Anda di halaman 1dari 6

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

1. Persamaan Maxwell
Hukum ampere dalam bentuk diferensial:
J B
0
= V atau J H = V (11.1)
Divergensi (11.1):
0 J H = V = V V (11.2)
Sedangkan menurut persamaan kontinuitas:
0 =
c
c
+ V
t
j

(5.8)
Berarti persamaan (11.2) masih ada yang kurang/ suku yang hilang. Hukum Gauss dalam
bentuk diferensial:
= V D (4.15)
Persamaan kontinuitas dapat ditulis
0 =
|
.
|

\
|
c
c
+ V = V
c
c
+ V
t
D
J D
t
j
Jadi hukum Ampere selengkapnya adalah

t
D
J H
c
c
+ = V (11.3)
Persamaan (11.3) merupakan peyempurnaan Maxwell, suku ke dua dikenal sebagai arus
pergeseran.
Pada elektrostatik diperoleh bahwa 0 E= V , sedangkan menurut Faraday, induksi listrik-
magnet:
dt
du
= c , dan menurut definisi
}
=
C
l E d c , dan a B
S
d = u
}

Induksi Faraday ditulis kembali:

} } }
= V =
S S
d
dt
d
d d a B - a E l E
C
(11.4)
Jadi
t c
c
= V
B
E (11.5)
Dan 0 E= V hanya berlaku pada kasus elektrostatik, pada kasus ini 0 =
c
c
t
B
.
Persamaan yang mengatur fenomena elektromagnetik selanjutnya disebut persamaan
Maxwell sebagai berikut:
1.
t
D
J H
c
c
+ = V (M.1)
2.
t c
c
= V
B
E (M.2)
3. = V D (M.3)
4. 0 B= V (M.4)
Persamaan Maxwell (M.1) telah dijelaskan merupakan perluasan hukumAmpere, (M.2)
merupakan hukum Faraday dalam bentuk diferensial, (M.3) hukum Gauss, dan (M.4)
menyatakan tidak adanya monopol magnet.

2. Persamaan Gelombang
Salah satu konsekuensi yang paling penting dari persamaan Maxwell adalah
persamaan untuk perambatan gelombang listrik-magnet atau elektromagnetik dalam medium
linier. Persamaan gelomabng H diturunkan dengan cara mengambil curl dari (M.1):

dt
dD
J H V + V = V V
E E V + V =
dt
d
c o
Gunakan (M.2) untuk mendapatkan:

2
t t c
c

c
c
= V V
H H
H
2
c o (11.6)
Selanjutnya gunakan identitas vektor:
A - A A
2
V VV = V V

2
2
t t c
c

c
c
= V VV
H H
H - H
2
c o (11.7)
Karena suatu tetapan
0 B H = V = V

1
, (11.7) menjadi
0
2
2
=
c
c

c
c
V
t t
H H
H
2
c o (11.8)
Vektor E memenuhi persamaan gelombang yang sama, hal ini dapat dengan mudah diperoleh
dengan mengambil curl dari (M.2), dengan hasil akhir:
0
2
2
=
c
c

c
c
V
t t
E E
E
2
c o (11.9)
Solusi persamaan gelombang:
Asumsikan medium merupakan hampa, sehingga o = 0, =
0 ,
c = c
0
, dan andaikan
medan listrik E berubah hanya dalam satu arah misal arah z, dan tidak bergantung pada x, dan
y. Persamaan (11.9) menjadi:
0
2
2
0 0 2
2
=
c
c

t dz
d E E
c (11.10)
Menurut ketentuan umum tentang gelombang
0
1
2
2
2
2
=
c
c
V
t
f
v
f
Maka s m v / 10 3
4
10 4 10 9 1
8
7 9
0 0
=

= =
t
t
c

Merupakan cepat rambat gelombang elektromagnet di ruang hampa. Gelombang
elektromagnet merambat dalam bahan mempunyai kecepatan v = c (K
l
K
m
)
-1/2
= c/n, dengan n
= (K
l
K
m
)
1/2
merupakan indeks bias bahan.
Salah satu bentuk solusi persamaan gelombang adalah:

|
.
|

\
|
=
v
z
t e cos
0
E E (11.11)

|
.
|

\
|
=
v
z
t e cos
0
H H (11.12)
Persamaan gelombang tersebut memberi arti bahwa gangguan pada medan listrik ataupun
pada medan magnet akan merambat tanpa gesekan di dalam bahan/medium dengan kecepatan
v dalam arah sumbu z.
Karena arah gangguan medan E dan B terletak pada bidang XY yang tegak lurus
dengan arah rambatan, maka ia merupakan gelombang datar (plane wave). Selain itu
gelombang E dan H disebut juga gelomabang transversal, sebab V.E= V.H =0.
Diinginkan terdapat hubungan arah dan harga antara medan E dan B yang merambat
sebagai gelombang elektromagnet.
Ambil misal arah E // sumbu-x, maka E = E
x
i, dengan menggunakan (M.2)
t c
c
= V
B
E , diperoleh
t
j
z
E
x
c
c
=
c
c B


Hal ini berarti: dt
z
E
j
x
}
c
c
=

B , jadi B berarahkan // sumbu Y dan harga B adalah:


dt
z
E
B
x
y
}
c
c
=
Nyatakan:
|
.
|

\
|
=
v
z
t E E
x x
e cos
0
, maka
v
E
dt
v
z
t
v
E
B
x x
y
=
|
.
|

\
|
=
}
e e sin
0

Secara umum dapat dirumuskan dalam bentuk vektor:
B -v E = (11.13)
Artinya E dan B saling tegak lurus, dan v = E/B.

