
dan seluruh manusia. (Muttafaq Alaihi)
Mahabbah terbagi dua:
a). Mahabbah Mahdhah (Mahabbah Ubudiyah)
Yaitu mahabbah (kecintaan) yang membuat tunduk dan patuh kepada yang dicintai. Ini
hanyalah bagi Allah semata.
b). Mahabbah Musytarikah
Terbagi manjadi tiga jenis
Mahabbah Thabi'iyah (kecintaan kepada sesuatu secara tabiat). Seperti kecintaan orang yang
lapar kepada makanan.
Mahabbah Isyfaq (kasih sayang) seperti: Kecintaan (kasih sayang) orang
Mahabbah Unus dan Ilf seperti: kecintaan seseorang kepada temannya.
Ketiga jenis mahabbah di atas tidaklah membuat seseorang tunduk dan patuh secara mutlak kepada
yang dicintai. Hal itu wajar saja terdapat pada diri seseorang hamba. Namun harus diperhatikan, jika
bertabrakan antara mahabbah mahdhah dengan mahabbah musytarikah, maka kita wajib mendahulukan
mahabbah mahhdah. Dalilnya firman Allah,
Katakanlah: "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan
dari jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (at-Taubah:24)

Syirik dalam rasa takut (khauf)
Yaitu rasa takut yang timbul dari asumsi atau keyakinan akan terjadinya suatu mudharat, padahal rasa takut
itu tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Allah.
Jenis-Jenis Khauf
Khauf Sirri
Yaitu: Takut kepada selain Allah berupa berhala, thaghut, mayat, makhlukghaib seperti jin, dan orang-
orang yang sudah mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk.
Khauf sirri ini termasuk salah satu jenis ibadah yang harus dimurnikan bagi Allah semata. Allah
berfirman: Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepadaKu jika kamu benar-benar
orang beriman. (Ali Imran:175)
Takut Yang Menyebabkan Seseorang Meninggalkan Kewajibannya, seperti: takut kepada seseorang
sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut seperti ini hukumnya haram, bahkan termasuk
syirik ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan hal tersebut, Rasulullah bersabda: Janganlah seseorang
dari kamu menghinakan dirinya! Sahabat bertanya: "Bagaimana mungkin seseorang menghinakan
dirinya sendiri! Rasul bersabda: "Yaitu, ia melihat hak Allah yang harus ditunaikan, namun tidak
ditunaikannya' Maka Allah akan berkata padanya di hari kiamat: "Apa yang mencegahmu untuk
mengucapkan begini dan begini?". Ia menjawab: "Karena takut kepada Allah berkata: Seharusnya hanya
"kepada-Ku saja engkau takut."(HSR Ibnu Majah dari Abu Said alKhudri)
Takut Secara Tabiat
Yaitu takut yang timbul karena _trah manusia seperti takut kepada hewan liar, binatang buas, atau
kepada orang jahat dan lain-lainnya. Takut jenis
ini tidak termasuk syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga
dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.

Syirik dalam tawakal
Tawakal adalah menyerahkan urusan sepenuhnya kepada Allah dan bertanggung kepada-Nya dalam
memperoleh suatu keinginan. Allah telah menyuruh orang-orang yang beriman untuk bertawakal kepada-
Nya, seperti dalam surat Al-maidah:24
W-O7~ -/E<O4C ^^) } .E_U7=;^^ -44 E`
W-ON`-E1 E_1g W UE-^O =e^ C4O4 Eg-
^^) E4_E- ]g~ ^gj
Mereka berkata: Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi
mereka ada didalamnya. Kerena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu
berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja
Dengan pernyataan ini maka tawakah tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah. Maka barang siapa
yang bertawakah kepada selain Allah, maka dia telah menjadi musyrik dengan syirik besar.
Tawakkal ada tiga jenis:
Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu dilaksanakan oleh Allah saja. Tawakkal jenis iniharus
diserahkan kepada Allah semata, jika seseorang menyerahkan atau memasrahkannya kepada selain
Allah, maka ia termasuk Musyrik.
Tawakkal dalam perkara yang mampu dilaksanakan para makhluk. Tawakkal jenis ini seharusnya juga
diserahkan kepada Allah, sebab menyerahkannya kepada makhluk termasuk syirik asghar (syirik kecil).
Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada orang lain dalam perkara yang mampu
dilaksanakannya. Seperti: Dalam urusan jual beli, pernikahan dan lain-lainnya. Tawakkal jenis ini
diperbolehkan hanya saja, hendaklah seseorang letup bersandar kepada Allah meskipun urusan itu
diwakilkan kepada makhluk.

2. Syirik kecil
Syirik kecil adalah bahwa ia menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah dalam bentuk perkataan atau
perbuatan. Syirik kecil mempunyai banyak jenis, namun dapat diringkas sebagai berkut:
Qualy (perkataan)
Yaitu syirik yang diucapkan dengan lisan, seperti bersumpah dengan selain Allah, seperti mengucapkan:
Apa yang dikehendaki Allah dan Aku,Hakim segala Hakim, mengucapkan penghambatan kepada selain
Allah seperti Abdum Nabiy(hamba nabi), Abdur Rasul(hamba Rasul)
Fily (perbuatan)
Seperti riya (senang dilihat), sumah (senang didengar), dan mengharapkan dunia dalam berbagai amalnya.
Setiap jenis syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar jika disertai keyakinan hati, yaitu
mengagungkan selain Allah dengan pengagungan yang sama dengan Allah, atau syirik kecil melandasi
amalnya atau mendominasinya.

