Anda di halaman 1dari 10

Nama Nim Prody MK

: Ida Wardani : 090204019 : Akuntansi : Metodelogi Penelitian

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN

1. Pendahuluan Sesuai dengan arahan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1988 Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan penelitian, pengkajian, penguasaan, pemanfaatan dan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam rangka pengembangan dan penguasaan IPTEK dalam Repelita V diciptakan dan dipelihara adanya iklim yang dapat menggairahkan para tenaga peneliti dan ilmuwan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK. Dengan demikian

peningkatan pembangunan IPTEK dapat diarahkan pada usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam memacu laju pembangunan dalam rangka mempercepat tercapainya masyarakat yang maju dan sejahtera. Dalam Repelita V kegiatan-kegiatan peningkatan pengembangan Iptek antara lain ditekankan pada peningkatan kemam- puan sumber daya manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi menjelang menghadapi Pembangunan Jangka Panjang Kedua. Untuk itu diperlukan peneliti-peneliti Indonesia yang bermutu tinggi dan mampu berorientasi ke masa depan. Dalam pada itu kebijaksanaan pengembangan Iptek dalam Repelita V, di samping berorientasi pada kebutuhan jangka panjang juga diorientasikan pada kebutuhan jangka pendek. Kebijaksanaan pengembangan tersebut dilaksanakan melalui empat tahapan transformasi teknologi,

(1) tahap penggunaan teknologi yang telah ada untuk meningkatkan nilai tambah barang-barang jadi hasil produksi dalam negeri melalui peningkatan teknologi dalam proses produksi barang-barang tersebut; (2) tahap inte- grasi teknologi yang ada ke dalam rancang produksi barang-ba- rang baru; (3) tahap pengembangan informasi dan penciptaan teknologi untuk produk-produk yang diperlukan masa depan; dan (4) tahap pelaksanaan penelitian dasar. Usaha-usaha transformasi teknologi tersebut sejak Repelita III

dikelompokkan sebagai matriks nasional riset dan teknologi ke dalam 5 Program Utama Nasional Riset dan Tekno- logi (PUNAS-Ristek) sebagai berikut: (1) penelitian dan pengkajian kebutuhan dasar manusia; (2) penelitian dan pengkajian sumber daya alam, energi dan lingkungan; (3) penelitian dan pengkajian industri; (4) penelitian dan pengkajian pertahanan dan keamanan; dan (5) penelitian dan pengkajian sosial, eko- nomi, budaya, falsafah dan perundang-undangan.

2. Pelaksanaan Kegiatan Peebangunan a. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Bidang Ilmu Pengetahuan dan Penelitian : Dalam rangka mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu lebih ditingkatkan kegiatan-kegiatan yang ditujukan pada pengembangan tenaga ahli di berbagai bidang yang diperlukan untuk pembangunan. Untuk itu pada tahun 1990/91 dilaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga peneliti baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pendidikan di dalam nege- ri telah menghasilkan tambahan tenaga peneliti

sebanyak 15 orang doktor (S3), 78 orang magister (S2), 124 orang sarjana (S1), serta 809 peserta kursus dari berbagai disiplin. Se- dangkan pendidikan di luar negeri menghasilkan tambahan te- naga peneliti sebanyak 77 orang doktor (S3), 317 orang magis- ter (S2), dan 166 peserta kursus-kursus dari berbagai disi- plin ilmu. Dibanding tahun 1989/90 tambahan tenaga peneliti yang memperoleh pendidikan tingkat doktor, magister, dan kur- sus-kursus di dalam negeri masing-masing meningkat dengan 25%, 160%, dan 1961. Sedangkan tambahan tenaga peneliti de- ngan pendidikan tingkat doktor, magister, dan kursus-kursus di luar negeri pada tahun 1990/91 meningkat antara 58-190%. b. Pembangunan Prasarana Penelitian : Kegiatan pembangunan prasarana penelitian dalam tahun 1990/91 merupakan kelanjutan kegiatan pembangunan tahun sebelumnya, yang meliputi prasarana untuk bidang-bidang indus- tri maritim, pertanian, pertambangan dan energi, dan survai dan pemetaan. Untuk prasarana industri maritim, pada tahun 1990/91 dilanjutkan pembangunan Laboratorium Hidrodinamika di Surabaya untuk uji desain dan riset. Selain itu pada tahun itu juga telah diluncurkan pengoperasian kapal layar bertenaga surya Maruta Jaya 900 DWT hasil produksi PT PAL Surabaya. Dalam rangka menunjang kegiatan penelitian di bidang pertanian, pada tahun 1990/91 dilaksanakan pembangunan prasarana fisik gedung dan laboratorium penelitian pertanian di Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Timor Timur, dan Maluku. Sedang untuk menunjang kegiatan pe-