3. Fluks energi dalam teorema Poynting
Perhatikan identitas perkalian vektor berikut ini:
( ) H E E H H E V V = V , dengan menggunakan persamaan Maxwell

t c
c
= V
H
E dan
t c
c
+ = V
E
J H c , diperoleh
( )
(

+
c
c
= V
2 2
2
H E
t
c
J E H E
Integrasikan dalam volume yang mengandung medan E,B:
( ) v
2 2
2 2
d
H E
t
d dv
vol vol
} } } (

+
c
c
= + V
c
- v j E H E
Usaha total persatuan waktu kepada semua muatan yang ada di dalam volume V adalah:
( )
em
V V
W
t
dv H E d
dt
dW
c
c
V = =
} }
v J E (11.14)
Dengan ( ) v
2
1
v
2 2
2 2
d d
H E
W
V V
em
} }
+ =
|
|
.
|

\
|
+ = B H D E
c

Ini berarti bahwa daya yang diberikan kepada muatan oleh gaya elektromagnetik
menyebabkan energi yang tersimpan di dalam medan E, B berkurang serta mengalirnya
sejumlah energi yang dibawa oleh gelombang elektromagnetik. Jadi integral,
( ) ( ) a H E H E d dv
permukaan V
= V
} }

Menyatakan fluks energi yang dibawa gelombang elektromagnetik melalui permukaan
tertutup.
Definisi: vektor Poynting S = E x H, merupakan daya dibawa gelombang elektromagnetik
melewati satuan luas dari muka gelombang ( wave front).
Nyatakan v u d
dt
d
dt
dW
M
}
=
Dengan u
M
adalah rapat energi mekanik, dan rapat energi elektromagnet :
u
em
= ( )
2 2
2
1
H E c + , maka
( ) ( )
} } }
V = = +
V
S a S v v d d d u u
dt
d
V
em M
(11.15)
Jadi menurut teorema Poynting:
( )
em M
u u S + = V menunjukkan adanya konsep kekekalan energi.

Persamaan gelombang datar dalam bentuk yang lebih umum
Gelombang merambat tidak selalu searah dengan sumbu tertentu, ini berarti gelombang dapat
merambat dalam arah sebarang. Andaikan gelombang datar merambat dalam arah sebarang u,
dengan u adalah vektor satuan. Maka variabel z harus diganti u.r, yaitu proyeksi r pada arah
u . Gelombang datar dengar arah perambatan u adalah:

( ) r u k e t i
e
Didefinisikan vektor rambat gelombang:
u k = K
Jika u = k adalah vektor satuan dalam arah z, maka u.r = z seperti persamaan gelombang
yang merambat dalam arah sumbu z.
Kecepatan rambat gelombang datar monokromatik merupakan kecepatan gerak dari bidang
dengan fase tetap, berarti:
tetap t - r = K e (16)
Jika K.r = ditulis sebagai K, dengan K adalah besar K dan adalah proyeksi r pada arah K,
maka (16) menjadi: K-et = tetap.
Kecepatan fase
n
c
K dt
d
v
p
= = =
e
(17)
Persamaan gelobang medan dalam bentuk kompleks
( )
( ) r - t -i
e E t r, E

=
k e

(18)
Diferensialkan terhadap t, akan terlihat bahwa operator
t c
c
fungsi gelombang tersebut
e i
t
=
c
c
(19)
Penerapan operator V pada fungsi gelombang tersebut, diperoleh:
k i = V (20)
Jadi untuk gelomang datar, persamaan Maxwell menjadi
0 D . =

(21)
0 B . =

(22)
B E

e = (23)
D - H

e = (24)
Jika gelombang merambat dalam medium homogen linier dan isotropik, di sini berlaku
E D c = dan B
1
H

= , dan c bernilai tetap


Medium nonmagnetik sehingga bisa dianggap =
0
. Sedangkan
0
c c K = dan
2 0 0
1
c
= c ,
persamaan Maxwel dapat ditulis dalam bentuk:
0 E = K (25)
0 B = (26)
B E e = (27)
E B
2
K
c
e
= (28)
Persamaan (25) dan (26) menunjukkan bahwa E dan B keduanya tegak lurus pada vektor arah
rambat gelombang k, inilah ciri gelombang TRANSVERSAL.

Anda mungkin juga menyukai