3. Syirik tersembunyi
Syirik tersembunyi adalah syirik yang tersembunyi dalam hakikat kehendak hati, ucapan lisan, berupa
penyerupaan Allah dengan makhluk. Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya, terkadang seseoarang mungkin mengucapkan sesuatu perkataan yang membuat Allah
murka dan mengantarnya ke neraka selama tujuh puluh muslim gugur.
Bentuk-bentuk Perbuatan Syirik
1. Meniru Orang Alim yang Fasik atau Ahli Ibadah yang Bodoh
Manusia yang berakal sehat berusaha mencontoh orang yang baik, jujur yang pandai. Tetapi sebaiknya orang
yang tidak sehat mental dan akalnya justru meniru orang yang asal popular saja. Bagi orang seperti ini,
popularitas itu yang penting, apapun isi dan bentuknya. Mereka merasa bangga meniru gerak-gerik idolanya
yang lagi popular, sekalipun yang ditiru perbuatan fasik. Perbuatan ini dengan tegas diancam oleh Allah
sebagaimana tersebut dalam Q.S.9:34
Og^4C 4g~-.- W-EONL4`-47 Ep) -LOOg1 ;g)`
jO4:;O- p4lu-OO-4 4pOU74O 44O^`
+EE4- gC4:^) ]OO4C4 }4N O):Ec *.-
-g~-.-4 ]NO6'4C =UE--~.- O_g^-4 4
Og4+OgLNC O) O):Ec *.- -uO]4l -EOE)
1g ^@j
Hai orang-oramg beriman, kebanyakan pendeta dan pastur itu sungguh-sungguh memakan harta manusia
dengan cara bathil dan mereka merintangi dari jalan Allah.
Ayat ini menyatakan bahwa ada ahli-ahli agama yang suka berbuat dosa. Antara lain ialah dosa khianat
terhadap harta orang lain atau harta milik umat.
Dan pada Q.S. 5:77 Allah menyatakan:
~ u-^4C U4-:^- W-OU^> O) :gLCg1
4OOEN -4E^- 4 W-EON):4> 47.-4Ou- lO~ ;~
W-OwU= }g` N:~ W-OwU=4 -LOOgV W-OwU=4 }4N
g7.-4OEc O):OO- ^__
Ayat ini mengecam perbuatan ahli-ahli kitab yang melakukan ibadah dengan berlebih-lebihan diluar
tuntunan yang Allah berikan kepada Rasul dan Nabi-Nya. Mereka dengan serius dan susah payah melakukan
ibadah yang dibuat berdasarkan angan-angan dan perkiraan semata-mata, tanpa ada dalil dari Allah dan
Rasul-Nya.
Kedua perbuatan di atas, yaitu perbuatan fasik yang dilakukan oleh ahli agama dan ketekunan beribadah
orang-orang yang bodoh, adalah merupakan karakter manusia jahiliyah.
2. Membela Tradisi Leluhur Tanpa Dalil
Membela nilai-nilai leluhur tanpa mau mempertimbangkan benar atau salah, sesuai dengan ajaran Allah atau
tidak, sesat dan merugikan atau baik dan sesuai fitrah manusia atau tidak, adalah termasuk perbuatan jahiliyah.
Orang-orang jahiliyah dengan rasa fanatic, yang menyala-nyala mempertahankan apapun nilai warisan
budaya nenek moyang. Mereka menganggap suci dan luhur segala nilai yang mereka dapatkan dari nenek
moyang itu.
Perbuatan fanatik dan bodoh seperti ini dikecam keras dan dibantah oleh Allah. Dalam Q.S. 20:49-54 Allah
berfirman:
4~ }E E7O _/E<O4C ^j_ 4~ 4L4O
-Og~-.- _OC;N E7 7/E* +OUE= OEE- ^)
4~ E N4 pNO^- _O1- ^) 4~
E_Ug ELgN O).4O O) U4-g W O_4C O).4O 4
/=O44C ^)g Og~-.- EE_ N7 4O- -4;_4`
ElUEc4 7 OgOg 1E+lc 44O^4 =}g`
g7.EOO- w7.4` E4;_4Ou= gO) ~w}4^e
}g)` 4l^^ _/4E- ^)@ W-OU7 W-O4NO-4
7EEu^ Ep) O) ElgO e4CE Oj+w
_OeOL- ^)j
Artinya : Firaun berkata, Kalau begitu siapakah Tuhan kamu berdua, hai Musa! ia menjawab, Tuhan
kami ialah Tuhan yang telah memberikan kejadian masing-masing kepada setiap makhluk, kemudian Dia
telah memberikan petunjuk. Firaun berkata, Kalau begitu, bagaimanakah dengan manusia masa-masa
lalu itu? Ia maenjawab,Pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku di dalam sebuah catatan, yang
Tuhanku tidak akan keliru dan tidak pula lupa. Tuhan yamg telah menjadikan bumi sebagai harapan
