Anda di halaman 1dari 4

BA B I Pendahuluan

I.I klasifikasi Klasifikasi corak filsafat ini didasarkan pada sikap-sikap yang diambil terhadap pertanyaanpertanyaan mengenai hakekat yang terdalam.Jadi,corak filsafat itu meliputi : 1. 2. 3. 4. Realisme Naturalisme Materialisme dialektis Empirisisme logis

Corak filsafat diatas dibedakan atasdasar jawabannya terhadap pertanyaan metafisika Apakah hakekat kenyataan yang terdalam itu?. Corak filsafat inintidak dapat dipandang sebagai suatu yang utuh.Misalnya ketika Barkeley mengatakan bahwa ada berarti dapat ditangkap,dipandang dari sudut metafisikanya ia adalah penganut idealisme namun ia mengajarkan pengetahuan berasal dari pengalama dan konsekuensinya ditinjau dari sudut epistemologi ia dalah penganut empirisme.Namun demikian ada prinsip-prinsip tertentu yang dietrima oleh sebagian besar,bahwa klasifikasi corak filsafat tidak dapat diadakan kecuali dari sudut pandangan masalah khusus yang sejenis.Berikut akan dijelaskan mengenai masing-masing corak filsafat.

A.REALISME MODERN Ekstensi obyek tidak bergantung pada diketahuinya objek tersebut. Sistem kefilsafatan relisme percaya bahwa ada hal-hal yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri dan tidak terpengaruh oleh seseorang.Para penganut paham realisme akan mengatakan bahwa mengetahui kita dapat mengetahui barang itu,baik secara langsung ataupun menyimpulkannya dari yang menampak. Misalkan dari sebuah meja.saat kita melihat meja kita memperoleh tangkapan mata mengenai warna dan bentuknya secara umum.Namun keduanya ini dapat diubah-ubah.jika memakai lamou warna merah maka meja akan kelihatan bewarna merah.

Penganut paham relisme mengatakan bahwa pandangan tersebut membuktikan bahwa ada meja yang mempunyai warna dan bangun tertentu, dan kita dapt membuatnya tampak berbeda warna dan bangunnya dengan berbagai sarana. Beberapa kesulitan yang dihadapi oleh realisme. Selanjutnya timbul pertanyaan-pertanyaan seperti : bagaimana cara kita mengetahui hakekat meja itu bebeda daripada hakekat pikiran?.kemudian apakah hakekat sesuatu yang saya nyatakan dengan warna dan bangun meja itu?.pengertian semacam ini dinamakan dengan universalia dan pertanyaannya tentang hakekatnya serta corak yang ada benar-benar petanyaan yang diperdepatkan secara panjang lebar didalam sejarah filsafat. Salah satu diantara universalia ini adalh bilangan.pengikut realisme substensial berpendapat bahwa bahwa 7 + 5 = 12,dapat diterangkan tujuh,lima serta duabelas dan makna yang dikandung bilngan tersebut hakekatnya tetap sama. Ada yang mengatakan bahwa 7 + 5 = 12 hanaylah suatu anma bagi suatu proses atau perangkat tanda pengenal yang direkatkan pada hal-hal dan sama sekali tidak ada yang diacunya secara nyata.Dilain pihak ada yang menyatakan bahwa 7 + 5 = 12 merupakan sifat-sifat khas suatu barang tertentu,tapi sama seperti kuning adalah ciri barang suatu yang tunggal.. Bagi penganut realisme kenyataan setidaknya tersusun dari dua jenis hal : pratikularia dan universalia.dunia tersusun dari banyak hal : dari yang bersifat jasmani, rohani,dan universalia.Hal=hal yang ditentukan oleh ruang dan waktu kita namakan dengan yang-bereksistensi (existen) sedangkan hal yang bersifat rohani kita namakna dengan yang bersubsisten ( subsistent). Neo-realisme-barang sesyatu seperti yang kita hadapi Diantara penganut realisme terjadi ketidaksepakatan khususnya dalam menghadapi pertanyaan bagaimana cara kita memperoleh pengetahuan?.menurut paham neorealisme ,misalkan kita melihat meja yang mempunyai bangun tertentu,terbuat dari kayu dan bewarna hijau.Sekiranya hal tersebut berasal dari luar diri kita dan keadaan lahiriah yang menampak ini menimbulkan dugaan bhawa meja itu berada dalam ruang dan waktu diluar diri kita,dan bahwa meja tadi dihadapkan pada kita sebagaiaman mestinya.pengetahuan tentang objek adalh pengeathuan mengenai objeknya dan bukan pengetahuan mengenai pikiran atau pengertian kita belaka Realisme kritik Dilain pihak relisme kritik berpendapat penyelesaian diatas merupakan penyelesaian yang sederhana dan bersahaja .Bagaimanapun jika suatu barang dapat diketahui secara langsung bagaimana mungkin dapat terjadi kesalahan dan khayalan.Untuk mengetahui permasalahan ini para penganut realisme kritik mengakui tentu ada dua macam satuan di dunia ini : a) Barang sesuatu yang bersifat material b) Keadaan rohani atau ide-ide