nelitian di bidang pertambangan dan energi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Gas Bumi telah dilengkapi dengan sebanyak 15 buah laboratorium untuk pelayanan teknologi eksplorasi dan eksploitasi dan 16 buah laboratorium untuk pelayanan teknologi proses dan aplikasi. Selain itu di Cirebon telah dibangun gedung perkantoran dan laboratorium Pusat Pengembangan Geologi Kelautan. Di bidang survai dan pemetaan, pada tahun 1990/91 sele- sai dibangun Gedung Administrasi Serba Guna untuk Kantor Perwakilan dan Pusat Pendidikan di Jakarta. Di samping itu diberikan tambahan peralatan untuk Laboratorium Geodesi, Laboratorium Geografi, Laboratorium Penginderaan Jauh, Laboratorium Foto Udara dan Pusat Komputer. Untuk mendorong tumbuhnya "keingintahuan" terutama di kalangan anak-anak dan remaja serta menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan dan pembangunan, pada tahun 1990/91 telah dilaksanakan. c. Penyebaran dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi : Pemasyarakatan hasil-hasil penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan agar hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan baik oleh lembaga peneliti, industri maupun perguruan tinggi dapat disebarluaskan kepada masyarakat. Pada tahun 1990/91 dilaksanakan penyebarluasan informasi melalui publikasi ilmiah dan semi ilmiah dalam ben- tuk buku, majalah dan lembaran-lembaran khusus atau buletin yang diterbitkan secara berkala oleh lembaga peneliti yang bersangkutan.

3. Hasil Penelitian Yang Dicapai Program Utama Nasional Riset dan Teknologi dalam Bi- dang Kebutuhan Dasar Manusia (PUNAS- Ristek I) (1) Penelitian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Industri : Dalam rangka meningkatkan produksi pangan sebagai bagian dari upaya untuk

mempertahankan swasembada pangan, maka dalam Repelita V dilaksanakan penelitian untuk melanjutkan penca- rian bibit unggul padi dan palawija yang baru. Di samping itu dalam rangka menunjang tercapainya struktur ekonomi yang ma- kin seimbang, maka dalam Repelita V berbagai kegiatan penelitian di bidang industri pertanian juga ditingkatkan. Sebagai hasil penelitian mengenai varitas padi, pada ta-hun 1990/91 telah dihasilkan tambahan 6 varitas unggul baru yang terdiri dari 2 varitas padi sawah, 2 varitas padi pasang surut dan 2 varitas padi gogo. Penelitian dalam Repelita IV berhasil menemukan 23 varitas padi unggul. Varitas unggul ba- ru yang ditemukan dapat menghasilkan jenis padi yang berumur lebih pendek, lebih tahan hama dan lebih besar produksi per hektarnya. Sedang dari penelitian palawija pada tahun 1990/91, dihasilkan 15 varitas unggul baru yang terdiri dari 3 va- ritas kedele, 4 varitas kacang tanah, 4 varitas kacang tung-gak, 1 varitas kacang hijau, 2 varitas sorghum dan 2 varitas ubi jalar. Di samping itu dengan cara radiasi nuklir telah dihasilkan pula pemuliaan tanaman padi varitas Atomita-3 dan Atomita-4, palawija varitas kedele Tengger dan kacang hijau Camar.

Dalam penelitian jagung hibrida telah dicapai tahapuji silang tunggal hibrida yang berproduksi tinggi dan benihnya mudah diperbanyak. Hasil-hasil penelitian tersebut jelas mendukung usaha-usaha untuk meningkatkan produksi pangan dan mempertahankan swasembada pangan.