untuk kamu, dan telah mengadakan beberapa jalan bagi kamu, dan Dia telah turunkan hujan dari langit.
Lalu kami terbitkan beberapa pasangan dan tutumbuhan beraneka macam dengan air hujan itu. Makanlah
dan berilah makan binatang-binatang ternak kamu. Karena dalam hal itu, sungguh tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang berpikiran.
3. Bangga dengan kekuatan dan kelicikannya
Membanggakan diri karena memiliki kekuatan dan kemampuan untuk melakukan tupu daya. Dengan
kekuatan dan kelicikannya, semaunya sendiri mempermain kankebenaran dan melanggar perjanjian-
perjanjian.
Orang-orang yang beranggapan bahwa sesuatu kebenaran diukur dengan kekuatan dan kelicikan yang
dimilikinya telah terdapat di dalam sejarah kehidupan manusia sejak masa-masa dahulu. Dengan kekutatan dan
kelicikan itu mereka menolak ajaran-ajaran Rasul Allah yang datang kepada mereka sebagaimana firman
Allah Q.S.46:24-26
4. Menuduh Pembela Kebenaran Bertujuan Buruk
Golongan ini bila melihat orang yang mengajak kepadanya kebenaran dan berjuang menegakkan kebenaran,
dituduhnya sebagai golongan yang bertujuan jahat atau buruk. Sikap mereka menghadapi kebenaran penuh
dengan penasaran permusuhan kepada para pendukungnya. Karena mereka beranggapan bahwa oaring-orang
yang menyerukan kebenaran itu hanyalah bertujuan untuk mencari keuntungan duniawi.
Sikap golongan ini terhadap pembela kebenaran dikisahkan oleh Allah dengan firman-Nya didalam Surat
Asy-Syuara ayat 111-113 sebagai berikut:
W-EO7~ }g`u+^ El ElE4lE>-4 4pO7OO-
^ 4~ 4`4 OgUg E) W-O+^~E ]OUEu4C
^g up) g=OgO ) _O>4N O).4O W O 4pNON;=
^@
Tuduhan para pembesar kaum Nabi Nuh terdapat para pengikut Nabi Nuh, bahwa mereka hanya mencari
keuntungan duniawi atau maksud buruk dengan kedok agama dibantah oleh beliau sebagai mana tertera pada
ayat 112 diatas. Tidak ada hak para pembesar menolak kebenaran karena mencurigai golongan lemah
bermaksud buruk di dalam mengikuti kebenaran.
Jika kita perhatikan di dalam pergolakan kehidupan sehari-hari, tidak sedikit pemerintah-pemerintah yang
otoriter menuduh para pejuang kebenaran dan keadilan sebagai kelompok penghasut dan perusak. Pada
hakekatnya sikap mental penguasa-penguasa otoriter semacam ini adalah cerminan mental jahiliyah yang
melekat pada diri mereka.
5. Berlebih-lebihan Memandang Orang Shalih
Pada zaman dahulu kaum musyrik mempunyai anggapan bahwa manusia terteentu yang begitu amat suci,
sehingga mereka anggap sebagai putra Tuhan. Pada zaman ini ditengah masyarakatpun merajalela keyakinan
tersebut. Mereka menganggap orang-orang tertentu menjadi wali atau sebagai orang yang keramat. Lalu
kepada mereka ini diminta untuk memberikan kekebalan atau azimat tertentu supaya gampang memperoleh
kekayaan, pangkat atau maksud-maksud lain.
Selain dari bentuk penghormatan kepada orang shalih secara berlebihan diatas ada pula dalam bentuk membeo
kepada fatwa-fatwa ulama atau kyai tanpa dasar ayat-ayat Al-Quran atau hadits Nabi. Perbuatan-perbuatan
semacam ini Allah nyatakan sebagai sikap acuh terhadap kebenaran.
6. Mempercayai Khayalan Sihir
Orang yang mengingkari ajaran Al-Quran karena percaya kepada buku-buku sihir atau ajaran-ajaran yang
ditulis orang dalam buku primbon, buku astrologi dan buku-buku tafsiran mimpi. Bagi tipe manusia ini
Al;Quran dianggap tidak dapa memberikan informasi nasib diri mereka untuk masa kini dan masa yang akan
yang akan datang, sehingga mereka lebih memperhatikan bukti primbon yang meramalkan nasib masa depan
mereka secara palsu itu, lebih mantap dan menenangkan hati.