Kita dapat mengetahui keadaan rohani kita secara langsung tapi kita dapat memperoleh pengetahuan mengenai barang sesuatu yang bersifat material melalui ide-ide tersebut. Ada perbedaan yang tajam antara objek yang disimpulkan dengan objek yang langsung dihadapi ,yang dsari objek tersebut orang mengambil kesimpulan.Hasil analisa semacam ini merupakan pengakuan akan adanya sekurang-kurng nya tiga satuan yang berbeda-beda : 1. Yang mengetahui 2. Objek yang hendak diketahui 3. Bahan-bahan indrawi yang darinya objek disimpulkan

B. Neo naturalisme Hanya alam yang dimengerti Semua penganut naturalisme merupakan penganut relisme ,tapi tidak semua penganut realisme merupakan penganut naturalisme. Bagi orang penganut naturalisme satu-satunya dunia yang dapat dipercaya secara empiris ialah dunia eksistensi yang bersifat alami.Seorang penganut naturalisme berpendirian bahwa setiap hal berasal alam dan tidak ada sesuatu hal pun ang terdapat dibalik alam Makna naturalisme Mengatakan bahwa barang sesuatu bersifat alami,mempunyai sejumlah makna.Dua diantaranya sangat khusus,yaitu : 1. Merupakan hasil berlakunya hukum alam fisik Misal,gerhana matahari merupakan hal yang alami ini berarti bahwa gerhana matahari terjadi sesuai dengan hukum pergerakan benda-benda angkasa 2. Terjadi menurut kodrat dan wataknya sendiri Misal, secara alami ia berbuat demikian ini berarti perbuatan itu sesuai dengan watak dan kodratnya. Seorang penganut realisme mungkin tetap merupakan penganut dualisme,tetapi dalam satu segi seorang penganut naturalisme merupakan seorang pengikut monisme. Sebagaimana telah dikatakan bagi para penganut paham naturalisme dewasa ini kiranya alam lebih merupakan kategori yang mencakup segala-galanya yang berhubungan dengan yang ada dalam alam pikran orang Yunani atau yang berhubungan dengan realitas sebagaimana yang dipahamkan oleh penganut paham idealisme. Naturalisme menolak adanya adialami Naturalime menentang segala bentuk pikiran yang menyatakan adanya suatu dunia yang ada yang bersifat adialami atau transendental.Segala sesuatu bersifat alami dan tunduk kepada metode-metode untuk memperoleh pengetahuan yang dipergunakan didalam alam,yaitu metodemetode ilmiah.Para penganut paham naturalisme bependapat,satu-satunya pengetrahuan dalam arti kata sebenarnya adalah pengetahuan yang bercorak ilmiah.Yang demikian ini bukan maksudnya

harus menimbang suatu barang diatas timbangan dan sebagainya,melainkan mengharuskan adanya barang bukti yang bersifat publikhipotesa yang diuji dan penerapakan metode induksi. Naturalisme tidak berusaha untuk menyimpulkan segala hal menjadi misteri.naturalisme modern bukan materialisme.dunia dipandang sebagai keadaannya dalam segala keragamannya yang banyak jumlahnya.Senagaimana yang banyak dikatakan oleh banyak penganut paham naturalisme perubahan yang khas dari manusia tidak mungkin disimpulikan sebagai materi ayng bergerak belaka. Haruslah ditegaskan bahwa corak naturalisme ini tidak sama dengan teori lama yang cendrung untuk bersifat reduksionis,artinya memandang segala sesuatu sebagai materi yang bergerak .naturalisme ini dapat denagn mudah merupakan pluralisme,artinya naturalisme ini dapat mengakui adanya hal-hal yang bersifat alam dan banyak coraknya.Satu-satunya hal yang dikatakan adalah bahwa setiap hal merupakan bagian alam dan dapat dipahami dengan menggunakan teknikteknik untuk memperoleh pengetahuan dan bersifat umum yang sama.Maka dalam arti ini,terdapat etik naturalisme yang menegaskan tentang adanya pengalamana kesusilaan yang bersifat alami serta khas,agama naturalistik,teori tentang jiwa naturalistik,dan sebagainya.tetapi semua hal ini tunduk kepad penyelidikan ilmiah. Pengetahuan mengenai metode ilmiah Bagi seorang penganut naturalisme yang radikal,pertanyaan apakah maksud yang dikandung alam semesta ini? menjadi tidak bermakna .Alam semesta dipahamkan sebagai suatu tatanan mekanistik atau setudak-tidaknya suatu tatanan yang bersifat tidak kesusilaan.Menurut penganut naturalisme,kesusilaan bukan merupakan suatu kualitas kenyataan atau alam sebagai suatu keseluruhan,malainkan kualitas manusia sebagai suatu yang termasuk dalam kategori alam dan sebagai suatu makhluk alami. Jiwa juga bersifat alami Bagi pengikut naturalisme,hidup,jiwa dan pengetahuan itu sendiri dapat sepenuhnya dilelaskan berdasarkan atas eksperimen.Corak n aturalisme ini memberikan kita pendangan dunia yang berbeda dengan pandangan idealisme maupun pandangan materialisme.\ Para pengikut naturalisme naif dari abad kesembilan belas memandang alam sebgai sistim mekanistik serta materialistik.Para pengikut naturalisme kritik memandang alam sebagai pola dari pelpagai corak hal yang terdapat Dalm pengalaman hidup manusia.

Anda mungkin juga menyukai