Penelitian tanaman perkebunan dan tanaman industri pada tahun 1990/91 telah menghasilkan 3 varitas tanaman kapas yang lebih tahan terhadap hama pengisap daun Sundapterix Biguttu- la. Ketiga varitas baru tersebut ialah Reba BTK-12, 28, TAK FA 1/III, dan LRS 5166. Penemuan varitas baru tersebut pen-ting artinya bagi peningkatan produksi kapas. Untuk memperoleh kultivar unggul kelapa, telah dilakukan perbaikan kelapa hibrida KHINA 1, 2 dan 3 sehingga pemanfaat- an bibit akan dapat menghasilkan pohon kelapa yang dapat berbunga pada umur 2,5 tahun. Juga telah diseleksi galur-galur terpilih kelapa Kima Atas yang pada umur 6 tahun mampu berproduksi sebanyak 1,52 ton kopra per ha. Dalam penelitian karet telah dihasilkan klon karet yang mempunyai potensi berproduksi 1.700-2.570 kg/ha/tahun atau 8-65% di atas produksi klon karet GT1 (1.530 kg/ha/tahun), yaitu klon TM 12, TM 13, TM 14, TM 15 dan TM 16. Selain itu juga telah ditemukan klon hibrida kakao NIC 7 x Sca 6 yang mempunyai ketahanan tinggi terhadap penyakit buah busuk. (2) Penelitian Kehutanan : Untuk menunjang upaya perlindungan hutan, pelestarian alam, dan reboisasi lahan, pada tahun 1990/91 telah dilaksanakan sebanyak 238 kegiatan penelitian. Seluruh penelitian tersebut mencakup 192

penelitian kehutanan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, 16 penelitian mengenai penyelamatan hutan, tanah dan air, dan 30 penelitian mengenai peningkatan produksi kehutanan.

Sebagai hasil dari berbagai kegiatan penelitian dalam bidang kehutanan ini antara lain telah diperoleh: (a) model pertumbuhan beberapa jenis pohon industri; (b) kriteria hutan berdasarkan fungsi; (c) metode pengendalian perladangan berpindah; (d) angka faktor eksploitasi yang diperlukan untuk merumuskan jatah produksi tahunan (Annual Allowable Production) dalam pengusahaan hutan; (e) beberapa informasi tentang sifat dan kegunaan kelompok jenis kayu perdagangan, pemuliaan berbagai jenis ulat sutera dan budi daya tanaman murbei, teknologi pembuatan briket arang, dan angka konsumsi kayu bakar di Jawa. Di samping itu telah berhasil diterbitkan pula buku ATLAS kayu jilid I dan II mengenai potensi hutan. (3) Penelitian bidang Kesehatan : Kegiatan penelitian dalam bidang kesehatan mencakup bidang pelayanan kesehatan, ekologi kesehatan, penyakit menu- lar, penyakit tidak menular, gizi, dan farmasi. Pada tahun 1990/91 telah dilaksanakan 163 judul penelitian yang seluruh- nya meliputi 23 judul mengenai pelayanan kesehatan, 31 judul mengenai ekologi kesehatan, 24 judul mengenai penyakit menu-lar, 33 judul mengenai penyakit tidak menular, 22 judul mengenai gizi, dan 30 judul mengenai farmasi. Untuk menunjang pengembangan kebijaksanaan kesehatan, pada tahun 1990/91 dilakukan penelitian mengenai Pengkajian Sumber Daya Kesehatan. Penelitian ini antara