7. Menyelewengkan Ayat-Ayat Suci
Tingkah laku jahiliyah ini tidak hanya dilkukan oleh pendeta yahudi dan nasrani, tetapi juga dilakukan oleh
golongan-golongan sesat ditengah-tengah islam.

8. Memalsukan Kitab-Kitab Suci
Kasus yang terjadi di kalangan umat Yahudi dan Nasrani sebagaimana difirmankan Allah pada surat Al-
Baqarah ayat 78 dan 79
gu+g`4 4pOGOg)`q ]OU;4C =U4-^- )
O)+4` up)4 - ) 4pOOLO4C ^_g uC4O
4g~--g 4pO+l+'4C =U4-^- jgguC)
4pO7O4C -EOE- ;}g` g4gN *.- W-+O4;=41g gO)
44E 1E1)U~ W uC4O _- Og)` ;e4:4- j_CguC
uC44 _- Og)` 4pO+lO'4C ^__ gu+g`4
4pOGOg)`q ]OU;4C =U4-^- ) O)+4`
up)4 - ) 4pOOLO4C ^_g uC4O 4g~--g
4pO+l+'4C =U4-^- jgguC) 4pO7O4C
-EOE- ;}g` g4gN *.- W-+O4;=41g gO) 44E
1E1)U~ W uC4O _- Og)` ;e4:4- j_CguC
uC44 _- Og)` 4pO+lO'4C ^__
Artinya:
Dan diantara mereka ada yang buta huruf tidak mengetahui Al-Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong
belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis al-
Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, Ini dari Allah,(dengan maksud) untuk memperoleh
keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Mereka kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang
ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang mereka kerjaan
Ialah bahwa para pendeta maupun para pastur sebenarnya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengetahuan
yang cukup untuk menggali dan memahami isi taurat maupun injil. Mereka menjelaskan isi taurat ataupun injil
tidaklah berdasarkan ilmu yang benar. Mereka menerangkan taurat dan injil semata-mata berdasarkan pikiran
dan anggapan sesuai dengan kehendak mereka sendiri.
9. Membuang Petunjuk Agama untuk Mengikuti Ajaran Sesat.
Perilaku ini terjadi pada kaum musyrikin Mekah, kaum Yahudi dan Nasrani Madinah. Mereka ini tak kalah
diajak oleh Rasullah SAW. Untuk mengikuti hidayah ilahi mereka menolak dengan menyatakan bahwa
mereka telah mempunyai agama yang selama ini mereka ikuti. Karena itu mereka tidak membutuhkan hidayah
ilahi yang dibawa oleh Rasullah SAW.Perilaku jahiliyah semacam ini Allah sebutkan dalam firman-NYA pada
surat Al-Maidah ayat 50
=' gOE1)U)_E^- 4pO7l4C _ ;}4`4 }=O;O
=}g` *.- V'NO Og 4pONLg~ONC ^)
Artinya:Apakah hokum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada
(hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
Banyak umat muslim sekarang ini yang menyalahi hukum Allah contohnya kaum wanita yang melepaskan
pakaian jilbab dan lebih senang berpakaian model barat atau model-model lain yang menyalahi ketentuan
berpakaian secara islam. Jika mereka ditegur, lalu menjawab dengan berbagai dalih yang menunjukkan sikap
merendahkan hukum Allah. Perilaku semacam ini adalah perbuatan jahiliyah. Banyak orang yang mengaku
beragama islam, tetapi dengan bangga menjadi pejuang sosialisme yang sama sekali tidak berdasarkan islam.
Bahkan mereka sama sekali menghapuskan islam dari prinsip kehidupan non islam untuk mengatur tata
kehidupan mereka di atas bumi ini. Ini semua adalah perilaku jahiliayah.
Kita juga akan menemuhi banyak khasus jahiliyah, salah satunya yang sederhana yang sering kita temui yaitu
pacaran, yang jelas berlawana dengan ketentuan pergaulan laki-laki dan wanita dalam islam. Ada sementara
tokoh agama, karena ingin memperoleh pengaruh dan popularitas, ia berani membenarkan mode berpacaran
ini. Ulama semacam ini adalah orang yang berkarakter jahiliyah, sesat, serta menyesatkan.


