Anda di halaman 1dari 2

INDIKATOR DEFINISI

KLASIFIKASI DAN CONTOH Menurut cara pembuatannya indikator dibagi menjadi : 1. Indikator Alami Indicator alami adalah indicator yang berasal dari bahan-bahan alami, cara memperolehnya adalah dengan mengekstrak i) Kubis merah Hasil ekstraksi dari tanaman ini berupa cairan berwarna merah lembayung/ungu. Dalam keadaan asam, warna larutan yang telah diberi indicator akan berubah warna menjadi merah muda. Sedangkan dalam larutan basa akan berubah warna menjadi hijau. ii) Bunga sepatu Warna asli dari hasil ekstrak bunga sepatu adalah merah tua. Dalam keadaan asam indicator akan berubah warna menjadi merah sedangkan dalam keadaan basa akan berwarna kuning. iii) Bunga mawar Hasil ekstraksi bunga mawar berupa cairan berwarna merah muda. Dalam keadaan asam berwarna merah muda sedangkan dalam keadaan basa berwarna hijau. iv) Bayam merah Bayam merah jika diekstraksi akan menghasilkan cairan yang dapat digunakan sebagai indicator asam basa. Warna asli cairan ini adalah merah. Dalam keadaan asam dapat berubah warna menjadi merah muda sedangkan dalam basa akan menghasilkan warna kuning. v) Geranium Hasil ekstraksi dari geranium adalah cairan berwarna merah. Dalam keadaan asam warnanya akan berubah menjadi merah sedangkan dalam keadaan basa akan berubah warna menjadi kuning. vi) Kunyit Warna asli cairan hasil ekstraksi kunyit adalah jingga tua/orange. Dalam keadaan asam akan berubah warna menjadi kuning. Sedangkan dalam keadaan basa akan berubah warna menjadi warna merah. vii) Bunga pacar Warna asli cairan hasil ekstraksi kunyit adalah jingga tua/orange. Dalam keadaan asam akan berubah warna menjadi merah. Sedangkan dalam keadaan basa akan berubah warna menjadi warna kuning.

2. Indikator Buatan Indicator buatan adalah indicator yang dibuat di laboratorium i) Kertas lakmus Indicator ini berbentuk kertas yang dapat berubah warna saat dalam keadaan asam atau basa. Kertas lakmus dibagi menjadi 2 yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Dalam keadaan asam lakmus biru akan berubah menjadi merah sedangkan yang merah tetap merah. Sedangkan dalam keadaan basa lakmus merah berubah menjadi biru. Kertas lakmus memiliki rentang pH sebesar 5,5-8,0. ii) Metil jingga Indicator ini berbentuk cair dengan rentang pH 3,1-4,4 dengan warna merah-kuning. iii) Metil merah Indicator berbentuk cair dengan kisaran pH 4,4-6,2. Warna yang dihasilkan adalah merah-kuning. iv) Bromtimol biru Indicator berbentuk cair yang memiliki rentang pH 6,0-7,6 dengan warna kuning-biru v) Fenolftalin Indicator berbetuk cair dengan rentang pH sebesar 8,3-10.warna yang diperoleh adalah tidak berwarna-merah (pink). vi) Indicator universal Indicator universal berupa kertas yang

Anda mungkin juga menyukai