lain

meliputi

Manajemen

dan

Pembiayaan

Rumah

Sakit,

Analisa

Kebijaksanaan dan Ekonomi Kesehatan, Pemanfaatan Obat secara Rasional, dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat. Di samping itu di propinsi Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur telah dilaksanakan penelitian mengenai Mobilisasi Sumber Daya Masyarakat dalam Pembiayaan Pelayanan Kesehatan. (4) Penelitian bidang Kesejahteraan Sosial ; Kegiatan penelitian di bidang kesejahteraan sosial yang dilaksanakan pada tahun 1990/91 merupakan lanjutan penelitian tahun 1989/90. Penelitian tersebut meliputi: (a) penelitian tentang peranan keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan obat dan narkotika; (b) penelitian mengenai efektivitas pelaksana- an penyantunan melalui sistem nonpanti dalam rangka mengembangkan kemandirian para cacat; (c) penelitian mengenai masa- lah sosial anak jalanan dan percontohan pembinaan; dan (d) pengembangan lingkungan pemukiman masyarakat terasing di kabupaten Fakfak dan kabupaten Jayawijaya di Irian Jaya. Selain itu telah dilaksanakan pula evaluasi atas dampak perantaian usaha pemugaran perumahan desa di propinsi Sumatera Barat, dan Jawa Tengah. (5) Penelitian Pemukiman dan Perumahan : Dalam usaha pemenuhan kebutuhan rakyat di bidang perumahan dan pemukiman, pada tahun 1990/91 telah dilaksanakan berbagai penelitian mengenai peningkatan mutu bahan bangunan, pengembangan bahan bangunan baru, potensi bahan bangunan di Pulau Jawa dan perintisan bahan bangunan di beberapa lokasi. Khusus

mengenai bahan bangunan baru, telah diteliti penggu-naan campuran sabut kelapa dengan semen sebagai pengganti ba-tu bata atau batako. Dengan penelitian ini diharapkan dapat ditemukan bahan bangunan yang lebih bermutu, lebih tahan lama dan murah. (6) Penelitian bidang Pendidikan dan Kebudayaan : Untuk menunjang

pengembangan Sistem Pendidikan, pada tahun 1990/91 telah dilaksanakan penelitian yang dimaksudkan terutama untuk menunjang penyiapan berbagai Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan peraturan-peraturan lain dalam rangka penjabaran Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidik-an Nasional. Salah satu penelitian tersebut adalah mengenai kemampuan daerah dalam melaksanakan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan program pendidikan, pada tahun 1990/91 telah dilaksanakan penelitian antara lain mengenai Efektivitas Pelaksanaan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) di Sekolah; kurikulum SD, SLTP, SMA 1984, SMKTA 1984 dan SLB; dampak sistem seleksi dan ujian masuk ke Perguruan Tinggi; dan mengenai efektivitas penggunaan berbagai bentuk soal ujian di SMTP dan SMTA. Dalam rangka menunjang pemerataan dan perluasan kesempatan belajar, pada tahun 1990/91 telah dilaksanakan juga berbagai penelitian mengenai kemungkinan pengembangan berba- gai model pengajaran untuk anak usia prasekolah, anak berba-kat, dan anak yang berkelainan. Di samping itu telah dicoba pula Model Guru Kunjung untuk SD

di daerah-daerah terpencil di Riau. Dengan penelitian yang disebutkan terakhir ini diharapkan diperoleh suatu pola pemenuhan kebutuhan guru SD daerah terpencil. Pada tahun tersebut juga telah dilaksanakan pemetaan sekolah di berbagai daerah. Dalam rangka menunjang pengembangan

kebijaksanaan pro- gram pendidikan, pada tahun 1990/91 telah dilaksanakan pengembangan berbagai model mengenai pembinaan disiplin siswa; manajemen Pendidikan Dasar; hubungan Pendidikan dan lingkung- an Kebudayaan; dan penelitian mengenai potensi Kebudayaan dalam rangka menunjang pengembangan Pariwisata.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan stasiun jaring kontrol pada tahun 1990/91 telah dilaksanakan penambahan sebanyak 246 stasiun di daerah-daerah jaring kontrol yang dicakup dalam tahun 1989/90 ditambah dengan Bali. Dengan demikian, daerahdaerah kegiatan stasiun jaring kontrol pada tahun 1990/91 meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, dan Nusa Tenggara. Untuk kegiatan Jaring Sifat Datar pada tahun 1990/91 dilaksanakan kelanjutannya sepanjang 450 km lari, meliputi daerah-daerah di Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan Barat. Demikian pula untuk kegiatan Jaring Gaya berat dilaksanakan kelanjutannya sepanjang 14.557 km lari di daerah- daerah Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Pada tahun 1989/90 kegiatan-kegiatan tersebut baru dilaksanakan di Jawa.

Anda mungkin juga menyukai