10. Menolak kebenaran yang Telah Disebutkan Dalam Agamanya Sendiri
Kaum Musrikin Quraisy mengakui bahwa masjidil haram adalah
11. Berani Mengharamkan yang Halal dengan Tujuan Meningkatkan Ibadah
Ketakwaan kita kepada Allah hanyalah bisa berjalan baik dengan menjalankan ketentuan Al Quran dan Hadist
apa adanya. Setiap orang yang berusaha mengurangi atau menambahnya, bukan malah memperoleh derajat
takwa kepada Allah, tetapi justru mendapat celaan dan dosa. Banyak orang punya anggapan keliru, bahwa
hatinya perlu dikosongkan sama sekali dari kenikmatan diniawi, sekalipun kenikmatan itu halal supaya dapat
menjadi hamba Allah yang takwa.
Banyak orang yang mengatur tingkat-tingkat ketaatan kepada Allah secara palsu dan dibuat-buat. Mereka
mengatakan bahwa tingkat wali, dimana seseorang selalu perasaannya dan batinnya dapat melihat, maka ia
harus melakukan syarat-syarat yang berat. Mereka mengatakan bahwa seseorang supaya memperoleh derajat
wali harus melakukan puasa terus menerus, sholat malam sepanjang malam, berpakaian kasar, tidak makan
yang enak-enak dan tidak menyentuh perempuan sedikit pun. Dengan cara seperti mereka berkeyakinan dapat
mengusir hawa nafsu dan menjernihkan hatinya sebening kaca. Cara semacam ini jelas merupakan
pengingkaran terhadap ketentuan ilahi, baik bersifat syarI maupun bersifat fisik. Terhadap yang punya
anggapan sesat dan menyesatkan ini Allah telah menyampaikan kecaman-Nya dalam surat Al-Araf 31-33.
12. Mengingkari Nama dan Sifat-Sifat Allah
13. Menganggap Allah Mempunyai Kelemahan
Kaum musyrikin, baik yahudi, nasrani, majusi maupun penyembah berhalanya mempunyai anggapan bahwa
Allah mempunyai sifat seperti manusia. Mereka berkeyakinan bahwa Allah mempunyai anak sebagaimana
manusia, mempunyai kekasih sebagaimana menusia, juga mempunyai sekutu sebagaimana manusia.
Konsepsi tebtang Allah yang tumbuh pada kalangan musyrik dab jahiliyah sangat kacau. Karena mereka
mempunyai gambaran bahwa sifat-sifat Tuhan tak jauh dari sifat-sifat manusia. Dengan demikian merekapun
menganggap bahwa kelemahan-kelemahan Tuhan sama juga dengan kelemahan-kelemahan manusia. Dalam
memnghadapi konsep ketuhanan yang kacau ini Allah menjelaskan tentang dirinya sendiri di dalam ayat-ayat
Al-Quran sebagai berikut:
QS Al-Ikhlas ayat 1-5
QS Al-Anam ayat 100 dan 101
QS Al-Isra ayat 39-42
Ayat-ayat diatas disamping mencela konsep yang kacau tentang ketuhanan, sekaligus menjelaskan secara logis
kebenaran konsep Ilahiyah islam yang Maha Suci dan sempurna.
14. Menganggap Ada Makhluk Suci seperti Allah
Kaum musyrikin yang diantaranya adalah pemeluk agama yahudi dan nasrani, telah beranggapan bahwa para
pendeta mereka adalah sebagai orang suci dan hidup sempurna menyerupai sifat-sifat ketuhanan, karena para
pendeta ini hidup tanpa istri dan anak tanpa mempunyai syahwat kepada kaum wanita.
Apa sebab pemuka agama yahudi, nasrani, budha dan hindhu beranggapan bahwa manusia yang mengikuti
naluri beristri dan beranak adalah orang-orang yang tidak suci atau tidak sempurna hidupnya sebagai manusia
utama? Karena dalam ajaran para pendeta itu wanita dianggap sebagai setan, perusak dan pengotor dunia.
Marilah kita perhatikan pernyataan-pernyataan agama tersebut di bawah ini:
Agama Hindu
Wanita lebih jahat daripada jadam yang sangat pahit, angin maut, neraka jahim, racun, ular berbisa dan
api.
Agama Yahudi
Taurat menjelaskan wanita lebih pahit dari maut, seseorang yang baik pada pandangan Allah akan selamat
dari maut. Seorang diantara seribu laki-laki masih mungkin selamat dari kepahitan maut namun diantara
seribu wanita tak seorangpun yang selamat dari padanya.
Agama Nasrani
Wanita adalah gerbang masuknya setan ke dalam diri manusia, merusak tatanan alam ciptaan Allah dan
mengganggu laki-laki.

15. Beranggapan Alam ini Tiada Pencipta
Orang yang beranggapan bahwa alam ini tiada pencipta dinamakan atheis. Mereka berkeyakinan bahwa alam
ini terjadi begitu saja. Karena kalau alam ini ada Sang Penciptanya, maka tentu Sang Pencipta itu ada pula
Penciptanya. Dan karena alam ini bersifat benda nyata atau materi, maka Sang Pencipta pun seharusnya
berupa benda nyataatau dapat dilihat sebagaimana benda-benda alam ini. Aliran pemikiran ini disebut
Materialisme.
Adanya anggapan bahwa ala mini terjadi tanpa ada penciptanya telah menjadi anggapan kaum jahiliyah sejak
ribuan tahun lalu. Salah seorang tokoh jahiliyah yang menyatakan pendiriannya dengan terus terang kepada
masyarakat, bahwa alam ini ada tanpa pencipta adalah Firaun yang hidup pada zaman Nabi Musa AS.
Faham-faham tersebut mengajak manusia untuk menyembah kepada ideology, filssafat dan ajaran-ajaran
ciptaan manusia sendiri. Maka pada hakekatnya apa yang terjadi pada zaman teknologi maju ini hanyalah
merupakan kelanjutan dari jahiliyah ciptaan Firaun.
16. Beranggapan Ada Makhluk yang Mempunyai Kekuasaan Seperti Allah

Ada manusia yang beranggapan bahwa ada makhluk yang memiliki kekuasaan yang dimiliki Allah. Manusia
tipe ini percaya bahwwa ada makhluk yang dapat memberikan perlindungan kepadanya dari marabahaya, dapat
memberikan rezeki, bahkan dapat menghidupkan dan mematikan manusia. Contoh manusia jahiliyah dan
musyrik semacam ini adalah raja Mamrud pada masa Nabi Ibrahim as.
Tentang karakter Namrud yang syirik dan jahiliyah ini dikisahkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 258.
Banyak tindakan kita yang tidak kita sadari yang termasuk dalam karakter syirik dan jahiliyah ini. Memang apa
yang kita lakukan oleh Namrud. Tetapi hakikat nilai kesyirikan sama saja. Punya anggapan bahwa ada makhluk
yang mempunyai kekuasaan seperti kekuasaan Allah dapar terjadi dalam banyak hal. Misalnya:
1. Ucapan-ucapan sebagai berikut: Karena pertolongan dan perlindungan bapak, maka kami dapat berhasil
menyelesaikan ini atau itu.
Ungkapan semacam ini hanyalah timbul dari orang yang tidak memiliki aqidah tauhid yangbersih.
2. Menempatkan seseorang sebagai pelindung dalam sutu organisasi atau suatu kegiatan dalam mengadakan
suatu kegiatan yang besar atau kegiatan yang besar atau kegiatan social tertentu biasa dicantumkan
seseorang sebagai pelindung kegiatannya. Tujuannya ialah supanya kegiatan atau organisasi tersebut bisa
berjalan lancer, selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan. Perbuatan semacam ini jelas merupakan tingkah
laku manusia berkarakter dan jahiliyah
3. Bersumpah dengan menyebut nama-nama tertentu yang dianggap berwibawa atau bersumpah dengan nama
selain Allah. Contoh:
Demi kehormatan dan kejayaan almamater, kita akan terus mengobarkan semangat perjuangan
memenangkan perlombaan ini.
Demi kehormatan dan nama baik keluarga, kami akan meneruskan tradisi keluarga yang seperti ini atau
seperti itu.
17. Mengingkari Kenabian
Seberapa jauh akal manusia dapat memberikan bimbingan dalam kehidupan ini, s
18. Mengingkari Takdir
19. Menganggap Ada Selain Allah yang Dapat Memberikan Rizki
Ada manusia yang beranggapan bahwa rizki dan karunia serta nikmat yang diterimanya bisa didapat dari selain
Allah. Hal ini terbukti dengan perbuatan mereka yang mendatangi tempat-tempat keramat untuk meminta
berkah dan rezki. Perbuatan semacam ini biasa dilakukan oleh orang-orang animism dan para penyembah
berhala pada umumnya.
Selain para golongan animisme ini terdapat juga golongan manusia yang berkeyakinan bahwa rizki dan nikmat
yang didapatnya adalah berkat kepandaian dan ilmunya semata-mata. Kaum teknorat termasuk golongan ini,
yang sangat yakin bahwa hanya ilmu dan kepandaiannya yang memberikan rizki dan keperluan hidup di dunia
ini. Anggapan semacam ini secara sepintas tampaknya tidak salah, tetapi kalau lebih jauh kita perhatikan akan
terlihat kelemahan dan kesesatannya karena:
Berapa banyak orang yang pandai dan terampil, tetapi tidak menjadi kaya dan hidup dalam serba
kecukupan.
Berapa banyak pemimpin-pemimpin dan pemilik perusahaan yang tidak dimiliki ketrampilan tinggi dan
pengetahuan yang luas, tetapi mereka hidup dengan kekayaan yang sangat besar.
Adanya kekayaan yang ada dihapan kita semacam ini, maka dapatlah ditegaskan bahwa kekayaan yang berkat
kepandaian semata-mata diperolehnya dan ketrampilan dirinya sendiri, adalah anggapan syirik dan jahiliyah.
20. Mengingkari Ayat-ayat Allah
Ayat-ayat Allah ialah bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Allah itu Maha Besar. Bukti-bukti yang
ditampakkan Allah kepada makhluk-Nya ada 2 macam, yaitu: Ayat Kauniyah dan ayat Quraniyah. Ayat
Kauniyah berupa alam semesta ini dan ayat Quraniyah berupa wahyu yang dibawa oleh Rasulullah saw. Yang
udah terhimpun dalam sebuah Kitab, berawal dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas.
Bukti-bukti yang tampak pada alam semesta maupun yang termaktub di dalam Al-Quran seluruhnya
menyatakan, bahwa hanya Allah semata-mata Dzat yang hak untuk dipatuhi dan Dzat yang Maha Tunggal.
Seluruh ayat-ayat Al-Quran mengajak manusia kepada kalimat tauhid, yaitu seruan untuk semata-mata meng-
esa-kan Allah baik dalam kepercayaan, kepatuhan, tatanan tingkah laku maupun kepemimpinan. Tauhid dalam
kepemimpinan artinya mengakui bahwa hanya Allah semata-mata yang berhak memimpin jalan jalan
kehidupan manusia di dunia ini. Dengan demikian selama manusia tinggal di dunia tidak berhak mengikuti
kehendaknya sendiri, tetapi harus mengikuti pimpinan Allah SWT.
Tauhid dalam pengertian mengakui dinyatakan Allah semata-mata sebagai Dzat satu-satunya yang berhak
memimpin, member pedoman tata kehidupan segenap umat-Nya, mengatur segala perilaku baik dan buruk serta
menetapkan undang-undang bagi kehidupan manusia di dunia ini, hal inilah yang banyak diingkari oleh
manusia. Manusia syirik dan jahiliyah beranggapan, bahwa mereka mempunyai hak otonom untuk mengatur
tingkah laku mereka dalam kehidupan dunia ini serta menentukan yang baik dan yang buruk menurut kehendak
mereka sendiri.
Mereka yang mempunyai anggapan bahwa mereka mempunyai hak membuat pandangan hidup sendiri dan
mengingkari ayat-ayat Allah yang disampaikan oleh para rasul-Nya dinyatakan oleh Allah sebagai manusia
yang paling celaka dan sangat rugi usahanya. Didalam Q.S. 18:103-1-5 ditegaskan oleh Allah:

21. Memilih Ajaran Sesat, Membuang Islam
Tak dapat disanggah, bahwa manusia dijagad ini merupakan satu-kesatuan hakikat dan fitrahnya. Ini
membuktikan, bahwa tatanan kehidupan yang tunggal ini, yang berlaku bagi segenap manusia dijagad ini?
Tatanan tunggal ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Satu dalam kerangka piker
Satu dalam sesembahan
Satu dalam memberikan gerak keaneka ragaman perkembangan umat manusia dalam bentuk suku dan
bangsa.
Satu dalam prinsip-prinsip baik dan buruk adil dan curang, benar dan salah.
Dengan 5 kategori yang merupakan syarat pembentukan kesatuan ummat manusia ini. Akan tetapi pada manusia
jahiliyah dan golongan musyrik ialah mereka mendambakan persaudaraan dan perdamaian, tetapi ajaran yang
dipraktekkannya justru berpijak pada perpecahan dan permusuhan. Perilaku jahiliyah semacam ini di dalam
sejarah ditampilkan oleh kaum yahudi sebagaimana dikisahkan dalam Q.S. 2:102

22. Mengutamakan Kesenangan Dunia, Mengesampingkan Allah
Manusia Allah ciptakan sebagai penghuni dunia ini dengan tugas dan kewajiban tertentu. Di dalam
kehidupannya Allah beri segala perlengkapan yang menjadi kebutuhan kehidupan manusia sejah lahirnya
sampai ia mati. Manusia juga diberi naluri mencintai harta benda dan kesenangan dunia. Namun manusia
diperingatkan, bahwa segala kesenangan yang ada di dunia bersifat sementara. Tanggungjawabkan setiap
langkah, ucapan dan perbuatan. Karena manusia ini memang diciptakan oleh Allah untuk menjadi hamba yang
menyembah hanya kepada-Nya.
Akan tetapi betapa banyak manusia yang terlena di dalam kesenangan dunia ini. Mereka begitu mencintai
kesenangan dunia dan pura-pura lupa atau bahkan dengan penuh pembangkangan melupakan Allah SWT,
melecehkan syariat-Nya, bahkan menentang setiap ketentuan yang digariskan oleh Allah. Manusia jahiliyah
dan syirik ini dikemukakan pada Q.S. 2:165-167
Cirri manusia musyrik tipr ini ialah mereka begitu besar mencintai pemimpin-pemimpin mereka, begitu besar
rasa hormat mereka, kepada para pemimpin itu, sehingga pada saat menaati perintah dan larangan para
pemimpin lebih mereka dahulukan daripada menjalankan syariat Allah. Merekaa begitu mengutamakan para
pemimpin-pemimpin karena ingin memperoleh berbagai fasilitas dan keuntungan materi ataupun perlindungan
dan hak-hak tertentu dalam mencari kebutuhan hidup di dunia. Mereka tidak sedikitpun mengharap kepada
Allah untuk memperoleh rizki dan karunia-nya sebagaimana layaknya hamba Allah yang berakal sehat.
Kaum musyrik dan jahiliyah tipe ini bila mendapatkan musibah ataupun bencana, maka dengan serta merta
bersediia meninggal keimanannya kepada Allah guna segera mendapatkan kesenangan harta dan benda.
Sebagai konsekuensinya mereka bersedia untuk memerangi agama Allah sekalipun.
23. Membuat Sesajen
Sesajen yaitu menyampaikan penghormatan dengan member makannan dan binatang penghormatan kepada
sesuatu yang dianggap dapat memberikan keuntungan atau bencana. Sesajen ini adakalanya diberikan dalamm
bentuk:
Menyembelih seekor binatang ketika menyembelih binatang ini dengan menyebut nama-nama dewa dan roh
tertentu atau kekuatan keramat itu.
Menyembelih binatang atau membuat makanan untuk menghormati orang-orang yang dipandang suci
dengan tujuan mengharapkan barakahnya.
Menyembelih binatan atau menyerahkan makanan tertentu dengan sengaja untuk ditempatkan pada tempat
yang dapat diharapkan membawa barakah.
Hal semacam ini Allah kisahkan di dalam Q.S. 2:173
Tumbuhnya bentuk-bentuk baru pemberian sesajen, seperti yang kita kenal pada tradisi modern dalam bentuk
pembuangan karangan bunga ke tengah laut untuk menghormati orang-orang yang mati di tengah laut atau
menabur bunga pada saat ziarah kubur. Islam sama sekali tidak membenarkan hal-hal yang mubadzir semacam
ini, apalagi didalam perbuatan tersebut tercelup anggapan dan keyakian untuk menghoormati arwah dari yang
bersangkutan. Sedangkan terhadap Nabi saw. Ummat Islam hanya dibenarkan dengan menyatakan rasa
penghormatannya dengan mengucapkan kalimat shalawat yang begitu pendek. Dengan kalimat shalawat ini
Rasulullah menegaskan bahwa penghormatan-penghormatan kepada beliau berbentuk peringatan atau upacara
apapun yang tidak ada tuntunannya dari beliau tergolong pada karakter dan syirik ini.
24. Mengaku Sebagai Wali atau Mendapat Karamah
Kata wali dalam bahasa Arab mempunyai beberapa arti pelindung, teman dekat, pemelihara, kekasih,
pengayom. Dalam kajian ini yang dimaksud dengan wali adalah dengan arti kekasih Allah. Karamah
artinya:yang mulia, yang terhormat, atau orng yang mempunyai sifat kedermawaan. Yang dimaksud dengan
kata Karamah adalah orang yang dimuliakan oleh Allah.
25. Menghancurkan Islam dari Dalam
Tujuannya untuk mengajak ummat islam tidak mempercayai segenap hadis-hadis Rasulullah saw yang
terkumpul dalam kitab-kitab shahih para ahli hadis. Maka muslim dapat dengan mudah menghancurkan sendi-
sendi islam.

26. Mempercayai Seseorang Sebagai Jelmaan Tuhan
Kepercayaan adanya seseorang yang dianggap merupakan penjelmaan Tuhan, bukan hanya melanda umat
Nasrani, tetapi juga bangsa Jepang. Bangsa Jepang mempunyai kepercayaan bahwa para kaisar mereka
merupakan titisan Dewa Matahari dan mereka melakukan penyembahan terhadap matahari, karena mataharilah
sebagai Tuhan pemberi berkah kepada penghuni bumi ini.

27. Mempercayai adanya Orang yang Dapat Memberi Syafaat di Akhirat Selain Nabi
Orang islam tidak dibenarkan mengikuti faham kaum musyrik mengenai adanya syafaat yang seperti diberikan
oleh orang-orang tertentu selain Rasul-rasul Allah sebagai ajaran suatu islam.

28. Mempercayai Ramalan Bintang

29. Mempercayai Sesuatu Menyebabkan Sial atau Beruntung (Tathayyur)
Masih banyak banyak dikalangan masyarakat awam yang mengaku islam bila hendak melakukan perkawinan,
memilih bulan-bulan atau hari-hari tertentu agar terhindar dari kesialan dan memperoleh kebahagiaan rumah
tangga.

30. Melakukan Upacara Ritual Tanpa Dasar Wahyu Allah
Pengheningan cipta sebagai bentuk penghormatan terhadap seseorang yang dianggap agung termasuk
masalah qurbah, yang biasa dilakukan kaum Musyrik pada zaman Jahiliah.
31. Pendukunan
32. Merasa Rugi Bila Mendermakan Hartanya di Jalan Allah
Bila kita mengeluarkan infak dengan harapan memperoleh imbalan materi yang sama atau lebih, maka kita
telah terjerumus ke dalam golongan orang-orang musyrik.
33. Hidup Membujang
Kita harus menyadari bahwa membujang tidak hanya melawan perbuatan melawan ketentuan syariat islam,
tetapi juga melawan kemanusiaan dan menghancurkan kelangsungan kehidupan manusia di dunia.
34. Bangga Menjadi Pengurus Masjid
Orang yang mengaku islam terjangkit karakter semacam ini merasa dirinya dekat dengan Allah atau suci hanya
karena menjadi salah seorang anggota Takmir Masjid dan membanggakan kemegahan masjidnya tanpa mau
menjalankan ajaran islam dengan sesungguhnya.
35. Tidak Puas Bersumpah Dengan Nama Allah
Banyak orng yang sudah bersikap apriori kepada ajaran Tauhid atau merasa dirinya sebagai manusia modern
menganggap bersumpah yang menyalahi islam (menempatkan Allah dalam posisi penjaga pintu yang hanya
didekati diwaktu butuh karunia-Nya, setelah mendapatkan karunia-Nya lalu mencampakan Allah)

36. Meremehkan Sesuatu Syariat Islam
Akhir-akhir ini kita banyak mendengar adanya orang yang mengatakan pajak lebih penting dari zakat. Orang
tersebut termasuk dalam tipe manusia syirik yang telah Allah sebut pada QS. 40:83

37. Mengundi Nasib
Allah mengatakan bahwa undian nasib sebagai perbuatan najis, yang merupakan produk syetan

38. Mengikuti Pemimpin yang Sesat
Sebagai umat islam di dalam hidup bermasyarakat sama sekali tidak boleh memisahkan antara urusan agama
dengan masyarakat dalam aspek apapun.
Dampak Syirik
1. Memadamkan cahaya fithrah yang bersih. Manusia dilahirkan berada dalam fithrah tauhid yang suci, maka
Kekal dan abadi di naar (QS 4/116-121). Maka sebagai hukumannyapun paling berat yaitu kekal di naar, dan
tidak mendapatkan kesempatan pengampunan sama sekali dari Allah SWT, padahal Ia adalah yang Maha
Penyayang (karena pelanggaran ini adalah kesalahan yang memang tidak dapat dan tidak boleh dimaafkan).
2. , lingkungan dan hawa nafsunyalah yang emadamkan fithrah tersebut dari tauhid yang lurus (QS 30/30).
Memadamkan cahaya fithrah yang bersih. Manusia dilahirkan berada dalam fithrah tauhid yang suci, maka
orangtua, lingkungan dan hawa nafsunyalah yang emadamkan fithrah tersebut dari tauhid yang lurus (QS
30/30).
3. Mematikan kesucian jiwa. Jiwa yang bertauhid takkan tenggelam dalam lumpur hawa nafsu, karena hawa
nafsu bersifat menurunkan jiwa manusia kebumi sementara ruh mengangkat ke langit dan melihat ke alam
malakut. Maka jiwa yang melakukan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan dan kehinaan (QS 22/31).
4. Menghilangkan sifat izzah (kemuliaan). Karena membuat jiwa menjadi tunduk kepada sesuatu selain Allah
SWT yang rendah dan hina. Kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya dan orang beriman (QS 63/8).
Seorang yang berbuat syirik takkan pernah memiliki kemuliaan dan takkan pernah merasakannya karena ia
telah bersandar kepada sesuatu yang rendah dan hina (QS 22/73).






























PENUTUP


















DAFTAR PUSTAKA

























BENTUK-BENTUK SYIRIK

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ilmu Tauhid
Dosen pengampu : Yuni Marufah, M.SI.
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
Burham Yunanto (09630001)
Jazarotun Nisak (09630002)
Wafiratul Husna (09630006)
Shelly Agustiningrum A. F. (09630012)
Eva Kholifatun (09630024)
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya,
dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Tauhid.
Penulis haturkan terimakasih kepada Ibu Yuni Marufah, M. SI. Selaku dosen pengampu
mata kuliah Ilmu Tauhid, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan agar menjadi tolak
ukur penulis dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan
para pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, Oktober 2009

Penulis























DAFTAR ISI

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar isi . . . . . . . . . .
Pendahuluan
a. Definisi Syirik . . . .
b. Sebab-sebab Syirik. . . . . .
Pembahasan
a. Jenis-jenis Syirik
b. Bentuk-bentuk Syirik
c. Dampak Syirik
Penutup. . . . . . . . .
Daftar Pustaka. . . . . . .

Tips Pencegahannya
Allah beriman dalam kitab-Nya:
Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkun keturunan anak-anak Adam
dari sulbi mereka dan Allah mengambil persaksian terhadap jiwa mereka
(seraya ber_rman): "Bukankah Aku ini sesembahanmu?" Mereka men-
jawab: "Betul!" (Engkau adalah sesembahan kami), Kami menjadi sak-
si". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat nanti kamu
tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang
lengah terhadap hal ini (mengesakan Allah), atau agar kamu tidak men-
gatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan
Allah sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang
datang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami
karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu. (al-A'raf: 172-173)
Ayat di atas menunjukan bahwa kebanyakan orang yang terjerumus ke dalam perbuatan
syirik, melanggar persaksian mereka sendiri disebabkan dua hal:
1. Jahil (bodoh) dan lalai dari memahami tauhid dan syirik.
2. Taqlid buta kepada adat kebiasan nenek moyang.
Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Rasulullah SAW membagikan tips nya kepada kita semua agar bisa mencegah
masuknya penyebaran virus tersebut, salah satu upayanya yakni dengan senantiasa melakukan aktifitas berdoa kepada
ALLAH setiap hari, adapun doa yang telah diajarkan beliau untuk dibaca secara rutin tiap pagi dan petang adalah
sebagai berikut :

Allahumma innaa nauudzubika min an-nusyrika bika syai-an nalamuhu wanastaghfiruka limaa laa nalamuh (dibaca
sebanyak 3 kali tiap pagi dan petang)

Ya Allah sesungguhnya kami berlindung kepadamu dari menyekutukanmu dengan sesuatu yang kami ketahui dan
kami mohon ampun kepadamu dari sesuatu yang tidak kami ketahui.

Semoga kita semua mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dari hal-hal yang menggiring kita dari penularan virus
syirik ini, Amiin

_Disalin dari majalah As-Sunnah 09/IV/1421 - 2000 hal. 11 - 19.

Anda mungkin juga menyukai